Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Kimia Bahan Makanan

ANALISIS RHODAMIN B PADA MAKANAN KOLANG KALING

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I

NURWAHDAWIAH (H031 18 1022)


RISNA JUPRI (H031 18 1329)
SALMAN AMIR (H031 18 1334)

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
METODOLOGI PERCOBAAN
1. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan adalah lumpang dan alu, neraca analitik, neraca
kasar, gelas kimia, hotplate, botol semprot, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet
tetes, chamber, kuvet, alat spektrofotometer UV-Vis, pipet volume, pipet skala,
labu ukur, pipa kapiler, blender, dan erlenmeyer.
Bahan yang digunakan adalah sampel makanan berupa jajanan, kertas
saring, asam asetat 10%, benang wol, akuades, larutan amonia 2% dalam etanol,
larutan etanol 70%, NaOH 1%, kloroform, dan larutan baku Rhodamin B.

2. Prosedur Percobaan
2.1 Pembuatan Reagen
2.1.1 Pembuatan Asam Asetat 10%
Larutan asam asetat 98% dipipet sebanyak 10,2 mL kemudian dimasukkan
ke dalam labu ukur 100 mL kemudian ditambahkan akuades hingga tanda batas,
lalu dihomogenkan.
2.1.2 Pembuatan Etanol 70%
Larutan etanol 96% dipipet sebanyak 72,9 mL ke dalam labu ukur 100 mL
kemudian ditambahkan akuades hingga tanda batas, lalu dihomogenkan.
2.1.3 Pembuatan Larutan Amonia 2% dalam Etanol
Larutan amonia 25% dipipet sebanyak 4 mL ke dalam labu ukur 50 mL
kemudian ditambahkan etanol 70% hingga tanda batas, lalu dihomogenkan.
2.1.4 Pembuatan NaOH 1%
Padatan NaOH ditimbang sebanyak 1 gram kemudian dilarutkan dengan
akuades dalam gelas kimia, lalu larutan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 mL
dan dihimpitkan hingga tanda batas, dihomogenkan.
2.1.5 Pembuatan Larutan Induk Rhodamin B 1000 ppm
Serbuk Rhodamin B ditimbang sebanyak 0,1 gram, dilarutkan dalam 10
mL akuades. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan
ditambahkan akuades hingga tanda batas, dihomogenkan.

2.1.6 Pembuatan Larutan Baku Rhodamin B 10 ppm
Larutan induk Rhodamin B 1000 ppm dipipet sebanyak 1 mL ke dalam
labu ukur 100 mL kemudian ditambahkan akuades hingga tanda batas, lalu
dihomogenkan.
2.1.7 Pembuatan Deret Standar Rhodamin B
Larutan baku Rhodamin B dipipet sebanyak 2,5 mL; 5 mL; 7,5 mL;
10 mL; dan 12,5 mL ke dalam 5 labu ukur 50 mL yang berbeda kemudian
masing-masing ditambahkan akuades hingga tanda batas, lalu dihomogenkan
sehingga didapatkan deret standar dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm; 1,5 ppm;
2 ppm; dan 2,5 ppm.

2.2 Persiapan Benang Wol


Benang wol dididihkan dalam akuades, kemudian dikeringkan dan dicuci
dengan kloroform. Benang wol lalu dididihkan dalam NaOH 1% dan dibilas
dengan akuades kemudian dikeringkan.

2.3 Preparasi Sampel


Sampel ditimbang sebanyak 10 gram lalu dihaluskan menggunakan
blender. Larutan sampel kemudian direndam dengan 20 mL larutan amonia 2%
dalam etanol selama ± 24 jam. Larutan disaring dan filtratnya dipanaskan di atas
hotplate. Residu dari penguapan dilarutkan dalam 10 mL asam asetat 10 % dan
didihkan hingga 10 menit, pewarna akan mewarnai benang wol kemudian benang
diangkat dan dicuci dengan akuades. Kemudian benang dimasukkan ke dalam
larutan basa yaitu 10 mL amonia 10 % (yang dilarutkan dalam etanol 70 %) dan
didihkan hingga zat warna pada benang wol lepas dan masuk ke dalam larutan
basa. Larutan basa yang diperoleh digunakan sebagai cuplikan sampel pada
analisis kromatografi kertas dan spektrofotometer UV-Vis.

2.4 Analisis Kualitatif dengan Kromatografi Kertas (SNI-01-28951992)


Ekstrak yang telah dipekatkan dan larutan pembanding ditotolkan pada
kertas kromatografi menggunakan pipa kapiler. Kertas dimasukkan ke dalam
bejana kromatografi yang sudah dijenuhkan terlebih dahulu dengan uap eluen.
Kemudian bercak reterdasi solute (Rf) dibandingkan antara sampel dan baku
pembanding. Titik awal penotolan berada 1,5 cm dari tepi bawah kertas.

2.5 Analisis Kuantitatif menggunakan Spektrofotometer UV-Vis (SNI-01-


28951992)

2.5.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum


Pengukuran panjang gelombang maksimum Rhodamin B dilakukan
dengan menggunakan larutan baku Rhodamin B konsentrasi 1,5 ppm dan blanko
yang berupa akuades. Pengukuran dilakukan pada daerah sinar tampak pada
panjang gelombang 400-750 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
2.5.2 Penentuan Kadar Rhodamin B pada Sampel
Blanko, deret standar, dan larutan sampel diukur absorbansinya pada
panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer UV-Vis,
kemudian dibuatkan kurva kalibrasi. Penentuan kadar Rhodamin B dalam sampel
menggunakan kurva kalibrasi dengan persamaan regresi.

Anda mungkin juga menyukai