Anda di halaman 1dari 1

Nama : Budman Sanusi

Tugas : Ham Dan Gender

Judul Film : Perempuan Berkalung Surban

Pada film ini banyak sekali menampilkan perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki
dan perempuan, dimana anak laki-laki memiliki kebebasan contohnya: bemain bola, dan
bermain layangan sedangkan anak perempuan seakan disekap di dapur untuk mencuci dan
memasak. Disini terlihat bagiama cara orang tua yang selalu membeda-bedakan perlakuan
anak laki-laki dan perempuan seakan-akan perempuan itu tidak memilliki ruang public atau
kebebasan pada hidupnya, lebih jauh lagi bahwa peremuan terdegradasi hanya sebagai
interior mereka dianggap sebagai pelengkap bagi seorang pria dan diperlakukan sebagai
barang bawaan. Ketidak adilan selanjutnya diperlihatkan lagi dalam lingkup rumah tangga
yaitu melalui pendidikan dengan memprioritaskan anak laki-laki untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tnggi dibandingkan perempuan.

Semestinnya dalam hal ini peremuan juga memiliki kesempatan dalam memperoleh
pendidikan yang tinggi karena semua orang memiliki kelebihannya masing-masing, tidak
melulu permpuan itu harus ada didapur, akan tetapi adanya anggapan bahwa perempuan tidak
perlu sekolah tinggi-tinggi karena pada akhirnya akan menjadi rumah tangga.

Seakan peran dan posisi perempuan lebih rendah dibandingkan dari peran laki-laki,
dilihat dari pembagian kerja berdasarkan gender dan dihubungkan dengan fungsi perempuan
sebagai ibu, kemampuan perempuan inilah digunakan sebagai alasan membatasi perannya
hanya pada peran domestik dan pemeliharaan anak atau jenis pekerjaan yang tidak
mendatangkan penghasilan, secara tidak sadar menggiring perempuan sebagai tenaga kerja
yang tidak produktif dan tidak menyumbang kepada proses pembangunan.

Dari film ini kita dapat melihat pada kehidupan nyata sering dipasangkan pada
perempuan bahwa perempuan sebagai mahluk penggoda, walaupun mereka mengalami
kekerasan atau pelecehan seksual, itu tetap saja perempuanlah yang akan dipersalahkan hal
seperti ini yang masih kita temukan dalam kehidupan nyata, Karakteristk sepertni ini
dinamakan stereotip gender, berdasarkan karakteristik tersebut akan melekat pula secara
otomatis peran-peran yang diharapkan dari seoarang laki-lai dan perempuan, atau dikenal
dengan istilah peran gender.

Anda mungkin juga menyukai