A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Demam Berdarah Dengue / DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti. ( Padila, 2017 )
Demam Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam berat yang sering mematikan,
disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan pada
kasus berat, sindrom syok kehilangan protein.( Nanda, 2016 )
DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotipe virus dengue dan
ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam tinggi, manifestasi perdarahan,
hepatomegali, dan tanda kegagalan sirkulasi sampai timbul renjatan ( sindrom renjatan
dengue ). ( Effendy, 2017 )
2. Anatomi Fisiologi
Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai fungsi sangat penting dalam
tubuh yaitu fungsi transportasi dalam tubuh yaitu membawa nutrisi, oksigen dari usus dan
paru-paru untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Darah mempunyai 2 komponen yaitu
komponen padat dan komponen cair. Darah berwarna merah, warna merah tersebut
keadaannya tidak tetap, tergantung kepada banyaknya O2 dan CO2 di dalamnya. Apabila
kandungan O2 lebih banyak maka warnanya akan menjadi merah muda. Sedangkan. Darah
juga pembawa dan penghantar hormon. Hormon dari kelenjar endokrin ke organ sasarannya.
Darah mengangkut enzim, elektrolit dan berbagai zat kimiawi untuk didistribusikan ke
seluruh tubuh.
Peran penting yang dilakukan darah yaitu dalam pengaturan suhu tubuh, karena dengan cara
konduksi darah membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar dan otot) untuk
didistribusikan ke seluruh tubuh dan permukaan tubuh yang ada akhirnya diatur pelepasannya
dalam upaya homeostasis suhu (termoregulasi). Jumlah darah manusia bervariasi tergantung
dari berat badan seseorang. Rata-rata jumlah darah adalah 70 cc/kgBB.
3. Etiologi
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti.
Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe
bersangkutan tetapi tidak ada perlndungan terhadap serotipe lain.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti :
Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-belang, menggigit pada siang hari, badannya
datar saat hinggap, hidup di tempat-tempat yang gelap (terhindar dari sinar matahari, jarak
terbangnya kurang dari 100 M dan senang menggigit manusia). Aedes Aegypti betina
mempunyai kebiasaan berulang (multi diters) yaitu menggigit beberapa orang secara
bergantian dalam waktu singkat. ( Morton, 2018)
4. Patofisiologi
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan
kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah komplek virus antibodi, dalam sirkulasi
akan mengakt,ivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,
dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai
faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma mealui
endotel dinding itu.
Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagalasi
(protambin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya
perdarahan hebat, teutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.Yang menentukan
beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau lebih) trombositopeni
(100.00/mm3 atau kurang).
b. Serotogi : uji HI (Hemaglutination Inhibition test).
c. Rongten thorax : effusi pleura.
( Wijaya, 2018 )
7. Penatalaksanaan Terapeutik
a. Medis
1) Tanpa renjatan
a) Beri minum banyak ( 1 ½ - 2 liter sehari )
b) Antipiretik jika terdapat demam.
c) Antikonvulsan jika terdapat kejang.
d) Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum
dan nilai hematokrit cenderung meningkat.
8. Komplikasi
Komplikasi tatalaksana syok yang tidak adekuat akan menimbulkan komplikasi asidosis
metabolik, hipoksia, perdarahan gastrointestinalhebat dengan prognosis buruk. Sebaliknya
dengan pengobatan yangtepat (termasuk syok berat) segera terjadi masa penyembuhan
dengancepat.( Hendarwanto, 2016 )
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Biodata / Identitas
DHF dapat menyerang dewasa atau anak-anak terutama anak berumur < 15 tahun.
Endemik didaerah Asia tropik.
b. Keluhan Utama : Panas / demam.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
2. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang lazim muncul pada pasien DHF adalah :
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hipoventilasi
b. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus dengue
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kebocoran plasma darah
d. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan dinding mukosa lambung
e. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke
ektravaskuler
f. Resiko syok hipovolemik dengan faktor resiko perdarahan; perpindahan cairan
intravaskuler ke ektravaskuler
g. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi yang tidak adekuat ; mual muntah
h. Resiko perdarahan dengan faktor resiko penurunan faktor pembekuan darah
(trombositopeni)
( Nanda, 2015 )
3. Intervensi
No Diagnosa Intervensi
Tujuan / Kriteria Hasil ( NOC )
Keperawatan ( NIC )
1 Ketidakefektifa Respiratory status : Ventilation Airway Management
n pola napas Respiratory status : Airway patency Buka jalan nafas, guanakan teknik
berhubungan Vital sign Status chin lift atau jawthrust bila perlu
dengan KriteriaHasil : Posisikan pasien untuk
hipoventilasi Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara memaksimalkan ventilasi
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan Identifikasi pasien perlunya
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, pemasangan alat jalan nafas
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada buatan
DAFTAR PUSTAKA
Hendarwanto. (2016). Ilmu Penyakit Dalam. jilid I. edisi ketiga. FKUI. Jakarta.
Nanda (2016), Diagnosis Keperawatan, Definisi Dan Klasication, 2015-2017. Edisi 10. EGC, Jakarta
___________, Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda Nic-Noc.
Jilid 1. EGC. Jakarta
Wijaya, S. A. & Putri, M. Y. (2018). Keperawatan Medikal Bedah: Keperawatan Dewasa, Teori,
Contoh Askep. Nuha Medika.