Anda di halaman 1dari 5

PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TERHADAP GURU

MATEMATIKA

Murda Riski. G

E-mail : murdariski97@gmail.com

Prodi Pendidikan Matematika, STKIP BBG Banda Aceh

Abstrak
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai peristiwa kenakalan remaja baik pada kehidupan nyata
di lingkungan kita maupun berita di media masa atau media elektronika. Yang lebih memprihatinkan
kenakalan remaja menimpa anak-anak yang masih sekolah. Dari waktu sebanyak 24 jam sehari, kurang
lebih 30% keberadaan siswa di bawah kepengawasan pihak sekolah. Penyempurnaan kurikulum yang
rata-rata terjadi lima tahun sekali belum bisa merubah karakter siswa secara signifikan. Dengan adanya
kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berkarakter diharapkan dapat menghasilkan siswa-siswa
yang mempunyai jati diri, cakap dan cerdas, terampil, serta dapat mewujudkan insan terdidik yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran
matematika yang meliputi kegiatan mengamati (mengamati fakta matematika), menanya (berfikir
divergen), mengumpulkan informasi (mencoba, mengaitkan teorema), mengasosiasi (memperluas
konsep, membuktikan), dan mengkomunikasikan (menyimpulkan dan mengaitkan dengan konsep lain)
diharapkan dapat membentuk insan yang jujur , teliti, disiplin, cinta lingkungan, kesederhanaan, gotong
royong.. Siswa lebih aktif dan bereksplorasi. Sifat-sifat tersebut dapat terbentuk misalnya dalam
menemukan rumus isi bola. Peraga yang dibuat bisa diperoleh dari barang bekas. Untuk menemukan
rumus isi bola secara induktif siswa melakukan pengamatan terhadap peraga setengah bola dan kerucut,
kemudian siswa berdiskusi. Dan pada tahap akhir siswa dapat menyimpulkan.

Kata Kunci: kurilkulum 2013, penerapan kurikulum, masalah guru, guru matematika, strategi
mengajar
Pendahuluan
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dewasa ini telah berkembang pesat, baik materi (KTSP) 2006 dan terakhir Kurikulum 2013.
maupun kegunaannya. Dengan demikian upaya
penyusunan kembali atau penyempurnaan Perubahan yang terakhir ini adalah
kurikulum matematika sekolah perlu amanat perubahan metodologi pembelajaran dan
mempertimbangkan perkembangan- penataan kurikulum dalam RPJMN (Rencana
perkembangan tersebut serta kemungkinan masa Pembangunan Jangka Menengah Nasional).
depan (Malik, 1994). Tercetusnya kurikulum Selain itu, perubahan ini dilakukan sebagai
2013 antara lain karena alasan di atas di penyempurnaan kurikulum dengan metode
samping kebutuhan masa depan bangsa yang pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai
harus disesuaikan dengan makna tujuan budaya bangsa untuk membentuk manusia
pendidikan yang tercantum dalam pembukaan Indoneiayang berdaya saing dan berkarakter
Undang-Undang Dasar 1945 juga era globalisasi sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1
yang tidak memungkinkan adanya kurikulum Tahun 2010. Perubahan atas dasar ini didukung
berjalan di tempat. Pada hakikatnya Kurikulum oleh teori pengembangan kurikulum, antara lain,
2013 diterapkan untuk mengantarkan anak usia dikemukakan oleh Hamalik (2012) bahwa
satuan pendidikan yang ada saat ini agar dapat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan
eksis mengarungi hidup pada abad 21.Guru teknologi memberikan dampak terhadap sistem
matematika semestinya juga mampu mengantar pengajaran, sehingga pengajaran mengalihkan
anak didiknya hidup nyaman di abad 21. Oleh pendekatannya dari pendekatan tradisional ke
karenanya tentu menjadi sangat urgen dan pendekatan mutakhir.
strategis para guru matematika segera Namun banyak kalangan yang menyebutkan
memahami Kurikulum 2013 dan penerapannya. bahwa penerapan Kurikulum 2013 ini terlalu
Harapannya agar sejak dini para guru dianggap tergesa-gesa dalam pelaksanaannya
matematika dapat andil dalam mewujudkan sehingga menuai banyak kritikan karena
generasi bangsa Indonesia yang mampu eksis dianggap memiliki segudang masalah. Artikel
pada abad 21 sebagai individu, bagian dari ini bertujuan untuk memaparkan problematika
warga masyarakat Indonesia maupun warga kurikulum 2013, dan mencoba memberi
masyarakat dunia (Wardani, 2015). Penerapan alternatif solusi bagi suksesnya penerapan
Kurikulum 2013 akan sangat penting segera kurikulum 2013 yang mempengaruhi
dilaksanakan mengingat kebutuhan yang pendidikan matematika.
mendesak. Sebagai dasar pelaksanaan nyata
adalah proses pembelajaran, yaitu pembelajaran Metode
saintifik dan pada penilaiannya, yaitu penilaian
autentik. Indonesia sudah mengalami beberapa Artikel ini merupakan kajian kualitatif yang
kali perubahan kurikulum. Menurut Suparlan menganalisis problematika implementasi
(2012), kurikulum pertama di Indonesia adalah kurikulum 2013 terhadap guru matematika.
Rencana Pelajaran 1947. Ketika itu, istilah Kajian ini akan mendeskripsikan apa
kurikulum belum digunakan. Kemudian, permasalahan yang terjadi pada kurikulum baru
Rencana Pelajaran 1947 ini dirubah menjadi ini terhadap guru matematika.
Rencana Pelajaran 1950. Selanjutnya diganti Data penelitian berasal dari jurnal atau hasil dari
dengan Rencana Pelajaran 1958. Rencana searching google scholar untuk untuk melihat
pelajaran ini kemudian direvisi menjadi bagaimana guru matematika dalam menerapkan
Rencana Pelajaran 1964. Setelah itu rencana kurikulum 2013. Tabel 1 memaparkan
pelajaran ini diganti menjadi kurikulum 1968. perubahan kurikulum dari tahun ke tahun
Sejak inilah istilah rencana pelajaran yang sampai ke kurikulum 2013.
sudah digunakan selama bertahun-tahun
berganti nama menjadi kurikulum. Kemudian, Kurikulum 2013
kurikulum ini dirubah lagi menjadi Kurikulum
Kurikulum 2013 ini berbeda metode
1975. Selanjutnya, Kurikulum 1984, Kurikulum
pengajarannya, siswa dituntut untuk dapat
1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
“menemukan”, karena guru hanya berperan mata pelajaran tersebut. Menurut Menteri
sebagai fasilitator. Juga kurikulum 2013 ini Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh,
yang rencana pelaksanaannya menghabiskan yang dikutip oleh berbagai media massa, tidak
anggaran hingga 2,49 triliun telah menuai lucu mengintegrasikan pendidikan kebangsaan
banyak kritik, termasuk dari kalangan aktivis, dan pendidikan agama dengan pelajaran kimia
antara lain, karena membuang sains dan dan ini akan membuat anak menjadi lebih
menggantikannya dengan pendidikan kreatif. Muhammad Nuh juga mempertahankan
kewarganegaraan (civics) dan pelajaran agama. keputusan menteri untuk menambah jam
Jadi, kurikulum baru ini lebih banyak muatan pelajaran agama dengan harapan penambahan
pendidikan kebangsaan dan agama, sedangkan dua jam pelajaran agama akan membantu
sains atau IPA akan digabung ke dalam dua

program pembasmian teroris. Muhammad Nuh semua orang. Tentu saja pakaian yang dibuat
berkeyakinan bahwa gerakan teroris tidak dipicu dengan satu ukuran tidak bisa dipakai semua
oleh lamanya jam pelajaran agama di sekolah. orang, karena orang menggunakan ukuran
Justru aksi terorisme yang semakin meningkat pakaian yang berbeda-beda seperti ukuran S, M,
di Indonesia, menurutnya, karena tidak L, XL bahkan ukuran XXL. Menurutnya, paling
lengkapnya pendidikan agama. Oleh karena itu, tidak, terdapat tiga kelemahan yang dapat
kita perlu menambah jam pelajaran agama. diasumsikan dengan kurikulum 2013, yaitu : (1)
Perencana kurikulum telah salah
Salah seorang pengamat pendidikan, mengidentifikasikan masalah, yaitu
Sakhiyya (2013) mempertanyakan kesesuaian menganggap guru tidak sanggup merancang
kurikulum 2013 untuk semua seting sekolah. silabus sehingga menganggap obat mujarabnya
Sebab pada kurikulum 2013 ini guru tidak adalah merancang kurikulum yang sama, satu
diharuskan menyiapkan silabus. Sedangkn ukuran, bersama dengan silabusnya untuk
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum KTSP semua sekolah. (2) Seperti pakaian satu ukuran,
2006 mewajibkan guru merancang sendiri kurikulum baru ini bisa cocok untuk satu
silabus setelah mengidentifikasikan kebutuhan sekolah tetapi belum tentu cocok untuk sekolah
siswa. Berbeda dengan kurikulum KTSP 2006, lainnya. Yang lebih mencemaskan lagi beberapa
kurikulum 2013 yang baru diperkenalkan ini sekolah bisa terabaikan karena mereka memiliki
dibungkus dalam satu paket bersama silabus. Ini maslah dan kebutuhan yang unik. Kurikulum
bisa menjadi berita bagus bagi sebagian guru, yang mengasumsikan semua sekolah, fasilitas,
tetapi mungkin tidak untuk sebagian yng lain. guru dan siswa sama adalah kurang tepat. (3)
Sakhiyya (2013) menganalogikan kebijakan Guru tidak dipercaya menyangkut kreativitas
kurikulum sepaket dengan silabus yang dibuat mereka dalam mengembangkan kurikulum
pemerintah ini sebagai suatu produk pakaian berdasarkan kebutuhan kontekstual dan
yang berukuran sama, atau satu ukuran untuk kebutuhan-kebutuhan unik disetiap daerah.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Perubahan Kurikulum Setiap Tahunnya

Tahun Kurikulum
1947 Rencana Pelajaran (1947)
1950 Rencana Pelajaran (1950)
1958 Rencana Pelajaran (1958)
1964 Rencana Pelajaran (1964)
1968 Kurikulum (1968)
1975 Kurikulum (1975)
1984 Kurikulum (1984)
1994 Kurikulum (1994)
2004 Kurikulum Berbasis Komputer (KBK) (2004)
2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (2006)
2013 Kurikulum (2013)

Masalah Guru
Matematika di kurikulum 2013 memuat materi yang berarti dipelajari siswa IPS (3) Materi-
yang lebih dahsyat dari materi di kurikulum materi dipotong-potong dan disebar diberbagai
KTSP. Perbedaan materi matematika tingkatan, misalnya materi matriks di kelas X
kurikulum 2013 dan KTSP adalah (1) Materi dan XI (4) Penambahan materi baru yang super
logika matematika menghilang dari kurikulum dahsyat seperti irisan kerucut, dalil segitiga, dan
2013 (2) Materi lingkaran menjadi materi wajib, sebagainya.

Dengan terjadinya perubahan yang dahsyat pada matematika mudah dipahami siswa, siswa bisa
materi matematika di kurikulum 2013, membuat terampil serta siswa tertarik untuk
guru lebih tertantang. Karena di kurikulum 2013 mempelajarinya.
menganut metode saintifik, tantangan terbesar Strategi pembelajaran merupakan taktik yang
guru ialah (mengamati) tidak setiap materi digunakan guru agar pembelajaran terlaksana
mudah dipilih masalah atau sajian apa yang secara tepat sasaran. Strategi pembelajaran
akan diberikan kepada siswa untuk diamati. secara aplikatif dapat dibedakan menjadi dua
Kemudian menentukan tingkat kedalaman kelompok, yaitu strategi langsung dan strategi
materi berdasarkan silabus yang pemerintah tidak langsung. Strategi mana yang digunakan
bagikan, karena keterbatasan teks. Berikutnya sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat tepat
menentukan sajian awal bagi iap materi, agar sasaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
siswa dapat melakukan bagian (mengamati) tercapai sangat tergantung pada keahlian guru.
dengan efektif dan efisien. Selanjutnya Agar siswa lebih cepat memahami materi
mengajarkan materi cukup banyak dan dalam, biasanya digunakan strategi langsung.
sementara jumlah jam pelajaran sangat terbatas. Sedangkan strategi tidak langsung jenis
kegiatannya tidak langsung menyentuh materi
pembelajaran (Abidin:2014).
Strategi Pembelajaran Dalam konteks kurikulum 2013 ada 5 model
Hakikat matematika yang merupakan ilmu pembelajaran yang merupakan model inti.
akhirnya bersifat abstrak, bagi kebanyakan Kelima model pembelajaran tersebut adalah:
siswa matematika nasih merupakan momok. Model pembelajaran Proses Saintifik, Model
Bagi para guru tidak mudah untuk memilih Pembelajaran Integratif Berdiferensiasi, Model
strategi, model, pendekatan, metode, teknik Pembelajaran Multiliterasi, Model Pembelajaran
pembelajaran yang tepat sehingga materi Multisensori, dan Model Pembelajaran
Kooperatif. (Abidin,2014). Secara singkat dapat d. Model Pembelajaran Multisensori, dalam
diuraikan secara berikut. memahami materi model pembelajaran ini
mengoptimalkan panca indera.
a. Model Pembelajaran Saintik, dalam
prakteknya siswa melakukan aktivitas selaknya e. Model pembelajaran Kooperatif, siswa dalam
langkah-langkah penerapan metode ilmiah, belajar dengan model pembelajaran kooperatif
yaitu: merumuskan masalah, mengajukan ini penekanannya adalah kerja sama.
hipotesis, mengolah data, mengumpulkan dan
menganalisis data, serta membuat kesimpulan.

b. Pembelajaran Integratif Berdeferensiasi,


merupakan model pembelajaran yang Kesimpulan
menghubungkan berbagai disiplin ilmu dan
Kurikulum 2013 merupakan usaha pemerintah
dikemas berdasarkan perbedaan siswa. Dalam
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
model ini metode yang harus dikuasai guru
anak didik baik keterampilam maupun sikap.
adalah pembelajaran berbasis masalah atau
Dengan pendekatan ilmiah diharapkan terbentuk
pembelajaran berbasis proyek.
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
c. Model Pembelajaran Multiliterasi, model santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja
pembelajaran ini mengoptimalkan konsep sama, cinta damai, responsive dan proaktif.
literasi berbahasa yang meliputi kegiatan Disamping itu, tantangan-tantangan atau
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. masalah-masalah yang dihadapi oleh guru
dalam menerapkan kurikulum 2013 hendaknya
diselesaikan dan dicari solusinya bersama
kepala sekolah. Sehingga permasalahan yang
ada dapat mudah diatasi

Saran
Bagi para pendidik untuk bisa menjadi tauladan Untuk para gruru jadilah orang-orang yang
juga motivator dan supervisor yang handal. dapat ditiru.

Daftar Pustaka
Abidin, Yunus.2014.Desain Sistem Rosdakarya.
Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
Suparlan. (2012). Tanya Jawab Kurikulum dan
2013.Bandung.PT Refika Aditama Materi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Idi, Abdullah.2014.Pengembangan Kurikulum


Teori dan Praktek.Jakarta.PT Rajagrafindo

Persada

Kemendikbud.2014.Materi Pelatihan Guru


Implementasi Kurikulum 2013 Mata

Pelajaran Matematika SMA/SMK


Tahun Ajaran 2014/2015.Jakarta.

Sukmadinata, N.S. (2008). Pengembangan


kurikulum : Teori dan praktek. Bandung

Anda mungkin juga menyukai