Anda di halaman 1dari 8

Rizky Amalia

1836021012

Executive Summary

Pengertian Birokrasi

Kita semua sering mendengar kata birokrasi. Dalam bayangan kita, birokrasi
artinya persyaratan yang berbelit-belit, pelayanan yang lama, dan memakan
biaya tinggi, dan para birokrat adalah pelaku semua itu. Akan tetapi, pengertian
tersebut tidak sepenuhnya benar. Pengertian yang benar adalah sebagai
berikut.

1. Birokrasi dalam bahasa Inggris, bureaucracy, berasal dari kata bureau


(berarti: meja) dan cratein (berarti: kekuasaan), artinya kekuasaan
berada pada orang-orang yang duduk di belakang meja.
2. Menurut Bintoro Tjokroamidjojo (1984), birokrasi adalah
pengorganisasian pekerjaan dengan teratur yang harus dilakukan oleh
banyak orang. Dengan demikian, tujuan birokrasi adalah pekerjaan dapat
diselesaikan dengan cepat dan terorganisasikan dengan baik. Birokrasi,
artinya jumlah pekerjaan yang banyak yang dikelola dan dilaksanakan
oleh banyak orang secara efisien dan efektif. Pekerjaan yang
dimaksudkan tidak tumpang tindih, tidak memakan biaya tinggi, tidak
berbelit-belit, rasional, dan proporsional.
3. Blau dan Page (1956) mengemukakan bahwa birokrasi merupakan tipe
organisasi, artinya pengorganisasian tugas-tugas administratif secara
sistematis. Birokrasi berkaitan dengan banyaknya jenis pekerjaan dan
banyaknya orang yang mengerjakan. Dengan demikian, setiap jenis
pekerjaan dikerjakan oleh orang banyak dengan cara yang sistematis.
Blau dan Fage menegaskan bahwa birokratis berarti melaksanakan
prinsip-prinsip organisasi untuk meningkatkan efisiensi administratif.
Dengan demikian, apabila cara pengerjaannya tidak efektif, artinya tidak
birokratis.
Karakteristik Birokrasi
Birokrasi merupakan kekuasaan melaksanakan pekerjaan, mengatur,
dan menempatkan jenis-jenis pekerjaan untuk para pekerja secara
sistematis. Lalu, bagaimana karakteristik birokrasi yang benar menurut
pengertian tersebut.

Pada dasarnya, birokrasi adalah sistem maka menurut (Syafiie, 2004)


karakteristik birokrasi adalah sebagai berikut:
a. kerja yang taat pada peraturan (rule);
b. tugas yang khusus (spesialisasi);
c. kaku dan sederhana (zakelijk);
d. penyelenggaraan yang resmi (formal);
e. pengaturan dari atas ke bawah (hierarkis), yang telah ditetapkan
oleh organisasi/institusi;
f. berdasarkan logika (rasional);
g. sentralistik (otoritas);
h. taat dan patuh (obedience);
i. tidak melanggar ketentuan (discipline);
j. strukturalistis (sistematis);
k. tanpa pandang bulu (impersonal).
Birokrasi yang Ideal

Tjokroamidjojo (1984) mengemukakan ciri-ciri birokrasi yang ideal, sebagai


berikut:

a. prinsip pembagian kerja, yaitu membagikan jenis-jenis pekerjaan sesuai


dengan keahlian, jabatan, dan beban kerja para birokrat;
b. struktur hierarkis, terdiri atas atasan dan bawahan, sehingga wewenang,
hak, tugas, dan kewajibannya berbeda;
c. aturan dan prosedur, bekerja mengikuti aturan dan prosedur yang ada
sehingga pelaksanaan pekerjaan berlangsung efektif dan efisien;
d. prinsip netral, birokrat selalu mengutamakan profesionalitas, hak, dan
kewajiban formalistis maka tidak dibenarkan bersikap nepotisme, kolusi,
dan korupsi;
e. penempatan didasarkan atas karier, artinya menempatkan birokrat
mengikuti jenjang karier, masa kerja, prestasi, dan keahliannya;
f. birokrasi murni, artinya mengikuti tata tertib birokrasi tanpa ada
sandaran lain. Birokrasi murni, yaitu berkaitan dengan pelayanan
administrasi yang baik, efektif, efisien, dan memuaskan.
Menurut Sondang P. Siagian, paradigma birokrasi yang ideal, agar
menyelenggarakan fungsinya dengan efisien, efektif, dan produktif, birokrasi
pemerintahan harus berusaha mengelola organisasi dan pekerjaannya dengan
berpegang pada prinsip-prinsip yang sehat. Prinsip-prinsip tersebut adalah
sebagai berikut ;

a. Organisasi, yaitu prinsip membangun sistem organisasi yang terpadu,


integral, dan mutualistic
b. Kejelasan misi. Misi birokrasi diangkat dari tujuan nasional dalam segala
bidang kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Birokrasi memiliki serangkaian tugas utama yang harus dilaksanakan,
baik yang sifatnya pengaturan yang berdasarkan peraturan perundang
undangan, yang dioperasionalkan secara transparan ataupun dalam
bentuk pelayanan kepada masyarakat yang harus memenuhi
persyaratan korektif, ramah, cepat, dan akurat.
d. Kejelasan fungsi, merupakan perincian misi yang harus diemban.
Kejelasan fungsi tidak terbatas pada rumusan yang menjadi tanggung
jawab fungsional suatu instansi.
e. Kejelasan aktivitas, birokrasi adalah kegiatan penyelenggaraan tugas
dan fungsi satuan kerja dalam birokrasi. Dengan demikian, tidak ada
pekerjaan yang sia-sia.
f. Kesatuan arah, semua aktivitas harus diarahkan pada satu titik
kulminasi tertentu, yaitu tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
g. Kesatuan perintah, birokrat bekerja karena melaksanakan perintah
atasan. Para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya diarahkan oleh
satu perintah yang jelas. Dengan demikian, dalam birokrasi tidak
dibenarkan terdapat perintah yang banyak, sehingga para pekerja
melaksanakan pekerjaan tanpa arah yang jelas. Agar perintah yang
diberikan dapat terlaksana dengan efektif, sumbernya hanya satu, yaitu
atasan langsung. Penerapan prinsip satu perintah harus didasarkan pada
pendapat “satu anak tangga ke bawah”, artinya setiap pimpinan
memberikan perintah hanya kepada bawahannya langsung. Dengan
demikian, penerima perintah tidak akan bingung memaknai perintah
yang diterimanya dan pejabat yang lebih rendah tidak merasa dilampaui.

h. Desentralisasi, berkaitan dengan pendelegasian wewenang, yakni


penerapan prinsip desentralisasi. Sebagai paradigma birokrasi,
desentralisasi pada dasarnya berarti bahwa pencegahan adanya
konsentrasi pengambilan keputusan pada satu titik tertentu. Dengan
kata lain, tidak terjadi sentralisasi yang berlebihan.
Etika Birokrasi
Etika merupakan norma-norma moral yang menjadi pegangan
seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika juga
merupakan kumpulan asas atau nilai moral. Untuk menjadi pegangan
atau rujukan seseorang atau kelompok, nilai moral tersebut diwujudkan
dalam bentuk kode etik, misalnya: kode etik kedokteran, kode etik
jurnalistik, kode etik kehakiman, dan kode etik advokat.

Adapun birokrasi berkenaan dengan kelembagaan, aparat, sistem, dan


prosedur kegiatan yang dilaksanakan demi kepentingan umum dan
masyarakat. Menurut Yahya Muhaimin (1991), birokrasi merupakan
keseluruhan aparat pemerintah, baik sipil maupun militer yang bertugas
membantu pemerintah, menerima gaji dari pemerintah karena statusnya
itu. Dengan demikian, etika birokrasi adalah norma atau nilai-nilai moral
yang menjadi pedoman keseluruhan aparat pemerintah dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya demi kepentingan umum atau
masyarakat.

Pelaksanaan Etika Birokrasi


Etika birokrasi dikembangkan dalam penyelenggaraan Negara semenjak
dilaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun
2005-2025 pada salah satu misinya, “mengembangkan etika birokrasi
dan budaya kerja yang transparan, akuntabel, peka, dan tanggap
terhadap kepentingan dan aspirasi masyarakat di seluruh wilayah
negara Indonesia”. Peningkatan etika birokrasi dan budaya kerja serta
pengetahuan dan pemahaman para penyelenggara negara terhadap
prinsip-prinsip good government. Program penerapan prinsip-prinsip
tata pemerintahan yang baik (good government), bertujuan mengurangi
dan menghilangkan penyalahgunaan kewenangan dalam birokrasi serta
untuk menciptakan etika birokrasi dan budaya kerja yang baik.

Penerapan etika birokrasi dalam pemerintahan dituangkan dalam kode


etik Pegawai Negeri Sipil dalam PP Nomor 42 tahun 2004 dan Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik dalam Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003. Secara
khusus, di lingkungan Departemen Keuangan, beberapa unit telah
memiliki kode etik pegawai, yaitu Inspektorat Jenderal, Direktorat
Jenderal Pajak, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sedangkan
beberapa unit lainnya sedang menyusun kode etik pegawai, antara lain:
Direktorat Surat Utang Negara pada Ditjen Perbendaharaan, Direktorat
Jenderal Piutang dan Lelang Negara, Badan Pengawas Pasar Modal.
Prinsip-prinsip good government meliputi hal-hal berikut:
1. partisipasi masyarakat;
2. tegaknya supremasi hukum;
3. transparansi;
4. kepedulian kepada stakeholder;
5. berorientasi pada konsensus;
6. kesetaraan;
7. efektivitas dan efisiensi;
8. akuntabilitas;
9. visi strategis.

FAKTOR-FAKTOR EKOLOGIS DALAM PERBANDINGAN


ADMINISTRASI NEGARA

a. Faktor Alam, terdiri dari lokasi dan geografis, letak astronomis,


wilayah daratan;
b. Aspek Ekologi Sosial, Aspek kemasyarakatan suatu tinjauan ekologis
administrasi Negara Republik Indonesia meliputi IPOLEKSOSBUDMIL
(menurut istilah Pamuji, dalam bukunya Ekologis Administrasi
Negara). IPOLEKSOSBUDMIL ini merupakan singkatan (akronim) dari:
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan militer.
Sekilas tentang ASEAN

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-


bangsa Asia Tenggara (PERBARA) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan
ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di
Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand.

Organisasi ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,


dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan
perdamaian di tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan
rapat umum pada setiap bulan November. Jumlah anggota ASEAN sekarang ini
ada sepuluh negara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina,
Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar.

Prinsip-prinsip Utama ASEAN

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

a. menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah


nasional, dan identitas nasional setiap negara;
b. hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas
daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar;
c. tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota;
d. penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai;
e. menolak penggunaan kekuatan yang mematikan;
f. kerja sama efektif antara anggota.

Anda mungkin juga menyukai