Anda di halaman 1dari 8

UAS Manajemen Investasi

Desi Kristina

20180101196

Dosen

Dr. Mayangsari Edastami, ME


1. Sebutkan dan jelaskan rasio – rasio yang dapat menjelaskan tingkat profitabilitas
perusahaan !
Jawab :

a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba
kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang
dipengaruhi oleh laporan arus kas memaparkan besaran laba yang didapatkan
oleh perusahaan dengan pertimbangan biaya yang terpakai untuk memproduksi
produk atau jasa. Margin Laba Kotor ini sering disebut juga dengan Gross Margin
Ratio (Rasio Margin Kotor). Gross profit margin mengukur efisiensi perhitungan
harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar gross profit margin semakin
baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan yang menunjukkan harga pokok
penjualan lebih rendah daripada penjualan (sales) yang berguna untuk audit
operasional.

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Net profit margin atau margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk
menilai persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap
pendapatan yang diperoleh dari penjualan.Margin laba bersih ini disebut juga
profit margin ratio.Salah satu manfaat rasio profitabilitas adalah untuk
mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi net
profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan.

c. Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)

Tingkat pengembalian aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai


persentase keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya
atau total aset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya
bisa terlihat dari persentase rasio ini.

d. Rasio Pengembalian Ekuitas (Return on Equity Ratio)

Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai


kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang
saham perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase. ROE dihitung
dari penghasilan (income) perusahaan terhadap modal yang diinvestasikan oleh
para pemilik perusahaan (pemegang saham biasa dan pemegang saham
preferen). Return on equity menunjukkan seberapa berhasil perusahaan
mengelola modalnya (net worth), sehingga tingkat keuntungan diukur dari
investasi pemilik modal atau pemegang saham perusahaan. ROE yaitu
rentabilitas modal sendiri atau yang disebut rentabilitas usaha.
e. Rasio Pengembalian Penjualan (Return on Sales Ratio)

Return on Sales adalah merupakan rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat


keuntungan perusahaan setelah pembayaran biaya-biaya variabel produksi
seperti upah pekerja, bahan baku, dan lain-lain sebelum dikurangi pajak dan
bunga. Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap
rupiah penjualan yang juga disebut margin operasional (operating margin) atau
Margin pendapatan operasional (operating income margin).

f. Pengembalian Modal yang digunakan (Return on Capital Employed)

Return on Capital Employed (ROCE) merupakan rasio profitabilitas yang


mengukur keuntungan perusahaan dari modal yang dipakai dalam bentuk
persentase (%). Modal yang dimaksud adalah ekuitas suatu perusahaan
ditambah kewajiban tidak lancar atau total aset dikurangi kewajiban lancar.
ROCE mencerminkan efisiensi dan profitabilitas modal atau investasi
perusahaan. Laba sebelum pengurangan pajak dan bunga dikenal dengan istilah
”EBIT” yaitu Earning Before Interest and Tax.

g. Return on Investment (ROI)

Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba


bersih setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on investment
berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva secara keseluruhan yang
tersedia pada perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi
suatu perusahaan.

h. Earning Per Share (EPS)

Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat


kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan.
Manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham
sangat memperhatikan earning per share karena menjadi indikator keberhasilan
perusahaan.

2. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan analisis du poin, berikan contoh !


Jawab :
Analisis DuPont adalah sebuah kerangka kerja untuk menganalisa kinerja
fundamental perusahaan yang diperkenalkan oleh DuPont Corporation. DuPont
analysis merupakan teknik yang bermanfaat untuk menguraikan komponen
dalam perhitungan rasio return on equity (ROE). Penguraian komponen ROE
memudahkan investor untuk lebih berkonsentrasi pada poin inti dari kinerja
keuangan agar dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sebuah
perusahaan.
Contoh :
1. Marjin Laba Bersih / Net Profit Margin (NPM)
Marjin laba bersih adalah ukuran profitabilitas perusahaan dari penjualan
setelah memperhitungkan semua biaya dan pajak penghasilan (Horne and
Wachowicz, 2009), yang dapat diketahui melalui rumus berikut :
NPM = laba bersih setelah pajak / penjualan bersih
2. Perputaran Total Aktiva / Total Asset Turnover (TATO)
Perputaran total aset merupakan cerminan efisiensi relative penggunaan
aset perusahaan untuk menghasiilkan penjualan (Horne and Wachowicz,
2009), yang dapat diketahui melalui rumus berikut :
TATO = penjualan bersih / total asset
3. Tingkat Pengembalian atas Investasi / Return on Investment (ROI)
Tingkat pengembalian atas Investasi merupakan kelompok sari rasio
profitabilitas yang menghubungkan laba dengan investasi penghasilan (Horne
and Wachowicz, 2009), yang dapat diketahui melalui rumus berikut :
ROI = laba bersih setelah pajak / total asset
4. Pengembalian atas Ekuitas / Return on Equity (ROE)
Pengembalian atas ekuitas membandingkan laba bersih setelah pajak
(dikurangi dividen saham biasa) dengan ekuitas yang telah diinvestasikan
pemegang saham di perusahaan, yang dapat menunjukkan menghasilkan
laba atas investasi berdasarkan nilai buku pemegang saham (Horne and
Wachowicz, 2009), yang dapat diketahui melalui rumus berikut :
ROE = (ROI) x (Faktor Pengali Ekuitas / Leverage Keuangan)
Faktor kali ekuitas sama dengan ( 1 + debt to equity) yang dihitung dengan
Faktor Pengali Ekuitas = total asset / ekuitas pemegang saham

3. Bagaimanakah penerapan prinsip akuntansi dalam menilai kinerja perusahaan ?


Jawab :

- Prinsip Entitas Ekonomi

Prinsip Entitas Ekonomi atau prinsip kesatuan entitas diartikan sebagai konsep
kesatuan usaha. Dengan kata lain akuntansi menganggap bahwa perusahaan
merupakan sebuah kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dengan
entitas ekonomi lain bahkan dengan pribadi pemilik.

- Prinsip Periode Akuntansi

Pada prinsip periode akuntansi atau prinsip kurun waktu adalah penilaian dan
pelaporan keuangan perusahaan yang dibatasi oleh periode waktu tertentu.
- Prinsip Biaya Historis

Prinsip ini mengharuskan setiap barang atau jasa yang diperoleh kemudian
dicatat berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkannya.

- Prinsip Satuan Moneter

Pada prinsip akuntansi ini, pencatatan transaksi hanya dinyatakan dalam bentuk
mata uang dan tanpa melibatkan hal-hal non kualitatif. Semua pencatatan hanya
terbatas pada segala yang bisa diukur dan dinilai dengan satuan uang. Transaksi
non kualitatif (mutu, prestasi, dan sebagainya) tidak bisa dilaporkan atau tidak
bisa dinilai dalam bentuk uang.

- Prinsip Kesinambungan Usaha

Prinsip ini menganggap bahwa sebuah entitas ekonomi atau bisnis akan berjalan
secara terus-menerus atau berkesinambungan tanpa ada pembubaran atau
penghentian kecuali terdapat peristiwa tertentu yang bisa menyanggahnya.

- Prinsip Pengungkapan Penuh

Laporan keuangan harus mempunyai prinsip pengungkapan penuh dalam


menyajikan informasi yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya. Apabila
terdapat informasi yang tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan maka
diberi keterangan tambahan informasi, berupa catatan kaki atau lampiran.

- Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan timbul akibat kenaikan harta yang dihasilkan oleh kegiatan usaha
seperti penjualan, penerimaan bagi hasil dan yang lainnya. Pendapatan diakui
ketika ada kepastian tentang jumlah atau nominal baik besar/kecil yang bisa
diukur secara tepat dengan harta yang diperoleh dari transaksi penjualan barang
maupun jasa.

- Prinsip Mempertemukan

Maksud dari prinsip mempertemukan (matching) dalam akuntansi dasar adalah


biaya yang dipertemukan dengan pendapatan yang diterima dengan tujuan
menentukan besar/kecilnya laba bersih setiap periode.
- Prinsip Konsistensi

Prinsip Konsistensi diartikan sebagai prinsip akuntansi dasar yang digunakan


dalam pelaporan keuangan tetap dan digunakan secara konsisten (tidak
berubah-ubah metode dan prosedur).

- Prinsip Materialitas

Prinsip akuntansi mempunyai tujuan untuk menyeragamkan seluruh aturan.


Namun kenyataannya tidak semua penerapan akuntansi itu mentaati teori yang
ada, maka tak jarang terjadi pengungkapan informasi yang sifatnya material atau
immaterial. Semuanya diterapkan sesuai dengan ranah akuntansi yang
orientasinya kepada pengguna laporan keuangan.

4. Jelaskan karakteristik, ketentuan dan kerugian opsi !


Jawab :

KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI, untuk penjelasan


karakteristik risiko dan return opsi, akan digunakan contoh empat posisi dasar,
yaitu pada pembeli call option, penjual call option, pembeli put option, dan
penjual put option.
5. Jelaskan yang dimaksud dengan covered call writing strategy!
Jawab :
Covered call writing strategyStrategi ini dimaksudkan untuk melindungi
portofolio yang dimilkiterhadap penurunan harga saham dengan cara menjual
call optionterhadap sahamyang telah dimiliki dalam prtofolio (investor menjual
call optiondan memilikisaham yang dijadikan patokan secara fisik).Jika harga
saham mengalami penurunan, maka investor akan mengalami kerugian(pada
posisi pemilikan saham), tetapi ia masih mempunyai kesempatan
untukmendapatkan keuntungan dari investasi kembali pendapatan yang
diperoleh daripenjualan call option.

Anda mungkin juga menyukai