Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Diah dwi luthfiah
2. Dini ghina chairunnisa
3. Dwi rahayu
4. Eka rachmawati w
5. Fani fadilah
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga untuk para
keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman. Karena atasrahmat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Tentang Hormat Pada Diri
Sendiri Dan Hormat Pada Orang Lain”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “pengembangan kepribadian ”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu yani nurhayani, Ners.,M.Kep.
Selaku dosen pengampu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Penyusunan materi dalam makalah ini disesuaikan dengan referensi yang
didapat dari internet.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan
memberikan gambaran mengenai materi. Sehingga pembaca dapat menggunakan makalah ini
sebagai literature pendukung dalam pengembangan bidang ilmu selanjutnya yang terkait
dengan materi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Penulisnya dari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Besar
harapan penulis agar penulisan makalah ini dapat berguna bagi siapapun yang menjadikan
makalah ini sebagai bahan literature mengenai materi terkait.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami tentang arti hormat
2. Mahasiswa mampu memahami tentang pemberian rasa hormat
3. Mahasiswa mampu memahami tentang arti hormat pada diri sendiri
4. Mahasiswa mampu memahami tentang bentuk-bentuk penghormatan pada diri sendiri
5. Mahasiswa mampu memahami tentang manfaat hormat pada diri sendiri
6. Mahasiswa mampu memahami tentang bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain
7. Mahasiswa mampu memahami tentang menunjukan perilaku hormat, santun, dan
peduli terhadap sesama
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian hormat
Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau
sikap sopan. Secara umum rasa hormat mempunyai arti yaitu merupakan suatu sikap
saling menghormati satu sama lain yang muda, hormat kepada yang tua, menyayangi
yang muda.
Rasa hormat tidak akan lepas dari rasa menyayangi satu sama lain karena
tanpa adanya rasa hormat, takan tumbuh rasa saling menyayangi yang ada hanyalah
selalu menganggap kecil atau remeh orang lain. Tetapi untuk saat ini untuk kalangan
masyarakat Indonesia dua hal tersebut sudah Langkah terjadi karena tidak ada
kesadaran di diri masing-masing untuk saling menghormati antara sesama.
Saling menghormati satu sama lain tentu saja memberikan manfaat yang
sangat positif bagi dir maupun kenyamanan dalam menjalani hidup. Misalnya dapat
saling membutuhkan, saling mengisi, saling menguntungkan, dan saling menguatkan
satu sama lain.
2.2 Hormat pada diri sendiri
Hormat pada diri sendiri mempunyai arti yaitumemilih dan menentukan perbuatan
yang tidak menyakiti, mencelakai, mengotori, menodai, dan merusak diri sendiri
(jasmani dan rohani). Dalam hormat pada diri sendiri membuat penilaian yang tepat
terhadapat semua perbuatan berdasarkan norma-norma kehidupan yang berlaku itu
sangatlah penting karena hal tersebut akan menimbulkan pecitraan yang baik pada diri
kita.
2.3 Bentuk-bentuk penghormatan pada diri sendiri
Rasa hormat pada diri sendiri merupakan sikap hormat kita dalam menghargai
diri kita pribadi yang ditunjuakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu
mencerminkan karakter kita sebagai manusia. Berikut hormat terhadap diri sendiri
yaitu meliputi :
1. Memelihara kesucian lahir (fisik) :
a.Rajin berolahraga
Hal ini dilakukan agar kita selalu dalam kondisi yang sehat dan berpenampilan
menarik
3
b.Seseorang harus melaksanakan kewajibannya dengan baik missal belajar
c.Kita harus menjaga Kesehatan dan kebersihan fisik seperti mandi, memakai
sampo
d.Menjaga penampilan kita dengan baik seperti berhias, berpakaian yang rapih
4
Menghormati seseorang berarti melayani dengan penuh sopan, memandang tinggi
kepadanya dan menghargai kebaikannya. Sikap begini telah lama digariskan di
dalam syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan melalui contoh-contoh
sikap Rasulullah SAW yang ditonjolkan kepada kita sejajar dengan maksud sebuah
hadis yang berbunyi: “Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah seperti yang
terdapat dalam al Quran” (Riwayat Bukhari Muslim). Allah SWT menyuruh kita
memandang kepada Nabi Muhammad SAW sebagai contoh terbaik dalam
kehidupan kita sebagaimana firman-Nya di dalam surah al Qalam ayat 4 “Dan
bahwa sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad SAW) mempunyai akhlak yang
amat mulia.” (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:44)
Agama suci Islam telah memberi panduan yang jelas dalam aspek
menghormati sesama makhluk Allah sama ada menghormati sesama manusia
mahupun makhluk-makhluknya yang lain. Ini khususnya untuk memelihara
hubungan yang baik kerana keberadaan kita di muka bumi ini menuntut kerjasama
yang telus buat penakatan. Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati sesama manusia
mencakupi hormat kepada yang tidak seusia iaitu antara yang muda kepada yang
tua dan yang tua kepada yang muda sebagaimana maksud hadis: “Barangsiapa
tidak menaruh tidak menaruh hormat kepada hormat kepada orang yang lebih tua
diantara kami atau tidak mengasihani yang lebih muda, tidaklah termasuk golongan
kami.” (Hadis sahih riwayat Imam Ahmad dan disepakati yang lain) (Agus
Wibowo & Sigit Purnama, 2013:52)
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati oranglain. Baik itu
pendapat, sikap, tingkah laku, maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki
keyakinan oranglain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat
oranglain. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita
harus menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita
bisa menghormati oranglain.
Santun
Santun adalah satu kata sederhana sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam,
berisi nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif.
Perilaku positif lebih dikenal dengan santun yang dapat diimplementasikan pada cara
berbicara, cara berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan diri
dimanapun dan kapan pun. Santun yang tercermin dalam perilaku bangsa Indonesia
5
ini tidak tumbuh dengan sendirinya namun juga merupakan suatu proses yang tidak
bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur. (Thomas Lickona, 2013:54)
Peduli sesama
Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih individualis.
Kebersamaan dan saling tolong-menolong dengan penuh ketulusan yang dahulu
menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang. Kepedulian terhadap
sesamapun semakin menipis. Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang ini
didominasi pada bagaimana mencapai mimpi-mimpi materialis. (Ngainun Naim,
2012:207)
Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai berbagai faktor. Salah
satunya adalah faktor perubahan sosial yang berlangsung secara masif. Berhubungan
dengan sesama manusia senantiasa penuh dengan dinamika. Tidak selalu semuanya
berjalan baik dan harmonis. Tidak jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan
kekerasan yang belakangan banyak terjadi di daerah indonesia menunjukkan
bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai potensi untuk membangun kekayaan
khazanah hidup. Padahal perbedaan merupakan bagian dari hukum tuhan yang tidak
mungkin untuk dihindari. Oleh karena itu perbedaan harus dijadikan sebagai sarana
untuk memperkaya kehidupan. (Muchlas Sumani dan Hariyanto, 2011:67)
Berkaitan dengan hal ini, penting merenungkan pendapat filsuf Deepak Chora. Beliau
menyatakan: “Kalau kamu melayani sesama, kamu mendapatkan balasan yang lebih
banyak. Kalau kamu memberikan hal yang baik, hal yang baik akan mengalir
kepadamu.” Peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa pamrih berarti tidak
mengharapkan balasan atau pemberian apapun yang kita lakukan kepada oranglain.
Jadi saat melakukan aktivitas sebagai bentuk kepedulian, tidak ada keengganan atau
ucapan menggerutu. (Toto Suharto, 2012:59)
6
DAFTAR PUSTAKA