Anda di halaman 1dari 120

1

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PADA NY. R


DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
DI PUSKESMAS MAMBORO

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya


Kebidanan Pada Akademi Kebidanan Graha Ananda Palu

Oleh :
INDAH SEFTIYANTO
NIM 201603121

YAYASAN PENDIDIKAN GRAHA HUSADA LESTARI


AKADEMI KEBIDANAN GRAHA ANANDA PALU
TAHUN AKADEMIK 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan inayah-NYA sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu

Hamil dengan Hipertensi dalam kehamilan di puskesmas Mamboro”. Karya tulis

ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya

Kebidanan pada Akademik Kebidanan Graha Ananda Sulawesi Tengah.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua saya. Daryanto (Ayah), dan

Megawati (Ibu), yang selalu memberikan dukungan moril, maupun material, cinta

dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas, selalu mendoakan dan memberi dukungan

selama menjalani pendidikan.

Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada

yang terhormat Bapak/Ibu :

1. Ir. Yusri Yusuf Ara, M.Kes. Ketua Yayasan Pendidikan Graha Husada

Lestari Sulawesi Tengah.

2. Erni, SKM,.M.Kes Direktur Akademi Kebidanan Graha Ananda Palu

Sulawesi Tengah.

3. Kepala Puskesmas Mamboro Maman Hermana, S.H . serta staf Puskesmas

Mamboro yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan

penyusunan KTI di Puskesmas Mamboro.


4. Elfina, S.T.,M.Kes selaku pembimbing I yang setiap saat meluangkan

waktunya untuk membimbing penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Isna Okfita Sari, S.Tr.Keb selaku pembimbing II yang setiap saat

meluangkan waktunya untuk membimbing penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

6. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi Akademi kebidanan Graha

Ananda Sulawesi Tengah.

7. Ny.Risnawati yang bersedia menjadi responden dalam Karya Tulis Ilmiah.

8. Rekan-rekan mahasiswa kebidanan khususnya tingkat III B dan umumnya

angkatan 2015 yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan penulis sangat

menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembacanya.

Palu, 23 Mei 2019

Penulis
Akbid Graha Ananda
D III Kebidanan Graha Ananda

2019

INTISARI
Pembimbing : (1) Elfina, (2) Isna Okfita Sari

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PADA NY. R DENGAN


HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS MAMBORO

(i-v + 67 Hal + 3 tabel + 13 Lampiran)


Hipertensi dalam kehamilan merupakan hipertnsi karena kehamilan dan
hipertensi kronik ( meningkatnya tekanan darah sebelum usia 20 minggu ). Nyeri
kepala, kejang dan kehilangan kesadaran sering berhubungan dengan hipertensi
dalam kehamilan.
Penelitian Ini bertujuan Untuk melaksanakan manajemen Asuhan
Kebidanan pada ibu hamil dengan Hipertensi dalam kehamilan pada tahun 2019
sesuai dengan 7 langkah varney dan SOAP. Yaitu langkah I pengkajian data
dasar, langkah II identifikasi diagnose masalah aktual, Langkah III diagnose
masalah potensial, langkah IV tindakan segera / kolaborasi, Langkah V menyusun
Rencana asuhan yang menyeluruh, langkah VI Pelaksanaan, Langkah VII
evaluasi.
Hasil penelitian pada NY R umur 26 tahun GII PI A0 UK 34 minggu
dengan Hipertensi Dalam Kehamilan tanggal 11 April 2019 jam 08.00 wita dari
data Subjektif sampai dilaksanakan dengan baik sehingga Diagnosa Potensial
maupun masalah penyulit lainnya tidak terjadi Dan tidak terdapat kesenjagan
antara teori dan kasus.
Kesimpulan hasil penelitian ini dimana pada data Subjektif tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus pada data Objektif terdapat kesenjangan antara
teori dan kasus, pada Assesment tidak terdapa kesenjangan dan Plant Of Action
terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Hipertensi
Daftar Pustaka : 9 pustaka (2013 - 2017)
1. Indah Seftiyanto
2. Pembimbing DIII Kebidanan
a) Elfina
b) Isna Okfita Sari
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii

HALAMAN PENETAPAN TIM PENGUJI...................................................... iv

KATAPENGANTAR.............................................................................................v

DAFTAR ISI..........................................................................................................vi

DAFTARTABEL.................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ...........viii

DAFTAR SINGKATAN......................................................................... .............ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 3

D. Manfaat penelitian.................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan..................................................... 5

B. Tinjauan Teori Tentang Hipertensi........................................................ 7

C. Tinjauan Tentang Hipertensi Dalam Kehamilan.................................. 19

D. Tinjauan Umum Tentang Asuhan Kebidanan Pada ibu hamil dengan

Hipertensi .............................................................................................
BAB III STUDI KASUS

A. Pengumpulan data................................................................................. 32

B. Interpretasi data.................................................................................... 40

C. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial........................................ 41

D. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera........................................41

E. Perencanaan..........................................................................................41

F. Pelaksanaan.......................................................................................... 44

G. Evaluasi................................................................................................ 46

BAB IV PEMBAHASAN

A. Langkah I : Pengkajian Data Dan Analisa Data................................... 51

B. Langkah II : Identifikasi Diagnosis/Masalah Aktual............................ 58

C. Langkah III : Identifikasi diagnosis/masalah potensial........................ 58

D. Langkah IV: Mengidentifikasi perlunya tindakan segera.................... 59

E. Langkah V : Intervensi......................................................................... 60

F. Langkah VI : Pelaksanaan asuhan kebidanan....................................... 60

G. Langkah VII : Evaluasi Asuhan Kebidanan......................................... 61

H. Langkah VIII : Catatan perkembangan................................................ 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 64
B. Saran................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman

1. Tabel 3.1 Plening ............................................................................38

2. Tabel 3.2 pendokumentasian.............................................................46

3. Tabel 3.3 catatan perkembangan I.......................................................52

4. Tabel 3.4 Catatan Perkembangan II.....................................................54

5. Tabel 3.6 Catatan Perkembangan III....................................................56

6. Tabel 3.7 Catatan Perkembangan IV ...................................................58


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat permohonan izin pengambilan data awal di dinas Kesehatan

provinsi sulawesi tengah

Lampiran 2 : Surat balasan pengambilan data awal di dinas kesehatan provinsi

sulawesi tengah

Lampiran 3 : Surat permohonan izin pengambilan data awal di dinas kesehatan

kota palu

Lampiran 4 : Surat balasan pengambilan data awal di dinas kesehatan kota palu.

Lampiran 5 : Surat permohonan izin pengambilan data awal di Puskesmas

Mamboro

Lampiran 6 : Surat balasan pengambilan data awal di Puskesmas Mamboro

Lampiran 7 : Surat permohonan izin penelitian di Puskesmas Mamboro

Lampiran 8 : Surat balasan izin penelitian di Puskesmas Mamboro

Lampiran 9 : Lembar pernyatataan peneliti

Lampiran 10 : Lembar persetujuan responden

Lampiran 11 : Biodata penulis


DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Healdh Organization

AKI : Angka Kematian Ibu

SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

MDG : Milenium Development Gold

GPA : Gravid, Para, Abortus

HPHT : Haid Pertama Haid Terakhir

TP : Tafsiran Persalinan

ANC : Antenatal Care

BJF : Bunyi Jantung Fetus

DJJ : Denyut Jantung Janin

BB : Berat Badan

DS : Data Subjektif

DO : Data Objektif

TFU : Tinggi Fundus Uteri

TD : Tekanan Darah

BAK : Buang Air Kecil

BAB : Buang Air Besar

D.M : Diabetes Melitus

BB : Berat Badan

HB : Hamoglobin

LILA : Lingkar Lengan Atas


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil

normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) di hitung dari

pertama haid terakhir ( Yeyeh Rukiyah, dkk.2015.Hal, 2-3 ).

Berdasarkan data WHO (world health organization) pada tahun 2013

terdapat 289.000 wanita meninggal di karenakan komplikasi kehamilan,

persalinan,dan nifas.sedangkan pada tahun 2014 angka kematian ibu cukup

tinggi di mana di dapatkan negara afrika-sub sahara 179.000 jiwa,asia selatan

69.000 jiwa,dan asean menunjukkan tenggara 16.000 jiwa,per 100.000

kelahiran hidup.pada tahun 2015 data menunjukan 10.7 juta perempuan

meninggal karena melahirkan (WHO,2015).

Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sudah mencapai 228 per

100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada data Survei Demografi dan

Kesehatan Ibu tercatar mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini

menggambarkan peningkatan Angka Kematian Ibu di Indonesia yang

memang menjadi perhatian masyarakat, dan angka ini juga masih jauh dari

target yang harus di capai pada tahun 2015 sesuai dengan target Millennium

Developtment Goals.berdasarkan data Global Health Observatory (GHO)dan

WHO 2015, Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 126 per 100.000

kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu di definisikan sbagai banyaknya


kematian perempuan saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi

rkehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan akibat kehamilan

atau pengelolaanya,angka ini di hitung per 100.000 kelahiran hidup (Raden,

2009 ) (Dompo, 2010) )( World Health Organization,2016).

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016

didapatkan ibu hamil Januari hingga Desember sejumlah 69.549 jiwa, jumlah

ibu dengan deteksi resiko sejumlah 15.834 jiwa, dan rujukan dengan kasus

resiko tinggi sejumlah 5.521 jiwa, dan pada tahun 2017 didapatkan jumlah

ibu hamil Jenuari hingga Desember sejumlah 69.417 jiwa, jumlah ibu dengan

deteksi resiko sejumlah 17.308 jiwa, dan rujukan dengan kasus resiko tinggi

sejumlah 7.078 jiwa, Sedangkan pada tahun 2018 di dapatkan ibu hamil

januari hingga desember sejumlah 6.922 jiwa dan rujukan dengan kasus

resiko tinggi sejumlah 7.451 jiwa (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tengah).

Bedasarkan Data tahun 2015 dari Dinas Kesehatan Kota Palu

jumlah ibu hamil sebanyak 8.249 jiwa. Kemudian Data tahun 2016 dari Dinas

kesehatan Kota Palu jumlah ibu hamil sebanyak 7.569 jiwa, dan Data dari

Dinas Kesehatan Kota Palu tahun 2017, di dapatkan jumlah ibu hamil

sebanyak7.588jiwa. (Dinas Kesehatan Kota Palu)

Berdasarkan data dari Puskesmas Mamboro pada tahun 2016

terdapat ibu hamil 313 jiwa. Dimana 2 jiwa ibu hamil dengan hipertensi, 5

jiwa ibu hamil dengan pre eklamsia berat, 2 jiwa ibu hamil dengan eklamsia.

Sedagkan pada tahun 2017 terdapat ibu hamil 341 jiwa. Dimana terdapat 5
jiwa ibu hamil dengan hipertensi, dan 2 jiwa ibu hamil dengan pre eklamsia.

Pada tahun 2018 terdapat ibu hamil 336 jiwa, dan 3 jiwa ibu hamil dengan pre

eklamsia Berat ( Data Puskesmas Mamboro ).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah adalah

”Bagaimana Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ny. R dengan

Hipertensi dalam Kehamilan di Puskesmas Mamboro? “

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ny. R dengan

Hipertensi dalam Kehamilan di Puskesmas Mamboro dengan Mengunakan

pendekatan Manajemen 7 Langkah Varney.

2. Tujuan khusus

a. Melakukan Pengkajian Pada Ny. R dengan Hipertensi dalam

Kehamilan di Puskesmas Mamboro.

b. Menyusun Diagnosa Kebidanan Pada Ny. R dengan Hipertensi dalam

Kehamilan di Puskesmas Mamboro.

c. Mengantisipasi Malasah Potensial Kebidanan Pada Ny. R dengan

Hipertensi dalam Kehamilan di Puskesmas Mamboro.

d. Melaksanakan Identifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang

Memerlukan Penanganan Segera Pada Ny. R dengan Hipertensi dalam

Kehamilan di Puskesmas Mamboro.


e. Merencanakan Asuhan Kebidanan Secara Kontinyu Pada Ny. R

dengan Hipertensi dalam Kehamilan di Puskesmas Mamboro.

f. Melaksanakan Evaluasi Asuhan Kebidanan yang telah di lakukan pada

Ny. R dengan Hipertensi dalam Kehamilan.

g. Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan yang telah di lakukan pada

Ny. R dengan Hipertensi dalam Kehamilan di Puskesmas Mamboro.

D. Ruang Lingkup

1. Sasaran

Ibu Hamil dengan Tensi di atas Normal

2. Tempat

Puskesmas Mamboro, Kec. Palu Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.

3. Waktu

Waktu Pelaksanaan selama Bulan April – Mei

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi ( Puskesmas Mamboro )

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi untuk

meningkatkan kualitas dalam pelayanan kebidanan dan dapat digunakan

menyusun dan merencanakan program pelayanan asuhan kebidanan pada

ibu hamil dengan Hipertensi.

2. Bagi Institusi

1) Sebagai masukan dan sumber informasi bagi tenaga kesehatan dalam

melaksanakan manajemen Asuhan Kebidanan pada kasus Hipertensi

dalam Kehamilan.
2) Untuk meningkatkan mutu dan kualitas khususnya pelayanan pada

klien dengan penerapan menejemen asuhan kebidanan pada kasus

Hipertensi dalam Kehamilan.

3. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan dan pengalaman menambah ilmu pengetahuan

serta kemampuan peneliti dalam menghadapi kasus pada ibu hamil

dengan Hipertensi.

4.Bagi klien

Untuk mendapatkan Asuhan Kebidanan ANC Sesuai Standar.


BAB II
TINJAUN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Beberapa pendapat tentang difinisi kehamilan menurut para ahli

adalah sebagai berikut berikut :

a. Kehamilan adalah masa terjadinya perubahan yang besar.

Diperlukan sejumlah penyesuain fisik, emosional, dan sosial

bahkan sebelum bayinya lahir (Abrahams, 2014).

b. Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum

sehingga terjadinya konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin,

lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 0,

dihitung dari hari pertama hari terakhir) (Jenni, dkk, 2016 ).

c. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seseorang

wanita. Dengan adanya proses kehamilan yang terjadi pada diri

seseorang wanita akan menyebabkan beberapa perubahan ada tiga

faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor

psikologis, dan faktor sosial, budaya dan ekonomi (Jenni, dkk,

2016).

d. Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Berbagai perubahan

yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat

fisiologi, bukan patologis. Asuhan yang diberikan adalah asuhan


yang minimalkan intervensi dan asuhan yang berdasarkan evidance

based (Dainty Matermity, dkk 2016).

e. Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnnya

janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7hari) dihitung dari hari pertama haid

terakhir.(Rismalinda,2015)

f. Kehamilan adalah pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang

terjadi melalui hubungan seksual antara laki-laki dan wanita.

Pembuahan terjadi di dalam rahim ketika wanita sedang berada

pada masa subur.(Rismalinda,2015)

2. Etiologi

Proses terjadinya kehamilan antara lain :

a. Oogenesis

Wanita saat puberitas memiliki 2 juta oosit dalam ovariumnya.

Masing – masing oosit memiliki 23 kromosom dan terbungkus oleh

ruang perivitalium, zona pellusida dan plokikel promodial setelah

puberitas oosit mulai dirangsang FSH untuk berkembang dan

menghasilkan estrogen yang merangsang munculnya tanda seks sekunder

seperti perkembangan mamae, perkembangan bulu di sekitar kemaluan

dan ketiak, muncul timbunan lemak dan perubahan panca indera sebagai

alat penerima perangsangan seksual.


b. Spermatogenesis

Pembentukan spermatogenesis terjadi di bagian kaudal epididmis

dan memerlukan waktu 72 jam untuk siap mengikuti ejakulasi.

Spermatozoa terbentuk dari beberapa kali proses pembelahan yaitu dari

spermatogonium, spermatosit pertama, spermatosit kedua dan dan

menjadi spermatozoa yang memiliki 23 kromosom termasuk pembawa

tanda seks. Sperma memiliki tiga bagian pokok yaitu kepala, leher dan

ekor. Kepala terbentuk bulat lonjong dengan nukleus terbungkus inti

membran, akrosom, membawa akrosom dalam dan luar serta membran

plasma. Bagian leher banyak mengandung mitokondria yang

mnghasilkan ATP untuk energi penggerak ekor. Ekor spermatozoa cukup

panjang dan dan memiliki pengerakan yang dapat menembus lendir serik,

uterus dan Tuba.

c. Fertilisasi (Konsepsi)

Didalam tubuh wanita sperma akan mengalami kepasitasi

sebagai persiapan untuk dapat terjadinya fertilisasi. Kapasitas terdiri

dari kemampuan melakukan reaksi akrosom, kemampuan melakukan

ikatan dengan zona pellusida dan mendapatkan posisi hipermotilitas.

Reaksi okrosom adalah penyatuan membran plasma dengan membran

okrosom luar. Reaksi okrosom diperkuat dengan pengaruh protein pada

zona pellusida yang berupa glikoprotein. Glokoprotein ini sebagai


respot terhadap spermatozoa. Kemudian proses akan dilanjutkan dengan

penyatuan membran dalam akrosom dan membran plasma oosit.

d. Nidasi (Implantasi)

Secara bertahap zigot membelah menjadi beberapa blastomer,

kemudian menjadi gumpalan sel yang terbungkus zona pellusida

(morula), selanjutnya menjadi blastokista yang memiliki tiga bagian

yaitu inner cell mas, ruang blastokis dan trofoblas / trofekroderm. Tiga

hari setelah fertilisasi morula 8 sel telah masuk kedalam kavum uteri

dan telah mampu menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin)

dan EPF (early pregnancy factor). Nidasi terjadi pada hati ke 16 – 22

setelah menstruasi. Adapun tahapan nidasi terbagi menjadi tiga yaitu

apposisi, adhesi, dan invasi (Suparmi, dkk, 2017).

3. Tahapan Pada Peristiwa Konsepsi

Setelah pertemuan Kedua Inti Ovum dan spermatozom terbentuk zigot,

beberapa jam telah mampu membelah diri dan berjalan terus menuju rahim,

dan selama 3 hari terbentuk suatu kelompok sel – sel yang sama besarnya,

hasil ini ada pada stadium morula. Selama pembelahan sel di bagian dalam,

terjadi pembentukan sel di bagian luar morula yang berasal dari corona

radiata yang menjadi sel tropoblas. Dalam pertumbuhannya dapat

mengeluarkan hormon khorionik gonadotropin, yang mempertahankan corpus

lutium gravidarum.

Pembelahan berjalan terus, di dalam morulla terjadi ruangan yang

mengandung cairan yang di sebut blastula, perkembangan dan pertumbuhan


berjalan, blastulla dengan villi chorioniknya telah siap untuk mengadakan

nidasi. Fase sekresi endometrium makin gembur dan makin banyak

mengandung glicogen yang di sebut desidua. Proses penanaman blastula di

sebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke enam sampai ketujuh setelah

konsepsi. Pada saat tertanamnya blastulla ke dalam endometrium mungkin

terjadi pendarahan yang di sebut tanda hortman ( Sunarti, 2013 ).

4. Tanda dan gejala kehamilan

a. Tanda dugaan hamil

1) Amenorea

Berhentinya menstruasi di sebabkan oleh kenaikan kadar estrogen

dan progesteron yang dihasilkan oleh korpus.

2) Mual dan muntah

Keluhan mual muntah disebabkan oleh kenaikan kadar HCG

dimana pada trimester 1 kadar HCG dapat menjadi 100 mIU / ml,

derajat keluhan dipengaruhi oleh ketegangan emosi.

3) Perubahan pada payudara

a) Mastodinia (rasa tegang pada payudara)

b) Pembesaran kelenjar sebaseus sirkum lakteal (montogomery

tuberde) pada kehamilan 6 – 8 minggu akibat stimulasi hormonal.

c) Sekresi kolostrum setelah kehamilan 16 minggu

4) Perubahan pada traktus urinarius

Iritabilitas vesika urinariam, sering berkemih, dan nokturia.


5) Kenaikan suhu basal : keniakan suhu basal persisten selama 3

minggu.

6) Perubahan pada kulit

a) Cloasma gravidarum

Setelah kehamilan 16 minggu kulit di daerah muka menjadi

semakin gelap bila terkena sinar matahari.

b) Linea nigra

Warna puting susu dan linea alba menjadi gelap akibat adanya

rangsangan,oleh melanphore akibat peningkatan kadar

(Maternity,dkk,2016:63-64)

b. Tanda pasti hamil

1) Denyut jantung janin yang terdeteksi pada usia kehamilan 17 minggu

hingga 20 minggu

2) Hasil USG yang positif pada kehamilan 6 minggu

3) Gerakan janin yang dapat dirasakan oleh pemeriksaan pada

kehamilan sesudah 16 minggu

4) Terlihatnya janin dan garis bentuk jani (Anita & Lyndon, 2014 :

145).

5. Faktor yang mempengaruhi kehamilan

b. Faktor fisik

1) Status kesehatan / penyakit

Terjadi perubahan hormonal yang dapat menyebabkan berbagai

perubahan dalam tubuh, yang pada sasarannya adalah normal atau


tidak bermasalah yang memiliki pengaruh khususnya terdapat

kehamilan, ibu hamil biasanya sering mengalami mual dan muntah.

Bila berlebihan efek hormonal akan menggangu proses kehamilan.

2) Status gizi

Status gizi ibu hamil adalah dimana seseorang wanita memerlukan

berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan

dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan zat –

zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Dengan demikian

makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang

dikandungannya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu status

gizi ibu hamil juga merupakan hal yang berpengaruh selama masa

kehamilan. Kekurangan gizi tertentu saja akan menyebabkan akibat

yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia,

sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada

janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan

pertumbuhan PJT (pertumbuhan janin terhambat dan perkembangan).

3) Gaya hidup

Cara hidup yang serba sibuk dan terburu – buru seperti yang banyak

dijalani oleh para wanita pada masa kini, dapat memperbesar

kemungkinan bahkan kadang – kadang langsung menyebabkan salah

satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di pagi hari,

keletihan, sakit punggung dan gangguan pencernaa (Mandang, dkk,

2016 : 78 – 89).
c. Fakto Psikologis

1) Stressor internal

Stres yang ddalam individu, misalnya saja berkaitan dengan

kegelisahan terhadap kemampuan adaptasi dengan kehamilan,

persiapan persalinan, kesehatan janin, dan lain – lain. Berkaitan dengan

kesakitan yang muncul tergantung dari derajat rasa sakit dan umur

individu.

2) Stressor eksternal

Stres yang disebabkan oleh piha lain termasuk penyesuaian terhadap

tekanan sosial (suparmi, dkk, 2017 : 67)

3) Suport keluarga

Dukungan keluarga juga memberikan andil yang besar dalam

menentukan status kesehatan ibu jika seluruh keluarga mengharapkan

kehamilan, mendukung, bahkan memperlihatkan dukungannya dalam

berbagai ha, maka ibu hamil akan merasa lebih sosial yang baik

otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang

baik pula (Dainty, dkk, 2016 : 72 – 73).

6. Komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan

a. Abortus

Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan cara apa pun sebelum janin

cukup berkembang untuk dapat hidup diluar kandungan.


b. Kehamilan mola hidatidosa

Pada trimester 1 gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga

serigkali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortiun,

abortus inkomplet, atau mioma uteri.

c. Kehamilan ektropik

Kehamilan ektropik adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi implantasi

terjadi di luar endo metrium kavum uteri, seperti di Ovarium, servik dan

tuba fallopi.

d. Hipermess gravidarum

Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil dmulai antara

periode pertama kedua terlambat menstruasi. Jika keadaan tersebut

berlebihan disebut hiperemesis.

e. Hipertensi dalam Kehamilan

Hipertensi dalam kehamilan termaksud hipertensi karena kehamilan dan

hipertensi kronik ( meningkatnya tekanan darah sebelum usia 20 minggu ).

f. Plasenta Previa

Plasenta previa adalah keadaan ketika plasenta terletak ditempat yang

tidak normal, yakni disegmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian

atau seluruh ostium uteri internum.

g. Solusio plasenta

Solusio plasenta adalah peristiwa melepasnya plasenta dari tempatnya

yang normal sebelum anak lahir. Solusio plasenta adalah peristiwa


melepasnya plaenta dari tempatnya yang normal sebelum anak lahir

(dainty, dkk, 2016 : 214-218).

B. Tinjauan Khusus Tentang Hipertensi

1. Definisi

a. Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan

darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang

mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan

darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh

aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang

berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan

pembuluh darahnya.

b. Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari

140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk

pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh

tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan

diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang

bilik-biliknya dengan darah.Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik

adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi, sementara

tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi

(jantung beristirahat).

c. Adanya tekanan sistolik sekurang-kurangnya 140 mmHg dan

tekanan diastolik sekurang-kurangnya 90 mmHg. Nilai tersebut


diukur sekurang-kurangnya dua kali dengan perbedaan waktu 6 jam

atau lebih dalam keadaan istirahat.(Sarwono Prawitohardjo,2009).

2. Tanda dan Gejala Penyakit Hipertensi

a) Sakit Kepala

b) Pusing

c) Penglihatan Kabur

d) Mual

e) Telinga Berdengung

f) Kebingungan

g) Detak Jantung Tidak Teratur

h) Kelelahan

i) Nyeri dada

j) Sulit Bernafas

3. Penyebab Hipertensi ( Tekanan Darah Tinggi )

a) Hipertensi Yang Penyebabnya Tidak Jelas di sebut Hipertensi

Primer

b) Gaya Hidup dan Pola Makan Yang Buruk seperti : Kebanyakan

makan – makanan Asin, yang mengandung natrium ( makanan

olahan, makanan kalengan, fast foot ). Makan makanan atau

minuman yang mengandung pemanis buatan yang dapat

meningkatkan kolesterol dan penyakit darah tinggi.


c) Tekanan darah tinggi juga muncul karena efek samping dari obat

gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Kondisi Ini di sebut

Hipertensi Sekunder.

d) Pil KB dan Obat Flu bisa juga menyebabkan Hipertensi.

e) Wanita hamil yang menggunakan terapi Pengganti Hormon dapat

juga terkena penyakit Hipertensi.

f) Obat yang dapat di gunakan untuk penyakit Hipertensi

g) Beberapa Obat yang sering di resepkan oleh dokter yaitu :

Diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide / HCT,

indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide,

amilorid, triamterene)

h) Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor: captopril,

enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril,

quinapril hydrochloride, dan trandolapril)

i) Beta-blocker: atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol,

acebutolol, bisoprolol, esmilol, nebivolol, dan sotalol)

j) Penghambat saluran kalsium: amlodipine, clevidipine, diltiazem,

felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan

nisoldipine)

k) Alfa-blocker : doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin

hydrochloride.

l) Vasodilator: hydralazine dan minoxidil

m) Central-acting agents : clonidine, guanfacine, dan methyldopa.


4. Diagnosis Hipertensi

Hipertensi didiagnosis melalui teknik tes tekanan darah. Inspeksi

teknik akan dilakukan beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat.

Jika tekanan darah tinggi, dokter mungkin meminta Anda untuk

memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala.

Bila tekanan darah pasien lebih dari 140/90 mmHg dalam

pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis pasein mengidap

tekanan darah tinggi. Jika Pasien menderita penyakit kronis, misalnya

diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg.

C. Tinjauan Khusus Tentang Hipertensi dalam Kehamilan.

1. Defenisi Hipertensi dalam kehamilan.

Beberapa pengertian Hipertensi dalam kehamilanadalah sebagai

berikut:

a. Hipertensi dalam kehamilan merupakan hipertnsi karena kehamilan

dan hipertensi kronik ( meningkatnya tekanan darah sebelum usia

20 minggu ). Nyeri kepala, kejang dan kehilangan kesadaran sering

berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan ( Ummi Hani

dkk, 2014 : H.112 ).

b. Hipertensi dalam kehamilan atau biasa di sebut dengan pre –

eklamsia Ringan adalah timbulnya hipertensi di sertai Proteinnuria

atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah

persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20

minggu pada penyakit trofoblas ( Sujiatini dkk, 2015. H : 58 ).


c. Hipertensi dalam kehamilan adalah kelainan yang potensial

membawa kematian dan biasanya terjadi sesudah usia kehamilan

minggu ke 20 ( Anita dan Dr. Lyndon, 2014 : H. 74 ).

d. Hipertensi dalam kehamilan merupakan Kondisi Ibu Yang di

sebabkan oleh kehamilan dengan tanda – tanda Edema atau

Pembengkakkan, Tekanan darah Tinggi, dalam air seni terdapat zat

putih telur ( pemeriksaan Urine dari Laboratorium ) (Poedji

Rohayati, 2011 : 98).

e. Adanya tekanan sistolik sekurang-kurangnya 140 mmHg dan

tekanan diastolik sekurang-kurangnya 90 mmHg. Nilai tersebut

diukur sekurang-kurangnya dua kali dengan perbedaan waktu 6 jam

atau lebih dalam keadaan istirahat.(Sarwono Prawitohardjo,2009).

2. Etiologi

Menurut Prawirohardjo, 2014 Penyebab terjadinya Hipertensi dalam

kehamilan yaitu : Bertambahnya Frekuensi pada primigravida,

Kehamilan ganda, Hidramnion, dan mola hidatidosa. Sebab

bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan. Sebab dapat

terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam

uterus. Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan

koma.

Ada beberapa Penyebab dari Hipertensi dalam kehamilan atau

Hipertensi Gestasional.
a. Pada Hipertensi Gestasional terjadi vasospasme pembuluh

darah perifer yang mengenai setiap sistem organ ( lihat

perubahan yang berkaitan dengan gestasional ).

b. Faktor geografik, etnik, ras, Nutrisi, imunologik dan

keluarga dapat turut memberikan kontribusinya pada

kelainan vaskuler yang sudah ada sebelumnya dan kelainan

ini selanjutnya akan memberikan kotribusi pada kejadian

hipertensi gestasional.

c. Usia merupakan salah satu faktor. Remaja yang berusia di

bawah 19 tahun dan primipara yang berusia di atas 35 tahun

merupakan kelompok yang beresiko tinggi ( Anita dan Dr.

Lyndon, 2014 : H. 75 ).

3. Tanda dan Gejala.

Ada beberapa Tanda dan Gejala yaitu :

a. Tekanan Diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan < 20 minggu.

b. Tekanan Diastolik 90 -110 mmHg ( dua kali pengukuran berjarak 4

jam ) pada kehamilan < 20 minggu.

c. Proteinnuria < ++

d. Tekanan Diastolik

4. Penatalaksanaan

Saat ini sudah dapat dilakukan beberapa pemeriksaan untuk

memprediksi kemungkinan timbulnya preeklampsia namun

serangkaian tes tersebut belum tersedia diseluruh tempat dan tingkat


keberhasilannya masih belum tinggi. Pencegahan terjadinya

preeklampsia adalah dengan diet rendah garam, pemberian

suplementasi kalsium dan minyak ikan, pemberian obat antihipertensi,

dan pemberian obat – obatan anti pembekuan darah atau antitrombotik.

Pengobatan utama pada spectrum hipertensi dalam kehamilan adalah

terminasi kehamilan.Pemantauan tekanan darah secara rutin adalah

untuk mendeteksi secara dini. Dengan deteksi dini maka resiko bisa

dianatisipasi lebih baik. Berikut adalah klasifikasi tekanan darah yang

bisa dijadikan rujukan :Tekanan darah tinggi : mulai 140/90 mmHg ke

atas. Tekanan darah normal : mulai 90/60 sampai 120/80 mmHg.

Tekanan darah rendah : di bawah 90/60 mmHg. Bagi ibu hamil untuk

menerapkan pola hidup sehat, seperti :

a) Banyak makan sayur dan buah yang mengandung serat

b) Aktif bergerak; bisa dengan jalan-jalan santai atau berenang

c) Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol

d) Kurangi mengasup makanan dengan kadar garam tinggi

D.Tinjauan Umum Asuhan Kebidanan Pada ibu Hamil dengan Hipertensi

Pengakajian :

1. Pendokumentasian Dengan Menggunakan 7 Langkah Varney

a. Pengkajian Data Dasar

1) Data yang di peroleh merupakan data subjektif dan

objektif yaitu :

a) Ibu mengatakan Pusing


b) Penglihatan berkunang – kunang

c) Mual

d) Telinga seperti berdenging

2) Data yang di peroleh dari hasil pemeriksaan yaitu :

a) Tekanan Darah 140/ 90 mmhg ke atas

b) Tekanan Diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan < 20

minggu.

c) Tekanan Diastolik 90 -110 mmHg ( dua kali

pengukuran berjarak 4 jam ) pada kehamilan < 20

minggu.

d) Proteinnuria < ++

e) Tekanan Diastolik

b. Interpretasi Data

1) Diagnosa Kebidanan

a) Data subjektif

(1) Ibu mengatakan Umurnya.

(2) Ibu Mengatakan HPHT tanggal

(3) Ibu mengatakan ini anak ke berapa

(4) Ibu mengatakan belum pernah keguguran

(5) Ibu mengatakan sering pusing

b) Data Objektif

(1) Memaparkan Keadaan Umum

(2) Kesadaran
(3) Pemeriksaan TTV

(4) Pemeriksaan Leopold I – Leopold IV

(5) Pemeriksaan DJJ

(6) Pemeriksaan TFU

(7) Masalah yang di hadapi ibu merasa cemas

dengan pandangan mata kabur yang di rasakan

sekarang.

(8) Kebutuhan yaitu : beri diet tinggi protein dan

banyak istirahat.

(9) Beri Konseling tentang hipertensi dan

pengaruhnya terhadap kehamilan.

c. Diagnosa dan Masalah Potensial

Pada ibu potensial terjadi preeklamsia,pada janin pertumbuhan

terhambat,kematian janin,persalinan premature,dan solusio

plasenta.

d. Penanganan Segera

Kolaborasi dengan dokter SpOG

e. Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh

1) Pantau KU dan Vital sign

2) Beri informasi yang jelas tentang keadaan pasiennya dan

kehamilannya.

3) Anjurkan untuk banyak istirahat


4) Anjurkan diet makanan tinggi protein

5) Beri obat Nefedipine 2x1, Vitamin C 2x 1, Amoxilin 500

mg 2x1

6) Observasi Tekanan Darah

7) Periksa urine lengkap

f. Perencanaan

1) Memantau KU dan Vital sign

2) Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat yaitu dengan

tidak melakukan pekerjaan berat, tidur siang minimal 1

jam dan tidur malam minimal 8 jam.

3) Menganjurkan ibu untuk diet makanan yang tinggi

protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah

lemak, seperti tahu, tempe, telur, sayuran hijau, buah, dan

kacang – kacangan.

4) Menganjurkan ibu makan makanan yang rendah garam

untuk menurunkan tekanan darah.

5) Memberi Obat Nefedipine 2x1, Vitamin C 2x1, Amoxilyn

500 mg 2x1.

6) Mengobservasi tekanan darah

7) Memeriksa urine lengkap

g. Evaluasi

1) Keadaan Umum Baik

2) Kesadaran Komposmentis
3) Ibu bersedia untuk banyak istirahat

4) Ibu mengerti tentang diet untuk mengatasi hipertensinya

dan ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan sesuai

petunjuk bidan.

5) Ibu mengerti tentang makanan yang rendah garam untuk

menurunkan tekanan darahnya.

6) Ibu bersedia minum obat yang telah di resepkan

7) Pemeriksaan Urine lengkap

2. Pendokumentasian Dengan Menggunakan Metode SOAP

a. Data subjektif (S) :

1) Ibu mengatakan Pusing

2) Penglihatan berkunang – kunang

3) Mual

4) Telinga seperti berdenging

b. Data Objektif (O) : data yang di peroleh dari hasil pemeriksaan

pada ibu hamil dengan hipertensi yaitu :

1) Tekanan Darah 140/ 90 mmhg ke atas

2) Tekanan Diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan < 20

minggu.

3) Tekanan Diastolik 90 -110 mmHg ( dua kali pengukuran

berjarak 4 jam ) pada kehamilan < 20 minggu.

4) Proteinnuria < ++

5) Tekanan Diastolik
c. Assesment (A) : Bila tekanan darah pasien lebih dari 140/90

mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis

pasien mengidap tekanan darah tinggi. Jika Pasien menderita

penyakit kronis, misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan

tekanan darah lebih 130/80 mm Hg.

d. Planning (P) :

Bagi ibu hamil untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti :

1) Banyak makan sayur dan buah yang mengandung serat

2) Aktif bergerak; bisa dengan jalan-jalan santai atau berenang

3) Tidak boleh merokok dan batasi konsumsi alkohol

4) Kurangi mengasup makanan dengan kadar garam tinggi.

E. Tinjauan Teori manajemen Kebidanan menurut Varney

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah digunakan sebagai metode

pengorganisasian pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang

logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada

klien(Prawirohardjo S. 2014)

2. Proses Asuhan Kebidanan

Proses asuhan kebidanan terdiri dari 7 langkah yaitu : pengkajian atau

pengumpulan data dasar, interpretasi data, diagnosa atau masalah


potensial, antisipasi atau kegawatdaruratan, rencana tindakan,

pelaksanaan dan evaluasi.(Prawirohardjo S. 2014)

Langkah I : Pengkajian Data

Bidan harus mencari dan menggali data maupun fakta baik yang

berasal dari pasien, keluarga, maupun kesehatan lainnya dan hasil

pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri, pengumpulan data

mencakup subjektif dan objektif.(Varney,2014)

a. Data Subjektif

Data subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai pendapat

terhadap situasi data kejadian. Informasi tersebut dapat ditentukan

dengan informasi atau komunikasi.

1) Biodata yang diambil untuk pasien (suami, istri)

a) Nama : Dikaji dengan nama yang jelas dan

lengkap, untuk menghindari adanya

kekeliruan atau untuk membedakan dengan

pasien lainnya.

b) Umur : Untuk mengetahui faktor resiko kehamilan

c) Agama : Untuk memberikan motivasi dorongan

moril sesuai dengan agama yang dianut

d) Suku bangsa : Untuk mengetahui faktor bawaan/ras

e) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat intelektual

karena tingkat pendidikan mempengaruhi

perilaku kesehatan seseorang


f) Pekerjaan : Untuk mengetahui status ekonomi keluarga

g) Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal serta

mempermudah pemantauan,(Lilik S, dkk.

2015)

2) Keluhan utama

Alasan wanita datang mengunjungi klinik / RB / RS dan

diungkapkan dengan kata-kata sendiri. Pada kasus ibu hamil

dengan hipertensi yang dikeluhkan meliputi sakit kepala yang

cepat hilang, bengkak pada wajah dan ektremitas.(Lilik S, dkk.

2015)

3) Riwayat menstruasi

Untuk mengetahui tentang menarche, siklus, dismenorhea, umur

berapa, lama menstruasi, banyaknya menstruasi dan untuk

mengetahui hari pertama menstruasi terakhir serta untuk

menentukan tanggal kelahiran dari persalinan,(Lilik S, dkk. 2015)

4) Riwayat kehamilan sekarang

Untuk mengetahui tanggal hari pertama haid, umur kehamilan,

perkiraan lahir, masalah atau kelainan pada kehamilan sekarang,

keluhan selama hamil.(Lilik S, dkk. 2015)

5) Riwayat penyakit

Untuk mengetahui apakah saat ini sedang menderita suatu

penyakit, atau pernah menderita suatu penyakit sistemik seperti

jantung, ginjal, asma / TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsi dan


lain-lain. Serta untuk mengetahui apakah ada riwayat penyakit

keluarga, riwayat keturunan kembar, dan riwayat operasi.(Lilik S,

dkk. 2015)

6) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan, lama perkawinan, sah atau

tidak, sudah berapa kali menikah pada umur berapa menikah

berapa jumlah anaknya.( Lilik S, dkk. 2015)

7) Riwayat keluarga berencana

Untuk mengetahui sebelum hamil ibu pernah menggunakan alat

kontrasepsi atau tidak, berapa lama menggunakannya.(Lilik S,

dkk. 2015)

8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Untuk mengetahui pada tanggal, bulan, tahun berapa anaknya

lahir, tempat persalinan, umur kehamilan, jenis persalinan,

penolong persalinan, penyulit dalam persalinan, jenis kelahiran

berat badan lahir, panjang badan lahir, riwayat nifas yang lalu,

keadaan anak sekarang, untuk mengetahui riwayat yang lalu

sehingga bisa terjadi acuan dalam pemberian asuhan.(Lilik S, dkk.

2015)

9) Pola kebiasaan sehari-hari

Untuk mengetahui apakah ada perubahan pola kebiasaan sehari-

hari ibu selama hamil.(Prawirohardjo S. 2014)

a) Pola nutrisi

21
Yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas, keluhan,

makanan pantangan, pada hipertensi diberi diet tinggi protein,

rendah hidrat arang, rendah lemak dan rendah

garam.(Prawirohardjo S. 2014)

b) Pola eliminasi

Untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK dalam sehari

selama hamil, adakah kaitannya dengan konstipasi atau

tidak.(Prawirohardjo S. 2014)

c) Pola aktivitas

Dikaji karena dasar pengobatan ibu hamil dengan hipertensi

adalah istirahat dan diet makanan..(Prawirohardjo S. 2014)

d) Pola istirahat / tidur

Istirahat berbaring memperbaiki kelancaran sirkulasi

retroplasenta. Pada kasus hipertensi harus cukup tidur malam,

± 8 – 10 jam, dan tidur siang ± 2 jam.(Prawirohardjo S. 2014)

e) Pola seksualitas

Dikaji untuk mengetahui beberapa kali ibu melakukan

hubungan seksual dalam seminggu. Hubungan seksual dapat

menimbulkan abortus dan persalinan normal.(Prawirohardjo S.

2014)

f) Pola psikososial budaya

Untuk mengetahui apakah ada pantangan makanan atau

kebiasaan yang tidak boleh selama hamil dalam adat

21
masyarakat setempat, perasaan tentang kehamilan in,

kehamilan ini direncanakan atau tidak, jenis kehamilan yang

diharapkan, dukungan keluarga terhadap kehamilan ini, dan

keluarga lain yang tinggal serumah.(Prawirohardjo S. 2014)

g) Perokok dan pemakai obat-obatan

Apakah ibu merokok dan memakai obat-obatan selama masa

hamil. Kebiasaan ibu dapat mempengaruhi tumbuh kembang

janin dalam rahim.(Prawirohardjo S. 2014)

b. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

Data objektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu

pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.(Prawirohardjo S. 2014)

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum ibu dan

tingkat kesadaran pasien, sedang naik atau

baik.(Prawirohardjo S. 2014)

b) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu

apakah composmentis (kesadaran penuh

dengan memberikan respon yang cukup

terhadap stimulu yang diberikan), sonolen

(kesadaran yang mau tidur saja. Dapat

dibangunkan dengan rangsangan nyeri,

tetapi jatuh tidur lagi), koma(tidak dapat

23
bereaksi terhadap stimulus atau

rangsangan apapun, reflek pupil terhadap

cahaya tidak ada)..(Prawirohardjo S.

2014)

c) Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi

atau hipotensi. Batas normal 120/80-≤

140/90 mmHg. Pada kasus ibu hamil

dengan hipertemsi tekanan darah 150/100

mmHg.(Prawirohardjo S. 2014)

d) Suhu : Untuk mengetahui suhu badan apakah ada

peningkatan atau tidak. Batas normal

suhu tubuh yaitu 35,8oC-37oC. Kurang dari

35oC dapat merupakan gejaladari

preeklampsia, penyakit jantung,

kekurangan albumin dalam

darah.(Prawirohardjo S. 2014)

e) Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien yang di –

hitung dalam menit. Batas normal 60-100

kali permenit.(Prawirohardjo S. 2014)

f) Respirasi : Dinilai sifat pernafasan dan bunyi nafas

dalam 1 menit. Apakah pernafasan kurang

dari 40 kali per menit / lebih dari 60 kali

per menit.(Prawirohardjo S. 2014)

23
g) Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil,

kurang dari 145 cm atau tidak, termasuk

resiko tinggi atau tidak. Jika kurang dari

145 cm termasuk resiko

tinggi.(Prawirohardjo S. 2014)

h) Berat badan : Untuk mengetahui adanya kenaikan berat

badan selama hamil, penambahan berat

badan rata-rata 0,3-0,5 kg per minggu,

tetapi nilai normal untuk penambahan

berat badan selama hamil 9-12 kg. Pada

ibu hamil dengan hipertensi berat badan

naik 1 kg tiap minggu.(Prawirohardjo S.

2014)

i) LILA : Untuk mengetahui lingkar lengan atas ibu

hamil apakah 23,5 cm atau tidak,

termasuk resiko tinggi atau tidak.

(Prawirohardjo S. 2014)

2) Pemeriksaan sistematis

a) Rambut : Untuk menilai warna, ketebalan, ada

ketombe atau tidak.

b) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak adakah

25
kelainan, adakah oedema. Pada kasus ibu

hamil dengan hipertensi keadaan muka

sedikit pucat dan tidak ada oedema

c) Mata : Conjungtiva warna pucat atau kemerahan,

sklera putih atau tidak

d) Hidung : Untuk mengetahui keadaan hidung ada

benjolan atau tidak

e) Telinga : Untuk mengetahui ketajaman pendegaran,

letak, bentuk, tonjolan, lesi, warna, adanya

benda asing pada saluran pendengaran

eksternal, membran timpani.

f) Mulut, gigi

dan gusi : Untuk mengetahui bersih atau tidak, ada

caries dan karang gigi apa tidak, ada

stomatitis atau tidak.

g) Leher : Untuk menilai adanya tekanan vena –

jugularis dan untuk menilai ada atau

tidaknya massa dalam

leher.(Prawirohardjo S. 2014)

h) Dada dan axilla :

1) Jantung

Jantung normal, tidak berdetak cepat.

25
2) Paru-paru

Untuk mengetahui tanda kemungkinan penyakit paru-paru,

gagal jantung, gagal ginjal, dan hipoalbuminemia.

3) Mammae

Untuk mengetahui kebersihan papilla mammae, putting

susu menonjol atau tidak.

4) Axilla

Adakah tumor atau benjolan, adakah nyeri tekan atau tidak

i) Ekstremitas : Apakah oedema atau tidak, terdapat varises

atau tidak, reflek patella untuk mengetahui

reflek saraf kaki + / -, betis merah, lembek

atau keras. Faktor mekanis terjadinya

hipertensi, bendungan vena akibat

multigravida, akibat infeksi yang

meninggalkan sikatrik.(Maemunah, Lilik S,

dkk. 2015)

3) Pemeriksaan khusus obstetri (lokalis)

a) Abdomen

1) Inspeksi

Inspeksi adalah proses pengamatan dilakukan untuk

menilai pembesaran perut sesuai atau tidak dengan tuanya

kehamilan, bentuk perut membesar ke depat atau ke

27
samping, adakah kelainan pada perut, serta untuk menilai

pergerakan anak.(Maemunah, Lilik S, dkk. 2015)

2) Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan dengan indra peraba yaitu

tangan, dilakukan untuk menentukan besarnya rahim

dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak

anak dalam rahim. Pemeriksaan palpasi dilakukan dengan

metode :

Kontrak : Untuk mengetahui kontraksi teratur atau

tidak

TFU : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan

umur kehamilan.

Leopold I : Untuk mengetahui TFU dan bagian apakah

yang terdapat di fundus

Leopold II : Untuk mengetahui bagian punggung janin

berada di sebelah kanan atau kiri ibu

Leopold III : Untuk mengetahui bagian terbawah janin,

bokong atau kepala

Leopold IV : Untuk mengetahui apakah bagian

terbawah

27
janin sudah masuk PAP atau belum.

TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin.

Di

hitung dengan cara TFU bila kepala janin

sudah masuk panggul dikurang 11, dan bila

kepala janin belum masuk panggul

dikurangi 12 dikali 155..(Maemunah, Lilik S,

dkk. 2015)

3) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan mendengar bunyi

dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan

bunyi detak jantung janin, bising tali pusat, bising rahim,

serta bising usus. Detak jantung janin : lokasi puctum

maksimum, frekuensinya teratur atau tidak. Denyut jantung

normal 120-160 x/menit, jika ditemukan DJJ dibawah 100

x/menit atau lebih dari 180 x/menit merupakan tanda-tanda

yang perlu diwaspadai pada janin. Bising tali pusat

mendesis karena tali pusat tertekan, perubahan posisi akan

mengubah suaranya atau dapat menghilang. Bising rahim

mendesis, tetapi frekuensinya sama dengan denyut nadi

ibu, asalnya dari arteri uterine, bising usus tidak teratur

akibat gerakan peristaltik yang menyebabkan perubahan

29
aliran cairan atau gas dalam usus.(Maemunah, Lilik S, dkk.

2015)

b) Pemeriksaan Panggul

Untuk mengetahui kesan panggul normal atau tidak, berapa

ukuran distantia spinarum (normal 23 – 26 cm), distantia

kritarum (normal 26 – 29 cm), conjugate eksterna

(boudeloque) (normal 19 – 20 cm), dan lingkar panggul

(normal 80 cm).(Maemunah, Lilik S, dkk. 2015)

c) Pemeriksaan Anogenital

1) Vulva vagina : Untuk mengetahui apakah ada

varices, luka, kemerahan, nyeri,

pembesaran kelenjar bartolini, dan adanya

pengeluaran pervaginam.

2) Perineum : Untuk mengetahui ada atau tidak

bekas luka dan lain-lain.

3) Anus : Untuk mengetahui adanya haemoroid atau

tidak.

d) Pemeriksaan penunjang

Mendukung diagnosa medis, kemungkinan komplikasi,

kelainan dan penyakit yang menyertai kehamilannya.

Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya

29
: diarahkan untuk menkaji kadar proteinurine.(Maemunah,

Lilik S, dkk. 2015)

Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar di ata data yang telah

dikumpulkan yaitu dengan diagnosa kebidanan. Pada ibu hamil dengan

hipertensi, yaitu :

a. Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakan bidan dalam

lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur

diagnosa kebidanan.

Ny. “A” G..P..A..umur...tahun umur kehamilan...minggu, janin

tunggal/kembar, hidup/mati, intra/ekstra uteri, letak

memanjang/melintang, presentasi kepala/bokong, punggung

kanan/kiri...dengan hipertensi.

Data dasar :

1) Data Subjektif

Data subjektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu

pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian, informasi tersebut

tidak dapat ditentukan oleh tenaga kesehatan secara independen

tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi. Data Subjektif

pada ibu hamil dengan hipertensi, meliputi :

31
a) HPHT (hari pertama haid terakhir)

b) Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke....

c) Pernah atau tidak keguguran

d) Ibu mengatakan pandangan kabur

e) Ibu mengatakan sering pusing

2) Data Objektif

Data objektif adalah data yang sesungguhnya dapat diobservasi

dan dilihat oleh tenaga kesehatan.

Data objektif pada ibu hamil dengan hipertensi meliputi :

a) HPL(hari perkiraan lahir)

b) Keadaan umum ibu dan vital sign (tekanan dara, nadi, suhu,

dan respirasi)

c) Leopold I : Untuk mengetahui TFU dan bagian apakah

yang terdapat di fundus

d) Leopold II : Untuk mengetahui bagian punggung janin

disebelah kiri atau kanan

e) Leopold III : Untuk mengetahui bagian terbawah janin,

bokong atau kepala

f) Leopold IV : Untuk mengetahui apakah bagian

terbawah janin sudah masuk PAP atau

belum.

g) Kontraksi teratur atau tidak

h) TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin

31
TBJ = (TFU-12) x 155 gram

Keterangan :

TBJ = Taksiran Berat Badan Janin dalam gram

TFU = Tinggi Fundus Uteri dengan Mac Donald dalam cm

Kepala janin belum masuk panggul : (TFU – 12)

Kepala janin sudah masuk panggul : (TFU – 11)

i) DJJ(denyut jantung janin). Normal 120 – 160 x/menit

j) Ekstremitas adakah oedema atau tidak

b. Masalah

Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan

dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa. Masalah yang terjadi

pada ibu hamil dengan hipertensi meliputi : pandangan mata kabur

dan sering pusing.

c. Kebutuhan

Hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam

diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa

data. Kebutuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan hipertensi

adalah : diet tinggi protein, rendah garam dan banyak istirahat.

Langkah III : Diagnosa Potensial

Langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang sudah

diidentifikasi oleh karena itu kita membutuhkan antisipasi pencegahan

serta pengawasan pada ibu hamil dengan hipertensi. Pada kasus ibu hamil

dengan hipertensi diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah


pertumbuhan janin terhambat (IUGR), kematian janin, persalinan

premature dan solusio plasenta.(Prawirohardjo S. 2014)

Langkah IV : Antisipasi atau Tindakan Segera

Langkah ini mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bida

untuk dikonsultasikan segera ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan yang sesuai dengan kondisi klien.

Penanganan segera pada kasus ini adalah melakukan kolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter obsgyn untuk mencegah

terjadinya komplikasi hipertensi lebih lanjut, kolaborasi dengan dr,

SPOG untuk mengetahui tentang pola makan dan jenis makanan yang

perlu dihindari ibu hamil dengan hipertensi, serta kolaborasi dengan

laboratorium untuk mendeteksi perkembangan penyakit hipertensi

menjadi pre eklampsi dengan cara memeriksa adanya protein urin dan

pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan bentuk kelainan

patologis.(Prawirohardjo S. 2014)

Langkah V : Perencanaan

Perencanaan dimaksud untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan

kebidanan kepada pasien dengan hipertensi.

Asuhan kebidanan yang direncanakan pada pasien dengan hipertensi

dilakukan dengan :

1. Pantau tekanan darah, proteinurine, refleks patella dan monitor DJJ

2. Beri informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan keadaan

kehamilannya.
3. Anjurkan untuk banyak istirahat

4. Anjurkan untuk diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat,

cukup vitamin dan rendah lemak

5. Anjurkan pasien untuk kunjungan pemeriksaan kehamilan lebih

sering yaitu 1 minggu sekali.(Prawirohardjo S. 2014)

Langkah VI : Implementasi atau Pelaksanaan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langka kelima dilaksanakan secara efisien dan

aman.

Impelmentasi dilaksanakan oleh semua bidan atau sebagian lagi

oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Pelaksanaan dikerjakan

sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat, yaitu :

1. Memantau tekanan darah, proteinurine, reflek pada lutut dan monitor

DJJ

2. Memberi informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan keadaan

kehamilannya

3. Menganjurkan untuk banyak istirahat yaitu dengan menghindari

pekerjaan berat yang biasa dikerjakan sebelum hamil.

4. Menganjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

vitamin, dan rendah lemak.

5. Menganjurkan pasien untuk kunjungan pemeriksaan kehamilan lebih

sering yaitu 1 minggu sekali.

35
6. Mengajarkan ibu menilai gerakan janin setiap 1 jam, apakah gerakan

janin teratur atau berkurang, sehingga dapat digunakan untuk menilai

keadaan janin.(Prawirohardjo S. 2014)

Langkah VII : Evaluasi

Pada langkah ini keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan,

meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan apakah benar-benar telah

terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di

dalam diagnosa dan masalah.

35
Evaluasi pada ibu hamil dengan hipertensi :

1. Bagaimana tanda-tanda vital terutama tekanan darah terjadi

penurunan atau tidak, adakah protein di dalam urine, bagaimana

refleks patella positif atau tidak, dan DJJ teratur atau tidak.

2. Apakah pasien sudah mengerti tentang informasi yang dijelaskan

tentang keadaannya dan kehamilannya

3. Bagaimana pola istirahat ibu, apakah ibu sudah istirahat cukup dan

menghindari pekerjaan berat yang biasa dikerjakan sebelum hamil

4. Bagaimana pola makanan dan asupan diet, apakah ibu bersedia diet

makanan tinggi protein, tinggi karbihidrat, cukup vitamin dan rendah

lemak

5. Apakah pasien bersedia melakukan kunjungan ulang lebih sering

yaitu 1 minggu sekali

6. Apakah ibu sudah mengerti cara menilai gerakan janin dan

tujuannya(Prawirohardjo S. 2014).

F. Data Perkembangan (SOAP)

Berdasarkan evaluasi, selanjutnya rencana asuhan kebidanan dituliskan

dalam catatan perkembangan yang menggunakan SOAP yang meliputi :

S : Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian data klien melalui anamnesa

salah langkah varney

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,


hasil laboratorium yang telah dirumuskan dalam data fokus untuk

mendukung asuhan langkah Varney

A : Assassment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam satu identifikasi :

1. Diagnosa atau masalah

2. Antisipasi diagnosa masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter. Konsultasi atau

kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah 2, 3, 4 Varney

P : Planning Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan (1) dan

evaluasi Perencanaan (E) berdasarkan assassment sebagai langkah 5, 6,

7 Varney.(Prawirohardjo S. 2014).
F. Langkah Manajemen Asuhan Kebidanan

Bagan 1. Langkah-langkah manajemen kebidanan

7 LANGKAH SOAP
VARNEY

1. PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF
DATA DASAR
DATA OBYEKTIF
2. INTERPRETASI
DATA DASAR

ASUHAN 3. DIAGNOSA
KEBIDANAN MASALAH ASSESSMENT
ANTENATAL ANANLISIS
DENGAN 4. TINDAKAN
A.ANEMIA SEGERA/KOLABOR
RINGAN ASI
B.

5. RENCANA
ASUHAN

PLANNING
6.MELAKSANAKAN (IMPLEMENTASI
RENCANA DAN EVALUASI)

7. MELAKSANAKAN
EVALUASI
BAB III

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PADA NY. R

DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

DI PUSKESMAS MAMBORO

Hasil penelitian ini berupa Studi kasus yang diperoleh di Puskesmas

Mamboro dengan diagnosa Ibu hamil dengan yang dilakukan pada hari Kamis

11 April 2019 pukul 08.00 wita dengan nomor register 83-49-84.

A. Pengkajian data dasar

Pengkajian data yang dilakukan saat pasien masuk pada hari Kamis

Tanggal 11 April 2019 sampai dengan selesai pukul 10.00 WITA.

Adapun data pasien dapat dilihat sebagai berikut :

1. Identitas/Biodata

a. Data Istri dan suami

Nama ibu : Ny. R

Umur : 26 Tahun

Suku/Bangsa : Kaili / Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

Alamat : Taipa Vatuoge


b. Data Suami

Nama ibu : Tn. A

Umur : 30 Tahun

Suku/Bangsa : Kaili/ Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Taipa Vatuoge

c. Anamnese (Data Subyektif)

Data Subjektif adalah data yang diperoleh dari pasien di

Puskesmas Mamboro yang diambil pada Tanggal 11 Juli 2019, pukul

08.00 wita, adapun data yang diperoleh sebagai berikut:

a. Keluhan Utama : Ibu mengatakan mual, Pusing dan

Penglihatan Berkunang – kunang.

b. Riwayat Keluhan Utama : Ibu mengatakan keluhan ini

dirasakan sejak 1 semalam.

c. Riwayat Menstruasi

a) Menarche : 14 Tahun

b) Lamanya : 6-7 Hari

c) Siklus : 29 Hari

d) Sifat darah : encer

e) Banyaknya : 3 kali ganti softex

f) Dismenorhea : ada
g) Teratur/tidak teratur : teratur

d. Riwayat kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu :

Riwayat kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu

N Usia Umur Jenis Penolong Tempat BB Nifas

o kehamilan persalinan Persalinan

1. Aterm 5 thn Normal Bidan RS. 3,1 kg Baik

Madani

Hamil Sekarang

Daftar tabel 3.1

e. Riwayat kehamilan ini

a) Hari pertama hari terakhir : 12 Agustus 2018

b) Taksiran persalinan : 19 Mei 2019

c) Keluhan – keluhan pada

(1) Trimester I : mual muntah

(2) Trimester II :Mual,Muntah, Pusing

(3) Trimester III : Mual

f. Pergerakan janin pertama kali :-

Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak 24 jam

tterakhir

< 10 kali 10 kali - 20 kali > 20 kali

g. Keluhan yang dirasakan ( bila ada jelaskan )

a) Rasa lelah : Ada

b) Mual dan muntah yang lama : Ada


c) Nyeri perut : Tidak

d) Panas, menggigil : Tidak

e) Pusing : Ada

f) Sakit kepala : Tidak

g) Penglihatan kabur : Ada

h) Rasa nyeri/panas waktu BAK : Tidak

i) Rasa gatal pada vulva, vagina, dan sekitarnya : Tidak

j) pengeluaran cairan pervaginam : Tidak

k) Sakit pinggang bagian belakang : tidak

l) Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak

m) Oedema : tidak

h. Pola Kebiasaan Hari – Hari

a) Sebelum hamil : ibu mengatakan makan 3 kali sehari

porsi sedang dengan menu makanan bervariasi dalam 1

minggu dengan komposisi nasi, sayur berupa ( bayam,

kangkung, daun ubi ), Lauk berupa ( tahu, tempe, telur

), buah ( pisang, rambutan, jeruk ), minum kurang lebih

6 – 8 gelas sehari, jenisnya air putih 5-6 gelas, kadang

susu 1 gelas.

b) Selama hamil : ibu mengatakan makan 3 sampai 4 kali

sehari porsi kecil dengan menu makanan bervariasi

dalam 1 minggu kadang komposisi sama seperti saat

belum hamil yaitu nasi sayur berupa ( bayam,


kangkung, daun ubi ), lauk berupa ( tahu, tempe, telur

kadang daging ), buah berupa ( pisang, rambutan, jeruk

), minum kurang lebih 6 – 8 gelas / hari jenisnya air

putih 5-6 gelas, teh 1 gelas dan di tambah susu ibu

hamil 1 gelas.

i. Pola eliminasi

a) Sebelum Hamil : Ibu mengatakan BAB 1 x sehari,

konsistensi lunak, warna dan bau khas feses. BAK 5-6 x

sehari konsistensi lunak, warna dan bau khas urine. Ibu

tidak merasa sakit pada saat BAK.

b) Selama Hamil : ibu mengatakan BAB 1 x sehari

Skonsistensi lunak, warna dan bau khas feses. Ibu tidak

merasa sakit saat BAB, BAK meningkat, menjadi 7 – 8

x sehari, warna dan bau khas urine.

j. Aktifitas

a) Sebelum hamil : ibu mengatakan melakukan pekerjaan

rumah tangga seperti mencuci, menyapu, dan memasak.

b) Selama Hamil : Ibu mengatakan tetap melakukan

pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu dan

memasak.

k. Istirahat / Tidur

a) Sebelum Hamil : Ibu mengatakan tidak pernah tidur

siang, tidur malam ± 8 jam


b) Selama Hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam,

tidur malam kurang lebih 8 jam.

l. Seksualitas

a) Sebelum Hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan

seksual 3 kali seminggu dan tidak ada keluhan apapun.

b) Selama hamil : ibu mengatakan melakukan hubungan

seksual 1 kali dalam 2 minggu karena ibu takut

mengganggu kehamilannya, suami tidak keberatan

dengan keputusan ini.

m. Psikososial dan Budaya

a) Perasaan tentang kehamilan ini

(1) Ibu mengatakan senang terhadap kehamilan ini,

tetapi akhir – akhir ini merasa takut karena sering

merasa pusing dan pandangan kabur.

(2) Kehamilan ini di rencanakan / tidak.

Ibu mengatakan kehamilan ini di rencanakan.

(3) Jenis kelamin yang di harapkan

Ibu mengatakan anak laki – laki atau perempuan

sama saja yang terpenting bisa lahir dengan normal

dan sehat.

(4) Dukungan Keluarga terhadap kehamilan ini

Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun dari

keluarga suaminya sangat mendukung keamilan ini.


(5) Keluarga Lain yang tinggal seruma

Ibu mengatakan hanya tinggal dengan suami dan

mertuanya

(6) Pantangan makanan

Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan

(7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan

Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada kegiatan

adat istiadat dalam kehamilan.

b) Penggunaan Obat – obatan / Rokok

Ibu mengatakan tidak menggunakan obat terlarang dan

hanya mengkonsumsi obat yang di berikan oleh bidan

serta tidak merokok.

(8)Riwayat penyakit sistematik yang pernah di derita:

1) Jantung : tidak ada

2) Ginjal : tidak ada

3) Asama / TBC paru : tidak ada

4) Hepatitis : tidak ada

5) D.M : tidak ada

6) Hipertensi : tidak ada

7) Epilepsy : tidak ada

8) Lain-lain : Tidak Ada

(9)Riwayat penyakit keluarga

1) Jantung : tidak ada


2) Hipertensi : Ada

3) D.M : tidak ada

d. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif ).

1) Status Generalis

a) Keadaan Umum : Baik

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV :

(1) TD : 150 / 100 mmHg

(2) Suhu : 36,5 ° C

(3) Nadi : 82 x / Menit

(4) Respirasi : 22 x / Menit

(5) Lila : 31 cm

(6) TB : 160 cm

(7) BB Sekarang : 67 cm

(8) BB sebelum Hamil :-

2) Pemeriksaan Sistemmatis

a) Kepala

(1) Rambut : bersih, dan tidak berketombe dan tidak ada

benjolan pada kepala.

(2) Muka : Bersih, tidak oedem, tidak ada cloasma

gravidarum, agak pucat.

(3) Mata :

(a) Konjungtiva : Merah Muda, tidak Pucat.


(b) Sklera : Putih

(4) Hidung : Bersih tidak ada benolan.

(5) Telinga : Bersih, simetris kanan dan kiri, tidak ada

serumen.

(6) Mulut, Gigi : Bersih tidak ada stomatitis gigi tidak ada

caries, gusi tidak berdarah dan tidak bengkak.

b) Leher :

(1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar

gondok

(2) Tumor : Tidak ada benjolan

(3) Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar

limfe.

c) Dada dan Axila

(1) Jantung : Normal

(2) Paru : Normal

d) Mamae

(1) Membesar : ada, Normal

(2) Tumor : Tidak ada benjolan

(3) Simetris : simetris kanan, kiri

(4) Areola : Hiperpigmentasi

(5) Puting susu : Menonjol

(6) Kolostrum : Belum Keluar


e) Axila

(1) Benjolan : Tidak ada Benjolan

(2) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan

f) Extermitas

(1) Varices : Tidak terdapat varices

(2) Oedema : Tidak ada Pembengkakkan

(3) Refleks Patella : Positif kanan dan kiri

(4) Betis merah/lembek / keras : keras

3) Pemeriksaan Khusus Obstetri

a) Abdomen

(1) Inspeksi

(a) Pembesaran Perut : Sesuai dengan Umur kehamilan

(b) Bentuk Perut : Memanjang

(c) Kelainan : Tidak terdapat Kelainan

(d) Pergerakkan Anak : Teratur

(2) Palpasi

(a) Kontraksi : Belum ada

(b) Palpasi :

a) Leopold I : 31 cm

b) Leopold II : PU – KA

c) Leopold III : Pres – Kep

d) Leopold IV : V
(3) Auskultasi

DJJ :

Frekuensi : 136 x/ menit

Teratur / Tidak : Teratur

b) Anogenital

(1) Vulva Vagina

(a) Varises : Tidak terdapat varises

(b) Luka : Tidak ada luka bekas

jahitan

(c) Kemerahan : Tidak terlihat kemerahan

atau iritasi

(d) Nyeri : Tidak terasa Nyeri

(e) Kelernjar Bartolini : Tidak ada pembesaran

(f) Pengeluaran per vaginam : tidak ada pengeluaran

pervaginam.

(2) Perineum

(a) Bekas Luka : Tidak ada bekas luka

(b) Lain – lain : Tidak ada

(3) Anus

(a) Haimoroid : Tidak ada Haimoroid

(b) Lain – lain : Tidak ada

4) Pemeriksaan Penunjang

a) Pemeriksaan Laboratorium : dalam Perencanaan


b) Protein urine : Hb : 9,9 gr%

c) Gol darah :O

5) Pemeriksaan Penunjang : tidak di lakukan

2. Interpretasi Data

a. Diagnosa Kebidanan

Ny. R GII PI A0 umur 26 tahun, hamil 34 minggu 5 hari

dengan Hipertensi.

Data Subjektif :

1) Ibu mengatakan Umurnya26 tahun

2) Ibu mengatakan HPHT tanggal 22 Agustus 2018

3) Ibu mengatakan ini anak yang kedua

4) Ibu mengatakan belum pernah keguguran

5) Ibu mengatakan akhir – akhir ini sering pusing dan

pandangan mata kabur

Data Objektif :

i. Keadaan Umum : Baik

ii. Kesadaran : Composmentis

iii. TTV :

TD : 150 / 100 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Suhu : 36,5 ° c

Respirasi : 20 x / menit
iv. Leopold :

Leopold I : 31 cm.

Leopold II : PU – KA

Leopold III : Pres – Kep

Leopold IV :V

DJJ :140 x / menit

b. Masalah

i. Ibu Merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan

dengan rasa pusing dan pandangan mata kabur yang

di rasakan sekarang.

ii. Ibu kurang mendapat informasi tentang hipertensi

3. Diagnosa Potensial

Pada Ibu potensial terjadi Preeklamsi, Pada Janin pertumbuhan

terhambat, kematian janin, persalinan premature.

4. Antisipasi / Tindakan segera

Kolaborasi dengan dokter serta kolaborasi dengan bidan dan

laboratorium dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan

bentuk kelainan patologis.

5. Rencana / Tindakan

Tanggal : 11 April 2019

Pukul : 09.00 wita

a. Pantau KU dan Vital sign


b. Beri informasi yang jelas tentang keadaan pasien dan

kehamilannya.

c. Anjurkan ibu untuk istirahat

d. Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup

vitamin dan rendah lemak.

e. Beri obat Nefedipine 2x1, Vitamin c 2x 1, Amoxilyn 500 mg 3x1

f. Observasi tekanan darah

g. Periksa Urine Lengkap.

6. Implementasi Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Kamis 11 April 2019

Pukul : 10.00 wita

a. Menjelaskan Hasil Pemeriksaan Pada Ibu dan keluarga

Hasil : ibu dan keluarga mengetahui keadaannya

b. Pantau keadaan Umum Ibu dengan melakukan pemeriksaan

TTV

Hasil : Ibu mengerti dan mau di periksa keadaan umumnya.

c. Menganjurkan Ibu untuk istirahat yang cukup

Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya

d. Menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein, tinggi

karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak.

Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya

e. Menganjurkan Ibu Untuk meminum obatnya sesuai aturan yang

di berikan oleh dokter.


Hasil : Ibu mengerti dan mau meminum obat sesuai aturan yang

di berikan oleh dokter.

f. Menganjurkan Ibu untuk ke pelayanan kesehatan jika terjadi

komplikasi atau tanda bahaya pada kehamilannya.

g. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilanya setiap 1

minggu sekali.

7. Evaluasi

Hari / Tanggal : Kamis 11 april 2019

Pukul 11.00 wita

Ny. R GII PI A0 umur 26 tahun, hamil 34 minggu 5 hari dengan

Hipertensi.

a. Data Subjektif :

1) Ibu mengatakan Umurnya26 tahun

2) Ibu mengatakan HPHT tanggal 22 Agustus 2018

3) Ibu mengatakan ini anak yang kedua

4) Ibu mengatakan belum pernah keguguran

5) Ibu mengatakan akhir – akhir ini sering pusing dan pandangan

mata kabur

b. Data Objektif :

1) Keadaan Umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) TTV :

TD : 150 / 100 mmHg


Nadi : 80 x / menit

Suhu : 36,5 ° c

Respirasi: 20 x / menit

4) Leopold :

Leopold I : 31 cm.

Leopold II : PU – KA

Leopold III : Pres – Kep

Leopold IV : V

DJJ :140 x / menit

5) Masalah

a) Ibu Merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan

dengan rasa pusing dan pandangan mata kabur yang di

rasakan sekarang.

b) Ibu kurang mendapat informasi tentang hipertensi

6) Kebutuhan

a) Beri diet tinggi protein dan banyak istirahat

b) Beri konseling tentang hipertensi dan pengaruhnya terhadap

kehamilannya.
PENDOKUMENTASIAN

Hari /Tanggal : Kamis, 11 April 2019 Jam : 11.00 wita

1. Data Subyektif

a. Ibu mengatakan Umurnya 26 tahun

b. Ibu mengatakan HPHT tanggal 22 Agustus 2018

c. Ibu mengatakan ini anak yang kedua

d. Ibu mengatakan belum pernah keguguran

e. Ibu mengatakan akhir – akhir ini sering pusing dan pandangan mata

kabur

2. Data Obyektif

a. Keadaan Umum : Ibu nampak lelah

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda – tanda vital

TD : 150 / 100 Mmhg

Nadi : 88x/Menit

Respirasi : 22x/Menit

Suhu : 36,5ºc

HB : 13.8 gr/dl

d. Tafsiran persalinan : 19 Mei 2019

e. Usia kehamilan : 34 Minggu 5 hari

f. Lila : 23 c,m

g. BB sebelum Hamil : 46 kg

h. BB sekarang : 67 kg
i. Tinggi Badan : 150 cm

j. Palpasi

1) Leopold : 31 cm

2) Leopold II : PU-KA

3) Leopold III :Pres-Kep

4) Leopold IV : Belum Memasuki PAP

3. Asessment

a. Diagnosa Aktual : Ny R umur 26 tahun GII PI A0 usia kehamilan 34

minggu 5 hari dengan Hipertensi.

b. Diagnosa Potensial :

1) Preeklamsi

2) Bayi Lahir Prematur

c. Tidakan Segera : kolaborasi dengan dokter

4. Planning of action

Jam Kegiatan Keterangan

15:40 1. Melakuakan pemeriksaan keadaan

umu dan tanda – tanda vital pada

ibu :

Rasional : agar mengetahui


Peneliti
keadaan umum ibu

Hasil : keadaan umum ibu :

sedang, kesadaran :

composmentis, TD : 150/100
mmHg, Nadi : 80 x/ menit,

pernapasan : 20 x/ menit, Suhu :

36,5 °C.

15.45 2. Menjelaskan pada ibu tentang

hasil Pemeriksaannya.

Rasional : agar ibu

mengetahui Peneliti

Hasil : ibu mengerti

dengan penjelasan yang di

lakukan.

16.40 3. Memberi dukungan mental

pada ibu agar ibu tidak cemas.

Rasional : agar ibu tidak

cemas

Hasil : ibu merasa tenang.

Peneliti
16.45 4. Menganjurkan ibu untuk

istirahat yang cukup.

Rasional : untuk mengatasi

penglihatan kabur serta

pusing yang ibu rasakan.

Hasil : ibu mengerti dan


mau melakukannya.

17.20 5. Menganjurkan ibu untuk tetap

makan makanan yang bergizi

tinggi, protein, karbohidrat,

vitamin, mineral, dan rendah

lemak.
Peneliti
Rasional : agar nutrisi ibu

dan bayi terpenuhi.

Hasil : ibu mengerti dan mau

mengikuti anjuran yang

diberikan

17.25 6. Memberi tahu ibu untuk

meminum Obat nya

Nefedipine 2 X 1, vitamin C

2 X1, amoxilin 500 mg 3 x1.

Rasional : Untuk
Peneliti dan bidan
menurunkan tekanan darah,

serta memenuhi nutrisi ibu

hamil.

Hasil : Ibu mengerti dan

mau meminum obatnya.

17.30 7. Mengobservasi Tekanan Peniliti


Darah.

Rasional : untuk mengetahui

tekanan darah ibu.

Hasil : Ibu mau di lakukan

pemeriksaan Tekanan darah.

8. Menganjurkan ibu untuk Peneliti

memeriksakan kehamilannya

ke fasilitas kesehatan terdekat

apabila ada keluhan

Rasional : Untuk mengetahui

komplikasi yang terjadi

Hasil : Ibu mau melakukannya

Tabel 3.2 : Pendokumentasian SOAP


CATATAN PERKEMBANGAN I

Hari/ tanggal : Rabu, 17 April 2019

Jam : 09.00 wita

1. Data Subyektif

a. Ibu mengatakan hamil anak ke kedua

b. Ibu mengatakan Pandangan masih kabur

c. Ibu mengatakan merasa cemas dengan kehamilannya.

2. Data Obyektif

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : composmentis

c. Tanda – tanda

TD : 130/ 90 mmhg

Nadi : 80x/Menit

Respirasi : 20x/Menit

Suhu : 36,5ºc

d. Tafsiran persalinan : 19 mei 2019

e. Usia kehamilan : 34 minggu 5 hari

f. BB sekarang : 66 kg

g. Tinggi Badan : 160 cm

h. Lila : 31 cm

i. Palpasi dan auskultasi :

1) Leopold I : 31 cm
2) Leopold II : PU-KA

3) Leiopold III : Pres-Kep

4) Leopold IV : Kepala Belum Masuk PAP

5) DJJ : 140 x/ menit

3. Asessment

a. Diagnosa Aktual : Ny R umur 26 tahun GII PI A0 usia kehamilan 35

Minggu 3 hari dengan Hipertensi.

b. Diagnosa Potensial :

1) Preeklamsi

2) Bayi Lahir Prematur

c. Tidakan Segera : Kolaborasi dengan dokter

4. Planning of action

Jam Kegiatan Keterangan

1. Melakuakan pemeriksaan keadaan umu

dan tanda – tanda vital pada ibu :

Rasional : agar mengetahui keadaan

umum ibu
09:00m Peneliti
Hasil : keadaan umum ibu : sedang,

kesadaran : composmentis, TD : 130/90

mmHg, Nadi : 80 x/ menit, pernapasan

: 20 x/ menit, Suhu : 36,5 °C.


2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil

Pemeriksaannya.

09:15 Rasional : agar ibu mengetahui Peneliti

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan

yang di lakukan.

3. Memberi dukungan mental pada ibu

agar ibu tidak cemas.


10.00 Peneliti
Rasional : agar ibu tidak cemas

Hasil : ibu merasa tenang.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang

cukup.

Rasional : untuk mengatasi

10.10 penglihatan kabur serta pusing yang Peneliti

ibu rasakan.

Hasil : ibu mengerti dan mau

melakukannya.

5. Menganjurkan ibu untuk tetap makan

makanan yang bergizi tinggi, protein,

karbohidrat, vitamin, mineral, dan

11:00 rendah lemak. Peneliti

Rasional : agar nutrisi ibu dan bayi

terpenuhi.

Hasil : ibu mengerti dan


maumengikuti anjuran yang

diberikan

6. Memberi tahu ibu untuk meminum

Obat nya Nefedipine 2 X 1, vitamin

C 2 X1, amoxilin 500 mg 3 x1.

Rasional : Untuk menurunkan


11:10 Peneliti
tekanan darah, serta memenuhi

nutrisi ibu hamil.

Hasil : Ibu mengerti dan mau

meminum obatnya.

12:20 7. Mengobservasi Tekanan Darah. Peniliti

Rasional : untuk mengetahui tekanan

darah ibu.

Hasil : Ibu mau di lakukan

pemeriksaan Tekanan darah.

13.00 8. Menganjurkan ibu untuk Peneliti

memeriksakan kehamilannya ke

fasilitas kesehatan terdekat apabila

ada keluhan

Rasional : Untuk mengetahui

komplikasi yang terjadi

Hasil : Ibu mau melakukannya

Tabel 3.3 catatan perkembangan


CATATAN PERKEMBANGAN II

Hari/ tanggal : Senin 22 april 2019

Jam : 09.00 wita

1. Data Subyektif

b. Ibu mengatakan hamil anak ke kedua

c. Ibu mengatakan Pandangan masih kabur

d. Ibu mengatakan merasa cemas dengan kehamilannya.

1. Data Obyektif

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : composmentis

c. Tanda – tanda

TD : 130/ 80 mmhg

Nadi : 82 x/Menit

Respirasi : 22x/Menit

Suhu : 36,5ºc

d. Tafsiran persalinan : 19 mei 2019

e. Usia kehamilan : 35 minggu 3 hari

f. BB sekarang : 67 kg

g. Tinggi Badan : 160 cm

h. Lila : 31 cm

i. Palpasi dan auskultasi :

Leopold I : 31 cm
Leopold II : PU-KA

Leiopold III : Pres-Kep

Leopold IV : Kepala Belum Masuk PAP

DJJ : 140 x/ menit

a. Asessment

a. Diagnosa Aktual : Ny R umur 26 tahun GII PI A0 usia

kehamilan 35 Minggu dengan Hipertensi

b. Diagnosa Potensial :

1) Preeklamsi

2) Bayi Lahir Prematur

c. Tidakan Segera : Lakukan Observasi

b. Planning of action

Jam Kegiatan Keterangan

1. Melakuakan pemeriksaan keadaan umum dan

tanda – tanda vital pada ibu :

Rasional : agar mengetahui keadaan umum ibu

09:00m Hasil : keadaan umum ibu : sedang, kesadaran : Peneliti

composmentis, TD : 130/ 80 mmHg, Nadi : 80

x/ menit, pernapasan : 20 x/ menit, Suhu : 36,5

°C.

2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil


09:15 Peneliti
Pemeriksaannya.
Rasional : agar ibu mengetahui

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang

di lakukan.

3. Memberi dukungan mental pada ibu agar ibu tidak

cemas.
10.00 Peneliti
Rasional : agar ibu tidak cemas

Hasil : ibu merasa tenang.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

Rasional : untuk mengatasi penglihatan

10.10 kabur serta pusing yang ibu rasakan. Peneliti

Hasil : ibu mengerti dan mau

melakukannya.

5. Menganjurkan ibu untuk tetap makan

makanan yang bergizi tinggi, protein,

karbohidrat, vitamin, mineral, dan rendah

lemak serta makan makanan yang rendah

11:00 garam. Peneliti

Rasional : agar nutrisi ibu dan bayi terpenuhi

dan tekanan darah bisa turun.

Hasil : ibu mengerti dan mau mengikuti

anjuran yang diberikan

6. Memberi tahu ibu untuk meminum Obat nya


11:10 Peneliti
Nefedipine 2 X1 vitamin C 2 X1, amoxilin
500 mg 3 x1.

Rasional : Untuk menurunkan tekanan

darah, serta memenuhi nutrisi ibu hamil.

Hasil : Ibu mengerti dan mau meminum

obatnya.

12:20 7. Mengobservasi Tekanan Darah. Peniliti

Rasional : untuk mengetahui tekanan darah

ibu.

Hasil : Ibu mau di lakukan pemeriksaan

Tekanan darah.

13.00 8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan Peneliti

kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat

apabila ada keluhan

Rasional : Untuk mengetahui komplikasi yang

terjadi

Hasil : Ibu mau melakukannya

Tabel 3.4 catatan perkembangan


CATATAN PERKEMBANGAN III

Hari/ tanggal : Jumat, 10 mei 2019

Jam : 09.00 wita

Data Subyektif

a. Ibu mengatakan hamil anak ke kedua

b. Ibu mengatakan Pandangan masih kabur

c. Ibu mengatakan merasa cemas dengan kehamilannya.

Data Obyektif

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : composmentis

c. Tanda – tanda

TD : 120/ 80 mmhg

Nadi : 82 x/Menit

Respirasi : 22x/Menit

Suhu : 36,5ºc

d. Tafsiran persalinan : 19 mei 2019

e. Usia kehamilan : 35 minggu 3 hari

f. BB sekarang : 67 kg

g. Tinggi Badan : 160 cm

h. Lila : 31 cm

i. Palpasi dan auskultasi :


Leopold I : 31 cm

Leopold II : PU-KA

Leiopold III : Pres-Kep

Leopold IV : Kepala Belum Masuk PAP

DJJ : 140 x/ menit

Asessment

Diagnosa Aktual : Ny R umur 26 tahun GII PI A0 usia kehamilan 35 Minggu

dengan Hipertensi dengan merasa cemas terhadap kehamilannya.

a. Diagnosa Potensial :

1) Preeklamsi

2) Bayi Lahir Prematur

b. Tidakan Segera : Lakukan Observasi

Planning of action

Jam Kegiatan Keterangan

a. Melakuakan pemeriksaan keadaan umum dan

tanda – tanda vital pada ibu :

Rasional : agar mengetahui keadaan umum ibu

09:00m Hasil : keadaan umum ibu : sedang, kesadaran : Peneliti

composmentis, TD : 120 / 80 mmHg, Nadi : 80

x/ menit, pernapasan : 20 x/ menit, Suhu : 36,5

°C.
b. Menjelaskan pada ibu tentang hasil

Pemeriksaannya.

09:15 Rasional : agar ibu mengetahui Peneliti

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang

di lakukan.

3. Memberi dukungan mental pada ibu agar ibu

tidak cemas.
10.00 Peneliti
Rasional : agar ibu tidak cemas

Hasil : ibu merasa tenang.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

Rasional : untuk mengatasi penglihatan

10.10 kabur serta pusing yang ibu rasakan. Peneliti

Hasil : ibu mengerti dan mau

melakukannya.

5. Menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan

yang bergizi tinggi, protein, karbohidrat, vitamin,

mineral, dan rendah lemak.

11:00 Rasional : agar nutrisi ibu dan bayi Peneliti

terpenuhi.

Hasil : ibu mengerti dan mau mengikuti

anjuran yang diberikan

6. Memberi tahu ibu untuk meminum vitamin C


11:10 Peneliti
2 X1
Rasional : Untuk menurunkan tekanan

darah, serta memenuhi nutrisi ibu hamil.

Hasil : Ibu mengerti dan mau meminum

obatnya.

12:20 a. Mengobservasi Tekanan Darah. Peniliti

Rasional : untuk mengetahui tekanan darah

ibu.

Hasil : Ibu mau di lakukan pemeriksaan

Tekanan darah.

13.00 8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan Peneliti

kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat

apabila ada keluhan

Rasional : Untuk mengetahui komplikasi yang

terjadi

Hasil : Ibu mau melakukannya

Tabel 3.5 catatan perkembangan

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada antara teori dengan

Asuhan yang di berikan di lahan Praktek. Karena Penulis menggunakan

menejemen 7 langkah varney pada asuhan kebidanan Ny.R dengan Hipertensi

dalam kehamilan pada Tanggal 11 April sampai dengan 10 Mei 2019. Adapun

Langkah – langkahnya sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian di lakukan dengan mencari dan menggali data maupun

fakta baik yang berasal dari pasien, keluarga maupun kesehatan lainnya.

Pengumpulan data mencakup subjektif dan objektif ( Nursalam, 2008).

Pada data subjektif di dapatkan keluhan utama yaitu mual, pusing, dan

penglihatan kabur, bengkak pada wajah dan ekstermitas ( saifuddin, 2002.

Dalam Rukiyah 2016). Pada data Objektif di dapatkan data Tekanan Darah

120/80 - ≤ 140 / 90 mmHg ( Manuaba, 2007 ).

Pada Kasus Ibu Hamil Ny. R dengan Hipertensi data subjektif di

dapatkan keluhan utama yaitu ibu datang ingin memeriksakan

kehamilannya, Ibu mengatakan sering pusing dan penglihatan kabur,

sedangkan pada data objektif di dapatkan tekanan darah 150 / 100 mmHg.

Pada Langkah Ini Peneliti tidak menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan praktek.

2. Interpretasi Data
Pada langkah ini di lakukan identifikasi terhadap diagnosa atau

masalah berdasarkan interpretasi yang benar di atas data yang telah di

kumpulkan yang dengan diagnosa kebidanan ( Varney, 2004). Diagnosa

Kebidanan adalah Diagnosa yang di tegakkan bidan dalam lingkup praktek

dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa Kebidanan ( salma, 2016).

Masalah yang terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi meliputi :

Pandangan Kabur dan sering pusing ( Saifudin 2002 ). Kebutuhan adalah

hal – hal yang di butuhkan oleh pasien dan belum terindentifikasi dalam

diagnosa dan masalah yang di dapatkan dengan melakukan analisa data (

Varney, 2007 ). Kebutuhan yang di berikan kepada ibu hamil dengan

hipertensi adalah diet tinggi protein, Rendah Garam dan banyak Istirahat (

saifudin, 2002 ).

Pada Kasus Ibu Hamil dengan hipertensi di dapatkan diagnosa

kebidanan Ny. R GII PI A0 Umur 26 tahun, hamil 34 minggu 5 hari, janin

tunggal hidup intra uterin dengan Hipertensi dengan masalah yaitu ibu

merasa cemas dengan kehamilannya sehubungan dengan mual dan rasa

pusing serta pandangan mata kabur. Yang di rasakan sekarang dan

kurangnya informasi ibu tentang hipertensi. Kebutuhan yang di berikan

berupa beri diet tinggi protein, rendah garam dan banyak istirahat srta beri

konseling tentang hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilannya.

Pada Langakah ini peneliti menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kasus yaitu pada kasus ibu merasa cemas dan konseling tentang

hipertensi sedangkan pada teori tidak ada.


3. Diagnosa Potensial

Langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang sudah di

identifikasi oleh karena itu kita membutuhkan antisipasi pencegahan serta

pengawasan pada ibu hamil dengan hipertensi ( Varney, 2007 ). Pada

kasus ibu hamil dengan hipertensi diagnosa potensial yang mungkin

terjadi adalah pertumbuhan janin terhambat, kematian Janin, Persalinan

Prematur, dan solusio Plasenta serta eklamsia ( saifuddin, 2002 ).

Pada Kasus Ny. R dengan Hipertensi diagnosa Potensial tidak muncul

karena adanya kecepatan dan kesigapan tenaga kesehatan dalam mengenai

kasus yang sedang pada Ny. R. Pada Langkah Ini peneliti tidak

menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus.

4. Antisipasi / Tindakan Segera.

Penanganan segera pada kasus ini adalah melakukan kolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter untuk mencegah terjadinya

komplikasi hipertensi lebih lanjut, kolaborasi dengan dokter untuk

mengetahui pola makan dan jenis makanan yang perlu di hindari pada ibu

hamil dengan hipertensi, serta kolaborasi dengan petugas laboratorium

untuk mendeteksi perkembangan penyakit hipertensi menjadi pre eklamsi

atau eklamsia dengan cara memeriksa adanya protein urine dan

pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan bentuk kelainan

psikologis (Saifuddin, 2002 ).

Pada kasus Ny. R dengan Hipertensi antisipasi yang di lakukan

yaitu kolaborasi dengan Dokter serta kolaborasi dengan laboratorium dan


pemeriksaan tekanan darah agar tidak menimbulkan bentuk kelainan

psikologis. Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

kasus.

5. Perencanaan

Asuhan Kebidanan yang di rencanakan pada pasien dengan

hipertensi menurut saifuddin ( 2002 ) di lakukan dengan : pantau tekanan

darah, Protein Urine, refleks Patela, dan Djj, beri informasi yang jelas

tentang keadaan pasien dan keadaan kehamilannya, anjurkan untuk banyak

istirahat, anjurkan diet makan makanan protein tinggi, tinggi karbohidrat,

cukup vitamin, dan rendah lemak, anjurkan pasien untuk kunjungan

pemeriksaan kehamilan lebih sering yaitu 1 minggu sekali.

Pada Kasus Ny. R dengan Hipertensi ini perencanaan yang di

berikan yaitu Pantau KU dan Vital sign, beri informasi yang jelas tentang

keadaan pasien dan kehamilannya. Anjurkan ibu untuk meminum obatnya

yaitu Nefedipine 2x1 , Vitamin C 2X1, Amoxilin 500 mg 3x1. Pada

Langkah ini tidak di temukan kesenjangan.

6. Pelaksanaan Implementasi

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

telah di uraikan pada langkah ke lima di laksanakan secara efisien dan

aman. Implementasi di laksanakan oleh semua bidan atau sebagian lagi

oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya ( saifuddin, 2002 ), yaitu

memantau Tekanan darah Refleks Hummer, DJJ, memberi Informasi yang

jelas tentang keadaan pasien dan keadaan kehamilannya, menganjurkan


untuk banyak istirahat, yaitu dengan menghindari pekerjaan berat yang

biasa di kerjakan sebelum hamil. Menganjurkan Diet makanan tinggi

protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak.

Menganjurkan pasien untuk kunjungan pemeriksaan kehamilannya lebih

sering yaitu 1 minggu sekali.

Pada Ibu Hamil Ny. R pelaksanaan Telah di lakukan sesuai dengan

perencanaan yang telah di buat. Pada langkah ini di temukan adanyanya

kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan yang mana teori dan

kasus yang ada di lahan di mana teori tidak di berikan obat sedang pada

kasuss tersebut.

7. Evaluasi

Pada langkah ini keefektifan dari Asuhan yang sudah di berikan, meliputi

pemenuhan kebutuhan bantuan apakah benar – benar telah terpenuhi

sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah di identifikasi di dalam

diagnosa dan masalah ( Varney, 2007 ). Evaluasi pada ibu hamil dengan

hipertensi menurut saifuddin (2002) : Bagaimana tanda – tanda vital

terutama tekanan darah terjadi penurunan atau tidak, adakah protein di

dalam urine, bagaimanakah refleks patella positif atau tidak, dan DJJ

teratur atau tidak, apakah pasien sudah mengerti tentang informasi yang

telah di jelaskan, tentang keadaan dan kehamilannya, bagaimana pola

istirahat ibu, apakah ibu sudah istirahat cukup dan menghindari pekerjaan

berat yang biasa di kerjakan sebelum hamil, bagaimana pola makan dan

asupan makanan, apakah ibu bersedia makan makanan tinggi protein,


tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak, apakah pasien

bersedia melakukan kunjungan ulang lebih sering 1 minggu sekali, apakah

ibu sudah mngerti cara menilai gerakan janin dan tujuannya.

Pada kasus Ibu Hamil Ny. R setelah di lakukan asuhan selama 3

kali kunjungan di dapatkan Hasil KU baik, Kesadaran Composmentis, TD

: 120 /80 mmHg, Suhu 36, 5 c, Nadi : 80 x/menit, ibu telah mengerti

tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap

melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, obat telah

di berikan, dan ibu bersedia untuk minum sesuai aturan, ibu bersedia

kontrol ulang 1 minggu sekali jika ada keluhan.

8. Catatan Perkembangan

a. Catatan Perkembangan I ( Pertama ) yaitu Pemeriksaan tanda – tanda

Vital masih menunjukkan bahwa hipertensi dalam kehamilan masih

ada. Ibu selalu di berikan dukungan mental agar ibu tidak merasakan

cemas. Ibu di berikan anjuran untk istirahat yang cukup agar tidak

mengalami penglihatan kabur. Ibu di anjurkan makan makanan yang

bergizi tinggi tetapi rendah lemak.

b. Catatan Perkembangan II ( Kedua ) yaituPemeriksaan Tanda – tanda

vital pada ibu menunjukkan bahwa tekanan darah pada ibu sudah

mengalami penurunan. Ibu di beri tahu tentang memeriksakan

kehamilannya di fasilitas kesehatan terdekat apabila ada keluhan.


c. Catatan Perkembangan III ( Ketiga ) yaitu Pemeriksaan Tanda – tanda

vital menunjukkan bahwa tekanan darah pada ibu sudah menunjukkan

normal.
BAB V

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran

setelah melakukan Asuhan Kebidanan Antenatal Care Pada Ny.R GII PI A0

dengan Hipertensi dalam Kehamilan.

A. Kesimpulan

1. Dalam pengkajian di dapatkan data subjektif yaitu ibu datang ingin

memeriksakan kehamilannya, mengatakan sering pusing, dan pandangan

mata kabur, sedangkan data objektif tekanan darah 150 / 100 mmHg.

2. Interpretasi data di dapatkan diagnosa kebidanan Ny. R dengan GII PI A0

umur 26 tahun hamil 34 minggu dengan Hipertensi.

3. Diagnosa Potensial pada kasus ibu Ny. R dengan Hipertensi diagnosa

potensial tidak muncul karena ada kecepatan dan kesigapan tenaga

kesehatan dalam menangani kasus yang sedang terjadi pada Ny. R.

4. Dalam menentukan tindakan yang di lakukan yaitu kolaborasi dengan

dokter, Laboratorium dan pemeriksaan tekanan darah agar tidak

menimbulkan bentuk kelainan patologis.

5. Dalam Kasus Ibu Hamil Ny. R dengan Hipertensi. Perencanaan Yang di

berikan yaitu pantau KU dan Vital Sign, Beri Informasi yang jelas tentang

keadaan pasien dan kehamilannya, anjurkan untuk banyak istirahat,

anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup Vitamin,


dan Rendah Lemak, beri obat Nefedipine 2x1, vitamin C 2x1, Amoxilin

500 mg 3x1.

6. Pelaksanaan Asuhan yang di berikan pada kasus Ibu hamil Ny. R telah di

lakukan sesuai dengan perencanaan yang telah di buat.

7. Evaluasi di berikan asuhan yang intensif selama 4 kali kunjungan di

dapatkan Hasil KU ibu baik, Kesadaran Composmentis, TD : 120 / 80

mmHg, Suhu 36,5 ° C, Nadi 86 x/ menit, Ibu telah mengerti tentang hasil

pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melanjutkan anjuran

bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, obat telah di berikan dan ibu

bersedia untuk minum sesuai aturan, ibu bersedia kontrol ulang 1 minggu

lagi atau jika ada keluhan.

8. Catatan Perkembangan I sampai III

a. Catatan Perkembangan I ( Pertama ) yaitu Pemeriksaan tanda – tanda

Vital masih menunjukkan bahwa hipertensi dalam kehamilan masih

ada. Ibu selalu di berikan dukungan mental agar ibu tidak merasakan

cemas. Ibu di berikan anjuran untk istirahat yang cukup agar tidak

mengalami penglihatan kabur. Ibu di anjurkan makan makanan yang

bergizi tinggi tetapi rendah lemak.

b. Catatan Perkembangan II ( Kedua ) yaitu Pemeriksaan Tanda – tanda

vital pada ibu menunjukkan bahwa tekanan darah pada ibu sudah

mengalami penurunan. Ibu di beri tahu tentang memeriksakan

kehamilannya di fasilitas kesehatan terdekat apabila ada keluhan.


c. Catatan Perkembangan III ( Ketiga ) yaitu Pemeriksaan Tanda – tanda

vital menunjukkan bahwa tekanan darah pada ibu sudah menunjukkan

normal.

B. Saran

1. Bagi profesi

Diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan

pengembangan asuhan kebidanan serta meningkatkan keterampilan dalam

memberi atau melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil dengan

hyperemesis gravidarum.

2. Bagi institusi

a. Puskesmas Mamboro

Diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi dalam memberikan

pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertemsi dalam

kehamilan di Puskesmas Mamboro.

b. Pendidikan

Karya tulis ilmiah diharapkan dapat menambah wacana dan informasi

bagi pembaca mengenai Asuhan kebidanan pada ibu dengan

Hipertensi dalam Kehamilan.

c. Responden / ibu hamil

Diharapkan ibu hamil dapat mencegah terjadinya hipertensi dalam

kehamilan dengan melakukan ANC minimal 4 kali selama kehamilan

agar dapat terdeteksi secara dini adanya faktor penyebab Hipertensi.


DAFTAR PUSTAKA

Abrahams, P. (2014). Buku Terjemahan Panduan Kesehatan Wanita. Tanggerang


Selatan : Bina Rupa aksra publisher.

Anita dan Lyndon. 2014. Asuhan Kebidanan Neonatus Normal dan Patologis.
Tanggerang : Binarupa aksara.

Anik Maryunani, (2016),Manajemen KebidananLengkap,TIM, Jakarta

Ai Yeyen Rukiyah, & Lia Yulianti,(2013),AsuhanKebidanan


Kehamilan,Jakarta Trans Info Media

Dainty Maternity, dkk (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC.

Data Rumah Sakit Daerah Undata Palu,2017 Rekam Medik


Data WHO (2015) 25201 pdf
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ( 2016 )
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (2017)
Dinas Kesehatan Kota Palu (2017) Dr, Lyndon saputra (2014) asuahn kebidanan
kehamilan fisiologi dan patologi, Tanggerang binarupa aksara
Gusti Ayu Mdriawati,Ni wayan Ariani,Ria tri Harini(2014), buku kedokteran
EGC Jakarta
Hani Umi, dkk (2014). Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis. Jakarta :
Salemba Medika EGC

Jenni, dkk. (2016). Konsep Dokumentasi Kebidanan.Yokyakarta : Ar”ruz Media.

Jenni Mandang,(2016)Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bogor In media


Mandang jenn,dkk 2016 Asuhan kebidanan kehamilan
Mandang, dkk (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bogor : In Media.

Maternity dainty,dkk,2016 Asuhan ebidanan kehamilan ,tanggerang selatan


binarupa aksara
Niwang Ayu (2016) Patologi PatofisiologiKebidanan Yogyakarta Nuha Medika
Poedji Rohayati, ( 2011 ). Skrining Pada Ibu Hamil. Airlangga University Press :

Sunarti, (2013). Asuhan Kehamilan. Jakarta : In Media.


Suparmi, dkk (2017). Determinan Pemanfaatan Jaminan Persalinan.Jakarta :
EGC

Sujiatini, dkk ( 2014 ). Asuhan Patologi Kebidanan. Nuha Medika : Yogyakarta.

Suparmi,dkk,2017, Buku Ajar Aplikasi Asuhan Kebidanan,Jakartar : TransInfo


Media
CURICULUM VITAE

Nama Lengkap : Indah Seftiyanto

Tempat, tanggal lahir : 01 September 1996

Agama : Islam

Alamat rumah : Jln. Moma, Mamboro, Palu Utara, Palu

Nomor HP : 085231664021

Pendidikan : a. SDN 1 Pardasuka : 2003-2008

b. SMPN 1 Bengkunat: 2008-2011

c. SMAN 1 Bengkunat: 2011-2014

d. D III Kebidanan Akbid Graha Ananda Palu: Aktif

Anda mungkin juga menyukai