Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN ARSITEKTUR TROPIS KEPULAUAN

OLEH :

PURWANTI NUR MAHARANI

ARSITEKTUR TROPIS KEPULAUAN A

D051191063

PROGRAM STUDI S1

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN
PEMBAHASAN

Daerah dengan iklim tropis didunia terdiri 2 jenis, yaitu daerah dengan iklim tropis kering,
sebagai contoh adalah di negara-negara Timur Tengah, Meksiko, dan sekitarnya, serta daerah
dengan iklim tropis lembab, yang terdapat pada sebagian besar negara-negara di Asia,
termasuk Indonesia, walaupun untuk beberapa daerah di Indonesia, misalnya beberapa
bagian pulau Nusa Tenggara mengarah pada kondisi tropis kering.

Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan jawaban atau adaptasi bentuk
bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim tropis memiliki karakter tertentu yang
disebabkan oleh panas matahari, kelembapan yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan
angin, dan sebagainya.

1. Definisi Arsitektur Tropis Kepulauan


Arsitektur tropis merupakan representasi konsep bentuk yang dikembangkan
berdasarkan respon terhadap iklim yang dialami oleh Negara Indonesia yaitu tropis
lembab. Konsep arsitektur tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap
iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam
desainnya. Pengaruh utama berasal dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi,
dimana pengaruhnya ada pada tingkat kenyamanan ketika pengguna berada dalam
ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam bangunan, oleh aliran
udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep bangunan tropis. Meskipun konsep
bangunan tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk
(tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren
yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai
representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli
yang diekspos lainnya.
Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim
tropis. Letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia
memiliki dua iklim, yakni kemarau dan penghujan. Pada musim kemarau suhu udara
sangat tinggi dan sinar matahari memancar sangat panas. Dalam kondisi ikim yang
panas inilah muncul ide untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung
maupun rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan
binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan
tersebut. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ar·si·tek·tur
/arsitéktur/ adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan,
jembatan, dan/atau metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.
Untuk kata tropis sendiri, berasal dari kata tropicos dalam bahasa Yunani Kuno
berarti garis balik. Daerah tropis dapat dibagi dalam dua kelompok iklim utama yaitu
tropis basah dan tropis. Indonesia termasuk dalam daerah tropis lembab yang ditandai
oleh kelembaban udara yang relatif tinggi pada umumnya di atas 90%, curah hujan
yang tinggi, serta temperatur rata-rata tahunan di atas 18oC dan biasanya sekitar 23oC
dan dapat mencapai 38oC dalam musim kemarau. Lebih khusus lagi, Indonesia
termasuk dalam daerah sekunder hutan hujan tropis (tropis lembab).
Tropika adalah daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis berada di
sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat LS dan 23.5
derajat LU: Garis Balik Utara (GBU, Tropic of Cancer) di utara dan Garis Balik
Selatan (GBS, Tropic of Capricorn) di selatan. Tropis adalah bentuk ajektivnya.
Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti "berputar", karena posisi
Matahari yang berubah antara dua garis balik dalam periode yang disebut tahun.

Dan untuk kata Kepulauan, memiliki arti sebagai rantai atau gugus kumpulan
dari pulau-pulau, kepulauan yang terbentuk tektonik. Kata kepulauan berasal
dari Yunani ἄρχι-- arkhi- ("kepala") dan πέλαγος - pelagos ("laut") yang berasal
dari rekonstruksi linguistik bahasa Yunani abad pertengahan ἀρχιπέλαγος tepatnya
nama untuk Laut Aegea dan, kemudian, dalam penggunaan bergeser untuk merujuk
pada Kepulauan Aegean atau merujuk pada jumlah kumpulan yang besar pulau-pulau.
Sekarang digunakan secara umum yang mengacu pada setiap kelompok
besar pulau seperti yang tersebar pada Laut Aegea.

1.1. Strategi untuk perancangan bangunan


• Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar panas yang
diterima siang hari dapat menghangatkan ruangan di malam hari.
Konduktivitas rendah agar panas siang hari tidak langsung masuk ke dalam
bangunan. Berat jenis bahan tinggi, dimensi tebal agar kapasitas
menyimpan panas tinggi.
• Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar langsung dan
angin atau debu kering masuk sehingga mempertahankan kelembaban.
• Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-atap datar dan
rumah-rumah kecil berdekatan satu sama lain saling membayangi, jalan-
jalan sempit selalu terbayang. Atap datar juga untuk menghindari angin
kencang, karena curah hujan rendah.
• Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang dibawa
angin sejuk.
• Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk memotong arus
angin
• Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.

Anda mungkin juga menyukai