DISUSUN OLEH :
ANDIKA ALDIYAN
ANNISA NABILA R
DIAH DWI
DIAN HARDIYANTI
DINNI GHINA
DWI RAHAYU
EKA RACHMAWATI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cairan dan elektrolit sangat penting untuk memoertahankan keseimbangan atau
homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi
fungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air yang mengandung
partikel-partikel bahan organic dan anorganik yang vital untuk hidup. Elektrolit tubuh
mengandung komponen-komponen kimiawi. Elektrolit tubuh ada yang bermuatan positif
(kation) dan bermuatan negative (anion). Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi
tubuh, termasuk fungsi neuromuscular dan keseimbangan asam-basa. Pada fungsi
neuromuscular, elektrolit memegang peranan penting terkait dengan transmisi impuls
saraf.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kebutuhan cairan dan elektrolit?
2. Sistem tubuh apa saja yang berperan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit?
3. Seperti apa cara perpindahan cairan tubuh, kebutuhan cairan tubuh bagi manusia,
pengaturan volume cairan tubuh dan jenis cairan?
4. Apa yang dimaksud kebutuhan dan pengaturan elektolit, jenis cairan elektrolit,
keseimbangan asam-basa dan jenis asam basa?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit?
6. Apa saja masalah-masalah pada kebutuhan cairan dan elektrolit?
7. Bagaimana proses dan tindakan keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan
elektrolit?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor
fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan
yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.
Prosedur kerja:
Cuci tangan; jelaskan prosedur yang akan dilakukan; hubungkan cairan NaCl 0,9% dan
tranfusi set dengan cara menusukkan; isi cairan NaCl 0,9% ke dalam tranfusi set dengan
menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan tetesan terisi sebagian dan buka penutup
hingga selang terisi dan udaranya keluar; letakkan pengalas; lakukan pembendungan
dengan tourniquet; gunakan sarung tangan; desinfeksi daerah yang akan ditusuk; lakukan
penusukan dengan arah jarum ke atas; cek apakah sudah mengenai vena (cirinya adalah
darah keluar melalui jarim infuse/abocath); tarik jarum infuse dan hubungkan dengan
selang tranfusi; buka tetesan; lakukan desinfeksi dengan betadineTM dan tutup dengan
kasa steril; beri tanggal dan jam pelaksanaan infuse pada plester; setelah NaCl 0,9%
masuk, kurang lebih 15 menit, ganti dengan darah yang sudah disiapkan; sebelum
dimasukkan, terlebih dahulu cek warna darah, identitas pasien, jenis golongan darah dan
tanggal kedaluwarsa; lakukan observasi tanda-tanda vital selama pemakaian infuse; lalu
cuci tangan.
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dam elektrolit secara umum dapat dinilai
dari adanya kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
dengan ditunjukkan oleh adanya keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran,
nilai elektrolit dalam batas normal, berat badan sesuai dengan tinggi badan atau tidak ada
penurunan, turgor kulit baik, tidak terjadi edema dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis
dan lingkungan. Ginjal merupakan organ yang paling berperan, sebegai pengontrol
volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garan dan mengontrol
osmolaritas ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Selain ginjal, yang
turut berperan dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengeksresikan
ion hydrogen, CO2 dan sistem dapar (buffer) kimia dalam cairan tubuh.
3.2 Saran
Kebutuhan cairan tubuh tak hanya berasal dari konsumsi air putih saja, melainkan juga
dari makanan dan minuman yang mengandung air. Meskipun begitu, akan jauh lebih baik
bila kita memilih untuk mengkonsumsi air putih ketimbang jenis minuman lainnya yang
banyak mengandung gula, kalori, kafein dan zat-zat lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien, Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
http://taharuddin.com/keseimbangan-cairan-dan-elektrolit.html diakses pada Senin, 26
November 2012 pukul 15.00 WIB.
http://www.kapukonline.com/2012/09/Prosedur-Pemenuhan-Kebutuhan-Cairan-dan-
Elektrolit.html diakses pada Senin, 26 November 2012 pukul 15.00 WIB.
http://informasitips.com/kebutuhan-air-minum-cairan-untuk-manusia-per-hari diakses
pada Senin, 26 November 2012 pukul 15.00 WIB.