Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM EKONOMI

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Fariz Aryansyah 1802501056


Fajri Maulana 1802501055
Hedy Kusuma Julian 1902570742
Dora Wahyuni 1902570723
Holisi 1902570762

STIE Muhammadiyah Jakarta


Jl. Minangkabau Barat No.60, RT.1/RW.1, Manggarai, Setia Budi, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12650
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan berkah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul : “Sistem Ekonomi”

Pada makalah ini kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas dari bantuan dari
berbagai pihak . Dan kami juga menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak
kesalahan , maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran sehingga kami dapat memperbaikinya
di lain kesempatan .

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Taufiqurrahman, SE, M.Si. selaku dosen
mata kuliah Perekonomian Indonesia yang telah membimbing kami , serta rekan-rekan yang
mendukung kami .

Akhir kata, kami selaku penyusun makalah berharap makalah ini dapat berguna serta memberi
manfaat bagi para pembaca.

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN JENIS SISTEM EKONOMI.............................................................................3


B. SISTEM EKONOMI KAPITALIS......................................................................................................4
C. SISTEM EKONOMI SOSIALIS.........................................................................................................7
D. SISTEM EKONOMI CAMPURAN..................................................................................................10
E. SISTEM EKONOMI ISLAM............................................................................................................12
F. SISTEM EKONOMI PANCASILA..................................................................................................16

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..................................................................................................................................19
B. SARAN..............................................................................................................................................20

DAFTAR PUSAKA......................................................................................................................................21

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebuah keniscayaan bahwa manusia dalam kehidupannya di dunia ini pasti tidak akan
pernah lepas dari kehidupan berekonomi. Manusia membutuhkan makanan yang harus mereka
konsumsi untuk bisa bertahan hidup, makanan yang manusia makan juga harus didistribusikan
dari para produsen sehingga sampai pada konsumen yang membutuhkan. Produksi, distribusi
dan konsumsi menjadi kegiatan inti dari ekonomi yang pasti dilakukan manusia demi
memenuhi kebutuhannya.

Dalam mendukung lancarnya itu semua diperlukan sistem yang mengatur kegiatan
ekonomi sehingga mampu menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Tentu saja
setiap masyarakat, negara dan bangsa mempunyai kultur atau latar belakang yang berbeda-beda
sehingga dalam mengatur kegiatan ekonominya juga memiliki sistem yang berbeda-beda
meskipun ada juga yang menggunakan sistem yang sama sesuai dengan keadaan lingkungan di
mana sistem ini akan digunakan. Dalam ekonomi, terdapat berbagai macam sistem yang
merupakan hasil dari kemampuan untuk menginterpretasikan yang berbeda-beda sesuai dengan
kultur dan lingkungan yang mempengaruhi cara berpikir untuk menemukan sebuah sistem.
Kehidupan berekonomi juga tak lepas dari berbagai masalah yang terus mengahantui
seperti pengentasan kemiskinan, menyediakan kesempatan bagi setiap orang untuk
mendapatkan penghasilan. Nah oleh sebab itu sangat diperlukan sebuah system ekonomi
tersebut. Di dalam makalah ini kami akan membahas tentang beberapa system ekonomi yang
terjadi saat ini, terutamanya tentang system ekonomi, Kapitalis, Sosialis, Islam, ekonomi
campuran, dan system ekonomi Pancasila.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1) Pengertian dan Sistem Ekonomi
2) Sistem Ekonomi Kapitalis
3) Sistem Ekonomi Sosialis
4) Sistem Ekonomi Campuran
5) Sistem Ekonomi Islam
6) Sistem Ekonomi Pancasila

C. TUJUAN MASALAH

1) Mengetahui Pengertian Sistem Ekonomi


2) Memahami Sistem Ekonomi Kapitalis
3) Memahami Sistem Ekonomi Sosialis
4) Memahami Sistem Ekonomi Campuran
5) Memahami Sistem Ekonomi Islam
6) Memahami Sistem Ekonomi Pancasila

BAB 3
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis Sistem Ekonomi

Menurut Dumairy (1966), Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus
berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat
tempatnya berpijak.

Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di dunia, hanya
dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing–masing negara.
Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan pemilikan sumber daya
maupun perbedaan sistem pemerintahan suatu negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan
dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai
tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil tersebut
merupakan suatu subsistem. Subsistem tersebut saling berinteraksi dan akhirnya membentuk
suatu kesatuan sistem dalam lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada.

Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh
karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya
terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu
sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek)
serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk
sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem
kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem
kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-
subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek
(objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek)
tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi.
Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Secara toritis,
pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–
cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk
mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan
sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,
dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan
dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat
mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi.
B.      Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem liberal kapitalis awal/klasik Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik


berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX, dimana individu/swasta
mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa
adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu tersebut, sehingga
mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif diantaranya eksploitasi buruh dan
penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem liberal kapitalis awal/klasik telah
ditinggalkan.

Sistem liberal kapitalis modern Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem
ekonomi liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempurnaan yang
paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.
Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah sebagai pengawas jalannya perekonomian
Sistem ekonomi liberal / pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas
bersaing

1) Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal

a. Menerapkan sistem persaingan bebas.


b. Adanya pengakuan terhadap hak individu
c. Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
d. Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
e. Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
f. Peranan modal sangat penting
g. Peranan pemerintah dibatasi.

2) Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

a. Kelebihan
 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi,
karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
 Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang
nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
 Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat
antar masyarakat.
 Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif
mencari keuntungan.

b. Kekurangan
 Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
 Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
 Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
 Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber
daya oleh individu.
 Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.

3) Negara-Negara Penganut Ekonomi Liberal

a. Amerika
Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika
Serikat, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador, Honduras,
Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Riko, dan Suriname.
Amerika Serikat Sebagai penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya
dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty
(1964) sebagai simbol kebebasan individu untuk hidup.

b. Eropa
Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia,
Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia,
Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia,
Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia,
Switzerland, Ukraina dan United Kingdom.

c. Asia
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah Indonesia,
India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat
ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah
Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
d. Kepulauan Oceania
Negara yang menganut paham liberal dikepulauan Oceania adalah Australia dan
Selandia Baru

e. Afrika
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru diAfrika. Pada dasarnya, liberalisme
hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan AfrikaSelatan. Sekarang
ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin,
Burkina Faso, Mantol Verde, Côte DIvoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana,
Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe.

C.     Sistem Ekonomi Sosialis


Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup
besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan
perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.

Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang
bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada
yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.

Sistem Sosialis (Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya


mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya,
penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar
merupakan kepemilikan sosial.

Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya


ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut
sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan perekonomian. Dalam sistem ini yang menonjol adalah
kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan
untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

1) Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis


Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebagai berikut.
a. Pemilikan Harta oleh Negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan.

b. Kesamaan Ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara
komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh
prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan
masing-masing.

c. Disiplin Politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan
kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan
ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat
untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa
adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan
system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx,
Lenin dan Stalin

2) Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosisalis

a. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)


Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-
individu fiksi belaka. Dan tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam
sistem sosialis.

b. Peran pemerintah sangat kuat


Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh
Negara

c. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi


Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis) . Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran
individualisme (masyarakat kapitalis)
3) Kelebihan Dan Kekurangan System Ekonomi Sosialis

a. Kelebihan
 Pemerintah lebih mudah mengatasi inflasi, pengganguran dan masalah ekonomi
lainnya.
 Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
 Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembuatan harga.
 Relative mudah melakukan distribusi pendapatan.
 Jarang terjadi krisis ekonomi.
 Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
 Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan pengendalian
harga.

b. Kekurangan
 Sistem ekonomi ini mematikan kreatifitas individu.
 Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
 Kurangnya inisiatif masyarakat untuk meningkatkan kualitas kerja.
 Kepemilikan individu atas factor-faktor produksi tidak diketahui.
 Sulit melaksanakan transaksi.
 Membatasi kebebasan
 Mengabaikan pendidikan moral

4) Negara-Negara Yang Memakai Sistem Perekonomian Sosialisme


a. Korea Utara
b. Kuba
c. Vietnam
d. RRC (sudah mulai mengendur)
e. Polandia
f. Rumania
g. Rusia.

D.     Sistem Ekonomi Campuran


Pengertian dari sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah
dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.  Sistem
ekonomi campuran merupakan kombinasi atau perpaduan dari kedua sistem ekonomi di atas
(liberalisme dan etatisme). Sistem ini mengambil garis tengah antara kebebasan dan
pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran
menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi,
sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran
tersebut.
Sistem ekonomi campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem
tersebut. Diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam
kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti
ini, banyak Negara yang memilih sistem ekonomi campuran ini.

Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai (Mangkunegara, 2005:100)


diantaranya yaitu :
1) Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran
a. Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
b. Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
d. Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan
ekonomi.
e. Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

2) Karakteristik Sistem Ekonomi Indonesia


a. Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
b. Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-
kebijaksanaan di bidang ekonomi.
c. Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan
ekonomi yang ditetapkan pemerintah.
d. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan
kepentingan umum.
e. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
f. Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.

3) Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran


Kelebihan :
a. Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan
masyarakat.
b. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung
menguntungkan semua pihak.
c. Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
d. Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
e. Penetapan harga lebih terkendali.
f. Hak perorangan secara nyata diakui.

Kekurangan :
a. Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
b. Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta
kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
c. Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih
tinggi daripada pegawai di swasta.
                             
E.     Sistem Ekonomi Islam

Ekonomi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan usaha-usaha yang bertujuan
untuk memenuhi segala keperluan hidup manusia. Dalam pengertian masa kini, ekonomi ialah
satu pengkajian tentang usaha manusia dalam menggunakan sumber-sumber untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka
Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang dijalankan berdasarkan syariat
islam atau aturan-aturan Allah. Dengan bersandarkan kepada Alquran dan Hadits Nabi
Muhammad sebagai pedoman yang tujuan akhirnya adalah keridhaan Allah, dengan
menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat islam. Dalam segala kegiatan ekonomi yang
dilakukan manusia harus sesuai dengan ketentuan Allah, baik dalam hal jual beli, pinjam
meminjam maupun investasi.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan” (Al-Qasas: 77)

Daripada ayat di atas terdapat beberapa prinsip ekenomi Islam, di antaranya:


1) Allah Pemilik Segala Sesuatu
Allah memberikan kekayaan kepada manusia dan Dia adalah pemilik segala sesuatu.
“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di
antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.” (Taha: 6).

2) Kekayaan di Dunia adalah untuk Mencari Kehidupan Akhirat


Manusia harus menggunakan kekayaan yang diperolehinya di dunia untuk mendapatkan
kehidupan yang baik dan kesejahteraan di Akhirat kelak.

“Pedagang yang jujur lagi amanah adalah bersama-sama para nabi, para siddiqin dan
para syuhada’.” (Bukhari)

3) Bagian di Dunia Tidak Boleh Diabaikan dalam Mendapatkan Akhirat


Manusia tidak boleh mengabaikan bahagiannya di dunia ini. Manusia hendaklah bekerja
sekuat-kuatnya untuk mendapatkan kebaikan di dunia dengan cara yang paling adil dan
dibenarkan oleh undang-undang.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang
telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang
halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada
Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (Al-Maidah:87-88)

4) Berlaku Adil kepada Sesama Manusia


Manusia mestilah berlaku baik terhadap sesama manusia. Hendaklah mereka
melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan membantu orang-orang yang
berada dalam kesusahan

“ Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada
fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-
orang yang mencari keridaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung.” (Ar-
Rum:38).

5) Tidak Boleh Melakukan Kerusakan


Manusia mesti menghindari dirinya dari melakukan pebuatan-perbutan dosa yang
termasuk dalamnya kegiatan-kegiatan mencari hasil kekayaan dengan cara yang tidak adil,
mubazir dalam penggunaan sumber-sumber dan hasil-hasil kekayaan serta melakukan
penipuan dalam bisnis

“ Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 188)

6) Menjunjung Kebebasan Individu


Manusia mempunyai kebebasan untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan nidupnya. Dengan kebebasan ini manusia dapat bebas
mengoptimalkan potensinya. Kebebasan manusia dalam Islam didasarkan atas nilai-nilai
tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala sesuatu kecuali Allah. Nilai tauhid inilah
yang akan menjadikan manusia menjadi berani dan percaya diri.

7) Mengakui hak individu terhadap harta


Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Hak pemilikan harta hanya diperoleh
dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan Islam. Islam mengatur kepemilikan harta
didasarkan atas kemaslahatan sehingga keberadaan harta akan menimbulkan sikap saling
menghargai dan menghormati. Hal ini terjadi karena bagi seorang muslim harta sekedar
titipan Allah.

8) Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar


Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi antar orang perorangan. Salah satu
penghalang yang menjadikan banyaknya ketidakadilan bukan disebabkan karena Allah,
tetapi ketidakadilan yang terjadi dikarenakan sistem—yang dibuat manusia sendiri—.
Misalnya, masyarakat lebih hormat kepada orang yang mempunyai jabatan tinggi dan
lebih banyak mempunyai harta, hingga masyarakat terkondisikan bahwa orang-orang yang
mempunyai jabatan dan harta mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding yang lainnya.
Akhirnya, sebagian orang yang tidak mempunyai harta dan jabatan merasa bahwa, “Allah
itu tidak adil”.

9) Adanya Jaminan sosial


Setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara: dan setiap warga
negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing. Memang menjadi
tugas dan tanggungjawab utama bagi sebuah negara untuk menjamin setiap negara, dalam
memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip “hak untuk hidup”. Dalam sistem ekonomi
Islam negara mempunyai tangj jawab untuk mengalokasikan sumberdaya alam guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat secara umum.

10) Distribusi kekayaan


Islam mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat dan
menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat. Sumberdaya alam
adalah hak manusia untuk dipergunakan manusia untuk kemaslahatannya, upaya ini tidak
menjadi masalah bila tidak ada usaha untuk mengoptimalkan melalui ketentuan-ketentuan
syariah.

11) Larangan menumpuk kekayaan


Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan secara
berlebihan. Seorang muslim berkewajiban untuk mencegah dirinya dan masyarakat supaya
tidak berlebihan dalam pemilikan harta. Seorang muslim dilarang beranggapan terlalu
berlebihan terhadap harta sehingga menyebabkan ia mengunakan cara-cara yang tidak
benar untuk mendapatkannya.

12) Kesejahteraan individu dan masyarakat


Islam mengakui kehidupan individu dan masyarakat saling berkaitan antara satu dengan
yang lain. Masyarakat akan menjadi aktor yang dominan dalam membentuk sikap individu
sehingga karakter individu banyak dipengaruhi oleh karakter masyarakat. Demikian juga
sebaliknya, tidak akan terbentuk karakter masyarakat khas tanpa keterlibatan dari individu-
individu.

F.     Sistem Ekonomi Pancasila

Ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang berlandaskan ideologi pancasila,


berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kegotongroyongan nasional. Sistem ini memberikan
kebebasan kepada setiap warga negara untuk berusaha atau membangun usaha perekonomian
dengan batasan dan syarat-syarat tertentu.

1) Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila


Pasal 33 Setelah Amandemen 2002
a. Perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan disusun sebagai usaha bersama.
b. Sumber daya yang meliputi bumi dan air serta kekayaan alam lainnya yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dengan tujuan digunakan untuk
kemakmuran rakyat.
c. Negara menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang
banyak.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan dengan prinsip kebersamaan atas dasar
demokrasi ekonomi, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, dan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

2) Kelebihan Sistem Ekonomi Pancasila


a. Hak milik perorangan diakui selama pemanfaatannya tidak bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
b. Potensi inisiatif dan kreasi setiap warga negara dapat dikembangkan sepenuhnya
selama tidak merugikan kepentingan umum.
c. Warga negara mempunyai kebebasan dalam memilih pekerjaan yang sesuai atau yang
dikehendaki.

3) Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila


Apapun sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, tentu ada tujuan yang diharapkan
dapat tercapai oleh sistem ekonomi yang dianut tersebut diantaranya seperti:
a. Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
b. Pertumbuhan ekonomi.
c. Kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas.
d. Adanya insentif atau dorongan untuk bekerja dan ikut ambil bagian dalam kegiatan
ekonomi di masyarakat.
e. Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap proses produksi, konsumsi dan
investasi contohnya dalam menanggapi adanya perubahan cara produksi atau pola
kebutuhan masyarakat.
f. Adanya pertimbangan yang wajar antara kepentingan sekarang dan kepentingan masa
depan (kongkritnya antara konsumsi tabungan dan investasi).
g. Adanya perimbangan yang wajar antara barang untuk kepentingan perorangan (sektor
swasta) dan kepentingan umum (sektor publik).
h. Adanya pemerataan pendapatan dan persamaan antara berbagai golongan dan lapisan
masyarakat.
i. Adanya perimbangan yang wajar antara kekuasaan dan pengaruh antara atas dan
bawah.
j. Diindahkannya nilai yang melekat pada manusia seperti Hak Asasi Manusia (HAM),
kebebasan , keadilan sosial, kesamaan hak milik, solidaritas dan sebagainya.

4) Implementasi Sistem Ekonomi Pancasila dalam Bisnis


Dalam dunia bisnis, implementasi dari sebuah sistem ekonomi pancasila sangatlah luas
dan beragam.
a. Implementasi Sila ke-1
Pengelolaan sistem keuangan yang baik akan menghindarkan adanya kemungkinan
kerugian dan potensi terjadinya penyalahgunaan keuangan perusahaan yang
bertentangan dengan nilai agama atau ketuhanan yang maha esa.

b. Implementasi sila ke-2


Memberikan gaji dan fasilitas karyawan sesuai dengan tingkat kinerja, tanggung
jawab dan risiko yang diberikan pada perusahaan adalah implementasi dari nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Implementasi sila ke-3


Menghasilkan produk usaha terbaik, tidak bertentangan dengan nilai dan norma
masyarakat serta bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia adalah wujud dari sila ke-
3. Dengan produk yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang maka kita bisa
berharap bahwa produk itu bisa digunakan dan tidak menimbulkan masalah dalam
pemanfaatannya.

d. Implementasi sila ke-4


Dengan adanya kebersamaan dan musyawarah dalam perusahaan untuk memutuskan
segala masalah menyangkut usaha adalah wujud dari sila ke-4 yang mengutamakan
adanya permusyawaratan.

e. Implementasi sila ke-5


danya proses distribusi yang baik dan produk yang bisa dimanfaatkan banyak pihak,
sehingga timbul pemerataan pemasaran terhadap produk hasil usaha adalah
implementasi dari sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
BAB 4
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada
 Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);
 Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal eksploitasi); Persatuan Indonesia
(berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio demokrasi
dalam ekonomi);
 Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat);
 serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama ±
bukan kemakmuran pribadi).

Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.

Dalam sistem ekonomi pancasila, perekonomian liberal maupun komando harus


dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas
yang potensial. Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak
merugikan pihak-pihak yang berkaitan. Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi
dan moneter yang mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan hanya sektor pertanian dan
perkebunan yang tumbuh positif dan turut menyelamatkan ekonomi domestik. Belajar dari
kasus itu, Indonesia sudah saatnya memberi perhatian utama pada bidang pertanian dan
perkebunan, agar bisa keluar dari krisis pangan yang kini mengancam dunia. Maka dari itu
setiap komoditas harus didekati secara spesifik karena masing-masing memiliki spesifikasi
yang berbeda. PertumbuhanEkonomi di setiap negara berbeda – beda tergantung dari tingkat
pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan /
penghasilan dari penduduknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan
ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata ± rata
maka pertumbuhan ekonominya juga rendah.

B. SARAN

Demikian yang dapat kami tuliskan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap kiranya dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
.

DAFTAR PUSTAKA

Azinar Ahmad, Tsabit. (2009). Kapitalisme: Sejarah Perkembangan dan Dampaknya,


Universitas Sebelas Maret.
Muhammad Umer Chapra, Islam and The Economic Chalenge, (Riyadh: The Islamic
Foundation and The International Institute of Islamic Thought, 1992 ), hal. 1. [2] Ibid., hal.
Prisma Jurnal. Perselingkuhan Bisnis & Politik: Kapitalisme Indonesia Pasca-
Otoritarianisme, Vol. 32, No. 1 (2013), LP3ES.
Schramm, Carl J. (2010). Good Capitalism, Bad Capitalism: Kapitalisme Baik dan
Kapitalisme Buruk dan Ekonomi Pertumbuhan dan Kemakmuran, Jakarta: Universitas
Ciputra & Gramedia.
Soetrisno. (1992). Kapita Selekta Ekonomi: suatu studi. FE UGM Yogyakarta, edisi II
(ebook).
Sumarni, M. & Soeprihanto, J. (1998). Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan
Edisi 5, Yogyakarta: Liberty.
Winardi. (1986). Kapitalisme Versus Sosialisme: Suatu Analisi Ekonomi Teoritis, Bandung:
CV Remadja Karya
https://www.jurnal.id/id/blog/implementasi-sistem-ekonomi-pancasila-dalam-
bisnis/#:~:text=Ekonomi%20pancasila%20adalah%20sistem%20ekonomi,batasan%20dan
%20syarat%2Dsyarat%20tertentu.
makalahsistemekonomi-150622180047-lva1-app6891.pdf
https://ekonomi-islam.com/pengertian-sistem-ekonomi-islam-serta-12-prinsip-penting-
ekonomi-islam/

Anda mungkin juga menyukai