Anda di halaman 1dari 81

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH KAMPUNG
KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2020

Penelitian Keperawatan Anak

MOHD. SAFWAN

NIM. 1802131

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH KAMPUNG
KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2020

Penelitian Keperawatan Anak

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Keperawatan

MOHD. SAFWAN

NIM. 1802131

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Nama : MOHD. SAFWAN


Nim : 1802131
Parodi : Keperawatan S1
Judul Skripsi :
Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota
Sungai Penuh Tahun 2020.

Skripsi ini telah

diperiksa, disetujui, dan dipertahankan dihadapan tim penguji Skripsi Program Studi

ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika pada tanggal :

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(Ns.Emira Apriyeni, M.Kep) (Ns. Sandra Hardini, M.Kep)

Menyetujui,

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SYEDZA SAINTIKA PADANG
KETUA

(Drs. H. Hasrinal, Amd.Kep, MM)

i
PERNYATAAN PENGESAHAN PEMBIMBING

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH
KAMPUNG KOTA SUNGAI PENUH
TAHUN 2020

Proposal penelitian ini telah diperiksa, disetujui, dan siap dipertahankan


dihadapan tim penguji Seminar Skripsi Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanSyedza Saintika Tahun 2020

Oleh

MOHD. SAFWAN
NIM : 1802131

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(Ns.Emira Apriyeni, M.Kep) (Ns. Sandra Hardini, M.Kep)

Mengetahui,

KETUA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

(Ns. Weni Sartiwi, M.Kep)

ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH
KAMPUNG KOTA SUNGAI PENUH
TAHUN 2020

Oleh :

MOHD. SAFWAN
NIM : 1802131

Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh Panitia Penguji pada Program Studi S1
Keperawatan STIKES Syedza Saintika Padang

Panitia Penguji

1. Ns.Emira Apriyeni, M.Kep 1 (...............................)

2. Ns. Sandra Hardini, M.Kep 2 (...............................)

iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Judul Skripsi : Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-12
Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung
Kota Sungai Penuh Tahun 2020.
Nama : MOHD. Safwan
NIM : 1802131

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi ini adalah tulisan saya


sendiri. Dalam Skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian dari Skripsi orang
lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk kalimat atau
simbol yang menunjukkan pendapat atau pemikiran orang lain yang saya akui seolah-
olah tulisan tersebut adalah saya sendiri tanpa sepengetahuan dan seizin penulis
aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
diatas, baik sengaja maupun tidak sengaja, maka saya bersedia menarik kembali
Skripsi yang saya ajukan sebagai tugas akhir. Bila terbukti saya menyalin dan
melakukan plagiat dikemudian hari, berarti gelar sarjana dan ijasah yang diberikan
oleh Stikes Syedza Saintika Padang tidak sah saya terima.

Padang, November 2020

Peneliti

Mohd. Safwan

iv
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SYEDZA SAINTIKA PADANG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Skripsi, November 2020


Mohd. Safwan
NIM.1802131

Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan
Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah
Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020.
xiv + 46 Halaman + 4 Tabel + 2 Bagan + 10 Lampiran

ABSTRAK

Diare secara umum didefinisikan sebagai peningkatan frekuensi dari buang air besar
dan bentuk tinja yang tidak normal atau cair. Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Kerinci Tahun 2020, Kota Sungai Penuh menduduki urutan ke 6 dari 11 Kota di
Provinsi Jambi yang menderita diare pada bayi sebanyak 9,9%. Sedangkan
berdasarkan data diare di Puskesmas Tanah Kampung tahun 2020 dari bulan Januari-
Maret sebanyak 230 kasus diare. Cara mencegah terjadinya diare pada bayi adalah
dengan cara PHBS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada bayi 0-12 bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020.
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional
yang dilaksanakan tanggal 25 Oktober-39 November 2020. Teknik penelitian ini
adalah menggunakan teknik accidental sampling. Populasi penelitian ini adalah
seluruh pasien yang berkunjung ke Poli Umum Puskesmas Tanah Kampung dan
sampel didapat 70 orang dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan kuesioner, kemudian data diolah dan dianalisis secara univariat
deskriptif dan bivariat dengan uji chi-square dan korelasi.
Hasil penelitian diperoleh lebih dari separuh (55,9%) responden mengalami diare,
lebih dari separuh (52,7%) responden dengan PHBS dan sehat, terdapat hubungan
(PHBS) ibu dengan kejadian diare pada bayi 0-12 bulan. p=0.000 (p<0.05).
Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu
dengan kejadian diare pada bayi 0-12 bulan. Diharapkan pihak puskesmas dapat
memberi informasi kesehatan tentang manfaat hubungan PHBS ibu kepada
masyarakat sebagai salah satu cara untuk menurunkan angka kejadian diare pada bayi
0-12 blan.

Kata Kunci : Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Ibu, Diare.

v
Daftar Bacaan : 33 (2010-2020).

SYEDZA SAINTIKA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF PADANG


NURSING PROGRAM
Scription, November 2020
Relationship between Mother's Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) and Diarrhea
Incidence in Infants 0-12 Months in the Work Area of the Tanah Kampung Public
Health Center, Sungai Kota in 2020.
xiv + 46 Page + 4 Table+ 2 Chart+ 10 Attachment

ABSTRAC

Diarrhea is generally defined as an increased frequency of bowel movements and an


abnormal or fluid form of stool. Data from the Kerinci District Health Office in 2020,
Sungai Penuh City ranked 6th out of 11 cities in Jambi Province which suffered from
diarrhea in infants as much as 9.9%. Meanwhile, based on diarrhea data at Tanah
Kampung Health Center in 2020, from January to March there were 230 cases of
diarrhea. The way to prevent diarrhea in babies is by means of PHBS. The purpose
of this study was to determine the relationship between the mother's clean and
healthy lifestyle (PHBS) and the incidence of diarrhea in infants 0-12 months in the
Work Area of the Tanah Kampung Public Health Center, Sungai Sungai City 2020.
This type of research is analytic with a cross sectional approach which was
conducted on 25 October-39 November 2020. This research technique is using
accidental sampling technique. The population of this study were all patients who
visited Tanah Kampung Public Health Center and the sample obtained 70 people
with accidental sampling technique. The data was collected by means of a
questionnaire, then the data was processed and analyzed using univariate descriptive
and bivariate with the chi-square test and correlation.
The results showed that more than half (55.9%) of respondents experienced diarrhea,
more than half (52.7%) of respondents with PHBS and were healthy, there was a
relationship (PHBS) of mothers with the incidence of diarrhea in infants 0-12
months. p = 0.000 (p <0.05).
It can be concluded that there is a relationship between the mother's clean and
healthy lifestyle (PHBS) and the incidence of diarrhea in infants 0-12 months. It is
hoped that the puskesmas will be able to provide health information about the
benefits of the maternal PHBS relationship to the community as a way to reduce the
incidence of diarrhea in infants 0-12 months.

Keywords : Clean and Healthy Life (PHBS) Mother, Diarrhea.

vi
Reading List : 33 (2010-2020).

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal yang berjudul
“Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan
Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah
Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020”. Shalawat beserta salam tidak lupa kita
kirimkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberi petunjuk
untuk keselamatan umat di dunia dan akhirat.
Dalam penyusunan proposal ini telah banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada Terhormat
Ibu Ns. Emira Apriyeni, M.Kep sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Ns. Sandra
Hardini, M.Kep sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan
masukan, kritik dan sarannya sampai Proposal ini selesai. Pada kesempatan ini
perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. DR. H Syamsul Amar, MS, Pembina Yayasan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (YPSDM) Sumatera Barat.
2. Bapak Drs. H. Hasrinal, Amd.Kep, MM, Ketua Stikes Syedza Saintika Padang.
3. Ibu Ns. Weni Sartiwi, M.Kep, Ketua Prodi Sarjana Keperawatan Stikes Syedza
Saintika Padang.
4. Ibu Ns. Dwi Cristina Rahayuningrum, M.Kep, Dewan Penguji I dan Ibu Ns.
Ratna Indah Sari Dewi, M.Kep, Dewan Penguji II.
5. Bapak, Zubir, S.Kep sebagai Kepala Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai
Penuh beserta staf yang telah memberi izin untuk penelitian ini.
6. Bapak/Ibu dosen pengajar beserta staf di STIKES SYEDZA SAINTIKA yang
telah banyak memberikan ilmu kepada peneliti selama perkuliahan.

vii
7. Ayah dan Ibu saya yang telah banyak memberikan semangat dan dorongan baik
moril maupun materil selama ini, serta kasih sayang dan doa yang tak terhingga
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini.
8. Ucapan terima kasih kepada sahabat-sahabat setia yang selalu membantu,
memberikan informasi, masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi
penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum


sempurna, karena itu melalui kesempatan ini peneliti mengharapkan kritikan dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkannya. Amin.

Padang, November 2020

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR HALAMAN JUDUL


PERNYATAAN PERSETUJUAN..............................................................................i
PERNYATAAN PENGESAHAN PEMBIMBING..................................................ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI........................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN..........................................................iv
ABSTRAK....................................................................................................................v
ABSTRAC....................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...............................................................................................vii
DAFTAR TABEL......................................................................................................xii
DAFTAR BAGAN....................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
1. Tujuan Umum......................................................................................6
2. Tujuan khusus......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian........................................................................................7
1. Bagi Tempat penelitian (Puskesmas Tanah Kampung).......................7
2. Bagi Institusi Pendidikan (Stikes Syedza Saintika).............................7
3. Bagi Penelitian Selanjutnya.................................................................8
E. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................10

ix
A. Diare............................................................................................................10
1. Pengertian Diare................................................................................10
2. Etiologi..............................................................................................11
3. Klasifikasi.........................................................................................12
4. Manifestasi Klinis..............................................................................13
5. Komplikasi.........................................................................................13
6. Pemeriksaan penunjang.....................................................................14
7. Penatalaksanaan.................................................................................15
B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)...................................................18
1. Pengertian..........................................................................................18
2. Tujuan Peningkatan PHBS................................................................18
3. Manfaat.............................................................................................19
4. Penerapan PHBS..............................................................................20
C. Kerangka Teori...........................................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................24
A. Jenis dan Desain Penelitian.........................................................................24
B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................24
C. Populasi dan Sampel...................................................................................24
1. Populasi.............................................................................................24
2. Sampel...............................................................................................25
D. Teknik Pengambilan Sampel......................................................................26
1. Kriteria Inklusi...................................................................................26
2. Kriteria Eksklusi................................................................................26
E. Etika Penelitian...........................................................................................27
1. Informed Consent (lembar persetujuan)............................................27
2. Tanpa Nama (Anonimity)...................................................................27
3. Kerahasiaan (Confidentiality)............................................................27
4. Keleluasan Pribadi (Privacy).............................................................27
5. Perlakuan Adil (Fair Treatment).......................................................28
F. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................28
1. Data Primer........................................................................................28
2. Data Sekunder....................................................................................28
3. Langkah Pengumpulan Data..............................................................28
G. Analisa Data................................................................................................29
1. Analisa Univariat...............................................................................30
2. Analisis Bivariat................................................................................30
H. Kerangka Konsep........................................................................................31

x
I. Hipotesis Penelitian.....................................................................................31
J. Definisi Operasional...................................................................................32
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................................34
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian..........................................................34
B. Hasil Penelitian...........................................................................................36
1. Analisa Univariat...............................................................................36
2. Analisa Bivariat.................................................................................37
BAB V PEMBAHASAN............................................................................................39
A. Analisa Univariat........................................................................................39
1. Kejadian Diare...................................................................................39
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.......................................................40
B. Analisa Bivariat...........................................................................................42
BAB VI PENUTUP....................................................................................................45
A. Kesimpulan.................................................................................................45
B. Saran............................................................................................................45
1. Bagi Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh.....................45
2. Bagi STIKes Syedza Saintika Padang...............................................46
3. Bagi Peneliti Selanjutnya...................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan antara Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare
pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020....................
...................................................................................................32
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian
Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota
Sungai Penuh Tahun 2020...........................................................36
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun
2020...........................................................................................
...................................................................................................37
Tabel 4.3 Hubungan Perilaku Hidup Dan Sehat (PHBS) Ibu dengan
Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah
kampong Kota Sungai Penuh Tahun 2020................................
...................................................................................................37

xii
DAFTAR BAGAN

Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Teori........................................................................... 23
Bagan 3.1 Kerangka Konsep........................................................................ 31

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan.


Lampiran 2 : Permohonan Menjadi Responden.
Lampiran 3 : Persetujuan Menjadi Responden.
Lampiran 4 : Kisi-kisi Kuesioner.
Lampiran 5 : Informed Consent.
Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data dari STIKES Syedza Saintika
Padang.
Lampiran 7 : Surat Balasan Izin Pengambilan Data dari Puskesmas Tanah
Kampung Kota Sungai Penuh.
Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Sungai
Penuh.
Lampiran 9 : Kusioner Penelitian.
Lampiran 10 : Lembar Observasi.

xiv
xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Depkes RI (2011), diare merupakan suatu keadaan yang

ditandai dengan adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang

melembek sampai mencair disertai dengan bertambahnya frekuensi buang air

besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari. Menurut Navaneethan &

Ralph (2011), diare secara umum didefinisikan sebagai peningkatan frekuensi

dari buang air besar dan bentuk tinja yang tidak normal atau cair.

Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2017,

secara global terjadi peningkatan kejadian diare dan kematian akibat diare

pada bayi dari tahun 2015-2017. Pada tahun 2015, diare menyebabkan sekitar

4,4% dengan 688 juta orang sakit dan 499.000 kematian bayi. Berdasarkan

pada tahun 2017 penderita diare pada bayi sebanyak 39,9% dengan 1,7 miliar

orang sakit dan dengan angka kematian sekitar 525.000 pada bayi diseluruh

dunia (WHO, 2017).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2018,

prevelensi diare pada bayi di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 2,4%

1
dengan angka kejadian 240 juta, sedangkan pada tahun 2018 penderita diare

pada bayi naik derastis sebanyak 11,0% dengan angka kejadian 1,100 juta.

2
2

Provinsi Jambi masuk urutan ke 29 dari 34 Provinsi di Indonesia yang

mengalami diare pada bayi, berdasarkan diagnosis naskes sebanyak 1,2%

dengan angka kejadian 120 juta bayi yang mengalami diare (Riskesdas, 2018).

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh (DINKES)

tahun 2020, Kota Sungai Penuh menduduki urutan ke 6 dari 11 Kota di

Provinsi Jambi yang menderita diare pada bayi sebanyak 9,9% dengan angka

kejadian 990 bayi yang mengalami diare dan juga Puskesmas Tanah

Kampung Kota Sungai Penuh merupakan angka tertinggi yang mengalami

diare pada bayi dari pada Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh dengan

angka kejadian 210 bayi atau sekitar 2,1% (Dinkes Kota Sungai Penuh, 2020).

Berdasarkan survei data di Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai

Penuh didapatkan bahwa diare merupakan penyakit yang paling tinggi angka

kejadiannya dari pada penyakit lain yang menyerang bayi dengan dampak,

bayi akan mengalami dehidrasi dengan angka kejadian sebanyak 30 kasus,

sehingga akan menyebabkan kematian. Kasus diare pada bayi tahun 2018

sebanyak 1,7% dengan angka kejadian 170 dan pada tahun 2019 penderita

diare meningkatmenjadi 1,9% dengan angka kejadian 190 bayi yang

mengalami diare, dan mulai dari bulan Januari-Maret Tahun 2020 data diare

pada bayi sebanyak 230 kasus. Setiap tahunnya diare pada bayi semakin

meningkat, maka dari itu saya tertarik meneliti mengenai penyakit diare pada

bayi (Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh, 2020).


3

Peningkatan kejadian diare pada bayi setiap tahunnya menyebabkan

terjadinya kesakitan bayi. Penyebab dari penyakit diare pada bayi adalah

berat badan lahir, status gizi, status imunisasi campak, riwayat pemberian

zinc, pola pemberian ASI, penegtahuan ibu, kebiasaan mencuci tangan ibu

dan faktor lingkungan seperti keberadaan tempat sampah dan sarana

pembuangan air limbah rumah tangga (Kemenkes RI, 2014). Gejala yang

paling bahaya dari diare adalah dehidrasi yang dapat menyebabkan kematian

terutama pada bayi (Faure, 2013).

Dampak paling fatal dari dehidrasi adalah shock. Apabila dehidrasi

tidak mendapatkan penanganan yang cepat dantepata, maka bisa semakin

bertambah berat, sehingga menimbulkan gejala-gejala seperti anak tampak

cengeng dan gelisah. Anak yang mengalami dehidrasi berat , nafasnya terasa

sesak, bahkan bisa tidak sadar diri (Fida & Maya, 2012). Diare merupakan

penyakit yang ditandai dengan buang air besar (BAB) encer lebih dari tiga

hari dalam sehari (Ariani, 2016). Beberapa Faktor penyebab terjadinya diare

akut pada bayi ini adalah antara lain faktor lingkungan, tingkat pengetahuan

ibu, sosial ekonomi masyarakat dan makanan atau minuman yang di konsumsi

(Widoyono, 2011).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada hakikatnya merupakan

perilaku pencegahan oleh individu atau keluarga dari berbagai penyakit

terutama penyakit diare (Jayanti, 2011). Penerapan perilaku hidup bersih dan

sehat pada bayi tergantung kepada hidup bersih dan sehat ibu, karena bayi
4

masih tidak dapat melakukan segala sesuatu dengan sendiri. Perilaku higienis

yang disurvei dalam Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) meliputi

pemberian asi eksklusif, kebiasaan buang air besar (BAB) dan kebiasaan

mencuci tangan. Perilaku BAB yang benar adalah bila ibu melakukannya

dijamban dan mencuci tangan dengan benar adalah bila ibu mencuci tangan

dengan sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah buang

air besar, setelah menceboki bayi, dan setelah memegang binatang (Mardta,

2014).

Perilaku merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam

menentukan derajat kesehatan. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah

perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan

lingkungan sehat dirumah tangga. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau,

dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan

aktif dalam gerakan kesehatan dimasyarakat (Proverawati & Rahmawati,

2012).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga dapat

menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan, dan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat, akibat faktor lingkungan tidak

sehat karena tercemar bakteri. Penyebab diare serta berakumulasi dengan


5

perilaku manusia yang tidak sehat pula maka penularan diare dengan mudah

dapat terjadi (Depkes RI, 2011).

Penelitian yang dilakukan Toyibah & Apriani (2019), dengan judul

“Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare

pada Bayi”. Didapatkan hasil bahwa ada hubungan PHBS (perilaku hidup

bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balyi dengan nilai p-value =

0,000. Penelitain yang dilakukan Yusriani (2012), dengan judul “Hubungan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare pada bayi di

Wilayah Kerja Puskesmas Wara Kota Palopo Tahun 2012”. Didapatkan hasil

bahwa ada hubungan hygiene perorangan ibu dan pengolahan air limbah

dengan kejadian diare dengan masing-masing nilai P < a=0,05.

Berdasarkan wawancara dan observasi pada tanggal 24 April 2020 di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh terhadap ibu-

ibu yang mempunyai bayi usia 1-12 bulan semua mengalami diare, dari 6

orang ibu mengatakan memberikan ASI dan MPASI tanpa mencuci tangan

terlebih dahulu, penggunaan jamban yang jarang dibersihkan, dan botol susu

kadang-kadang jarang dicuci. Dan dari 4 orang ibu mengatakan bayinya diberi

susu bantu dengan air sumur yang sudah direbus dan terkadang ibu masih

menggunakan air sungai untuk sarana mandi, mencuci baju, dan mencuci

peralatan masak. Bagi ibu yang mempunyai anak yang menderita diare dapat

melakukan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci
6

tangan, membersihkan jamban, maupum mengkonsumsi minuman yang

bersih.

Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertatrik untuk

melakukan penelitian tentang “Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang diuraikan

diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada

“Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan

Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah

Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui “Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah

Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020”.


7

2. Tujuan khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi kejadian diare pada bayi 0-12 bulan

di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh

Tahun 2020.

b. Diketahui distribusi frekuensi perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota

Sungai Penuh Tahun 2020.

c. Diketahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu

dengan kejadian diare pada bayi 0-12 bulan di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tempat penelitian (Puskesmas Tanah Kampung)

Sebagai bahan masukan bagi pihak institusi terkait (Puskesmas

Tanah Kampung Kota Sungai Penuh) dalam menyusun rencana

penanggulangan penyakit diare pada bayi lebih lanjut.

2. Bagi Institusi Pendidikan (Stikes Syedza Saintika)

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan

perbandingan, dapat digunakan dimasa yang akan datang dan

dokumentasi bagi pihak program studi Stikes Syedza Saintika Padang.


8

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapakan dapat menambahkan wawasan dan ilmu

pengetahuan secara nyata tentang hubungan antara perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada bayi 0-12 bulan di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun

2020.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada pembahasan

mengenai bagaimana hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dengan kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung

Kota Sungai Penuh tahun 2020. Variabel independennya adalah antara

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dan variabel dependennya adalah

kejadian diare pada bayi 0-12 bulan. Jenis penelitian analitik dengan

pendekatan cross sectional. Teknik penelitian ini adalah menggunakan teknik

accidental sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang

berkunjung ke Poli Umum Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh

tiga bulan terakhir yang berjumlah 230 orang dan sampel didapat 70 orang.

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau lembar pertanyaan.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada bayi 0-12 bulan. Penelitian

ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai


9

Penuh Tahun 2020.Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi,

kemudian di analisa dengan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji t

test independen.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Diare

1. Pengertian Diare

Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja

berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja

lebih banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24 jam.

Diare adalah biang air besar encer lebih dari 3 kali perhari, buang air

besar tersebut dapat atau tanpa disertai lendir darah (Nurarif dan

Kusuma, 2016).

Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair,

buang air besar yang tidak normal dan bentuk tinja yang cair dengan

frekuensi yang lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare bila

sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan

diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar (Sudarti, 2015).

Istilah gastroenteritis digunakan secara luas untuk menguraikan

pasien yang mengalami perkembangan diare atau muntah akut. Istilah

ini mengacu pada terdapat proses inflamasi dalam lambung dan usus,

walaupun pada beberapa kasus tidak selalu demikian seperti kolera atau

apa yang dihasilkan oleh E.coli, dimana mukosa usus gaster secara

10
11

struktural ada kecenderungan normal. Diare adalah defekasi encer lebih

dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa darah dan/atau lendir dalam

feses, sedangkan diare akut sendiri didefinisikan dengan diare yang

terjadi secara mendadak pada bayi yang sebelumnya sehat (Sodikin,

2011).

2. Etiologi

Menurut Sudarti (2015), penyebab diare dapat dibagi dalam

beberapa faktor yaitu :

a. Infeksi

1) Enteral yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan

yang merupakan penyebab utama terjadinya diare yang

meliputi :

a) Infeksi bakteri : vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella,

Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.

b) Infeksi virus Enterovirus (virus ECHO) Coxsaekre,

Polomyelitis, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan

sebagainya.

c) Infeksi parasit Cacing (Ascaris Irichiuris, Oxyuris,

Strongylodies) Protozoa (Entamoeba Histolytica, Giardia

Lamblia, Trochomonashominis, jamur (Candida Albicans).


12

2) Parental yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat

pencernaan. Misalnya OMA (Otitis Media Akut).

Tobngsilofatringitis, Bronkopneumia, Ensefalitis, dan

sebagainya.

b. Malabsorbsi

1) Karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan

sukrosa). Monosakarida (intoleransi glukosa dan galaktosa).

Pada bayi yang paling berbahaya adalah intoleransilaktosa.

2) Lemak

3) Protein

4) Makanan, misalnya basi, beracun, dan alergi

5) Psikologis, misalnya rasa takut atau cemas.

3. Klasifikasi

Menurut Ambarwati dan Nasution (2015) Diare dapat di

kelompokkan mejadi :

a. Diare akut yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung

paling lama 3-5 hari

b. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari.

c. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari.


13

4. Manifestasi Klinis

Menurut Nurarif dan Kusuma (2016), kondisi dehidrasi dapat

digolongkan menurut derajad keparahan menjadi 2 antara lain :

a. Diare akut

1) Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset

2) Onset yang terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam

perut, rasa tidak enak, nyeri perut

3) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada

perut

4) Demam

b. Diare kronik

1) Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang

2) Penurunan BB dan nafsu makan

3) Demam indikasi terjadi infeksi

4) Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah.

5. Komplikasi

Menurut Ariani (2016), dehidrasi akibat kekurangan cairan dan

elektrolit, dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Dehidrasi ringan apabila < 5% BB. Pada dehidrasi ringan berikan

oralit sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari umur


14

kurang dari 2 tahun berikan 50-100 ml setiap kali BAB, umur lebih

dari 2 tahun berikan 100-200 ml setiap kali BAB kemudian berikan

tablet zinc pada anak berumur 2 bulan ke atas dengan dosis ½ tablet

(10 mg) per hari.

b. Dehidrasi sedang apabila < 5% BB-10% BB. Pada dehidrasi sedang

berikan oralit anak usia kurang dari 1 tahun 300 ml, 1-4 tahun 600

ml, umur besar dari 5 tahun 1.200 ml. Kemudian berikan obat zinc

selama 10 hari berturut-turut

c. Dehidrasi berat apabila < 10% BB-15% BB. Pada dehidrasi berat

berikan cairan intarvena jika anak bisa minum berikan oralit 5 ml/

kg/ jam setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) berikan zinc

sesuai dosis yang di anjurkan selama 10 hari berturut-turut.

6. Pemeriksaan penunjang

Menurut Nurarif dan Kusuma (2016), pemeriksaan penunjang

pada dire adalah :

a. Pemeriksaan tinja

1) Makroskopis dan mikroskopis.

2) Ph dan kadar gula dalam tinja.

3) Biakan dan resistensi feses (colok dubur).

b. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan

keseimbangan asam basa (pernafasan kusmaul).


15

c. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal

ginjal.

d. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Ka, K, Kalsium dan Posfat.

7. Penatalaksanaan

Menurut Mendri dan Prayogi (2017), tindakan yang dapat

dilakukan pada diare yaitu :

a. Berikan oralit

1) Diare tanpa dehidrasi

Tanda diare tanpa dehidrasi, bila terdapat 2 tanda di

bawah ini atau lebih :

a) Keadaan umum : baik.

b) Mata : normal.

c) Rasa haus : normal dan minum biasa.

d) Turgor kulit : kembali cepat.

Dosis oralit bagi penderita diare tanpa dehidrasi

sebagai berikut:

a) Umur < 1 tahun : ¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret.

b) Umur 1-4 tahun : ½ - 1 gelas setiap kali anak mencret.

c) Umur > 5 tahun : 1 - ½ gelas setiap kali anak mencret.


16

2) Diare dengan dehidrasi ringan atau sedang

Diare dengan dehidrasi ringan atau sedang, bila

terdapat 2 tanda dibawah ini atau lebih :

a) Keadaan umum : gelisah, rewel.

b) Mata : cekung.

c) Rasa haus : haus, ingin minum banyak.

d) Turgor kulit : kembali lambat.

Dosis oralit yang di berikan dalam 3 jam pertama 75

ml/kg berat badan selanjutnya diteruskan dengan pemberian

oralit seperti diare tanpa dehidrasi

3) Diare dehidrasi berat

Diare dehidrasi berat bila terdapat 2 tanda dibawah ini

atau lebih :

a) Keadaan umum : lesu, lunglai, atau tidak sadar.

b) Mata : cekung.

c) Rasa haus : tidak bisa minum atau malas minum.

d) Turgor kulit : kembali sangat lambat (lebih dari 2

detik).

Penderita diare tidak dpat minum baru segera dirujuk

ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diberikan infus.


17

b. Berikan obat zinc

Pemberian zinc selama diare terbukti mampu mengurangi

lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air

besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan

kejadian diare pada 3 bulan berikutnya.

Dosis pemberian zinc pada balita :

1) Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari.

2) Umur > 6 bulan : 1 tablet (10 mg) per hari selama 10 hari.

c. Pemberian ASI/ makanan

Pemberian ASI/ makanan selama diare bertujuan untuk

memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat

dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.

d. Pemberian antibiotik sesuai indikasi

Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena

kecilnya kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh bakteri.

e. Pemberian sosialisasi

Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita

harus di berikan nasehat (sosialisasi) mengenai :

1) Cara memberikan cairan dan obat dirumah.

2) Kapan harus membawa balita ke petugas kesehatan, yakni

apabila :

a) Diare lebih sering terjadi


18

b) Muntah berulang

c) Sangat haus

d) Makan/minum sedikit

e) Timbul demam

f) Feses berdarah

g) Keadaan-keadaan tersebut tidak membaik dalam 3 hari.

B. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1. Pengertian

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan

perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran yang menjadikan individu/ kelompok dapat menolong

dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

mewujudkan derajat kesehatan (Dinkes, 2010).

2. Tujuan Peningkatan PHBS

Membudayanya perilaku hidup bersih dan sehat bagi

perorangan, keluarga/ kelompok, masyarakat umum, meningkatkan

pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk

hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran aktivitas masyarakat

termasuk dunia usaha,dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal (Depkes, 2011).


19

Menurut Maryunani (2013) adapun tujuan perilaku hidup

bersih dan sehat dimasyarakat sebagai berikut:

a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

b. Masyarakat mampu mencegah dan mengatasi masalah-masalah

kesehatan yang dihadapinya.

c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk

penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan.

d. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan untuk

mencapai PHBS dirumah tangga.

3. Manfaat

Keluarga yang melaksanakan perilaku PHBS maka setiap

rumah tangga akan meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

Rumah tangga yang sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja

anggota keluarga. Meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga

maka biaya yang tadinya dia lokasikan untuk kesehatan dapat

dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha

lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah

tangga (PusatPromosiKesehatan,2010).
20

4. Penerapan PHBS

Menurut Proverawati (2012), penerapan perilaku hidup

bersih dan sehat meliputi 10 indikator yaitu :

a. Persalinan ditolong oleh tenagakesehatan.

Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

(bidan, dokter dan tenaga para medis lainnya).

b. Memberi bayi ASIeksklusif.

Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa

memberikan tambahan makanan atau minuman lain.

c. Menimbang bayi danbalita.

Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk

memantau pertumbuhannya setiap bulan.

d. Menggunakan air bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-

hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan

lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan

sebagainya, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari

sakit.

e. Mencuci tangan dengan air bersih dansabun.

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan

bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah

ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke


21

dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat

membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa

sabun kotoran dan kuman masih tertinggal ditangan.

f. Menggunakan jambansehat.

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai

fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat

jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher

angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan

kotoran dan air untuk membersihkannya.

g. Memberantas jentik dirumah.

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah

dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat

jentik nyamuk.

h. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur setiaphari.

Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal

3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.

Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena

mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan

dan pemeliharaan tubuh.

i. Melakukan aktivitas fisik setiaphari.

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota

tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat


22

penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan

mempertahankan kualitas hidup agar tetapsehat dan bugar

sepanjanghari.

j. Tidak merokok di dalamrumah.

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok didalam

rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang

rokor yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia

berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya.


23

C. Kerangka Teori

Faktor penyebab diare:


Perilaku Kesehatan;
a. Penyebab kuman yang
menyebabkan diare. a. Perilaku hidup
Diare b. Faktor penjamu yang sehat. Perilaku Hidup Bersih dan
meningkatkan kerentanan b. Perilaku sakit.
terhadap diare. Sehat di Rumah Tangga;
c. Perilaku peran
c. Faktor lingkungan dan sakit. a. Persalinan ditolong
perilaku.
oleh tenaga kesehatan.
b. Menimbang bayi dan
balita tiap bulan.
c. Memberantas jentik
dirumah.
d. Makan buah dan sayur
Upaya Pencegahan Diare : sesetiap hari.
a. Perilaku sehat. e. Melakukan aktivitas
fisisk setiap hari.
1. Pemberian ASI. f. Tidak merokok
2. Menggunakan air bersih yang didalam rumah.
\
cukup. g. Memberi ASI
3. Mencuci tangan. eksklusif.
4. Menggunakan jamban. h. Menggunakan air
5. Makanan pendamping ASI. bersih.
6. Membuang tinja bayi yang i. Mencuci tangan
benar. dengan air bersih dan
7. Pemberian imunisasi campak. sabun.
b. Penyehatan lingkungan. j. Menggunakan jamban
1. Penyediaan air bersih. sehat.
2. Pengelolaan sampah.
3. Sarana pembuangan air limbah.

Bagan 2.1 kerangka teori sumber : Puspita (2012).


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross

sectional study, yaitu variabel bebas dan terikat diukur pada saat yang

sama, pada waktu penelitian berlangsung dimana hasilnya dapat

memberikan gambaran tentang hubungan antara dua variabel penelitian

tersebut(Notoadmodjo, 2012).

Variabel independent dalam penelitian ini adalah hubungan antara

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu, sedangkan variable dependen

adalah kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2019.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah

Kampung Kota Sungai Penuh pada bulan Mei sampai September 2020.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek

penelitian yang diteliti (Notoadmodjo, 2012). Populasi dalam

penelitian ini

24
25

adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan dengan

menderita diare yang berkunjung ke Puskesmas Tanah Kampung

yang berjumlah 230 orang, dari Bulan Januari-Maret 2020.

2. Sampel

Mengetahui besar sampel yang diambil dalam penelitian ini

adalah menggunakan metode perhitungan sampel minimal

menggunakan rumus Notoadmodjo (2010), sebagai berikut:

Rumus:

n = N

+ N (d)2

Keterangan:

n = Ukuran populasi.

d = Tingkat kepercayaan / ketetapan yang diinginkan 90% (0,1).

N = Jumlah populasi.

Jadi jumlah sampel yang didapatkan yaitu:

n = N

+ N (d)2

n = 230

1 + 230 (0,1)2

n = 69,69 atau 70 responden


26

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan teknik accidental sampling yaitu cara pengambilan

sampel atau responden yang kebetulan ada pada waktu penelitian. Adapun

kriteria untuk menjadi sampel adalah:

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian

dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai

berikut:

a. Ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan.

b. Bisa tulis baca (tidak buta huruf).

c. Bersedia menjadi responden.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek

penelitian tidak dapat mewakili sampel penelitian karena tidak

memenuhi syarat sebagai sampel penelitian.

a. Diare dengan komplikasi.

b. Pasien anak-anak yang berusia diatas 2 tahun.

c. Dua kali kunjungan ke rumah.

d. Responden sudah pindah ketempat lain.


27

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti harus mengikuti etika

penelitian menurut Hidayat (2011), dimana etika penelitian yang harus

diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent (lembar persetujuan)

Informed consent diberikan kepada responden sebelum

melakukan penelitian. Agar responden mengerti maksud dan tujuan

penelitian serta mengetahui dampak dan manfaatnya. Jika responden

bersedia, maka responden harus menandatangani lembar persetujuan.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa tidak akan

menampilkan identitas responden, peneliti hanya akan memberikan

kode dengan urutan jumlah nomor responden 1 hingga 95, sehingga

kerahasiaan responden sangat dijaga.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

akan dilaporkan pada hasil riset. Peneliti menejelaskan bahwa semua

data dan informasi yang telah diberikan oleh responden akan dijaga

dan tidak disebarluaskan pada orang lain.

4. Keleluasan Pribadi (Privacy)

Peneliti menjamin bahwa data yang diberikan oleh

responden harus dirahasiakan.


28

5. Perlakuan Adil (Fair Treatment)

Ketika melakukan penelitian, peneliti berusaha untuk

menciptakan suasana yang nyaman sehingga prinsip keterbukaan

tercipta antara peneliti dengan responden dengan demikian tujuan

peneliti untuk mendapatkan data tercapai.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang telah diperoleh secara langsung dari responden

dengan menggunakan kuesioner dengan cara wawancara terpimpin

sesuai dengan variabel penelitian yaitu pola makan dan aktivitas

fisik.

2. Data Sekunder

Data penunjang yang diperoleh dari Puskesmas Tanah

Kampung Kota Sungai Penuh yang berupa laporan tahunan pasien

diare pada bayi 0-12 bulan, data kunjungan diare pada bayi 0-12

bulan dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang

diperoleh dari rekapitulasi di Puskesmas Tanah Kampung Kota

Sungai Penuh..

3. Langkah Pengumpulan Data

Pelaksanaan wawancara untuk mengumpulkan data

dilakukan dengan cara sebagai berikut:


29

a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian pada

institusi Pendidikan STIKes Syedza Saintika Padang.

b. Mengajukan surat permohonan ke Puskesmas Tanah Kampung

Kota Sungai Penuh.

c. Setelah mendapatkan izin, peneliti mulai melakukan penelitian

dan menentukan sampel yang berkunjung ke Puskesmas Tanah

Kampung Kota Sungai Penuh.

d. Penelitian dibantu oleh enumerator 3 orang.

e. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta

prosedur pengumpulan data.

f. Responden diminta untuk membubuhkan tanda tangan pada

lembar Informed Consent yang telah disediakan peneliti.

g. Setelah responden membubuhkan tanda tangan pada lembar

Informed Consent.

h. Peneliti melakukan wawancara pada responden berdasarkan

kuesioner.

i. Penelitian dilakukan selama 14 hari..

G. Analisa Data

Setelah data didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh

responden, diolah dengan menggunakan fasilitas komputer dianilisis ke

dalam dua bentuk analisis yaitu analisis univariat dan analisis bivariat

yang diuraikan sebagai berikut:


30

1. Analisa Univariat

Analisis ini bertujuan untuk melihat gambaran distribusi

frekuensi dari setiap variabel yang diteliti meliputi variabel

independen (hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) ibu terhadap variabel dependen (kejadian diare pada bayi 0-

12 bulan), dengan rumus:

P = f x 100 %

Keterangan:

P : Persentase yang dicari

F : Frekuensi responden untuk setiap pertanyaan

N : Jumlah responden

2. Analisis Bivariat

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui antara variabel

independen dan dependen, maka dilakukan analisis bivariat, uji

statistik yang dimanfaatkan adalah Chi-Square, uji ini digunakan

untuk melihat ada tidaknya perbedaan proporsi yang bermakna

antara distribusi frekuensi. Tingkat kepercayan yang digunakan 95%,

(α= 0,05) dengan kriteria penolakan sebagai berikut:

a. Jika p ≤ α (0,05) maka H0 diterima, berarti secara statistik

bermakna (ada hubungan).


31

b. Jika p > α (0,05) maka H 0 ditolak dan berarti secara statistik

tidak bermakna (tidak ada hubungan).

H. Kerangka Konsep

Kerangka Konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk

melihat hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dengan

kejadian diare pada bayi 0-12 bulan yang digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independen

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Variabel Dependen


(PHBS) Ibu.
a. Penggunaan Air Bersih. Kejadian Diare pada
b. Penggunaan Jamban Sehat. Bayi 0-12 bulan.
c. Cuci Tangan Pakai Sabun.

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan

penelitian. Biasanya hipotesis dirumuskan dalam bentuk hubungan antara

dua variabel, variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis berfungsi

untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan

pernyataan yang harus dibuktikan. Adapun hipotesis yang didapatkan

dalam penelitian ini adalah:


32

Ha 1 : Ada hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

ibu dengan kejadian diare pada bayi 0-12 bulan di Wilayah

Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh.

J. Definisi Operasional

Tabel 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Hubungan anatara Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Bayi 1-12 Bulan

Definisi
No Variabel Indikator Alat Ukur Skala Hasil
Operasioan
1 Dependen Bayi pada a. Feses cair. Ku Ordinal 1 = terjadi diare
Kejadian usia 0-12 b. Buang air esi dalam satu
diare pada bulan yang besar lebuh one bulan.
bayi usia 0- mengalami dari 3x dalam r 0 = tidak terjadi
12 bulan. perubahan sehari. diare dalam satu
konsistensi bulan.
feses dan
buang air (Siska Ari
besar lebih Puspita, 2012).
dari 3 kali
dalam sehari
yang terjadi
dalam satu
bulan
terakhir.

2 Independen Semua a. Menggunakan Kuesioner Ordinal 1 = Baik jika ≥


Perilaku perilaku air bersih. dari mean/
Hidup Bersih kesehatan b. Mencuci median.
dan Sehat yang tangan 0 = Buruk jika <
(PHBS) Ibu. dilakukan dengan air dari
mean/median.
33

oleh ibu atas bersih dan


kesadaran sabun.
sehingga c. Menggunakan
anggota jamaban
keluarga sehat.
dapat
menolong
dirinya
sendiri
dibidang
kes0ehatan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Wilayah Puskesmas Tanah Kampung berdiri dikompleks kawasan

terpadu Kecamatan Tanah Kampung seluas 945,5 M 2 yang terdiri Kantor

Camat Tanah Kampung, Instalasi Farmasi Kota Sungai Penuh, KUA

Kecamatan Tanah Kampung, UPTD Pendidikan Kecamatan Tanah

Kampung, Kantor BP3K, BPKB, dan UPTD Puskesmas Tanah Kampung

(gedung pelayanan, gedung perawatan, rumah dinas medis, dan dinas

paramedis).

Dari luas tanah tersebut yang terdistribusi untuk gedung UPTD

Puskesmas Tanah Kampung seluas 259m2 ditambah rumah dinas

paramedis 1352 dan rumah dinas medis 126m2. UPTD Puskesmas Tanah

Kampumg memiliki 4 buah poskedes yang bertempat di Desa Koto

Padang, Desa Tanjung Karang, Desa Koto Dumo, dan Desa Pendung

Hiang dan memiliki satu Pustu di Desa Koto Panap. Letak UPTD

Puskesmas Tanah Kampung cukup strategis dipintu masuk Kota Sungai

Penuh dan Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci dan mudah

dijangkau jarak ke kantor Walikota Sungai Penuh + 6 km, ke RSU Mayjen

H.A Thalib + 6 km, ke Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh + 5 km.

Tanah Kampung salah satu dari Kota di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci

di Propinsi Jambi dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

34
35

1. Sebelah Barat : berbatas dengan Kecamatan Sungai Penuh dan

Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh.

2. Sebelah Utara : berbatas dengan Kecamatan Hamparan Rawang

Kota Sungai Penuh..

3. Sebelah Timur : berbatas dengan Kecamatan Sitinjau Laut

Kabupaten Kerinci.

4. Sebelah Selatan : berbatas dengan Kecamatan Sitinjau Laut

Kabupaten Kerinci.

Wilayah Kecamatan Tanah Kampung dibagi menjadi 13 desa,

jumlah penduduk dari pendataan BPS tahun 2019 sebanyak 8.670 jiwa,

dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.543 KK. Kecamatan Tanah

Kampung merupakan peringkat ke 3 dalam 10 penyakit terbanyak pada

lansia yaitu pada tahun 2020 dari bulan Januari-Maret penderita

hipertensi pada lansia sebanyak 126 kasus. Tenaga Medis terdiri dari 3

dokter umum dan 2 dokter gigi, profesi ners 6 (PNS) dan 1 (Non PNS),

apoteker 2 (PNS), S1 kesehatan masyarakat 2 (PNS) dan 1 (Non PNS),

S1 keperawatan 1 (Non PNS), D III Keperawatan 2 (PNS) dan 23 (Non

PNS), D IV kebidanan 6 (Non PNS), D III kebidanan 11 (PNS) dan 8

(Non PNS), D III perawat gigi 1 (PNS) dan 1 (Non PNS) D III gizi 2

(PNS), D III kesehatan lingkungan 1 (PNS), D III asisten apoteker 1

(PNS), SMAK 1 (Non PNS), SMA/ juru mudi 2 (Non PNS), dan SMA/

cleaning 2 (Non PNS).


36

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada

bayi 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota

Sungai Penuh, didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi

dari variabel dependen dan variabel independen.

a. Kejadian Diare

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian
Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah
Kampung Kota Sungai Penuh
Tahun 2020
Kejadian F %
Diare
Diare 37 52,9
Tidak Diare 33 47,1
Total 70 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa (52,9%)

responden mengalami Diare di Wilayah Kerja Puskesmas

Tanah Kampung Kota Sungai Penuh.


37

b. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Ibu

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS) Ibu di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanah Kampung Kota
Sungai Penuh Tahun 2020

P F %
H
B
S
Tidak Baik 39 55,7
Baik 31 44,3
Total 70 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa lebih dari

separuh (55,7%) responden dengan perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah

Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Ibu Dengan Kejadian

Diare.

Tabel 4.3
Hubungan Perilaku Hidup Dan Sehat (PHBS) Ibu dengan
Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah
kampong Kota Sungai Penuh Tahun 2020

Kejadian Diare p
Total
PHBS Diare Tidak Diare value
F % F % F % 0.000
Tidak baik 24 72,7 9 27,3 33 100,0
38

Baik 7 18,9 30 81,1 37 100,0


Total 31 91,6 39 108,4 70 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa proporsi

kejadian diare lebih banyak ditemukan pada responden dengan

perilaku hidup bersih dan sehat tidak baik yaitu (72,7%)

dibandingkan dengan responden dengan perilaku hidup bersih

dan sehat baik yaitu (18,9%). Hasil uji statistic (Chi Square)

diperoleh nilai p=0.000 (p<0.05), berarti terdapat hubungan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020.


39
BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat

1. Kejadian Diare

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil lebih dari separuh

(52,9%) responden mengalami diare di Wilayah Kerja Puskesmas

Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020..

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Toyibah & Apriani

(2019), dengan judul “Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dengan Kejadian Diare pada Bayi”. Didapatkan hasil bahwa

ada hubungan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian

diare pada balyi dengan nilai p-value = 0,000.

Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja

berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja

lebih banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24 jam.

Diare adalah biang air besar encer lebih dari 3 kali perhari, buang air

besar tersebut dapat atau tanpa disertai lendir darah (Nurarif dan

Kusuma, 2016).

Perilaku merupakan salah satu faktor yang berperan penting

dalam menentukan derajat kesehatan. Kondisi sehat dapat dicapai

dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat

dan menciptakan lingkungan sehat dirumah tangga. Perilaku hidup

40
41

bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku

hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan

dimasyarakat (Proverawati & Rahmawati, 2012).

Menurut asumsi peneliti responden yang mengalami diare salah

satu disebabkan faktor lingkungan, seperti jamban dan mengkonsumsi

air sumur yang kotor/keruh karena banyak mengandung bakteri yang

masuk kedalam sistem pencernaan yang dapat menyebabkan diare.

Dapat dilihat yang mengalami diare yaitu disebabkan oleh tidak ada

perilaku hidup bersih dan sehat lebih dari separuh (55,7%).

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil lebih dari separuh

(55,7%) responden dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang tidak

baik di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh

Tahun 2020..

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitain yang dilakukan

Yusriani (2012), dengan judul “Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dengan Kejadian Diare pada bayi di Wilayah Kerja

Puskesmas Wara Kota Palopo Tahun 2012”. Didapatkan hasil bahwa

ada hubungan hygiene perorangan ibu dan pengolahan air limbah

dengan kejadian diare dengan masing-masing nilai P < a=0,05.


42

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga

dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan, dan berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat, akibat faktor

lingkungan tidak sehat karena tercemar bakteri. Penyebab diare serta

berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula maka

penularan diare dengan mudah dapat terjadi (Depkes RI, 2011).

Perilaku higienis yang disurvei dalam Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) meliputi pemberian asi eksklusif, kebiasaan buang air

besar (BAB) dan kebiasaan mencuci tangan. Perilaku BAB yang benar

adalah bila ibu melakukannya dijamban dan mencuci tangan dengan

benar adalah bila ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan,

sebelum menyiapkan makanan, setelah buang air besar, setelah

menceboki bayi, dan setelah memegang binatang (Mardta, 2014).

Menurut asumsi peneliti tidak baiknya perilaku hidup bersih dan

sehat bayi 0-12 bulan adalah disebabkan oleh ibu yang kurang

pengetahuan dalam menjaga keberihan jamban, kurangnya mencuci

tangan saat meyusui bayi, memberi bayi asi formula dengan

menggunakan air sumur. Dengan kejadian diare lebih dari separuh

(52,9%).
43

B. Analisa Bivariat

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu

dengan Kejadian Diare

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil proporsi responden yang

mengalami diare lebih banyak dengan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) Ibu tidak baik yaitu lebih dari separuh (55,7%) dibandingkan

dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu baik (44,3%). Hasil

uji statistic (Chi Square) diperoleh nilai p =0.000 (p<0.05), berarti

terdapat hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu

dengan kejadian diare pada bayi 0-12 bulan di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020..

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Toyibah & Apriani

(2019), dengan judul “Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dengan Kejadian Diare pada Bayi”. Didapatkan hasil bahwa

ada hubungan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian

diare pada balyi dengan nilai p-value = 0,000.

Perilaku merupakan salah satu faktor yang berperan penting

dalam menentukan derajat kesehatan. Kondisi sehat dapat dicapai

dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat

dan menciptakan lingkungan sehat dirumah tangga. Perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku


44

hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan

dimasyarakat (Proverawati & Rahmawati, 2012).

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga

dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan, dan berperan aktif

dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat, akibat faktor

lingkungan tidak sehat karena tercemar bakteri. Penyebab diare serta

berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula maka

penularan diare dengan mudah dapat terjadi (Depkes RI, 2011).

Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair,

buang air besar yang tidak normal dan bentuk tinja yang cair dengan

frekuensi yang lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare bila

sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan

diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar (Sudarti, 2015).

Menurut asumsi peneliti bahwa terdapat hubungan antara

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada

bayi usia 0-12 bulan, karena perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

ibu dapat mempengaruhi anak, apabila perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) ibu tidak baik, maka keadaan anakpun tidak baik dan anak akan

mengalami penyakit yaitu diare. Diperoleh hasil anak yang mengalami

diare lebih dari separuh (52,9%) dan anak yang tidak mengalami diare

(47,1%). Dan juga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu tidak
45

baik lebih dari separuh (55,7%) dan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) ibu baik (44,3%).


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Lebih dari separuh (52,9%) pasien bayi usia 0-12 bulan yang

mengalami Diare di Wilayah kerja Puskesmas Tanah Kampung Kota

Sungai Penuh Tahun 2020.

2. Lebih dari separuh (55,7%) memliki perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) ibu tidak baik di Wilayah kerja Puskesmas Tanah Kampung

Kota Sungai Penuh Tahun 2020

3. Terdapat hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBAS)

ibu dengan kejadian diare bayi 0-12 bulan di Wilayah kerja

Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020. p

value 0.000 (p<0.05).

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh.

Bagi petugas kesehatan Puskesmas Tanah Kampung Kota

Sungai Penuh diharapkan bagi petugas kesehatan dapat

meningkatkan program penyuluhan tentang upaya pengaturan

46
47

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap ibu dalam

penanggulangan kejadian diare pada bayi usia 0-12 bulan.

2. Bagi STIKes Syedza Saintika Padang

Bagi STIKes Syedza Padang khususnya bidang keperawatan,

agar dapat menjadikan hasil ini sebagai salah satu bahan dalam

pembahasan mata kuliah tentang kejadian diare pada bayi usia 0-12

bulan dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

variable tersebut.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya agar bisa melanjutkan penelitian

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada

bayi usia 0-12 bulan dengan menggunakan variabel lainnya seperti

faktor ekonomi dan lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, F. R & Nasution, N. 2015. Buku Pintar Asuhan Keperawatan Bayi


Dan Balita. Jakarta: Salemba Medika.
Ariani, A. Putri. 2016. Diare : Pencegahan dan Pengobatannya. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare.
Jakarta : Ditjen PPM dan PL.
. 2011. Panduan Pembinaan dan Penilaian PHBS di
Rumah Tangga Melalui Tim Penggerak PKK, Pusat Promosi
Kesehatan. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh, (2020).
Faure, C. 2013. Role of Antidiarrhoel Drugs as Adjunctive Therapies for Acute
Diarrhoea in Children. International Journal of Padiatrics, 2013, 1-
14. http://doi.org/10.1155/2013/612403.
Fida & Maya. 2012. Pengantar Kesehatan Anak. Yogyakarta : D-Medika.
Hidayat, A. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Jayanti, Linda Dwi, Yekti Hartati & Dadang Sukandar. 2011. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) Serta Perilaku Gizi Seimbang Ibu
Kaitannya Dengan Status Gizi dan Kesehatan Bayi di Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur. Jurnal Gizi dan Pangan.
Mardta, Ronny. 2015. Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Ibu dengan Kejadian Diarepada Bayi Usia 1-18 Bulan di
Kleurahan Campago Ipuh Kabupaten Mandiangin. Stikes Perintis
Sumatra Barat.
Maryunani, A. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Trans Info Media.
Jakarta.
Mendri K, N & Prayogi S, A. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit Dan
Bayi Resiko Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Natoadmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta..
Nurarif & Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan
Diagnosa Nanda, Nic, Noc Dalam Berbagai Kasus. Jogja:
Mediaction.
Proverawati & Rahmawati, 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Yogyakarta : Nuha Medika.
Provewari, Atikah, & Eni Rahmawani. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Nuha Medika. Yogyakarta.
. 2010. Panduan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga. Departemen Kesehatan RI.
Puskesmas Tanah Kampung Kota Sungai Penuh. 2020.
Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar
2018.http://www.kemkes.go.id. Diakses tanggal 10 mei 2020.
Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal
dan Hepatobilier.
Sudarti. 2015. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi Dan Anak. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Toyibah & Apriani. 2019. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dengan Kejadian Diare pada Bayi. http://www.researchgate.net.
Diakses pada 10 mei 2020.
World Health Organization. 2013. Diarrhoeal Disiase. Diperoleh tanggal 11 Juni
2020 dari http://www.researchgate.net.
Yusriani. 2012. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan
Kejadian Diare pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Kota
Palopo Tahun 2012. http://www.jurnalbung.com. Diakses pada 10
Mei 2020.
Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA
BAYI 0-12 BULAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH KAMPUNG KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2020.
No Kegiatan BULAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI-JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
1 Memilih masalah penelitian
2 Mengajukan judul penelitian
3 Menyusun Proposal Penelitian
4 Konsultasi proposal
5 Semiar proposal
6 Pelaksaan penelitian
7 Penyusunan hasil penelitian
dan perbaikan
8 Ujian hasil penelitian dan
konsultasi
9 Yudisium
10 Wisuda
Padang, November 2020

Pembimbing I Pembimbing II Peneliti

Ns. Emira Apriyeni, M.Kep Ns. Sandra Hardini, M.Kep MOHD. Safwan
Lampiran 2

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada YTH :
Ibu/Bapak Calon Responden
Di Tempat

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan STIKES Syedza Saintika Padang :

Nama : Mohd. Safwan

Nim : 1802131

Alamat : Tanah Kampung

Akan mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN ANTARA

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN

KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN DIWILAYAH KERJA

PUSKESMAS TANAH KAMPUNG KOTA SUNGAI PENUH TAHUN

2020”. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara

responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian saja.

Atas perhatian saudara sebagai responden saya ucapkan terimakasih.

Padang, November 2020

(MOHD. SAFWAN)
Lampiran 3

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan memahami isi penjelasan pada lembar pertama


(Lembar Permohonan Responden), saya menyatakan bersedia turut berpartisipasi
sebagai responden pada penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa STIKes
Syedza Saintika Padang yang bernama Mohd. Safwan (1802131) dengan judul
penelitian “HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12
BULAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH KAMPUNG KOTA
SUNGAI PENUH TAHUN 2020”. Saya memahami bahwa penelitian ini tidak
berakibat negative pada saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah benar
adanya dan sesuai dengan kenyataan, pengetahuan dan pengalaman saya serta
dirahasiakan.
Oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini
dengan sukarela dan tanpa paksaan siapapun.

Kerinci , November 2020

( )
Lampiran 4

KISI-KISI KUESIONER

“Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Ibu dengan


Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020”

Favorabel
NO Variabel Sub Variabel Pertanyaan atau Pernyataan
(+) (-)
1 Menggunakan Pengetahuan Saya memasak air untuk √
Air Bersih dan minum keluarga sampai
keyakinan mendidih.
untuk Saya menggunakan air yang √
menggunaan tidak berwarna, tidak keruh,
air bersih. tidak berasa, dan tidak berbau..
Saya menggunakan air bersih √
untuk kebutuhan sehari-hari
dirumah.
Saya menggunakan air bersih √
untuk kebutuhan sehari-hari
dirumah.
2 ASI Pengetahuan Saya berikan ASI saja hingga √
dan bayi berusia 6 bulan.
keyakinan Saya pertama kali √
pemberian memberikan makanan
ASI. pendamping ASI saat bayi
berusia 4 bulan.
Saya mengkonsumsi √
makanan bergizi setiap hari,
ada nasi, sayur, lauk, buah
dan susu untung
memperlancar produksi ASI.
Saya memberikan ASI √
dengan waktu tertentu setiap
3 jam.
Saya menyusui dengan posisi √
tiduran
.
Saya menyusui bayi secara √
bergantian dari payudara
sebelah kiri kesebelah kanan
secara bergantian.
Menyendawakan bayi setelah
memberikan ASI dengan
cara meletakkan bayi tegak
lurus pada ibu dan tepuk
secara perlahan punggung
bayi sampai bersendawa.
Saya selalu memberikan ASI √
dengan botol atau dot.

2 Mencuci Tangan Pengetahuan Saya mencuci tangan √


dan sebelum menyusui bayi.
keyakinan Saya mencuci tangan saat
mencuci
tangan kotor saja.
tangan.
3 Menggunakan Pengetahuan Bangunan untuk jamban √
Jamban. dan yang lantainya kedap air dan
keyakinan dilindungi dinding atau
penggunaan pelindung.
jamban. Saya dan keluarga √
menggunakan jenis jamban
tangki septik atau leher
angsa.
Menggunakan jamban agar √
tidak mengundang lalat yang
dapat menyebabkan
terjadinya penyakit diare.
Membersihkan jamban saat √
kali kotor saja.
4 Diare Pengetahuan Diare merupakan salah satu √
dan penyakit berbahaya yang dapat
keyakinan menyebabkan kematian.
mengenai Saya menimbang bayi untuk √
diare. mengetahui bayi tumbuh sehat.
Saya menimbang bayi saat √
sakit saja.
ANALISA DATA

A. Hasil Normalita

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PHBS 70 100,0% 0 0,0% 70 100,0%

Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 11,13 ,340
95% Confidence Interval Lower Bound 10,45
for Mean Upper Bound 11,81
5% Trimmed Mean 11,06
Median 10,00
Variance 8,114
PHBS Std. Deviation 2,848
Minimum 7
Maximum 17
Range 10
Interquartile Range 5
Skewness ,366 ,287
Kurtosis -1,208 ,566

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
PHBS ,187 70 ,000 ,912 70 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
B. Analisa Univariat

PHBS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tdk Baik 39 55,7 55,7 55,7
Valid Baik 31 44,3 44,3 100,0
Total 70 100,0 100,0

Kejadian Diare
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Diare 37 52,9 52,9 52,9
Valid Tdk Diare 33 47,1 47,1 100,0
Total 70 100,0 100,0

C. Analisa Bivariat

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kejadian Diare * 70 100,0 0 0,0% 70 100,0%
PHBS %

Kejadian Diare * PHBS Crosstabulation


PHBS Total
Tdk Baik Baik
Count 30 7 37
Diare
Kejadian % within Kejadian Diare 81,1% 18,9% 100,0%
Diare Tdk Count 9 24 33
Diare % within Kejadian Diare 27,3% 72,7% 100,0%
Count 39 31 70
Total
% within Kejadian Diare 55,7% 44,3% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Exact Sig. Exact
Sig. (2- (2-sided) Sig. (1-
sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 20,469 1 ,000
Continuity Correctionb 18,346 1 ,000
Likelihood Ratio 21,558 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear 20,176 1 ,000
Association
N of Valid Cases 70
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
14,61.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Kejadian Diare 11,429 3,713 35,173
(Diare / Tdk Diare)
For cohort PHBS = Tdk Baik 2,973 1,667 5,302
For cohort PHBS = Baik ,260 ,129 ,523
N of Valid Cases 70
Lampiran 5

INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Saya menyadari partisipasi ini bersifat suka rela dan tidak menimbulkan
dampak buruk dalam kehidupan saya maka saya bersedia dijadikan responden
peneliti oleh Mohd. Safwan mahasiswa STIKes Syedza Saintika Padang dengan
judul “HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH KAMPUNG KOTA SUNGAI
PENUH TAHUN 2020”.
Tanda tangan saya menunjukkan bahwa saya diberikan informasi dan
memutuskan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Kerinci, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

( )
Lampiran 6
Lampiran 9

KUISIONER PENELITIAN

“Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Ibu dengan


Kejadian Diare pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanah Kampung Kota Sungai Penuh Tahun 2020”

KUISIONER A
KARAKTERISTIK IBU

No Responden : (Diisi oleh peneliti)

Petunjuk Pengisian
Isilah titik-titik dan berikan tanda checklist (√) pada pilihan yang tersedia.

1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur : Tahun
4. Pendidikan ibu : Tidak Sekolah SMA/ Sederajat
SD Perguruan Tinggi
SMP/ Sederajat

5. Penyakit yang per:


Diare Kejang Demam

Stunting Malaise Sesak Nafas


KUSIUNER B

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang menurut anda benar.

N
PERSYARATAN BENAR SALAH
O
1 Saya berikan ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan.
Saya pertama kali memberikan
2 makananpendamping ASI saat bayi berusia 4
bulan.
Saya mengkonsumsi makanan bergizi setiap
3 hariada nasi, sayur, lauk, buah dan susu untuk
memperlancar produksi ASI.
Saya menimbang bayi untukmengetahuibayi
4
tumbuh sehat.

5 Saya menimbang bayi saat sakit saja.

6 Saya mencuci tangan sebelum menyusuibayi.


Saya dan keluarga menggunakan jenis
7
jambantangki septik atau leher angsa.
Menggunakan jamban agar tidak
8 mengundanglalatyangdapatmenyebabkanterjadiny
a penyakitdiare.
Saya memberikan ASI dengan waktutertentu setiap
9
3 jam.

10 Saya menyusui dengan posisi tiduran.

Sayamenyusuibayisecarabergantiandaripayudara
11
sebelah kiri ke sebelahkanan secara bergantian.
12 Saya menyendawakan bayi setelah
memberikanASIdengancarameletakkan
bayitegakluruspadaibudantepuksecara perlahan
punggung bayisampaibersendawa.
Saya istirahat tidur siang atau hanyaberbaring
13
selama 1-2 jam.
14 Saya selalu memberikan ASI dengan botolatau dot.
Saya menggunakan air bersih untuk kebutuhan
15
sehari-hari dirumah.
Saya menggunakan air yang tidak berwarna, tidak
16
keruh, tidak berasa, dan tidak berbau.
Saya memasak air untuk minum keluargasampai
17
mendidih.
18 Saya hanya mencuci tangan saat tangankotor saja.
Saya mempunyai bangunan untuk jamban yang
19 lantainya kedap air dan dilindungidinding atau
pelindung.
Saya membersihkan jamban setiap kalikotor saja
20
sudah cukup.

Sumber : Nuraeni, (2012).

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang menurut anda benar.
N PENGAMATAN
INDIKATOR
O YA TIDAK
1 Mengamati tanda-tanda dehidrasi anak.
a. Gelisah.
b. Mata cekung.
c. Sering haus.
d. Turgor kulit kembali lambat.
2 Memberi ASI/susu formula.
3 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
sebelum memberi ASI kepada anak.
4 Mencuci peralatan masak atau tempat susu
formula dengan air bersih.
5 Menkonsumsi air bersih.
6 Membersihkan kulit sekitar anus setiap anak
selesai BAB.
7 Mengeringkan kulit sekitar anus setiap anak
selesai BAB.
8 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
setelah membersihkan kulit sekitar anus.
9 Membuang popok bekas pakai pada
tempatnya.
10 Membersihkan jamban secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai