Obat Tradisional
PERKEMBANGAN OT
Menurut WHO:
10 % dari 300.000 jenis tumbuhan tinggi di seluruh dunia diperkirakan telah
digunakan sebagai OT di bbg negara
Manfaat terapeutiknya telah dibuktikan secara ilmiah pada ± 250
jenis shg dapat dibenarkan pemanfaatannya pada pengobatan
Penelurusan obat baru pun ternyata lebih cepat memberikan hasil
melalui penelusuran metabolit jenis tumbuhan yang terhimpun
dalam sistem informasi etnomedik
PERKEMBANGAN DI
INDONESIA
Indonesia memiliki kondisi alam yang unik, dengan dilalui
oleh garis khatulistiwa, menjadikan tanah Indonesia
subur dan mudah ditanami
Sentra industri Simplisia di Indonesia yang sudah Maju :
- sentra jahe di Bengkulu
- sentra cabai jawa di Madura
- sentra daun kumis kucing di Sukabumi
- sentra adas dan kencur di Boyolali
Kebutuhan bahan simplisia kering sekitar 13,000
ton/tahun u/keperluan IOT
PRODUK FARMASI DARI BAHAN ALAM
OBAT TRADISIONAL
Bahan Baku obat tradisional diantaranya adalah :
a. Simplisia
b. Ekstrak
OBAT MODERN
Bahan Baku obat modern adalah :
a. Atropin dari Atropa belladona
b. Kokain Erythroxylon coca
c. Kinin dari Cinchona succirubra
d. Kofein dari Coffea arabica
e. Efedrin dari Ephedra sinica, dll
BAHAN EKSIPIEN (PEMBANTU) DARI
BAHAN ALAM
1. Amilum
2. Gom Arab
3. Tragakan
4. Laktosa
5. Sukrosa
6. Vanilin, dll
SEDIAAN JADI
1. Jamu
2. Obat Herbal Terstandar
3. Fitofarmaka
4. Obat Modern
MENGAPA PERLU DILAKUKAN
STANDARDISASI OBAT?
Agar memenuhi
persyaratan mutu
dan keamanan
pada saat
digunakan,
pengobatan, dan
Obat Bahan kualitasnya
Alam ?? terjaga
TAHAP -TAHAP
PENGEMBANGAN OBAT
TRADISIONAL
1. Pemilihan simplisia
2. Skrining Fitokimia
3. Uji farmakodinamik
4. Uji toksisitas pada hewan coba
5. Pengembangan formulasi
(sediaan obat)
6. Uji klinis pada manusia
PEMILIHAN SIMPLISIA
Cara penyimpanan
Penyimpanan
Tempat
FARMAKODINAMIKA
Ilmu yg mempelajari pengaruh obat terhadap
tubuh
Cara kerja obat, efek obat thd bbg organ,
pengaruh obat thd reaksi biokimia & struktur
organ
Terdiri dari
Uji pra klinis
Uji klinis
Uji pra klinis
Contoh
Talidomid
Pada ♀ hamil menyebabkan terhentinya perkembangan
anggota badan janin
Misal:
Lahir tanpa tangan dan kaki
Anggota badan terbentuk sebagian
Bentuk-bentuk tidak sempurna dari hidung, mata, telinga
Jantung dan saluran pencernaan tidak berfungsi dengan baik
HASIL UJI PREKLINIK
Tahap I :
Pada sukarelawan sehat
Tahap II
Pada sukarelawan sakit
Tujuan utama :
Menentukan efektivitas obat dalam mengurangi dan
menghilangkan penyakit
Mencari efek samping dan gejala toksik yang tidak muncul pada
uji dengan hewan atau pada sukarelawan sehat
Uji farmakologi klinis
Tahap II (lanjutan)
Tambahan data :
Pola absorpsi obat
Eksresi obat
Metabolit obat yang kemungkinan terjadi
Efek samping yang timbul
Tingkat dosis (pasien tidak tahan efek toksik /
pengaruh bahaya obat) → untuk batas
keamanan
Uji farmakologi klinis
Tahap III
Dokter-dokter praktek swasta diikutsertakan bersama-sama
dengan ahli klinis berpengalaman → untuk menentukan manfaat
obat baru di kalangan dokter swasta
Dapat melibatkan ribuan pasien
Uji farmakologi klinis
Tahap IV :
Menambah pengertian mekanisme kerja obat
Menunjukkan penyembuhan atau indikasi baru
Jika obat tsb menunjukkan kemanfaatan dalam
mengobati para penderita dari penyakit-penyakit
lain yang tidak direncanakan : → dapat diajukan
ke instansi yang berwenang untuk memperoleh
izin mempromosikan dan memasarkan obat
karena ada indikasi baru