Anda di halaman 1dari 2

a.

Sebagai Sistem Hukum yang Bersifat Terbuka


Sistem hukum Indonesia itu merupakan sistem terbuka karena dipe- ngaruhi oleh komponen-
komponen sistem hukumnya yang terdiri dari komponen jiwa bangsa, struktural, substansi
dan budaya hukumnya di samping menerima dari pengaruh dari lingkungan baik berupa
informasi maupun tekanan-tekanan dari "the pressure group" atau elit politik yaitu golongan
yang menekan dan memaksakan kehendaknya kepada badan badan yang diserahi tugas
legislatif dalam pembuatan undang-undang dan peraturan-peraturan kepada badan-badan
eksekutif dalam melaksanakan undang-undang dan peraturan-peraturan tersebut.
Demikianlah mekanisme kerja sistem hukum Indonesia itu yang berawal dari pembentukan
hukum dan berakhir dengan pelaksanaan hukumnya ke dalam peristiwa hukum konkret
tertentu di lapangan.o Demikian pula hukum pajak sebagai bagian sistem hukum nasional,
merupakan kesatuan unsur-unsur yang mencakup pengaturan (regeling) dan penetapan
(beschikking) yang dipengaruhi oleh faktor-faktor falsafah, sejarah, sosial, ekonomi, dan
politik hukum beserta dinamika perubahan sesuai zamannya. Oleh karena itu, selalu
mengalami perkembangan dan memungkinkan timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai
zamannya. Sistem hukum pajak secara konseptual merupakan sistem hukum yang terbukaa"
karena mengadopsi setiap perubahan zaman atau perkembangan lingkungannya khususnya
berkaitan dengan aspek "penghasilan" dan "harta kekayaan"berikut diversifkasinya yang
menjadi sasaran pengenaan pajak serta bergantung pada politik hukum pemerintahan dalam
rangka optimalisasi penerimaan pajak di samping orientasi instrumen kebijakan fiskal.
Sehingga, ia mempunyai sifat-sifat yang dinamis dan progesif, karena mempunyai hubungan
timbal balik dengan perubahan lingkungan dan tuntutan/orientasi politik fiskal pemerintah.
Sistem hukum pajak yang bersifat terbuka itu berpengaruh pula pada konstruksi hukumnya
yang terdiri dari: 0 pengaturan aspek hukum (regulasi) yang meliputi: tujuan hukum,
landasan, asas, dan sumber hukum, jenis dan hierarki bukum perpajakan, subjek, dan objek
hukum, tugas dan kewenangan pemerintah (fiskus), tugas dan tanggung jawab Wajib Pajak
serta hubungan hukum dan timbal balik antara fiskus dan Wajib Pajak, berikut akibat hukum
yang ditimbulkannya; (ii) pengaturan aspek administrasi meliputi: penentuan cara bermula
dan berakhirnya pelaksanaan hak dan kewajiban administrasi perpajakan dan penegakan
hukum pajak yakni cara yang ditempuh pemerintah agar masyarakat mempunyai kesadaran
dan kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan, menghindari dari segala bentuk upaya
pengelakan pajak dengan menerapkan sanksi administrasi dan pidana perpajakan.

b. Sebagai Subsistem dari Kesatuan Sistem Tata Hukum Nasional


Pandangan hukum sebagai sistem adalah pandangan yang cukup tua
Hukum Seperti sekelompok kaidah hukum tertentu memang memiliki sifat lebih umum
Ketimbang suatu kelompok lainnya. Dalam kerangka itu kita sudah menetapkan asas hukum
sebagai suatu jenis khusus kaidah hukum, yakni kaidah penilaian yang memiliki ciri Suatu
derajat keumun yang lebih tingg. Meskipun dikatakan bahwa sistem hukum itu terbuka,
namun di dalam sistem hukum itu ada bagian-bagian yang sifatnya tertutup. Ini berarti bahwa
pembentuk undang-undang tidak memberi kebebasan untuk membentuk hukum . Hukum
kekeluargaan dan Hukum benda merupakan sistem tertutup, yang berrati hahwa lemabaga-
lembaga hukum dalam hukum keluarga dan benda jumlah dan jenisnya tetap. Tidak
dimungkinkan orang menciptakan hak-hak kebendaan baru kecuali oleh pembentuk undang-
undang. Sebaliknya, hukum perserikatan sisternnya terbuka ,setiap orang bebas untuk
membuat jenis perjanjian apa pun di luar yang ditentukan oleh undang-undang Oleh sebab
itu. bervariasinya aturan-aturan hukum dan putusan hukum sudah dapat menghalangi bahwa
mereka akan dapat dikurmpulkan menjadi satu kesatuan, tanpa menimbullkan kerugian pada
isinya
Adapun yang dimaksud dengan sistem tertutup adalah sistem yang terisolir sama sekali dari
lingkungannya. Batas-batasnya (boundaries) terturup bag pertukaran informasi yang ada
pada lingkungan sosial. Sehingga, dalam sistem hukum yang bersifat tertutup tidak
memasukkan faktor-faktor yang ada pada pusat informasi dan energi di lingkungan
kehidupan masyarakat, yang merupakan sumber-sumber luar yang mempengaruhi sistem
hukum itu sendiri. Oleh karenanya, sistem hukum tertutup dapat mengalami etropi yang
bergerak ke arah disorganisasi atau kematian

Anda mungkin juga menyukai