Anda di halaman 1dari 13

SENAM LANSIA

Di Susun Oleh :
1. Suharsono Yusup ( 18105 )
2. Annisa Nabilla R ( 19004 )
3. Diah Dwi L ( 19010 )
4. Dinni Ghina C ( 19011 )
5. Eka Rachwati W ( 19013 )
6. Isnaeniyah Hiya L ( 19022 )
7. Jessy Sri L ( 19023 )
8. Malinda ( 19026 )
9. Nur Laila ( 19036 )
10. Rinto ( 19042 )
1. Pengertian
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan
secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam bahasa Inggris terdapat istilah exercise atau aerobic yang
merupakan suatu aktifitas fisik yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta
pernafasan yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan
perbaikan dan manfaat kepada tubuh. Senam berasal dari bahasa yunani yaitu gymnastic
(gymnos) yang berarti telanjang, dimana pada zaman tersebut orang yang melakukan senam
harus telanjang, dengan maksud agar keleluasaan gerak dan pertumbuhan badan yang dilatih
dapat terpantau (Suroto, 2004).
Jenis-jenis senam lansia yang biasa diterapkan, meliputi :
1. Senam kebugaran lansia
2. Senam otak
3. Senam osteoporosis
4. Senam hipertensi
5. Senam diabetes mellitus
6. Olahraga rekreatif/jalan santai.
2. Manfaat Senam Lansia
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)
3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan, misalya sakit.
4. Sebagai Rehabilitas
5. Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh
juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur.
6. Dengan mengikuti senam lansia efek minimalya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa
bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar.
3. Prinsip Senam Lansia
1) Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)
2) Bersifat progresif (bertahap meningkat)
3) Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan
4) Lama latihan berlangsung 15-60 menit
5) Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5kali
4. Permasalahan dan upaya pencegahan

Permasalahan yang biasanya terjadi yang merupakan hambatan dalam melakukan senam lansia
adalai rasa bosan. Perasaan ini wajar saja dan muncul mungkin dikarenakan tidak adanya variasi
senam. Untuk itu macam atau jenis senam yang dilakukan sebaiknya selalu bervariasi/berganti-
ganti. Misalnya pada minggu pertama melakukan senam kebugaran dan minggu selanjutnya jenis
senam osteoporosis dan seterusnya dilakukan secara bergiliran.
5. Gerakan Senam lansia
a. Pemanasan
b. Kondisioning
c. Penenangan
Langkah-langkah Senam Lansia
1. Latihan kepala dan leher 2. Latihan bahu dan lengan
 Lihat keatap kemudian menunduk sampai Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga,
kemudian turunkan kembali perlahan-lahan
dagu ke dada
Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan
 Putar kepala dengan melihat bahu sebelah lengan kedepan lurusdengan bahu. Pertahankan
kanan lalu sebelah kiri bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk
kemudian angkat lengan keatas kepala.
 Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu
kesebelah kiri. Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher
kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang
dapat dicapai. Bergantian tangankanandan kiri.
Letakan tangan di punggung kemudian coba
meraih keatas sedapatnya.
3. Latihan tangan 4. Latihan punggung
Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan Dengan tangan disamping bengkokan badan
jari-jarinya dan tekan kemeja kesatu sisi kemudian kesisiyang lain.
Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua
melintasi permukaan telapak tangan untuk kaki, putar tubuh denganmelihat bahu kekiri
menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik dan kekanan..
kembali.
Tepukan kedua tangan dibelakang dan
Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari regangkan kedua bahu ke belakang.
dengan ibu jari dan kemudiansetelah
menyentuh tiap jari
5. Latihan paha Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa
menggerakan lutut.
Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak
dan memegang sandarankursi atau dengan posisi Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak
tiduran. kaki kedalam sehingga permukaannya saling
bertemu kemudian kembali lagi.
Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki
yang lain tetap lurus,dan tahan beberapa waktu. Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan
Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. pada bagian belakangkursi. Angkat tumit
Tekankan kedua lutut padatempat tidur hingga tinggi-tinggi kemudian putarkan.
bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur.
Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan
lutut, kemudian tarik telapak kaki kearah kita dan
regangkan kembali.
6. Latihan pernafasan
Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.
Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka terasa dada
mengambang.
Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tanganakan menutup kembali.

Anda mungkin juga menyukai