Bab 18 Mata Dan Telinga
Bab 18 Mata Dan Telinga
611
612
Catatan Fisiotogi: Fungsi Glanduta Tarsalis 612 Gambaran Radiografi Cavitas Orbitatis 626
Apparatus Lacrima[is 614 Tetinga 626
Orbita 614 Catatan Fisiotogi: Gerakan Tutang Pendengaran 633
Mata 619 Nervus Facidtis 635
Catatan Fisiotogi: Fungsi Cornea 622 Nervus Vestibutocochtearis 636
I I asalah mata berkisar dari kecil sampai besar. Con.junctivitis, Masalah telinga juga sangat bervariasi. Trauma pada telinga luar,
lVlniruf , abrasi cornea, corpus ali enum di cornea, iritis acuta, dan tuli, Iemak yang berlebihan di dalam meatus acusticus externus, otitis
laserasi kelopak mata. Kehilangan penglihatan mendadak, trauma media beserta komplikasinya dan penyakit-penyakit yang mengenai
kimiawi, hifema (perdarahan di camera anterior mata), perforasi bola Iabirin merupakan sedikit masalah medis yang membutuhkan
mata, fraktur terbuka sinus maxillaris, dan glaukoma akut mungkin pengobatan.
ditemui oleh tenaga medis pada situasi darurat. Masalah mata Dalam bab ini, ditin.iau anatomi normal mata dan telinga,
sebelumnya dan manifestasi pada mata dari penyakit sistemik juga termasuk susunan dan fungsi otot-otot intraocular dan extraocular,
dapat ditemui. serta anatomi klinik dari telinga luar dan tengah.
N. infratrochlearis
punctum dan papilla lacrimalis N. supratrochlearis
N. supraorbitalis
muara glandula tarsalis
septum orbitale
caruncula lacrimalis
saccus lacrimalis
plica semilunaris glandula lacrimalis
, ligamentum palpebrale
mediale
ligamentum palpebrale
laterale
tarsus
\ _*u
ductus lacrimalis
di dalam canalis
nasolacrimalis
t\ \
meatus nasi inferior
di dalam cavitas nasi
\\ \r
'/7 Cornea ltl/
conjunctica menutupi sclera \_-
\
\-
os frontale
tarsus superior
iris
glandula tarsalis
bulu mata
glandula sebacea
sulcus
G subtarsalis
Gambar 18-1 A. Mata kanan, dengan palpebra dipisahkan untuk memperlihatkan muara glandula tarsalis, plica semilunaris, caruncula lacrimalis,
dan punctum lacrimale. B. Mata kiri, memperlihatkan lamina tarsalis superior dan inferior, glandula lacrimalis, saccus lacrimalis, dan ductus lacrimalis.
Perhatikan bahwa sebagian kecil septum orbitale dipotong untuk memperlihatkan glandula lacrimalis dan lemak yang ada di bawahnya (kuning). C.
Potongan sagittal melalui palpebra superior dan fornix superior conjunctiva. Perhatikan adanya otot polos di dalam musculus levator palpebrae superioris.
614 BAB 18
Di dekat sudut medial mata, terdapat penonjolan kecil di superioris. Glandula ini terletak di atas bola mata, di bagian
palpebra, disebut papilla lacrimalis. Pada puncak papilla terdapat anterior dan superior orbita, posterior terhadap septum orbitale
lubang kecil, punctum lacrimale, yang berhubungan dengan (Gambar 18-1). Kelenjar bermuara ke dalam bagian lateral fornix
canaliculus lacrimalis (Gambar 18-1). Papilla lacrimalis menonjol superior glandula conjunctiva melalui 12 ductus.
ke dalam lacus, punctum dan canaliculus mengalirkan air mata ke
dalam hidung. Persarafan
Conjunctiva adalah membrana mucosa iipis yang melapisi
palpebra, melipat pada fornix superior dan inferior untuk Persarafan sekretomotorik parasimpatik berasal dari nucleus
melapisi permukaan anterior bola mata (Gambar 18-1). Epitelnya lacrimalis nervus facialis. Serabut-serabut preganglionik mencapai
melaniutkan diri dengan epitel comea. Bagian lateral atas fornix ganglion pterygopalatinum (sphenopalatinum) melalui nervus
superior ditembus oleh ductus glandula lacrimalis (Lihat kolom intermedius dan ramus petrosus major serta melalui nervus
berikutnya). Jadi conjunctiva membentuk ruang potensial, yaitu canalis pterygoidei. Serabut-serabut posganglionik meninggalkan
saccus conjunctivalis, yang terbuka ke fissura palpebrae. ganglion dan bergabung dengan nervus maxillaris. Kemudian
Di bawah kelopak mata terdapat alur, sulcus subtarsalis, yang serabut ini berjalan di dalam ramus zygomaticus dan nervus
berjalan dekat dan parallel dengan pinggir palpebra (Gambar zygomaticotemporalis, dan mencapai glandula lacrimalis melalui
18-1). nerlrrs lacrimalis.
Kerangka palpebra dibentuk oleh lembaran fibrosa, septum Persarafan posganglionik simpatik berasal dari plexus
orbitale (Gambar 18-1). Septum ini melekat pada periosteum di caroticus internus dan berjalan melalui nervus petrosus profundus,
pinggir orbita. Septum orbitale menebal untuk membentuk lamina nervus canalis pterygoidei, nerr,'us maxillaris, nervus zygomaticus,
tarsalis inferior dan superior. Ujung lateral lamina dilekatkan oleh nervus zygomaticotemporalis, dan akhirnya nervus lacrimalis.
sebuah pita, ligamentum palpebrale laterale, pada tuberculum
tepat di sebelah dalam pinggir orbita. Ujung medial lamina
dilekatkan oleh sebuah pita, Iigamentum palpebrale mediale, ke
I Ductus lacrimalis
crista ossis lacrimalis (Gambar 1B-1). Glandula tarsalis tertanam di Air mata mengalir membasahi cornea dan berkumpul di dalam
dalam permukaan posterior lamina tarsalis. lacus lacrimalis. Dari sini, air mata masuk ke canaliculi lacrimales
Permukaan superficial lamina tarsalis dan septum orbita melalui puncta lacrimalia. Canaliculi lacimales berjalan ke
diliputi oleh serabut-serabut palpebra musculus orbicularis medial dan bermuara ke dalam saccus lacrirnalis (Gambar 18-1),
oculi (Gambar 1B-1). Aponeurosis dari insersi musculus levator yang terletak di dalam alur lacrimalis di belakang ligamentum
palpebrae superioris menembus septum orbitale untuk mencapai palpebrae mediale dan merupakan ujung atas yang buntu dari
permukaan anterior lamina tarsalis superior dan kulit (Gambar ductus nasolacrimalis.
18-1). Ductus nasolacrimalis panjangnya lebih kurang 0,5 inci (1,3
cm) dan keluar dari ujung bawah saccus lacrimalis (Gambar 18-1).
I Gerakan Palpebrae Ductus berjalan ke bawah" belakang dan lateral di dalam canalis
osseosa dan bermuara ke dalam meatus nasi inferior. Muara ini
Posisi palpebra pada waktu istirahat tergantung pada tonus dilindungi oleh lipatan membrana mucosa yang dikenal sebagai
musculus orbicularis oculi dan musculus levator palpebrae plica lacrimalis. Lipatan ini mencegah udara masuk melalui
superioris serta posisi bola mata. Palpebra menutup oleh ductus ke dalam saccus lacrimalis pada waktu membuang ingus.
kontraksi musculus orbicularis oculi dan relaksasi musculus
levator palpebrae superioris. Mata dibuka oleh kontraksi musculus
levator palpebrae superioris yang mengangkat palpebra superior. Orbita
Pada waktu melihat ke atas, musculus levator palpebrae superioris
berkontraksi, dan palpebra superior bergerak bersama bola mata.
Pada waktu melihat ke bawah, kedua palpebra bergerak, palpebra
( Margo Orbitalis
superior terus menutupi cornea bagian atas, dan palpebra inferior -Margo orbitalis dibentuk oleh os frontale, maxilla, dan os
agak tertarik ke bawah oleh conjunctiva yang melekat pada sclera zygomaticum.
dan palpebra inferior.
Origo dan insersi otot-otot palpebra diringkas dalam Tabel
1B-1. I Cavitas Orbitalis
Cavitas orbitalis berbentuk pyramid dengan basis di depan
dan apeks di belakang (Gambar 1B-2). Dinding-dinding orbita
Apparatus Lacrimalis diperlihatkan dalam Gambar 18-2.
( Glandula Lacrimalis
Atap: Dibentuk oleh pars orbitalis ossis frontalis, yarrg
memisahkan cavitas orbitalis dari fossa cranii anterior dan
Glandula lacrimalis terdiri atas pars orbitalis yang besar dan lobus frontalis hemisphere cerebri.
pars palpebralis yang kecil, yang berhubungan satu dengan yang Dasar: Dibentuk oleh lamina orbitalis ossis maxillaris, yang
Iain pada ujung lateral aponeurosis musculus levator palpebrae memisahkan cavitas orbitalis dari sinus maxillaris.
\AATA DAN TELINGA 615
Otot.olot Palpebra
M.orbicularis sculi {lihat
Tabel 13-2)
M.levator palpebrae Permukaan anterior dan Ototlurik.oleh :
superioris :
pinggir atas lamina N:oculomotorius; otot
tarsalis superior polos oleh saraf simpatik
Dinding lateral: Dibentuk oleh os zygomaticum dan ala major Incisura supraorbitalis (foramen): Incisura supraorbitalis
ossis sphenoidalis (Cambar 18-2). terletak pada margo orbitalis superior (Gambar 1B-2). Incisura
Dinding medial: Dibentuk dari depan ke belakang oleh ini dilalui oleh arteria, vena dan nervus supraorbitalis.
processus frontalis ossis maxillaris, os lacrimale, lamina Sulcus dan canalis infraorbitalis: Terletak pada dasar orbita
orbitalis ossis ethmoidalis (yang memisahkan cavitas orbitalis di lamina orbitalis ossis maxillaris (lihat Gambar L8-4). Sulcus
dari sinus ethmoidalis), dan corpus ossis sphenoidalis. dan canalis ini dilewati oleh nervus infraorbitalis (lanjutan
nervus maxillaris) dan pembuluh darah.
Canalis nasolacrimalis: Terletak di anterior pada dinding
Foramina ke dalam Cavitas Orbitalis medial. Canalis ini berhubungan dengan meatus nasi inferior
Foramina ke dalam cavitas orbitalis diperlihatkan dalam Gambar (Gambar 1B-1), dan dilalui oleh ductus nasolacrimalis.
78-2. Fissura orbitalis inferior: Terletak di posterior antara maxiila
dan ala major ossis sphenoidalis (Gambar 18-2); berhubungan
Aditus orbitalis: Terletak di anterior (Gambar 18-2). Kira-kira dengan fossa pterygopalatina. Fissura ini dilalui oleh nervus
seperenam bola mata terbuka, dan sisanya dilindungi oleh maxillaris dan ramus zygomaticus nervi maxillaris, vena
dinding-dind ing orbita. ophthalmica inferior, dan saraf simpatik.
616 BAB 18
Fissura orbitalis superior: Terletak di posterior antara ala Canalis opticus: Terietak di posterior pada ala minor ossis
major dan minor ossis sphenoidalis (Garnbar 18-2); ber- sphenoidalis (Gambar 18-2); berhubungan dengan fossa cranii
hubungan dengan fossa cranii media. Fissura ini dilalui oleh media. Canalis ini dilalui oleh nervus opticus dan arteria
nervus lacrimalis, nervus frontalis, nervus trochlearis, nervus ophthalmica.
oculomotorius (divisi superior dan inferior), nervus abducens,
nervus nasociliaris, dan vena ophthalmica superior.
N. trochlearis
M. rectus lateralis
M. rectus lateralis
N. abducens
ganglion ciliare
M. obliquus inferior
M rectus inferior
N. infraorbitalis
M. obliquus inferior
M. rectus medialis
N. nasociliaris N. oculomotorius
A B
supraorbitalis
N. supra M. rectus superior
M. levator palpebrae superioris
pars orbitalis ossis frontalis fissura orbitalis
M. obliquus superior
fissura orbitalis
superior V. ophthalmica
N. trochlearis
os zygomaticum
divisi superior
N. oculomotorius
canalis opticus N. nasociliaris
N. abducens
fissura
orbitalis
inferior
divisi inferior
ala minor ossis
sphenoidalis
maxilla
'l(- \
N. oculomotorius
M. rectus inferior
os ethmoidale
A. ophthalmica
os lacrimale
M. rectus medialis D
N. opticus
Gambar 18-2 A, Bola mata kanan dilihat dari depan. B. Otot dan nervus orbita kiri dilihat dari depan. C. Tulang yang
membentuk dinding orbita kanan. D. Canalis orbitalis dan fissura orbitalis superior dan inferior kiri.
MATA DAN TELINGA 617
I Fascia Orbitalis
dan menembus sclera pada suatu titlk di medial polus posterior
bola mata. Dl sini, meningen menyatu dengan sclera, sehingga
Fascia orbitalis adalah periosteum tuiang-tu1ang yang menyusun spatium subarachnoideum yang berisi liquor cerebrospinaiis
dinding orbita. Melekat secara longgar pada tulang dan meluas ke depan dari fossa cranii media, di sekitar nervus
meneruskan diri melalui foramina dan fissura dengan periosteum opticus, dan melalui canalis opticus sampai ke bola mata. Karena
yang meliputi permukaan iuar tulang-tulang Musculus Miiller, itu penlngkatan tekanan liquor cerebrospinalis di dalam rongga
atau musculus orbitalis, adalah selapis tipis otot polos yang cranium diteruskan ke bagian belakang bola mata.
menghubungkan fissura orbitalis inferior. Otot ini disarafi oleh
saraf simpatik, dan fungsinya tidak diketahui. Nervus Lacrimalis
Nervus lacrimalis berasal dari divisi ophthalmica nervus
I Nervus pada Orbita trigeminus. Nervus ini masuk orbita melalui bagian atas fissura
orbitalis superior (Gambar 18-2) danberjalanke depan di sepanjang
Nervus Opticus pinggir atas musculus rectus lateralis (Gambar 18-3). Nervus ini
Nervus opticus masuk ke orbita melalui canalis opticus dari fossa bergabung dengan cabang nervus zygomaticotemporalis, yang
cranii media (Gambar 18-3), disertai oleh arteria ophthalmica, kemudlan keluat dan masuk ke dalam glandula lacrimalis (serabut
yang terletak di sisi lateral bawahnya. Nervus ini dikelilingi oleh sekretomotorik parasimpatik). Nervus lacrimalis berakhir dengan
selubung piamater, arachnoideamater, dan duramater (Cambar menyarafi kulit baglan lateral palpebra superior.
1B-9). Berialan ke depan dan lateral di dalam kerucut muscuil recti
sinus ethmoidalis
lvl. obliquus superior
N. ethmoidalis anterior
trochlea infratrochlearis
N. supratrochlearis
l\.4. levator palpebrae superioris
N. supraorbitalis
N. frontalis
M. rectus M. levator palpebrae
superioris
glandula lacrimalis
l\il. rectus superior
glandula lacrimalis
N. ciliares longi
N. lacrimalis
N. nasociliaris
N. ciliares
breves
M. rectus medialis
N. abducens N. ophthlamicus
/t tt
It
v
f 'l
8
n
tt
!-
N. lacrimalis A. meningea media
\i
ganglion ciliare N. mandibularis
N. maxillaris
N. nasociliaris
ganglion trigeminus
N. opticus
N. trigeminus
N. trochlearis N. abducens
A. carotis interna
A. ophthalmica N. trochlearis
sinus cavernosus N. oculomotorius
A. cerebri anterior infundibulum
chiasma opticum
Gambar 18-3 Orbita kiri dan kanan dilihat dari atas. Atap orbita, yang dibentuk oleh pars orbitalis ossis frontalis, pada kedua
sisi telah dibuang, Pada sisi kiri, musculus levator palpebrae superioris dan musculus rectus superior juga dibuang untuk
memperlihatkan struktur-struktur yang ada di bawahnya.
618 BAB 18
Nervus Trochlearis
Nervus Nasociliaris
Nerr,rrs trochlearis masuk orbita melalui bagian atas fissura
orbitalis superior (Gambar 18-2). Nervus ini berjalan ke depan dan Nervus nasociliaris berasal dari divisi ophthalmica nervus
menyarafi musculus obliquus superior (Gambar 18-3). trigeminus. Nervus ini masuk orbita melalui bagian bawah fissura
orbitalis (Gambar 18-2), melintas di atas nervus opticus, berjalan
Nervus Oculomotorius ke depan sepanjang pinggir atas musculus rectus medialis dan
berakhir dengan bercabang dua menjadi nenrrs ethmoidalis
Ramus superior nervi oculomotorii masuk orbita melalui bagian anterior dan nervus infratrochlearis (Gambar 1B-3).
bawah fissura orbitalis superior. (Gambar 1B-2). Cabang ini
ganglion ciliare
sinus frontalis
N. ciliaris brevis
dari ganglion ciliare
M. obliquus superior
N. opticus
divisi superior
N. oculomotorius
M. obliquus inferior
divisi inferior
N. oculomotorius
ganglion pterygopalatinum
N. infraorbitalis
fossa pterygopalatina
N. palatinus major
dan minor
N. alveolaris
superior anterior
sinus maxillaris
Gambar 18-4 Otot dan nervus orbita kanan dilihat dari lateral. Juga diperlihatkan nervus maxillaris dan ganglion
pterygopalatinum.
hIATA DAN TELINGA 619
Karena musculus rectus superior dan inferior berinsersi pada Otot-Otot lntrinsik
sisi medial sumbu vertical bola mata, otot-otot ini tidak hanya
mengangkat dan menurunkan cornea, tetapi juga memutar bola Otot-otot intrinsik tidak volunter adalah musculus ciliaris dan
mata ke medial (Gambar 18-5). Agar musculus rectus superior musculus constrictor serta musculus dilatator papillae. Otot-
dapat menaikkan cornea langsung ke atas, otot ini harus dibantu otot ini tidak ikut berperan pada gerakan bola mata dan akan
oleh musculus obliquus inferior. Agar musculus rectus inferior dibicarakan kemudian.
dapat menurunkan cornea secara langsung, otot ini harus
dibantu oleh musculus obliquus superior (Gambar 18-6 dan 18-7).
Perhatikan bahwa tendo musculus obliquus superior berjalan
I Selubung Fascial Bola Mata
melalui trochlea fibrocartilaginosa melekat ke os frontaie. Tendo Selubung fascial meliputi bola mata dari nervus opticus sampai
kemudian berbelok ke belakang dan lateral dan dilekatkan ke ke limbus corneae (Gambar 18-9). Selubung ini memisahkan bola
sclera di bawah musculus rectus superior. mata dari corpus adiposum orbitae dan menyediakan wadah
Origo, insersi, persarafarL, dan fungsi otot-otot bola mata agar bola mata dapat bergerak dengan bebas. Selubung fascial ini
diringkas dalam Tabel 18-1. Pelajari dengan saksama Gambar ditembus oleh tendo otot-otot orbita dan rnelipat pada masing,
1 8-8. masing tendo sebagai selubung tubular. Selubung untuk tendo
sumbu vertikal
sumbu
tr
H,r. )""tu(
medialis
M. rectus 6M. rectus
lateralis inferior
M. rectus
inferior
tt
sumbu
transversus sumbu vertical
M. rectus lateralis
lvl. rectus
lateralis
M. rectus inferior
M. rectus M. rectus
superior medialis
c
Gambar 18-5 Fungsi empat musculi recti pada gerakan bola mata.
I'IIATA DAN TELINGA 621
musculus rectus medialis dan lateralis melekat pada dinding Lapisan Bola Mata
medial dan lateral orbita melalui ligamentum berbentuk segitiga
yang disebut lacertus musculi recti medialis dan lateralis. Bagian Tunica Fibrosa
bawah selubung fascial yang berjalan di bawah bola mata dan Tunica fibrosa terdiri atas bagian posterior yang opak, sclera, dan
menghubungkan ligamentum lacertus musculi recti medialis dan bagian anterior yang transparan, cornea (Gambar 18-9).
lateralis menebal dan berfungsi menahan bola mata; bagian ini
disebut ligamentum suspensorium bulbi (Gambar 1B-9). Dengan Sclero
perantaraan ligamentum ini, bola mata seperti tergantung di Sclera yang opak terdiri dari jaringan fibrosa padat dan berwarna
antara dinding medial dan lateral orbita. putih. Di posterior, sclera ditembus oleh nervus opticus dan
menyatu dengan selubung dura nerlrrs ini (Gambar 18-9). Lamina
I Struktur Mata cribrosa adalah daerah sclera yang ditembus oleh serabut-serabut
nervus opticus.
Bola mata (Gambar 1B-9) tertanam di dalam corpus adiposum Sclera juga ditembus oleh arteri dan nervus ciliaris dan
orbitae, tetapi dipisahkan dari corpus adiposum ini oleh selubung pembuluh venanya, yaitu venae vorticosae. Ke arah depan sclera
fascial bola mata. Bola mata terdiri dari tiga lapisan, dari luar ke langsung beralih menjadi cornea pada pertemuan sklera-kornea
dalam adalah tunica fibrosa, tunica vasculosa yang berpigmen, atau limbus.
dan tunica nervosa.
sumbu vertikal
M. obliquus superior
sumbu transversus
sumbu vertikal
M. obliquus superior
sumbu
sagittalis
sumbu
sagittalis € M. obliquus
inferior
A sumbu
transversus
trochlea
sumbu sagittalis M. obliquus
M. obliquus M. obliquus inferior
inferior
superior
sumbu transversus
Gambar 18-6 Fungsi musculus obliquus superior dan inferior pada gerakan bola mata.
622 BAB 18
Corneo
Cornea yang transparan, mempunyai fungsi utama merefleksikan
cahaya yang masuk ke mata (Gambar 18-9). Di posterior ber- Fungsi Cornea
hubungan dengan humor aquosus. Cornea merupakan medium refraksi yang sangat penting.
Kemampuan refraksi terjadi pada facies anterior cornea, di
Suplai darah: Cornea adalah avaskular dan sama sekali tidak mana indeks refraksi cornea (1.38) yang besarnya berbeda
mempunyai aliran limfe. Cornea mendapatkan nutrisi dengan
dari udara. Harus diperhatikan manfaat lapisan air mata untuk
cara difusi dari humor aqueus dan dari kapiler yang terdapat
mempertahankan lingkungan normal untuk sel-sel epitel cornea.
dipinggirnya.
Persarafan: Nervi ciliares longi dari divisi ophthalmica nervus
trigeminus.
M. rectus superior
c-
M. rectus medialis
C M. rectus lateralis
Gambar 18-7 Fungsi keempat musculus rectus dan kedua musculus obliquus pada orbita kanan, dengan menganggap setiap
otot bekeia sendiri-sendifl. Posisi pupil terhadap bidang vertikal dan horizontal harus diperhatikan pada setiap kasus. Fungsi
musculus rectus superior dan inferior serta musculus obliquus pada mata orang hidup dijelaskan secara klinis.
tvtATA DAN TELTNGA 623
Tunica Vasculosa Pigmentosa Corona ciliaris adalah bagian posterior corpus ciliare, dan
permukaannya mempunyai alur-alur dangkal disebut striae
Tunica vasculosa pigmentosa dari belakang ke depan terdiri dari
ciliares.
choroidea. corpus ciliare, dan iris.
Processus ciliaris adalah lipatan-lipatan yang teisusun radier,
Choroideo di mana pada permukaan posteriornya melekat ligamentum
Choroidea terdiri atas lapisan luar berpigmen dan lapisan dalam suspensorim lentis.
yang sangat vascular. Musculus ciliaris (Gambar 18-9) terdiri atas serabut-serabut
otot polos merldianal dan sirkular. Serabut meridianal berjalan ke
Corpus Gliore belakang dari area limbus corneae menuju ke processus ciliaris.
Corpus ciliare ke arah posterior dilanjutkan oleh choroidea, dan Serabut-serabut sirkular berjumlah sedikit dan terletak di sebelah
ke anterior terletak di belakang batas perifer iris (Gambar 18-9). dalam serabut meridianal.
Corpus ciliare terdiri atas corona ciliaris, processus clliarls, dan
musculus ciliaris.
s3:'
Gambar 18-8 Posisi utama mata kanan dan kiri dan fungsi musculi rectus dan musculi obliquus yang terutama berfungsi untukgerakan mata. A. Mata
kanan, musculus rectus superior; mata kiri, musculus obliquus inferior. B. Kedua mata, musculus rectus superior dan musculus obliquus inferior, C. l'4ata
kanan, musculus obliquus inferior; mata kiri, musculus rectus superior. D. l4ata kanan, musculus rectus lateralis; mata kiri, musculus rectus medialis.
E. Posisi awal, dengan mata difikasi pada jaraktertentu. F. Mata kanan, musculus rectus medialis; mata kiri, musculus rectus lateralis. G. Mata kanan.
musculus rectus inferior; mata kiri, musculus obliquus superior. H. Kedua mata, musculus rectus inferior dan musculus obliquus superior. L lvata kanan,
musculus obliquus superior; mata kiri, musculus rectus inferior.
624 BAB 1a
a Persarafan: Musculus ciliaris disarafi oleh serabut para- lris don Pupil
simpatik dari nervus oculomotorius. Setelah bersinaps di Irls adalah diaphragma berpigmen yang tipis dan kontraktil
ganglion ciliare, serabut-serabut posganglionik berjalan ke dengan lubang di tengahnya, yaitu pupil (Gambar 18-9). Iris
depan ke bola mata di dalam nervus ciliaris brevis. terletak di dalam humor aquosus di antara cornea dan lensa.
I Fungsi: Kontraksi musculus ciliaris, terutama serabut- Pinggir iris melekat pada permukaan anterior corpus ciliaris. Iris
serabut meridianal menarik corpus ciliare ke depan. Ha1 membagi ruang antara lensa dan cornea menjadi camera anterior
ini menghilangkan tegangan yang ada pada ligamentum dan camera posterior.
suspensorium, dan lensa yang elastis menjadi lebih cembung. Serabut-serabut otot iris bersifat involunter dan terdiri dari
Keadaan ini meningkatkan daya refraksi lensa. serabut-serabut sirkular dan radial. Serabut-serabut sirkular
lacertus musculi
M. rectus medialis
)
(\ recti lateralis
M. rectus lateralis
t\ il
( (\ X-l membruna
A.retinae I | ( \\ vitrea
\\N hr\,"i*nn
(- '- rl \
t'\\\ ,(<"":::::
". - corpus adiposum
( ) ,"\\' /
sclera
-+* E.J;?':1,:,.",'
1)',
canalis hyaloideus
duramater
'^\
4.-^/'
--t\t,
r--
/--
arach noideamater
spatium subarachnoideum N. ciliaris longus
A. V centralis retinae
lacertus musculi recti
lateralis
B
ligamentum suspensorium
Gambar 18-9 A. Potongan horizontal melalui bola mata dan nervus opticus. Perhatikan bahwa arteria dan vena centralis
retinae melintasi spatium subarachnoideum untuk mencapai nervus opticus. B. Perhatikan laceftus musculi recti dan
suspensorium bulbi.
ITATA DAN TELINGA 625
membentuk musculus sphincter pupillae dan tersusun di sekitar ini dapat menimbulkan kerusakan degeneratif pada retina, yang
pinggir pupil. Serabut-serabut radial membentuk musculus berakibat kebutaan.
dilator pupillae, yang merupakan lembaran tipis serabut-serabut Fungsi humor aquosus adalah untuk menyokong dinding boia
radial dan terletak dekat permukaan posterior. mata dengan memberikan tekanan dari dalam, sehingga menjaga
bentuk bola matanya. Cairan ini juga memberi makanan pada
a Persarafan: musculus sphincter pupillae disarafi oleh serabut cornea dan lensa dan mengangkut hasil-hasil metabolisme. Fungsi
parasimpatik nervus oculomotodus. Setelah bersinaps di ini penting, karena comea dan lensa tidak mempunyai pembuluh
ganglion ciliare, serabut-serabut posganglionik berjalan ke darah.
depan ke bola mata di dalam nervi ciliares breves. Musculus
dilatator pupiliae disarafi oleh serabut simpatik, yang berjalan
CorpusVitreum
ke depan ke bola mata di dalam nervi ciliares longi.
.) Fungsi: Musculus sphincter pupillae mengecilkan pupil Corpus vitreum mengisi bola mata di belakang lensa (Gambar 18-9)
dalam keadaan cahaya terang dan selama berakomodasi. dan merupakan ge1 yang transparan. Canalis hyaloideus adalah
Musculus dilatator pupillae melebarkan pupil dalam keadaan saluran sempit yang berjalan melalui corpus vitreum dari discus
cahaya kurang terang atau keadaan di mana terdapat aktivitas nervi optici ke permukaan posterior lensa. Pada janin saluran ini
simpatik yang berlebihan seperti dalam keadaan takut. berisi A.hyaioidea, yang menghilang beberapa saat sebelum lahir-
Fungsi corpus vitreum adalah membantu meningkatkan daya
Tunica Nervosa: Retina pembesaran mata. juga menyokong permukaan posterior leirsa
Retina terdiri dari pars pigmentosa di sebelah luar dan pars dan membantu melekatkan pars nervosa ke pars pigmentosa
nervosa di sebelah dalam. Permukaan luar berhubungan dengan retina.
choroidea dan permukaan dalam berhubungan dengan corpus
vitreum (Gambar 18-9). Tiga perempat posterior retina merupakan Lensa (Lens)
organ receptor. Pinggir anteriornya membentuk cincin berombak, Lensa (Gambar 18-9) adalah struktur bikonveks yang transparary
ora serrata, yang merupakan ujung akhir pars nervosa. Bagian yang dibungkus oleh kapsul yang transparan. Terletak di belakang
anterior retina bersifat bukan merupakan reseptor dan hanya iris dan di depan corpus vitreum, serta dikelilingi processus
terdiri dari sel-sel berpigmen dengan lapisan epitel silindris di ciliaris.
lapisan dalam. Bagian anterior retina ini menutupi processus Lensa terdiri dari capsula elastis, yang membungkus epi-
ciliaris dan beiakang iris. theliun cuboideum, yang terbatas pada permukaan anterior
Pada pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong lensa; dan fibrae lentis yang dibentuk dari epithelium cuboideum
kekuningan, macula lutea, yang merupakan area retina dengan pada equator lentis. Fibrae lentis men1,'usun bagian terbesar lensa.
daya lihat yang palingjelas. Ditengahnya terdapat lekukal, disebut
fovea centralis (Gambar 18-9).
Nervus opticus meninggalkan retina kira-kira 3 mm dari sisi
medial macula lutea melalui discus nervi optici. Discus nervi
Perubahan Bentuk Lensa dan Akomsdasi
optici agak cekung pada bagian tengahnya, yaitu merupakan
tempat di mana nervus opticus ditembus oleh arteria centralis Capsula lentis yang elastis terdapat dalam keadaan tegang,
retinae (Gambar 18-9). Pada discus nervi optici tidak terdapat sel- menyebabkan lensa berada tetap dalam bentuk bulat dan bukan
sel batang dan kerucut, sehingga tidak peka terhadap cahaya dan berbentuk cakram. Regio equator atau di sekeliling lensa dilekatkan
disebut sebagai "bintik buta". Pada pemeriksaan oftalmoskop, pada processus ciliaris oleh ligamentum suspensorium. Tarikan
discus nervi optici tampak berwarna merah muda pucat, jauh dari serabulserabut ligamentum suspensorium yang tersusun
lebih pucat dari area retina di sekitamya. radier menyebabkan lensa elastis ini menjadi pipih, sehingga mata
dapat difokuskan pada objek-objek yang jauh.
I Anatomi Permukaan Mata Rangka sepertiga bagian luar meatus adalah cartilago elastis,
dan dua pertiga bagian dalam adalah tulang, yang dibentuk oleh
Penanda permukaan utama dikaitkan dengan mata diperlihatkan lempeng tympani. Meatus dilapisi oleh kulit, dan sepertiga bagian
dalam Gambar 18-12. luarnya mempunyai rambut, glandula sebacea, dan glandula
bola mata
M. rectus
lateralis
N. opticus
sinus sphenoidalis
A. basilaris
mesencephalon
Gambar 18-10 CT scan tengkorak memperlihatkan dinding orbita dan bola mata.
MATA DAN TELINGA 627
bola mata
N. opticus
Gambar 18-11 MRI axial (horizontal), memperlihatkan isi rongga orbita dan rongga otak. Perhatikan bahwa bola mata, nervus
opticus, chiasma opticum, dan otot-otot extraoculi dapat diidentifikasi,
ceruminosa. Glandula ceruminosa merupakan modifikasi ke- cavitas tympani dari meningen dan lobus temporalis cerebri di
lenjar keringat yang menghasilkan secret lilin berwarna coklat dalam fossa cranii media.
kekuningan. Rambut dan 1ilin ini merupakan barier yang lengket, Lantai dibentuk di bawah oleh lempeng tipis tulang, yang
untuk mencegah masuknya benda asing. mungkin sebagian diganti oleh jaringan fibrosa. Lempeng
Saraf sensorik yang menyarafi kulit yang melapisi meatus ini memisahkan cavitas tympani dari bulbus superior vena
berasal dari nervus auriculotemporalis dan ramus auricularis jugularis interna (Gambar 18-16).
nervi vagi. Dinding anterior dibentuk di bawah oleh lempeng tipis tulang
Aliran limfe menuju ke nodi parotidei superficiales, mastoidei, yang memisahkan cavitas tympani dari arteria carotis interna
dan cervicales superfi cia les. (Gambar 18-16). Pada bagian atas dinding anterior terdapat
muara dari dua buah saluran. Saluran yang lebih besar dan
margo orbitalis
sclera
caruncula lacrimalis
cornea
lacus lacrimalis
iris
plica semilunaris
plexus arteriae
lacus lacrimalis conjunctivae su perf iciales
caruncula lacrimalis
r'18
papilla lacrimalis
Gambar 18-12 l4ata kiri seorang wanita berusia 29 tahun. A. Struktur utama dilihat pada pemeriksaan mata, B. Pembesaran
sudut medial di antara kelopak mata. C. Palpebra inferior, ditarik ke bawah dan sedikit dieversi untuk memperlihatkan punctum
lacrimale.
pertama cochlea yang ada di bawahnya (Gambar 18-13 dan Medial dari fenestra ini terdapat perilympha pada ujung
18-15). Di atas dan belakang promontorium terdapat fenestra buntu scala tympani. (Lihat ha1. 636).
vestibuli, yang berbentuk lonjong dan ditutupi oleh basis
stapedis. Pada sisi medial fenestra terdapat perilympha Kerang tulang yang berkembang dari dinding anterior meluas
scalae vestibuli telinga dalam. Di bawah ujung posterior ke belakang pada dinding medial di atas promontorium dan di
promontorium terdapat fenestra cochleae, yang berbentuk atas fenestra vestibuli. Kerang ini menyokong musculus tensor
bulat dan ditutupi oleh membrana tympanica secundaria. tympani. Ujung posteriornya melengkung ke atas dan membentuk
lvlATA DAN TELINGA 629
helix
tl,l,ltt,,
crus longum incudis pars flaccida
traous
-F
pars tensa
A concha
lobulus kerucut cahaya (cone of light)
os malleus
os tncus
os stapes
canalis semicircularis
N. vestibularis
N. cochlearis
N. facialis
cochlea
promontoriunl
meatus acusticus
externus M. tensor tympani
B lobulus
A. carotis interna
tuba auditiva
N. facialis
processus styloideus
Gambar 18-13 A. Bagian-bagian auricula telinga luar. Panah menunjukkan arah tarikan auricula yang harus dilakukan untuk
meluruskan meatus acusticus externus sebelum memasang otoskop pada orang dewasa. B, Bagian luar dan tengah telinga
kanan, dilihat dari depan. C. Membrana tympanica kanan dilihat melalui otoskop.
takil9 disebut processus cochleariformis. Di sekeliling takik ini Sesampainya di dinding posterior prominentia ini melengkung ke
tendo musculus tensor tympani membelok ke lateral untuk sampai bawah di belakang pyramis.
ke tempat insersinya yaitu manubrium ma1lei (Gambar 18-16).
Sebuah rigi bulat berjalan secara horizontal ke belakang, di Membrana Tympanica
atas promontorium dan fenestra vestibuli dan dikenal sebagai Membrana tympanica (Gambar 18-13) adalah membrana fibrosa
prominentia canalis nervi facialis (berisi nervus facialis). tipis yang berwarna kelabu mutiara. Membrana ini terletak
630
tuba auditiva
promontorium
stapes
malleus
tncus
cavitas tympani
ductus endolymphaticus
meatus acusticus
externus
canalis semicircularis
lateralis
sinus sigmoideus
antrum mastoideum
/rA\- basisstaoedis
tt[-.ffi
-r==/stapes
Gambar 18-14 A. Bagian-bagian telinga kanan dalam hubungannya dengan os temporale, dilihat dari atas. B. Tulang-tulang
pendengaran,
I'AATA DAN TELINGA 631
miring, menghadap ke bawah, depary dan lateral Permukaannya tulang. Alur itu, sulcus lympanicus, di bagian atasnya berbentuk
cekung ke lateraf dan pada cekungan yang paling dalam terdapat incisura. Dari sisi-sisi incisura ini berjalan dua piica, plica mallearis
lekukan kecil, umbo, yang dibentuk oleh ujung manubrium anlerior dan posterior, yang menuju ke processus lateralis mallei.
ma1lei. Jika membran terkena cahaya otoskop, bagian cekung ini Daerah segitiga kecil pada membrana tympanica yang dibatasi
menghasilkan kerucut cahaya, yang memancar ke anterior dan oleh plica-plica tersebut lemas dan disebut pars flaccida (Gambar
inferior dari umbo. 18-13). Bagian lairmya tegang disebut pals tensa. Manubrium
Membrana tympanica berbentuk bulat dengan diameter lebih mallei dilekatkan di bawah pada permukaan dalam membrana
kurang 1 cm. Pinggirnya tebal dan meiekat di dalam alur pada tympanica oleh membrana mucosa.
tegmen tympani
recessus epitympanicus
ligamentum posterius
caput mallei crus longum
incudis
M. stapedius
pyramis
tensor tympani
tuba auditiva
anterior
cavitas tympani cellulae mastoideae
A. carotis interna
manubrium mallei
membrana tympanica
N. facialis
basis stapedis chorda tympani
processus styloideus
ganglion genicuiatum
aditus ad antrum
M. tensor tympani
pyramrs
promontorium
fenestra cochleae
N facialis
processus styloideus
Gambar 18-15 A. Dinding lateral cavitas tympani dextra dilihat dari sisi medial, Perhatikan letak ossicula dan antrum
mastoideum. B. Dinding medial cavitas tympani dextra dilihat dari sisi lateral. Perhatikan posisi nervus facialis di dalam canalis
osseus.
632 BAB 18
Membrana tympanica sangat peka terhadap nyeri dan bersendidi posterior dengan incus. Collum adalah bagian
permukaan luarnya disarafi oleh nervus auriculotemporalis dan sempit di bawah caput. Manubrium berjalan ke bawah
ramus auricularis nervi vagi. dan belakang dan melekat dengan erat pada permukaan
medial membrana tympanica. Manubrium ini dapat dilihat
Ossicu la Aud itus (Tu lang-Tu lang Pendengaran) melalui membrana tympanica pada pemeriksaan dengan
otoskop. Processus anterior adalah tonjolan tulang kecil yang
Ossicula auditus adalah malleus, incus, dan stapes (Gambar 1B-14
dihubungkan dengan dinding anterior cavitas tympani oleh
dan 1B-15).
sebuah ligamen. Processus lateralis menonjol ke lateral dan
I Malleus adalah tulang pendengaran terbesar, dan mempunyai melekat pada plica mallearis anterior dan posterior membrana
capuflcollum, crus longum atau manubrium, sebuah processus tympanica.
anterior dan processus lateralis. Caput berbentuk bulat dan
ganglion geniculatum
canalis
semicircularis lateralis piamater
>.* arach noid ea mater
r,'l:iarillii:'':iriii i,\ lapisan meningeal duramater
.Y M. tensor tympani
anterior
{ processus cochleariformis
-\ tuba auditiva
r)\
/(l
chorda tympani
plexus sympathicus
cellulae mastoideae sinus petrosus inferior
N. facialis ramus tympanrcus
N. glossopharyngeus
chorda tympani
bulbus superior V. jugularis interna
M. stapedius
cochlea
Gambar 18-16 A. Cavitas tympani dan struktur yang ada di sekitarnya. Labyrinthus osseus (B) dan membranaceus (C)
MATA DAN TELINGA 633
a Incus mempunyai corpus yang besar dan dua crus (Gambar lateral yang berlebihan, menyebabkan pemisahan sementara
18-14). Corpus berbentuk bulat dan bersendi di anterior facies articularis antara malleus dan incus, dan ini menyebabkan
dengan caput mallei. Crus longum berjalan ke bawahbelakang basis stapes tidak ditarik ke lateral dari fenestra vestibuli.
dan seiaiar dengan manubrium mallei. Uiung bawahnya Selama penghantaran getaran dari membrana tympanica
melengkung ke medial dan bersendi dengan caput stapedis. ke perilympha melalui ossicula, mengalami pembesaran dengan
Bayangannya pada membrana tympanica kadang-kadang rasio 1,3 berbanding.l. Ditambah lagi, luas membrana tympanica
dapat dilihat pada pemeriksaan dengan otoskop. Crus breve lebih kurang 17 kali leblh besar daripada luas basis stapedis, hal
menonjol ke belakang dan dilekatkan pada dinding posterior ini mengakibatkan tekanan efektif pada perilympha meningkat
dengan rasio 22 berbanding '1.
cavitas tympani oleh sebuah ligamen.
l) Stapes mempunyai caput, collum, dua lengan, dan sebuah
basis (Gambar 18-14). Caput kecil dan bersendi dengan crus
longum incudis. Collum sempit dan merupakan tempat
insersi musculus stapedius. Kedua lengan berjalan divergen
Tuba Auditiva
dari collum dan melekat pada basis yang lonjong. Pinggir
basis dilekatkan pada pinggir fenestra vestibuli oleh sebuah Tuba auditiva menghubungkan dinding anterior cavitas tympani
cincin fibrosa, yang disebut ligamentum annulare. ke nasopharynx (Gambar 18-13). Sepertiga bagian posteriornya
adalah tulang dan dua pertiga bagian anteriornya adalah kartilago.
Pada saat turury tuba berjalan di pinggir atas musculus constrictor
0tot-0tot Ossicula
pharynges superior. Tuba berfungsi menyeimbangkan tekanan
Otot-otot ossicula adalah musculus tensor tympani dan musculus udara di dalam cavitas tympani dengan nasopharynx.
stapedius.
Otot-otot ossicula, persarafannya, dan fungsinya diringkas
dalam Tabel 18-2.
Antrum Mastoideum
Antrum mastoideum terletak di belakang cavitas tympani di
dalam pars petrosa ossis temporalis (Gambar 18-14). Berhubungan
dengan cavitas tympani melalui aditus (Gambar 18-15).
malleus
II
:
ta
td
membrana tympanica
helicotrema
membrana
tympanica
.F
serabut basilar
pada membrana basilaris
Gambar lA-17 A. Getaran musik berjalan melalui meatus acusticus externus dan menyebabkan membrana tympanica
bergerak ke medial; caput mallei dan incus bergerak ke lateral, dan crus longum incudis beserta stapes bergerak ke lateral.
B. Gerakan ke medial dari basis stapedis pada fenestra vestibuli menyebabkan gemkan (knda panah) perilympha di dalam
scala vestibuli. Pada apex cocleae (helicotrema). gelombang kompresi di dalam perilympha diteruskan ke bawah scala tympani,
menyebabkan penonjolan ke luar dari membrana tympanica secundaria pada fenestra cochleae. C. Gerakan perilympha (tanda
panah) setelah gerakan basis stapedis. Perhatikan posisi serabut-serabut basilaris pada membrana basilaris.
lylATA DAN TELTNGA 635
Nervus Tympanicus
Seluruh perjalanan ner!'us facialis diuraikan di halaman 527.Pada
saat tiba di dasar meatus acusticus internus, Nervus facialis masuk Nervus tympanicus dipercabangkan dari nervus glosso-
ke dalam canalis facialis (Gambar 18-14). Nervus ini berjalan ke pharyngeus, tepat di bawah foramen jugulare. (Lihat ha1. 529).
lateral di atas vestibulum telinga dalam sampai mencapai dinding Nervus ini berjalan melalui dasar cavitas tympani dan pada
medial cavitas tympani. Di sini, nervus membesar membentuk promontorium (Gambar 18-16). Di sini nervus membentuk
ganglion geniculatum (Gambar 18-15 dan 18-16). Kemudian plexus tympanicus. Plexus tympanicus menyarafi lapisan cavitas
nerl.us membelok tajam ke belakang di atas promontorium. tympani dan mempercabangkan nervus petrosus minoq, yang
Sesampainya di dinding posterior cavitas tympani, nervus ini mengirim serabut-serabut sekretomotorik untuk glandula parotis
membelok ke bawah pada sisi medial aditus ad antrum (Gambar via ganglion oticum.
18-16). Kemudian nervus berjalan turun pada dinding posterior
cavitas tympani, di belakang pyramis, dan akhimya keluar melalui
foramen stylomastoideum ke dalam leher.
I Telinga Dalam atau Labyrinthus
Labyrinthus terletak di dalam pars petrosa ossis temporalis, medial
terhadap ielinga tengah (Gambar 18-1.4). Terdiri dari labyrinthus
I Cabang-Cabang Penting Pars osseus, tersusun dari sejumlah rongga di dalam tulang; dan
labyrinthus membranaceus, tersusun dari sejumlah saccus dan
lntrapetrosa Nervus Facialis
ductus membranosa di dalam labyrinthus osseus. Untuk deskripsi
Nervus petlosus major dicabangkan dari nervus facialis rinci struktur mikroskopik labyrinthus disarankan membaca buku
pada ganglion geniculatum (Gambar 18-16). Nervus ini histologi.
mengandung serabut-serabut preganglionik parasimpatik
yang berjalan ke ganglion pterygopalatinum, dan dari sini Labyrinthus Osseus
dilanjutkan melalui nervus zygomaticus dan nervus lacrimalis
ke glandula lacrimalis. Serabut-serabut posganglionik lainnya Labyrinthus osseus terdiri atas tiga bagian: vestibulum, canalis
berjalan melalui nervus nasalis dan nervus palatinus ke semicircularis, dan cochiea (Gambar 18-16). Ketiganya merupakan
kelenjar-kelenjar membrana mucosa hidung dan palatum. rongga-rongga yang terletak di dalam substantia compacta
Nervus petrosus major juga mengandung banyak serabut tulang. Mereka dilapisi oleh endosteum dan berisi cairan
pengecap dari membrana mucosa palatum. Nervus ini bening, perilympha, yang di dalamnya terdapat labyrinthus
keluar dari permukaan atas Pars Petrosa ossis temporalis membranaceus (Gambar 18-17).
dan akhimya bergabung dengan nervus Petrosus profundus Vestibulum, merupakan bagian tengah labyrinthus osseus,
dari plexus sympathicus pada arteria carotis interna dan terletak posterior terhadap cochlea dan anterior terhadap canalis
membentuk nervus canalis pterygoidei. Nervus ini berjalan ke semicircularis. Pada dinding lateralnya terdapat fenestra vestibuli
depan, masuk ke fossa pterygoidea, dan berakhir di ganglion yang ditutupi oleh basis stapedis dan ligamentum amularenya,
pterygopalatinum. dan fenestra cochleae yang ditutupi oleh membrana tympanica
Nervus ke musculus stapedius berasal dari nervus facialis secundaria (Gambar 18-17). Di dalam vestibulum terdapat
pada waktu nervus ini berjalan turun di dalam canalis facialis, sacculus dan utriculus labyrinthus membranosa (Gambar 18-16).
di belakang pyramis (Gambar 18-16). Nervus ini menyarafi Ketiga canalis semicircularis, yaitu canalis semicircularis
otot di dalam pyramis. superior, posterior, dan lateral bermuara ke bagian posterior
Chorda tympani berasal dari nervus facialis tepat di atas vetibulum. Setiap canalis mempunyai sebuah pelebaran diujungnya
foramen stylomastoideum (Gambar 18-L5). Nervus ini masuk disebut ampulla. Canalis bermuara ke dalam vestibulum melalui
cavitas tympani dekat pinggir posterior membrana tympanica. lima lubang, salah satunya dipergunakan bersama oleh dua canalis.
Kemudian berialan ke depan di atas membrana tympanica dan Di dalam canalis terdapat ductus semicircularis (Gambar 18-16).
menyilang pangkal manubrium mallei (Gambar 18-15). Nervus Canalis semicircularis superior terletak vertikal dan tegak
terletak di dalam celah di antara membrana mucosa dan lurus terhadap sumbu panjang os petrosum. Canalis semicircularis
lapisan fibrosa membrana tympanica. Nervus meninggalkan posterior juga vertikaf tetapi terletak sejajar dengan sumbu
cavitas tympani melalui fissura petrotympanica dan masuk ke panjang os petrosum. Canalis semicircularis lateralis terletak
636 BAB 18
horizontal pada dinding medial aditus ad antrum, di atas canalis di dalam kantung buntu kecil, yaitu saccus endolymphaticus
nervi facialis. (Gambar 18-16). Saccus ini terletak di bawah duramater pada
Cochlea berbentuk seperti rumah siput. Cohclea bermuara permukaan posterior pars petrosa ossis temporalis.
ke dalam bagian anterior vestibulum (Gambar 18-16). Umumnya Pada dinding utriculus dan sacculus terdapat receptor sensoris
terdiri atas safu pilar sentral, modiolus cochleae, dan modiolus khusus yang peka terhadap orientasi kepala akibat gaya berat atau
ini dikelilingi tabung tulang yang sempit sebanyak dua setengah tenaga percepatan lain.
putaran. Setiap putaran berikutnya mempunyai radius yang lebih Ductus semicircularis meskipun diametemya jauh lebih
kecil sehingga bangunan keseluruhannya berbentuk kerucut. kecil dari canalis semicircularis mempunyai konfigurasi yang
Apex menghadap ke anterolateral dan basisnya ke posteromedial. sama. Ketiganya tersusun tegak lurus satu dengan iainnya,
Putaran basal pertama dari cochlea inilah yang tampak sebagai sehingga ketigf bidang terwakili. Setiap kali kepala mulai atau
promontorium pada dinding medial cavitas tympani. berhenti bergerak, atau |ika kecepatan gerak kepala bertambah
Modiolus mempunyai basis yang lebar, terletak pada dasar atau berkurang, kecepatan gerak endolympha di dalam ductus
meafus acusticus internus. Modiolus ditembus oleh cabang-cabang semicircularis akan berubah sesuai dengan hal tersebut terhadap
nervus cochlearis. Pinggir spiraf lamina spiralis, mengeiilingi dinding ductus semicircularis. Perubahan ini dideteksi oleh
modiolus darr menonjol ke dalam canalis dan membagi canalis receptor sensoris di dalam ampulla ducfus semicircularis.
ini. Membrana basilaris terbentang dari pinggir bebas lamina Ductug cochlearis berbentuk segitiga pada potongan
spiralis sampai ke dinding luar tulang, sehingga membelah melintang dan berhubungan dengan sacculus melalui ductus
canalis cochlearis menjadi scala vestibuli di sebelah atas dan reuniens. Epitel sangat khusus yang terletak di atas membrana
scala tympani di sebelah bawah. Perilympha di dalam scala basilaris membentuk organ Corti dan mengandung receptor-
vestibuli dipisahkan dari cavitas tympani oleh basis stapedis dan receptor sensoris untuk pendengaran. Penjelasan rinci dari organ
ligamentum arurulare pada fenestra vestibuli. Perilympha di dalam Corti dapat dilihat dalam buku histologi.
scala tympani dipisahkan dari cavitas tympani oleh membrana
tympanica secundaria pada fenestra cochleae.
N ervus Vesti bu lococh learis
Labyrinthus Membranaceus
Setibanya di dasar meatus acusticus internus (lihat hal. 529), nervus
Labyrinthus membranaceus terletak di dalam labyrinthus osseus ini terbagi menjadi nervus vestibularis dan nervus cochlearis
(Gambar 18-16). Labyrinthus ini berisi endol1'rnpha dan dikelilingi (Gambar 18-13).
oleh perilympha. Labyrinthus membranaceus terdiri atas utriculus Nervus vestibularis melebar untuk membentuk ganglion
dan sacculus, yang terdapat di daiam vestibulum osseus; tiga vestibulare. Cabang-cabang nervus kemudian menembus ujung
ductus semicircularis, yang terletak di dalam canalis semicircularis lateral meatus acusticus internus dan masuk ke dalam labyrinthus
osseus; dan ductus cohclearis yang terletak di dalam cochlea. membranaceus unfuk menyarafi utriculus, sacculus, dan ampullae
Struktur-struktur ini saiing berhubungan dengan bebas. ductus semicircularis.
Utriculus adalah yang terbesar dari dua buah saccus vestibuli Nervus cochlearis bercabang-cabang dan masuk ke foramina
yang ada. Utriculus dihubungkan tidak langsung dengar sacculus pada basis modiolus. Ganglion sensoris nervus ini berbentuk
dan ductus endolymphaticus oleh ductus utriculosaccularis. ganglion spirale cochleae memanjang, yang terletak di dalam
Sacculus berbentuk bulat dan berhubungan dengan utriculus, canalis yang mengelilingi modiolus, pada basis laminae spiralis.
seperti sudah dijelaskan di atas. Ductus endolymphaticus, setelah Cabang-cabang perifer nervus ini berjalan dari ganglion ke organ
bergabung dengan ductus utriculosaccularis akan berakhir Corti.
4. Musculus obliquus superior mata disarafi oleh: 9. Infeksi telinga tengah dapat menyebar sepanjang perjalanan di
A. Nervus trigeminus bawah ini, kecuali:
B. Nervus trochlearis A. Melalui tegmen tympani ke fossa crania media.
C. Nervus abducens B. Meialui dinding medial ke dalam labyrinthus.
D. Chorda tympani C. Melalui canalis untuk musculus tensor tympani ke arteria
E. Nervus oculomotorius carotis interna.
D. Melalui iantai ke vena jugularis interna.
Musculus orbicularis oculi disarafi oleh: E. Melalui aditus ke antrum mastoideus masuk ke dalam
A. Nervus facialis. cellulae mastoidea.
B. Nervus lacrimalis.
C. Nervus maxillaris. 10. Pernyataan berikut ini benar untuk membrana tympanica,
D. Nervus nasociliaris. kecuali:
E. Nervus frontalis. A. Berwarna abu-abu mutiara.
B. Cekung ke lateral.
6. Canalis opticus merupakan muara yang terletak di: C. Disilang oleh chorda tympani di atas facies medialis pars
A. A1a minor ossis sphenoidalis. inferior membrana.
B. Os occipitale. D. Cara yang paling baik untuk melihatnya pada orang
C. Pars petrosa ossis temporalis. dewasa yaitu dengan menarik auricula ke atas dan
D. Os frontale. belakang.
E. Pars squamosa ossis temporalis. E. Permukaan dalam diliputi oleh membrana mucosa.
7. Meatus acusticus internus di cranium: 11. Pernyataan berikut ini benar untuk chorda tympani, kecuali:
A. Terletak di corpus ossis sphenoidalis. A. Mengandung serabut posganglionik parasimpatik.
B. Terletak di os mastoideum. B. Mengandung serabut sensorik khusus (pengecap)
C. Dilalui oleh nervus glossopharyngeus. C. Bergabung dengan nervus lingualis di fr:ssa infra-
D. Hanya dilalui oleh musculus vestibulocochlearis. temporalis.
E. Dilalui oleh nervus facialis dan nervus vestibulo- D. Merupakan cabang nervus facialis di os temporale.
cochlearis. E. Membawa serabut-serabut sekretomotorik ke glandula
salivaria submandibularis dan sublingualis.
1. D yang benar. Musculus levator palpebrae superioris disarafi C yang benar. Musculus obliquus inferior mata disarafi oleh
oleh nervus oculomotorius. Namun, serat-serat otot polos nervus oculomotorius.
musculus levator palpebrae superioris disarafi oleh nervus
simpatik. (Pada Sindroma Homer, di mana terdapat lesi J. E yang benar. Musculus recfus lateral mata disarafi oleh nervus
pada nervus simpatik, terjadi ptosis ringan). Otot 1urik, yang abducens (Gambar 18-2).
membentuk sebagian besar otot, menerima persarafan dari
nervus oculomotorius. Gangguan nervus oculomotorius 4. B yang benar. Musculus obliquus superior mata disarafi oleh
menyebabkan ptosis berat. nervus trochlearis (Gambar 18-3).
638 BAB 18
5. A yang benar. Musculus orbicularis oculi merupakan sebuah memutar mata ke medial dan bawah (karena origo otot-otot
otot ekspresi wajah dan disarafi oleh nerl.us facialis. ini terdapat di belakangorbita medial terhadap sumbu vertikal
bola mata). Nerr,-us oculomotorius menyarafi musculus
6. A yang benar. Canalis opticus merupakan foramen pada recfus medial, superior, dan inferior serta musculus obliquus
aia minor ossis sphenoidalis (Gambar L8-2). Meialui canalis inferior.
ini berjalan nervus opticus dan dikelilingi oleh sarung
tubular meningen dan liquor cerebrospinalis serta arteria 9. C y*g tidak benar. Canalis untuk musculus tensor tympani
ophthalmica. tertutup pada bagian dalamnya dan diisi oleh origo musculus
tensor {rmpani.
7. E yang benar. Meatus acusticus intemus di tengkorak dilalui
oieh nervus facialis dan nervus vestibulocochlearis dari fossa 10. C yang tidak benar. Chorda tympani menyiiang facies medialis
cranii posterior ke telinga dan sekitamya, pada nervus facialis pars superior membrana tympani (Gambar 18-15).
(Gambar 18-14).
11. A yang tidak benar. Chorda tympani mengandung serabut
8. D y*g tidak benar. Musculus obliquus memutar bola mata preganglionik parasimpatik.
ke lateral. (Sebagai tambahary musculus obliquus superior
memutar mata ke bawah, dan musculus obliquus inferior 12. D yang benar. Nervus oculomotorius mengandung serabut
memutar mata ke atas). Musculus recfus superior memutar parasimpatik yarg menyarafi musculus constrictor papillae,
mata ke medial dan atas, serta musculus rectus inferior yang dibutuhkan untuk konstriksi pupil pada refleks cahaya
langsung dan konsensual.
Sistem
Pencernaan
639