Definisi Qashash Alquran New
Definisi Qashash Alquran New
Dosen Pengampu:
1. Dr. H. Asmawi, M.Ag
2. Dr. H. Ahmad Rizqon Khamami, Lc, M.Ag
Oleh:
CHOLILATUN NABILAH
(12850521006/1A)
1
Ahmad Warson Munawir. Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Prpgresif,1997) hlm
1126
2
Abdul Karim Zaidan, Al MUstafad Min Qashash Alquran Wa As Sunnah, Jil.1, (Beirut: Muassasa
Ar Risalah, 2002) hlm. 5
3
Fakhruddin al-Razi, Mafatihul al-Ghaib, cet III, 1420 H, 250
4
M. Quraish Shihab, kaidah Tafsir, Cet 1 (tangerang: Lentera Hati,2013) hlm 319
5
Muhammad Chirzin, Alquran dan Ulumul Quran, Cet. 1 (Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa)
dari golongan Nabi atau orang-orang pilihan, juga menceritakan tentang
peristiwa-peristiwa yang lama terjadi termasuk peristiwa yang terjadi pada
masa Nabi Muhammad yang berisi pelajaran bagi umat manusia dan
membawa petunjuk menuju keselamatan dunia dan akhirat.
B. Unsur-unsur Qashash Alquran
Unsur-unsur kisah dalam Alquran meliputi:
a. Tokoh/ pemeran dalam kisah
b. peristiwa yang terjadi
c. Dialog kisah dalam Alquran
Tokoh-tokoh dalam kisah Alquran adalah para malaikat, jin dan
berbagai jenis hewan seperti burung dan hewan melata, dan juga manusia.
6
6
Muhammad A. Khalafullah, Alquran bukan Kitan Sejarah, Seni Sastra dan Moralitas dalam Kisah
Alquran, (Jakarta Selatan: Paramadina, 2002), 207
C. Macam-macam Qashash dalam Alquran
Ditinjau dari segi waktu:
a. Kisah hal-hal ghaib pada masa lalu (Al Qashashul Ghuyub Al
Madhiyah)
Yaitu kisah yang menceritakan kejadian ghaib yang tidak dapat
ditangkap oleh panca indra, dan terjadinya di masa lampau. Contoh
kisah Nabi Nuh, Musa dan kisah Maryam, sebagaimana diterangkan
dalam surat Ali Imron ayat 44
b. Kisah hal-hal ghain pada masa kini (Al-Qashasul Ghuyub Al
Hadhiroh)
yaitu kisah yang menerangkan hal-hal ghaib pada masa sekarang
(walaupun sudah ada sejak dahulu tapi akan tetap ada sampai masa
yang akan datang). Conto: kisah malaikat, jin, tentang Allah dan sifat-
sifatnya, berita hari kiamat dan lain-lain.
c. Kisah hal-hal ghaib pada masa yang akan datang (Al Qashashul
Ghuyub Al Mustaqbilah)
Yaitu kisah-kisah yang menceritakan tentang peristiwa yang
mendatang yang belum terjadi pada waktu turunnya Alquran kemudian
kisah itu benar-benar terjadi. Contohnya adalah jaminan Allah
terhadap keselamatan Nabi Muhammad dari penganiayaan orang kafir
Ditinjau dari segi materi:
a. Kisah-kisah Nabi (Qashashul Anbiya)
Alquran mengandung cerita tentang dakwah para Nabi dan mukijzat-
mukjizat para Rasul dan sikap umat-umat yang menentang. Kisah ini
mengandung informasi mengenai dakwah mereka terhadap kaumnya,
tahapan-tahapan dakwah, serta alibat yang diterima oleh mereka yang
mempercayai dan golongan yang mendustakan syariat yang dibawa
Nabi mereka, seperti kisah Nabi Nuh, Hud, Shaleh, Isa dan Nabi-Nabi
yang lain.
b. Kisah-kisah yang menyangkut pribadi-pribadi yang bukan ternasuk
Nabi dan golongan-golongan yang segala kejadiannya dinukil Allah
untuk dijadikan pelajaran, seperti kisah Maryam, Dzulkarnain,
Lukmanul Hakim, ashabul Kahfi, dll
c. Kisah yang berpautan dengan peristiwa pada masa Rasulullah SAW
seperti perang Badar dan Uhud pada surat Ali-Imran, peperangan
Hunain dan Tabuk pada Surat At Taubah, peperangan Ahzab pada
surat al Ahzab, dan juga peristiwa Isra Miraj dan lain-lain
Ditinjau dari segi panjang pendeknya kisah:
a. Kisah panjang, misalnyakisah Nabi Yusuf dalam surat Yusuf yang
hampir seluruh ayatnya mengungkapkan kehidupan Nabi Yusuf sejak
masih kecil hingga dewasa
b. Kisah yang lebih pendek dari yang bagian pertama. Seperti kisah
Maryam, Kisah Ashabul Kahfi
c. Kisah yang jumlahnya kurang dari sepuluh ayat, misalnya kisah Nabi
Luth dan Hud dalam surat al A’raf.
D. Manfaat Qashash Alquran
Allah membuat kisah-kisah dalam Alquran adalah agar manusia
mau befikir dan mengambil Ibrah. Beberapa manfaat itu antara lain:
a. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-
pokok syariat yang dibawa oleh para Nabi untuk umatnya. Seperti
pada Surat Al-Anbiya ayat 25: “Dan kami tidak mengutus seorang
Rasul pun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya
Bahwasahnnya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku”
b. Meneguhkan hati Rasulullah dan umatnya atas agama, meneguhkan
kepercayaan orang-orang yang beriman tentang menangnya
kebenaranserta musnahnya kebatilan bersama orang-orang
pembelanya. Seperti dalam Surat hud ayat 120: “Semua kisah dari
Rasul-Rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah dengannya
Kami teguhkan hatimu, dan dalam surat ini telah datang kepadamu
kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang yang
beriman”
c. Mengoreksi pendapat para ahli kitab yang suka menyembunyikan
keterangan dan petunjuk-petunjuk kitab sucinya dan membantahnya
dengan argumentasi yang terdapat dalam kitab sucinya sebelum diubah
dan diganti oleh mereka sendiri. Seperti dalam Surat Ali Imron ayat 93
“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan
yang diharamkan oleh Israil (Ya’qub) untuk dirinya sendiri sebelum
Taurat diturunkan. Katakanlah Jika kamu engatakan ada makanan
yang diharamkan sebelum turun Taurat, maka bawalah Taurat itu,
lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar”
d. Kisah dapat menarik perhatian para pendengar dan memantapkan
pesaan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa manusia.
e. Untuk memperlihatkan kebenaran Rasulullah di dalam dakwah dan
kemukjizatan Alquran
f. Menanamkan pendidikan akhlaqul karimah dan mempraktekannya
dalam hati dengan mudah
DAFTAR PUSTAKA
Al-Razi , Fakhruddin, Mafatihul al-Ghaib, cet III, 1420 H, 250
Chirzin , Muhammad, Alquran dan Ulumul Quran, Cet. 1 (Jakarta: Dana Bhakti
Prima Yasa)
Khalafullah , Muhammad A., Alquran bukan Kitan Sejarah, Seni Sastra dan
Moralitas dalam Kisah Alquran, (Jakarta Selatan: Paramadina, 2002)
Munawir , Ahmad Warson. Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya:
Progresif,1997)
Shihab, M. Quraish, kaidah Tafsir, Cet 1 (tangerang: Lentera Hati,2013)
Zaidan , Abdul Karim, Al Mustafad Min Qashash Alquran Wa As Sunnah, Jil.1,
(Beirut: Muassasa Ar Risalah, 2002)