Anda di halaman 1dari 33

Artritis Reumatoid

Definisi
⚫ Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang
etiologinya belum diketahui dan ditandai oleh sinovitis
erosif yang simetris dan pada beberapa kasus di sertai
keterlibatan jaringan ekstra artikular.
Etiologi
Etiologi RA belum di ketahui dengan pasti. Namun,
kejadiannya dikorelasikan dengan interaksi yang
kompleks antara faktor genetik dan lingkungan
(Suarjana,2009).
⚫ Genetik
⚫ Hormon Sex
⚫ Faktor Infeksi
⚫ Heat Shock Protein
⚫ Faktor Lingkungan
Faktor Risiko
Faktor risiko dalam peningkatan terjadinya RA
antara lain :
⚫ Jenis kelamin perempuan
⚫ ada riwayat keluarga yang menderita RA
⚫ umur lebih tua,
⚫ paparan salisilat dan merokok
⚫ Obesitas
Prevalensi dan Insidensi
⚫ Di Amerika Serikat dan beberapa daerah di Eropa prevalensi
AR sekitar 1%; sedangkan di Cina sekitar 0,28%. Jepang
sekitar 1,7% dan India 0,75%. Insiden di Amerika dan
EropaUtara mencapai 20-50/100000.

⚫ Di Indonesia dari hasil survey epidemiologi di Bandungan


Jawa Tengah di dapatkan prevalensi AR. 0,3 %, sedang
di Malang Pada penduduk berusia di atas 40 tahun
didapatkan prevalensi AR 0,5%. Di Poliklinik Reumatologi
RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta , pada tahun 2000
kasus baru Artritis Reumatoid merupakan 4,1% dari seluruh
kasus baru. Di Poliklinik reumatologi RS Hasan Sadikin
didapatkan 9% dari seluruh kasus reumatik baru pada tahun
2000-2002.
Manifestasi Klinik
Nyeri dan bengkak pada sendi saat digerakkan
adalah gejala klinik yang paling sering. Morning stif
fness ≥ 1 hr
MCP and PIP joints of hands & MTP of feet 90%
Knees, ankies & wrists 80%
Shoulders 60%
Elbows 50%
TM, Acromio – clavicular & SC joints 30%
RIP SWELLING
⚫ Pembengkakan terbatas pada area kapsul sendi penabahan
sinovial terasa seperti spons yang keras.
Ulnar deviation, MCP swelling left writs
swelling
Extra - articular manifestations
Hadir dalam 30 - 40% Mungkin terjadi sebelum
arthritis Pada Pasien mungkin di dapati :
⚫ Titer tinggi RF / anti
⚫ CCP
⚫ HLA DR4 +
⚫ Pria
⚫ Kecacatan awal onset
⚫ Riwayat Merokok
Extraarticular Involvement
⚫ Constitutional symptoms (paling sering )
⚫ Rheumatoid nodules (30%)
⚫ Hematological
▪ normocytic normochromic anemia
▪ Leucocytosis /leucopenia
▪ thrombocytosis
⚫ Felty’s syndrome
▪ Chronic nodular Rheumatoid Arthritis
▪ Spleenomegaly
▪ Neutropenia
⚫ Respiratory : pleural effusion, pneumonitis , pleuro -
pulmonary nodules, ILD
⚫ CVS : asymptomatic pericarditis , pericardial
effusion,cardiomyopathy
⚫ Rheumatoid vasculitis
: mononeuritis multiplex, cutaneousulceration, digital
gangrene, visceral infarction
⚫ CNS : peripheral neuropathy, cord- compression from
atlantoaxial /midcervicalspinesubluxation,
entrapmentneuropathies
⚫ EYE - kerato – conjunctivitis sicca, episcleritis, scleritis
Rheumatoid nodule
Ini adalah nodul subkutan kecil yang ada pada
permukaan ekstensor tangan, pergelangan tangan, siku dan
punggung pasien rheumatoid arthritis.
⚫ Karakteristik rheumatoid arthritis
⚫ Penanda aktivitas penyakit
⚫ Bisa hadir meski gejalaRheumatoidArthritis lainnya tidak
ada
Pemeriksaan Penunjang :m

⚫ CBC - TLC, DLC, Hb, ESR & GBP


⚫ Acute phase reactants
⚫ Rheumatoid Factor (RF)
⚫ Anti - CCP antibodies
Rematoid Factor
⚫ Antibodies that recognize ⚫ Rheumatoid arthritis
Fcportion of IgG ⚫ Sjogrens syndrome

⚫ Can be IgM, IgG, IgA Vasculitis such as
⚫ polyarteritis
⚫ 85% of patients with RA ⚫ nodosa
over the first 2 years become ⚫ Sarcoidosis
RF+ ⚫ Systemic lupus
⚫ erythematosus
A negative RF may ⚫ Cryoglobulinemia
berepeated ⚫ Chronic liver disease
4-6monthlyforthefirsttwoyear ⚫ Infections - tuberculosis ,
ofdisease, since some bacterial endocarditis, infectious
patients may take 18 – 24 mononucleosis,leprosy, syphilis,
leishmaniasis
months to become ⚫ Malignancies
seropositive. ⚫ Old age(5% women aged above 60)
Askep pada klien
A. Pengkajian data dasar
Hari/tanggal : selasa, 3 juli 2018
Jam : 10,00 WIB
Tempat : ruang kirana RS. Tk.III dr. Soetarto yogyakarta
Oleh : herry purwanto
Sember kedua : pasien, keluarga pasien dan status rekam medis pasien
Metode : wawancara, observasi, pemeriksaaan fisik dan studi dokumentasi

B. Hasil studi kasus


1. DENTITAS DIRI KLIEN
Nama : ny. E
tempat/tgl. Lahir : magetan, 22 mei 1966
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status perkawinan : kawin
Suku/bangsa : jawa / indonesia
Alamat : Klitren Lor GK III No.479 Yogyakarta 10.
Diagnosa Medis : 0steoartritis Genu Dextra 11.
No. RM : 013634 12.
Tanggal masuk RS : 3 Juli 2018
c. Penanggung jawab / keluarga
Nama : tn. S
Umur : 52 tahun
Pendidikan : SLTA
pekerjaan : buruh pabrik
Alamat : kliter Lor GK III No. 476 yogyakarta
Hubungan dengan pasien : suami
Status perkawinan : kawin

d. Riwayat kesehatan
1) Kesehatan pasien
1). keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan lutut kanan nyeri, kemeng-kemeng, sakit,kalau ditekuk tidak bisa, kaku
dan terasa sakit sekali.

2). Riwayat Kesehatan Sekarang


a) Alasan masuk RS :
Pasien mengatakan lutut kanan nyeri, kemeng-kemeng, sakit,kalau ditekuk tidak bisa sudah
1 minggunan, pada hari.
Senin, 2 Juli 2018 pasien terpeleset jatuh dan saat itu lutut
kanan merasakan sakit yang luar biasa. Kemudian pada hari
Selasa, 3 Juli 2018 dibawa ke Puskesmas Danurejan diperiksa
Dokter dan selanjutnya diberi rujukan ke RS. Dr. Soetarto (
DKT ) lalu opname.
b) Riwayat Kesehatan Pasien ;
Pasien mengatakan sudah 1 minggunan lutut kanan nyeri,
kemeng-kemeng, sakit untuk berjalan.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu


a) Pasien mengatakan pernah operasi amandel tahun 2004
b) Pasien punya riwayat hipertensi, setiap bulan konrol di
Puskesmas Danurejan , Yogyakarta.
b) Riwayat Kesehatan Keluarga
1) Pasien mengatakan pernah operasi amandel tahun 2004
2) Pasien punya riwayat hipertensi wayat Kesehatan Keluarga

4). Kesehatan Fungsional


1. Aspek Fisik – Biologis
a. Nutrisi Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan makan normal 3x1 sehari, minum sehari
1-2 liter. Selama Sakit : Pasien mengatakan makan normal 3x1
sehari, minum sehari 0-1 liter

b. Pola Eliminasi Sebelum Sakit :


Pasien mengatakan BAB normal 1 sehari, BAK normal tidak
ada masalah. Selama Sakit : Pasien mengatakan BAB
terganggu dengan sakit di lutut kanan, BAK lancar tapi harus
memakai kursi roda untuk ke kamar kecil.
c. Pola Aktivitas
1. Sebelum Sakit
(1). Kesehatan aktivitas sehari-hari Pasien mengatakan melakukan
aktifitas sehari-hari secara mandiri.
(2) Kesehatan pernafasan
➢ Bentuk dada normal
➢ Pergerakan dada simetris
➢ Pasien mengatakan tidak ada keluhan

(3) Keadaan Kardioviskular : Pasien mengatakan tidak ada


keluhan.
a) Selama Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari-sehari Pasien mengatakan untuk aktivitas berjalan /
gerak dibantu keluarga dalam memakai kursi roda.
(2) Keadaan pernafasan Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris.
(3) Keadaan kardiovaskuler Letak jantung normal
(4) Skala ketergantungan
4. Kebutuhan istirahat – tidur
a) Sebelum sakit Pasien mengatakan tidur 6-8 jam setiap hari,tidur siang 1-2 jam.
b) Selama sakit Pasien mengatakan tidur 6-8 jam setiap hari,tidur siang 1-2 jam.

a. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
1) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan S. Pasien mengatakan sehat itu mahal
harganya
O. Pasein mengatakan sakit lutut kaki kanan
2) Pola hubungan Pasien menyatakan hubungan dengan masyarakat/ tetangga harmonis
tidak ada masalah.
3) Koping atau toleransi stress Pasien selalu berpikir positif biar tidak stres.
4) Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya Pasien menyatakan tidak merasa malu dengan
penyakitnya.
5) Konsep diri
a) Gambaran diri : Bagian tubuh pasien tidak terdapat kecacatan.
b) Harga diri: Hubungan pasien dengan keluarga,masyarakat baik.
c) Ideal diri : Pasien mengharapkan sembuh dan dapat beraktifitas seperti
dahulu.
d) Identitas diri : Pasien mengatakan bahwa dirinya perempuan harus dapat
bekerja kembali untuk membantu keluarga.
6) Seksual dan menstruasi Pasien mengatakan sudah
kurang lebih 4 tahun tidak menstruasi, kebutuhan seksual
normal.
7) Nilai –
b. Aspek lingkungan Fisik
Pasien mengatakan selama sakit tidak bisa aktifitas dan
tidak bisa bekerja.
e. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
1) Kesadaran : Compos metis
2) Status gizi : TB = 150 cm BB = 45 Kg IMT=
BBTB 3) Tanda vital TD = 130/80 mmHg Nadi=
88x/mm
Suhu = 36,50 C RR = 22 x/mm
4) Skala Nyeri

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b) Pemeriksaan Secara Sistematik ( Cephalo-Caudal)


1) Kulit :Turgor kulit kering
2) Kepala : Simetris, warna rambut merah ( disemir), tidak terdapat nyeri tekan.
3) Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar limpa dan tidak ada tiroid.
4) Tungkak : Tidak ada lesi,tidak ada benjolan/massa.
5) Dada
a) Inspeksi: Dada tampak simetris
b) Auskultasi: Dada terdengar trakheal, bronchial.
c) Perkusi : Dada terdengar samar saat diketuk.
d) Palpasi : Dada tidak ada nyeri tekan, expansi dada simetris.
6) Payudara
a) Inspeksi: Tampak simetris
b) Palpasi : Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
7) Punggung: Tidak terdapat lesi
8) Abdomen
a) Inspeksi : Tidak dikaji
b) Inspeksi : Tidak dikaji
c) Auskultasi: Terdengar peristaltik usus dengan jelas.
d) Perkusi : Terdengar timpasi.
e) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
9) Panggul : Bentuk panggul normal.
10) Anus dan Rectum –
11) Genetalia
a) Pada wanita Tidak ada kelainan /penyakit pada vagina.
b) Pada pria
12) Ektremitas
a) Atas : Tidak ada kelainan bentuk pada tulang dan tangan (anggota
gerak atas)
b) Bawah : Tidak ada kelainan bentuk pada tulang dan jari, kaki, terjadi
kelemahan/rasa sakit pada lutut kaki kanan.
ANALISA DATA Tabel 6 Analisa data
Pasien Ny.E di Ruang Kirana RS.dr.Soetarto tanggal 3-7-2018
Data :
1. DS. Pasien menyatakan nyeri dilutut kanan sejak 1 minggu sebelum dirawat di RS.
⚫ DO. KU
Cm sedang TD : 130/80
Nadi : 88x/menit Suhu : 36,50 C
P : jatuh dari motor
Q : pegel-pegel,kemeng, nyeri R : lutut kanan
S:6
T : setiap berjalan sakit Therapi injeksi
Satagesic 3x tiap 8 jam
Ranitidin 2xtiap 12 jam
MTP 62,5 mg 3xtiap 8 jam Per 1.V
⚫ Penyebab :
Agen injuri biologis
⚫ Masalah :
Nyeri akut
2. DS. Pasien mengatakan lutut kanan sakit untuk ditekuk atau
digerakkan
⚫ DO. Pasien dalam berpindah tempat menggunakan kursi roda
ADL dibantu keluarga
⚫ Penyebab : Kelemahan otot
⚫ Masalah : Hambatan mobilitas Fisik
3. DS. Pasien mengtakan tidak mengerti tentang penyakitnya
DO. Pasien mengatakan belum tahu tentang sakitnya
Penyebab : Kurang informasi tentang kesehatan
Masalah : Kurang pengetahuan tentang kesehatan
4. DO. Terpasang infus RL 20 tpm, di lengan kanan, sejak hari
Selasa, 3 Juli 2018
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injuri


Biologis ditandai dengan
⚫ Problem : Hambatan mobilitas fisik
⚫ Etiologi : Keterbatasan rentang pergerakan sendi
Simtom: Lutut kanan terasa kaku , nyeri kalau
ditekut terasa sakit sekali.
2. Hambatan phisik berhubungann dengan kelemahan
otot.
⚫ Kurang pengetahuan tentang kesehatan berhubungan
dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya.
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama Pasien/NO.CM :
Ny E/013634
Ruang :Kirana
⚫ Hari/ tgl/jam: Selasa 3Juli 2018 Jam 14.00 WIB
Diagnosa :nyeri akut
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24jam
Nyeri pasien berkurang dengan kriteria hasil
⚫ TTV dalam batas normal
⚫ Nyeri berkurang dari skala
⚫ wajah rileks
Intervensi :
1. Observasi TTV dan tingkat nyeri pasien
2. Ajarkan pasien tertarik relaksasi nafas dalam
3. Edukasi pasien dan keluarga untuk membatasi pengunjung
4. kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
Rasional :
1. Mengetahui keadaan umum pasien dan tindakan selanjutnya
2. Nafas dalam dapat merilekskan pasien dan mengalihka nyeri
3. Mengoptimalkan pasien untuk istirahat
4. obat oral getik dapat megurangi rasa nyeri
⚫ Rabu 4 Juli 2018 Jam 10.30 WIB
Diagnosa : Hambatan Mobilitas Fisik
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
tidak terjadi hambatan mobilitas fisik
Intervensi :
⚫ Observasi kemampuan pasien dalam beraktifitas
⚫ Lakukan ROM
⚫ Edukasi
⚫ keluarga untuk mendampingi aktifitas pasien
⚫ kolaborasi dengan keluarga
Rasional :
⚫ Mengetahui keadaaan umum
⚫ ROM dapat mengurangi kekakuan otot
⚫ mengurangi faktor resiko
⚫ Fisioterapi mengurangi rasa nyeri
⚫ Kamis 5 Juli 2018 Jam 14.30 WIB
⚫ Diagnosa : kurang pengetahuan
⚫ Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24
jam pasien pahaam dengan kriteria hasil: pasien mengetahui
penyakitnya
⚫ Intervensi : Kaji tingkat pengetahuan pasien
⚫ Berikan
⚫ pendidikan kesehatan tentang penyakitnya
⚫ Ajarkann pasien cara pencegahan penyakit
⚫ kolaborasi dengan dokter untuk memberikan
⚫ Informasi
Rasional :
⚫ Mengetahui tingkat pengetahuan penyakit
⚫ pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman pasien
⚫ Pasien paham cara pencegahan
⚫ Pasien memahami proses perjalanan penyakit
⚫ CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien/No.CM : Ny E Ruang : Kirana Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut
1. HARI/ TGL/JAM : Selasa 3-7-2018 Jam : 11.30 WIB
⚫ PELAKSANAAN
1. Mengukur TTV dan Observasi tingkat nyeri
2. Mengukur TTV dan observasi hambatan fisik

⚫ EVALUASI
1. S.Pasien mengatakan nyeri pada lutut kanan terasa pegel-pegel, bisa beraktifitas jalan terasa
sakit
⚫ O. KU,Cm TTV
⚫ TD : 130/80
⚫ Nadi : 88x/menit Suhu : 36,50 C
⚫ \RR: 22x/menit
⚫ Wajah pasien tegang menahan nyeri A.Nyeri akut belum teratasi P.lanjutkan intervensiA
2. S. Pasien mengtakan lutut sakit kalau ditekut
⚫ O.Pasien dalam berjalan menggunakan kursi roda
⚫ A.Rasa sakit pada lutut belum teratasi P.Lanjutkan intervensi
⚫ 2. Rabu: 4-7-2018 Jam: 13.40 WIB
Pelaksanaan:
1. Mengukur TTV dan Observasi tingkat nyeri
Evaluasi :
⚫ S.Pasien mengatakn nyeri pada lutut kanan mulai berkurang
⚫ TTV
⚫ TD : 120/80
⚫ Nadi : 92x/menit Suhu : 370 C
⚫ \RR: 24x/menit
⚫ Wajah pasien sudah tidak tampak tegang
⚫ A. Nyeri berkurang P.Lanjutkan intervensi
2. Mengukur TTV dan observasi hambatan phisik
Evaluasi :
⚫ S.Pasien mengatakan lutut sudah berkurang sakitnya
⚫ O.Pasien dalam berjalan masih mengguanakn kursi roda
⚫ A. Rasa nyeri pada lutut sudah berkurang
⚫ P.Lanjutkan intervensi
⚫ 3. Kamis: 5-7-2019 Jam: 14.00 WIB
Pelaksanaan :
1. Mengukur TTV dan Observasi tingkat nyeri
Evaluasi :
⚫ S.Pasien mengatakn nyeri pada lutut kanan berkurang
⚫ O.Pasieb dalam berjalan sudah bisa sendiri tanpa bantuan kursi roda TTV
⚫ TD : 120/80
⚫ Nadi : 92x/menit Suhu : 36,50 C
⚫ RR: 22x/menit
⚫ A.Pasien mengatakan bisa berjalan pelan-pelan tanpa kursi roda ADL dibantu
⚫ P. Lanjutkan intervesi

2. Mengukur TTV dan observasi hambatan Fisik


Evaluasi :
⚫ S.Pasien mengatakan lutut sudah berkurang sakitnyasudah bisa ditekut dan tidak sakit
⚫ O.Pasien dalam berjalan sudah tidak menggunakn kursi roda, ADL dibantu
⚫ A. Rasa nyeri pada lutut sudah berkurang
⚫ P.Lanjutkan intervensi
3. Mengukur TTV dan Observasi tentang kurangnya pengetahuan kesehatan
Evaluasi :
⚫ S.Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya
⚫ O.Pasein mengtakan sakit pada lutut kanan
⚫ A.Pasien mengatakan belum tahu informasi kesehatan
⚫ P.Lanjutkan intervensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai