Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIKUM INDIVIDU

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

TEKNOLOGI INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN

Dosen Pengampu:

1. Dr. Andi Warnaen, SST., M.Ikom*

2. Nurlaili, S.Pt., M.Sc

Oleh:

Nama: Nadya Puspita Sari

NIRM: 04.03.18.211

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN

HEWAN PPKH 7B

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2021
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan Informasi merupakan sebuah kebutuhan yang dimiliki oleh tiap
individu. Setiap manusia membutuhkan informasi guna melengkapi pengetahuan
mereka akan suatu hal. Keadaan zaman yang semakin maju pesat khususnya
dalam perkembangan ilmu teknologi dan informasi (IPTEK) berdampak pada
informasi yang ada menjadi sehingga dapat dikomsumsi oleh siapa saja.
Komunikasi ataupun kegiatan daring secara tidak langsung juga memberikan
pengaruh tidak langsung dalam hal pertukaran data ataupun dalam hal mencari
informasi. Pada dasarnya kebutuhan tiap individu tidak akan berkurang,
dikarenakan selama individu masih hidup mereka dihadapkan pada permasalah-
permasalahan yang pada akhirnya membutuhkan informasi. Tiap individu satu
dengan yang lainnya memiliki kebutuhan informasi yang berbeda dan pada
dasarnya terjadi dikarenakan adanya kesenjangan antara keinginan dan
kenyataan.

Kebutuhan informasi tiap individu yang berbeda disebabkan oleh beberapa


faktor. Menurut Nicholas (2000) ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
kebutuhan informasi suatu individu antara lain:

a. Individu itu sendiri atau pemustaka

Faktor pertama yaitu berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Dorongan atau
motivasi yang ditunjang oleh aspek psikologis individu tersebut untuk mencari
informasi.

b. Waktu

Waktu yang dimaksud disini yaitu seberapa cepat seorang pemustaka dalam
mencari informasi yang dibutuhkan dengan memanfaatkan berbagai fasilitas
penunjang.

c. Akses suatu informasi

Faktor selanjutnya yang berngaruh yaitu akses informasi. Akses informasi yang
dimaksud disini yaitu seberapa cepat dan tepat individu dalam mengakses
informasi yang diperlukan. Kecepatan dan ketepatan dalam pencarian informasi
dipengaruhi oleh keterampilan tiap individu.
d. Teknologi yang digunakan untuk pencarian informasi

Penggunaan teknologi dalam dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap


pencarian informasi. Selain itu, penggunaan teknologi juga berpengaruh
terhadap motivasi individu dalam pencarian informasi. Misalnya penggunaan
teknologi disini yaitu dan komputer.

e. Jenis pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan.


Misalnya kebutuhan informasi antara nelayan dan petani yang berbeda.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, seorang pemustaka ataupun individu


mempunyai keanekaragaman kebutuhan informasi. Tidak menutup kemungkinan
kebutuhan informasi tiap individu tersebut sama dikarenakan adanya salah satu
factor yang sama, misalnya sama-sama bermata pencarian sebagai seorang
petani. Oleh karena itu perlu adanya pemenuhan informasi untuk menjawab
adanya kebutuhan informasi.

Masyarakat membutuhkan informasi untuk mengembangkan segala


bidang usaha. Van den Ban dan Hawskins (1999) mengemukakan bahwa
mengakses informasi dari berbagai sumber akan membuka wawasan dan
membangkitkan motivasi dan kinerja berdasarkan ide-ide baru yang diperoleh.
Racmadi (1988) juga mengemukakan setiap manusia harus hidup dengan
informasi yang lebih baik. Informasi merupakan kebutuhan yang penting dalam
memfasilitasi masyarakat, bagi perannya di bidang pembangunan masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi itu maka masyarakat terdorong melakukan
pencarian informasi terkait dengan kebutuhan informasi untuk menjalankan
usahanya. Adanya sarana media informasi pada masyarakat pedesaan dapat
meningkatkan akses terhadap informasi pembangunan khususnya di bidang
peternakan. Ketepatan informasi yang diambil dapat menjadi sarana pendidikan
yang efektif, karena informasi juga membuka peluang memperbaiki nasib
seseorang. Dengan memiliki akses informasi akan mempermudah seseorang
mendapatkan keuntungan (Haryatmoko, 2007). Memperoleh keuntungan dalam
usahanya masyarakat tidak boleh miskin informasi. Liliweri (2001) menyatakan
masyarakat perlu memiliki alat dalam bentuk teknologi agar dia mudah
mendapatkan dan mengolah informasi. Menurut Margono (2000) informasi
sangat penting bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya di bidang
tertentu sesuai dengan permintaan pasar.

1.2. Tujuan

Tujuan dari tugas praktikum ini adalah untuk mengetahui kebutuhan


informasi dalam kegiatan penyuluhan di BPP Kecamatan Pakis.

1.3 Manfaat

Manfaat yang dapat di peroleh dari tugas praktikum ini adalah mahasiswa dapat
mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penyuluhan di BPP
Kecamatan Pakis.
BAB II
HASIL WAWANCARA

2.1 Kondisi Umum Wilayah

UPT BP unit pelaksana Balai Penyuluhan Kecamatan Pakis merupakan salah


satu UPT BP kabupaten Malang yang terletak di Kecamatan Pakis di tengah-
tengah ibukota Kecamatan Pakis. Sedangkan jarak UPT BP Kecamatan Pakis
dengan badan ketahanan pangan dan pelaksana penyuluhan Kabupaten Malang
± 33 km.

Batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah utara : Kecamatan Singosari

2. Sebelah Timur : Kecamatan Jabung

3. Sebelah Selatan : kecamatan Tumpang

4. Sebelah Barat : Kota Malang

Kecamatan Pais memiliki 15 Desa, 62 Dusun, kelima bela desa tersebut


merupakan desa swasembada. Adapun urutannya sebagai berikut:

NO NAMA DESA DUSUN

1 Mangliawan 3
2 Tirtomoyo 5
3 Saptorenggo 4
4 Asrikaton 6

5 Bunut Wetan 2
6 Pakis Jajar 3

7 Pakis kembar 3
8 Suko anyar 3

9 Sumber Pasir 4
10 Sekarpuro 3

11 Ampeldento 3
12 Sumber kradenan 4

13 Pucang Songo 5
14 Kedungrejo 4
15 Banjarrejo 2

Jumlah 62
Wilayah kecamatan Pakis merupakan daerah datar dengan sedikit
bergelombang dengan kemiringan kecil yaitu : 85% dan 15%, tinggi dpl: ±475m
adalah medan bergelombang dengan keadaan seperti ini maka wilayah kerja
kecamatan Pakis mudah dijangkau oleh transportasi sepeda motor atau
kendaraan darat lainnya.

Jeni tanah di wilayah Kecamatan Pakis adalah : 80% Jenis LATOSOL, 10%
ANDOSOL dan 10% jenis BROWN dan LITOSOL. Dengan tekstur tanah liat
berpasir, sedang kedalam tanah ( solum tanah) yang efektif berkisar 20-50 cm
dari titik permukaan tanah, dengan pH tanah berkisar 6-7 dengan Drainase
cukup memadai.

2.2 Kebutuhan Informasi Peternak

Kebutuhan informasi diartikan sebagai kesenjangan antara pengetahuan yang


dimiliki dengan harapan dapat menyelesaikan masalah. Peternakan di
kecamatan pakis mengetahui memiliki kebutuhan informasi yang berkaitan
dengan masalah dan solusi. Dalam mengakses iformasi terkini, peternak yang
diatas umur 50 tahun mengakses informasi masih sebatas lewat televisi
sedangkan yang dibawah 50 tahun sudah melalui media social seperti youtube.

Terkait dengan usaha peternakan yang dijalankan, kebutuhan informasi


peternakan kecamatan pakis meliputi informasi komoditas, informasi
permodalan, informasi pemasaran, dan informasi kebijakan pemerintah dan
penyuluhan. Kebutuhan informasi peternak di kecamatan pakis diuraikan sebagai
berikut

2.2.1 Informasi Komoditas

Dalam suatu usaha baik peternakan ataupun pertanian yang utama difikirkan
adalah komoditas, komoditas apa yang cocok untuk diusahakan dan
menguntungkan. Peternak di kecamatan pakis rata-rata tidak menentukan
komoditas ternak apa yang akan di usahakan karena, usaha itu sendiri melalui
usaha turunan dari keluarga, tetapi ada beberapa peternak juga yang
menentukan komoditi dengan berdiskusi bersama PPL, sehingga PPL dapat
memberi saran dan mendapat keputusan yang terbaik dari diskusi tersebut. Jadi,
untuk informasi komoditas yang akan dibudidaya para peternak masih sebatas
bertanya atau meminta saran kepada penyuluh serta meneruskan usaha dari
orang tua.

2.2.2 Informasi penanganan penyakit

Penyakit yang menyerang pada ternak merupakan hambatan dan masalah


terhadap ternak maupun peternaknya, untuk dapat menangani masalah penyakit
peternak mengetahui melalui internet seperti youtube serta televise dan dari PPL,
PPL sendiri memberikan penyuluhan gejala-gejala penyakit dan penanganan
penyakit secara rutin yang sudah di jadwalkan, sehingga peternak sendiri dapat
meindetifikasi dini gejala yang menyerang sehingga lebih cepat dalam proses
penanganannya.

2.2.3 Informasi permodalan

Dari hasil wawancara dengan PPL kecamatan pakis para peternak mendapatkan
pinjaman modal dari program KUR (Kredit Usaha Rakyat), selain itu peternakan
juga mendapat bantuan fisik berupa ternak dari pemerintah dengan mengajukan
proposal.

Adakalanya peternak yang tidak tau dan tidak diskusi bersama PPL tentang
mendapatkan modal mereka mengambil pinjaman di bank dengan bunga yang
umum dan bunga yang cukup besar, padahal apabila peternak mencari informasi
mereka dapat mendapatkan bunga yang tidak terlalu besar.

2.2.4 Informasi Pemasaran

Selain informasi mengenai modal dan komoditas, peternak juga membutuhkan


informasi mengenai pemasaran, dalam melakukan pemasaran peternak juga
membutuhkan informasi mengenai harga produk, berdasarkan hasil wawancara
dengan PPL di Kecamatan Pakis, para peternak mendapatkan informasi harga
melalui group wa seluruh peternak dan petani Malang Raya sehingga tidak ada
perbedaan harga produk yang di jual. Peternak melakukan pemasaran melalui
media sosial seperti facebook, instagram, dan Wastapp, peternak juga mendapat
infomasi pasar di luar jawa melalui media social. Selain itu, untuk pemasaran ke
luar Pulau Jawa peternak mendapatkan info melalui peternak yang dating ke
pulau Jawa untuk mensurvei stok bahan peternakan yang berpotensi dijual di
daerahnya, seperti telur asin. Penjualan telur asin di KWT Kecamatan Pakis
sudah sampai di luar pulau Jawa yaitu Bali karena adanya peternak dari Bali
yang mensurvei atau mencari poktan yang memproduksi telur bebek untuk
kemudian didistribusikan atau dijual ke Bali.

2.2.5 Informasi Kebijakan Pemerintah dan Penyuluh Pertanian

Informasi kebijakan pemerintah untuk PPL yang ada di Kecamatan Pakis


didapatkan melalui pelatihan yang diadakan di BBPP-Batu. Pelatihan tersebut
diadakan jika terdapat inovasi, peraturan, dsb yang baru ditetapkan pemerintah
untuk kemudian PPL menyampaikan kepada kelompok ternak.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara, pemenuhan kebutuhan informasi


kelompok ternak Kecamatan Pakis Kabupaten Malang didapatkan melalui
sesama kelompok ternak, PPL, serta internet. Tidak semua peternak mengakses
informasi melalui internet karena factor umur yang sudah lanjut sehingga untuk
akses informasi terbaru masih melalui televisi.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Informasi dan Perpustakaan. 2020. Faktor-Faktor Penyebab Adanya


Kebutuhan Informasi. http://dip.fisip.unair.ac.id/id_ID/faktor-faktor-penyebab-
adanya-kebutuhan- informasi/

Setiyaningrum, I. 2012. Kebutuhan Dan Perilaku Pencarian Informasi Peternak


Sapi Perah (Kasus Desa Sruni Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali).
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Anda mungkin juga menyukai