Anda di halaman 1dari 8

1|Page

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

Diajukan untuk memenuhi Tugas Praktik Belajar Klinik (PBK) Keperawatan Jiwa

Dosen pembimbing Ibu Hj. Ruswati, Ners., M.Kep

Di susun oleh:

Diah Dwi Lutfiah

19.010

II A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AHMAD DAHLAN CIREBON

Jalan Walet 21 Cirebon 45153 – Telp./Fax. (0231) 201942

2021/2022
2|Page

I. KASUS (Masalah Utama)

Harga diri rendah (HDR)

A. Definisi
 Pengertian
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga
dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri. Harga diri rendah
adalah perasan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi yang negativ terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya
perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai ideal diri (keliat, 2009).
Gangguan harga diri yang disebut harga diri rendah dapat terjadi secara :
a. Situational, yaitu terjadi tertama yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami atau istri, putus sekolah, putus hubungan kerja,
perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN,
dipenjara tiba-tiba).
b. Kronik, yaitu perassan negatif terhadap diri berlangsung lama, yaitu
sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang
negativ. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negativ
terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respon mal yang adaptif.
Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronik atau
pada klien gangguan jiwa.
 Tanda dan Gejala
Menurut keliat 2009, tanda dan gejala harga diri rendah adalah sebagai berikut:
a. Mengkritik diri sendiri
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Penurunan produktivitas
e. Penolakan terhadap kemampuan diri
Selain data diatas, dapat juga mengamati penampilan seseorang dengan harga
diri rendah, terlihat dari kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak
3|Page

rapi, selera makan kurang,tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak
menunduk, bicara lambat dengan suara nada lemah.
 Jenis Konsep Diri

a. Citra tubuh (body image)


Adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya
b. Ideal diri (self ideal)
Adalah persepsi diri tentang bagaimana iya harus berperilaku sesuai
dengan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal individu
c. Identitas diri (self identity)
d. Peran diri (self role)
e. Harga diri (self esteem)

B. Rentang respon
Rentang respon

Respon adaftif Respon maladaftif

Aktualisasi Konsep diri HDR Kekacauan Depersonalisasi

diri positif identitas

Rentang respon harga diri rendah berfluktuasi dari rentang adaptif sampai rentang
maladaptif (Stuart & Sundeent, 1998) :

a. Aktualisasi diri
Pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman yang sukses.
b. Konsep diri positif
Klien memiliki pengalaman yang positif dalam perwujudan dirinya,
dapat mengidentifikasi kemampuan dan kelemahan secara jujur dalam menialai
4|Page

suatu masalah sesuai norma-norma sosial dan kebudayaan suatu tempat jika
menyimpang merupakan respon maladaptive.
c. Harga diri rendah
Transisi antara adaptive dan maladaptive sehingga individu cenderung
berfikir kearah negatif.
d. Kekacauan identitas
Kegagalan individu mengintegrasi aspek masa kanak-kanak dalam
pematangan aspek psikologis, kepribadian masa dewasa secara harmonis.
e. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan, dan tidak dapat membedakan
dirinya dari orang lain sehingga tidak dapat mengenali dirinya sendiri.
C. Faktor Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang mempunyai
tanggung jawab yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal
diri yang tidak realitis.
b. Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah sterotipe peran gender,
tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya
c. Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi ketidak percayaan orang
tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur sosial.
D. Faktor Presipitasi
Menurut yosep (2009), faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah
biasanya adalah kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh,
kegagalan atau produktivitas yang menurun. Secara umum, gangguan onsep
harga diri rendah dapat terjadi secara situasional atau kronik.secara situasional
karena trauma yang muncul secara tiba-tiba, misalnya harus dioperasi,
kecelakaan,perkosaan,atau penjara, termasuk dirawat di rumah sakit bisa
menyebabkan harga diri rendah disebabkan karena penyakit fisik atau
pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman. Harga diri rendah
5|Page

kronik, biasanya dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat klien sudah
memiliki pikiran negatif dan meningkat saat dirawat.
E. Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek atau jangka
panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri
sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan. Pertahanan jangka
pendek mencakup sebagai berikut:
a. Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dan krisis identitas diri
(misalnya konser musik, bekerja keras, menonton televise secara
obsesif).
b. Aktivitas yang memberikan identitas penggantian sementara (misalnya
ikut serta dalam klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan).
c. Aktivitas sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang
tidak menentu (misalnya olahraga yang kompetitif, prestasi akademik,
kontek suntuk mendapatkan polaritas).
d. Aktivitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat identitas
diluar dari hidup yang tidak bermakna saat ini (misalnya penyalahgunaan
obat).
Pertahanan jangka panjang mencakup sebagai berikut:
a. Penutupan identitas: adopsi identitas premature yang diinginkan oleh
orangyang terdekat tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi atau potensi
diri individu.
b. Identitas negatif: asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan
harapan yang diterima masyarakat.

II. POHON MASALAH

Pohon masalah yang muncul menurut Mukhripah D & Iskandar (2012) :

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah


6|Page

Koping Individu Tidak Efektif

III. ANALISA DATA

No. Data Masalah


1. DS : Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
 Klien mengatakan
bahwa dirinya tidak
berguna
 Klien mengatakan
bahwa dirinya tidak
mampu melakukan
apapun
DO :
 Klien terlihat
mengurung diri di
kamar
 Klien selalu menunduk
ketika berjalan
 Klien terlihat lesu dan
tidak bergairah
2. DS : Isolasi sosial
 Klien mengatakan
tidak suka tempat
ramai
 Klien mengatakan
lebih suka menyendiri
 Klien mengatakan
tidak ingin
berkomunikasi dengan
orang lain
DO :
 Klien terlihat
menunduk dan
mengurung diri di
kamar
7|Page

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Gangguan konsep diri: Harga diri rendah


2) Isolasi sosial

V. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Intervensi


1. Gangguan konsep diri: Harga  Bina hubungan saling percaya
diri rendah  Tanyakan penyebab klien menarik
diri
 Diskusikan dengan klien tentang
aspek positif yang dimilikinya
 Anjurkan klien untuk melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan
 Pantau klien dalam melakukan
kegiatan
2. Isolasi sosial  Bina hubungan saling percaya
 Ajarkan kepada klien pentingnya
bersosialisasi
 Ajarkan klien cara bersosialisasi
dengan orang lain
 Dampingi klien saat melakukan
kegiatan/berinteraksi/bersosialisasi
dengan orang lain

VI. DAFTAR PUSTAKA

Elinia, Sury,.2016. Tinjauan Tero dan Konsep Harga Diri Rendah diakses dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-eliniasury-8333-2-
babii.pdf
Halifah, Nur Eka,.2016. Bab II Tinjauan Teori diakses dari
http://repository.ump.ac.id/1076/3/EKA%20NUR%20HALIFAH%20BAB
%20II.pdf
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas:
CMHN(Basic Course).
Jakarta: EGC
Mulyono, Andri,.2013. Asuhan Keperawatan dengan HArgaDiri Rendah
diakses dari
8|Page

http://eprints.ums.ac.i d/25936/11/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Stuart, W. Gail.(2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa.Singapore: Elsevier
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

https://www.academia.edu/7117564/LP.HDR

Anda mungkin juga menyukai