Anda di halaman 1dari 2

NAMA: AHMAD CHOIRUDDIN

NPM: 21601012002

Salah satu ciri kehidupan sekarang ini adalah kehidupan itu bergam plural bukan hanya
hitam putih seperti cara berfikir orang modern yang cenderung dualistik, di era postmodern ini
kebenaran itu relative bukan cuma satu dua bukan cuma siang dan malam bukan cuma barat
arab. Ada beragam budaya yang ada, termasuk budaya yang hidup dan kita pakai di lingkungan
kita, lalu bagaimana sikap kita terhadap realitas seperti sekarang ini apakah menutup diri dan
menolak setiap budaya yang lahir dari luar, barat misalnya dengan segala tawaran kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tentunya kita tidak bisa serta merta menolak semuanya ataupun
menerima semuanya pasti ada sisi benar dan salah baik dan buruknya sendiri. kesadaran akan
identitas inilah kiranya harus ada pada diri kita, agar jelas kita itu orang mana dan hidup dengan
budaya seperti apa.

Diantara wacana yg di bawa oleh barat yaitu feminism dengan ide-ide kesetaraan gender,
ketidak adilan, emansipasi, anti kemapanan status quo, namun untuk sekarang ini feminisme
menurut saya bukanlah perempuan memberontak semua, membalik semua struktur yang
cenderung merugikan perempuan, bukan menjatuhkan laki-laki, kemudian menjadi pemimpin
tidak mau lagi bekerja dirumah, tapi lebih ke perempuan itu harus berani untuk bermimpi berani
bercita-cita, selama ini banyak halangannya, memiliki keinginan sekolah yg tinggi saja banyak
ketakutan-ketakutan yg menganggu takut nanti susah cari pasangan, takut ini itu dan lain-lain.

Hal ini pun dapat kita lihat dari beberapa film yang berkaitan dengan gender, feminism
diantaranya film perempuan berkalung sorban dan Soraya, ada kesamaan yg tampak antara
keduanya, antara lain mengenai struktur yg mendominasi yang di landasi oleh tafsir agama, dan
tafsir itu berbeda dengan agama itu sendiri tafsir sangatlah beragam dan sebagian besar para
mufassir itu adalah laki-laki. Dalam perempuan berkalung surban dimana perempuan sangat
terdiskriminasi tidak ada ruang untuk berbicara, perempuan tidak boleh keluar pondok bahkan
dengan alasan sekolah sekalipun, tidak penting sekolah tinggi karena ujung-ujungnya tetap di
dapur, apakah keadilan dalam agama memang demikian?.

Anda mungkin juga menyukai