Anda di halaman 1dari 3

Alur Roleplay :

1. Pasien datang : dilakukan anamnesis, pemeriksaan awal, triage (PERAWAT)

2. Melaporkan hasil pemeriksaan sementara ke dokter (PERAWAT)

3. Dokter melakukan infomed consent, anamnesis, pemeriksaan fisik, rencana pemeriksaan


penunjang (DOKTER)

4. Dokter mendiagnosis, memberikan penjelasan kondisi kepasien dan keluarga pasien, dan meminta
informed consent mengenai pemberian tindakan selanjutnya dan memberikan delegasi untuk
diberikan tindakan kepada pasien misal infus atau injeksi obat secara verbal dan tertulis (DOKTER-
PASIEN)

5. Dokter menanyakan ketersediaan obat ke apoteker, lalu membuat resep yang diserahkan keluarga
(DOKTER - APOTEKER)

6. apoteker menerima resep, mengkonfrimasi nama obat atau penulisan yang sulit dibaca, setelah
itu apoteker menjelaskan obat kepada keluarga dan memberitahukan obat diberikan kepada
perawat agar dapat diberikan ke pasien (DOKTER-APOTEKER-PERAWAT)

7. Obat diserahkan ke perawat oleh keluarga, dan perawat mendapat delegasi doker untuk
melakukan injeksi atau pemberian obat (DOKTER-PERAWAT)

8. Perawat, dokter dan apoteker melakukan observasi. Misal dokter mengevaluasi perbaikan pasien,
perawat mengobservasi kondisi pasien, apoteker melakukan evaluasi efek samping obat

Hipoglikemia

1. Pasien datang : dilakukan anamnesis singkat, pemeriksaan awal, triage, GCS, ABCD, stabilisasi
(PERAWAT)

2. Melaporkan hasil pemeriksaan sementara ke dokter (PERAWAT)

3. Dokter melakukan infomed consent, anamnesis, pemeriksaan fisik, rencana pemeriksaan


penunjang GDA, dengan mendelegasikan perawat untuk melakukan cek GDA (DOKTER-PERAWAT)

4. Dokter iship melaporkan ke dokter dpjp dan dpjp memberikan advice (DOKTER-DOKTER)

4. Dokter mendiagnosis, memberikan penjelasan kondisi kepasien dan keluarga pasien, dan meminta
informed consent mengenai pemberian tindakan selanjutnya seperti memberikan infus dan D40% 2
flash dan memberikan delegasi kepada perawat untuk diberikan tindakan kepada pasien misal infus
secara verbal dan tertulis (DOKTER-PASIEN-PERAWAT)

5. Dokter menanyakan ketersediaan obat ke apoteker, lalu membuat resep yang diserahkan keluarga
(DOKTER - APOTEKER)

6. apoteker menerima resep, mengkonfirmasi nama obat atau penulisan yang sulit dibaca, setelah
itu apoteker menjelaskan obat kepada keluarga dan memberitahukan obat diberikan kepada
perawat agar dapat diberikan ke pasien (DOKTER-APOTEKER-PERAWAT)

7. Obat diserahkan ke perawat oleh keluarga, dan perawat mendapat delegasi doker untuk
melakukan infus (DOKTER-PERAWAT)

8. Perawat, dokter dan apoteker melakukan observasi. Misal dokter mengevaluasi perbaikan pasien,
perawat mengobservasi kondisi pasien, apoteker melakukan evaluasi efek samping obat
CVA

1. Pasien datang : dilakukan anamnesis singkat, pemeriksaan awal, triage, GCS, ABCD, stabilisasi
(PERAWAT)

2. Melaporkan hasil pemeriksaan sementara ke dokter (PERAWAT)

3. Dokter melakukan infomed consent, anamnesis, pemeriksaan fisik(GCS+status neurologis),


rencana pemeriksaan penunjang CT SCAN, serta advice kepada perawat untuk melakukan
pemasangan monitor (apabila penurunan GCS) (DOKTER-PERAWAT)

4. Dokter iship melaporkan ke dokter dpjp dan dpjp memberikan advice (DOKTER-DOKTER)

4. Dokter mendiagnosis, memberikan penjelasan kondisi kepasien dan keluarga pasien, dan meminta
informed consent mengenai pemberian tindakan selanjutnya seperti memberikan infus Inf PZ
1000cc/24 hours, O2 nasal 3lpm, Inj. Metamizole 3x1 g iv, Inj. Ranitidin 2 x 50mg iv, Inj. Citicolin
3x250mg iv dan memberikan delegasi kepada perawat untuk diberikan tindakan kepada pasien misal
injeksi dan infus secara verbal dan tertulis (DOKTER-PASIEN-PERAWAT)

5. Dokter menanyakan ketersediaan obat ke apoteker, lalu membuat resep yang diserahkan keluarga
(DOKTER - APOTEKER)

6. apoteker menerima resep, mengkonfirmasi nama obat atau penulisan yang sulit dibaca, setelah
itu apoteker menjelaskan obat kepada keluarga dan memberitahukan obat diberikan kepada
perawat agar dapat diberikan ke pasien (DOKTER-APOTEKER-PERAWAT)

7. Obat diserahkan ke perawat oleh keluarga, dan perawat mendapat delegasi doker untuk
melakukan infus dan injeksi (DOKTER-PERAWAT)

8. Perawat, dokter dan apoteker melakukan observasi. Misal dokter mengevaluasi perbaikan pasien,
perawat mengobservasi kondisi pasien, apoteker melakukan evaluasi efek samping obat

Epistaksis

1. Pasien datang : dilakukan anamnesis singkat, pemeriksaan awal, triage, GCS, ABCD, stabilisasi
(PERAWAT)

2. Melaporkan hasil pemeriksaan sementara ke dokter (PERAWAT)

3. Dokter melakukan infomed consent, anamnesis, pemeriksaan fisik, serta advice kepada perawat
untuk melakukan persiapan pemeriksaan rhinoskopi anterior (DOKTER-PERAWAT)

4. Dokter iship melaporkan ke dokter dpjp dan dpjp memberikan advice (DOKTER-DOKTER)

4. Dokter mendiagnosis, memberikan penjelasan kondisi kepasien dan keluarga pasien, dan meminta
informed consent mengenai pemberian tindakan selanjutnya seperti melakukan pemeriksaan
rhinoskopi anterior untuk mengetahui letak perdarahannya dan akan diberikan tampon dengan
kassa dan obat untuk penghentian perdarahannnya (DOKTER-PASIEN)

5. Dokter menanyakan ketersediaan bahan dan obat ke apoteker misal : kasa steril (3/5?), vaselin,
lidokain (2%) 2cc, adrenalin (1/1.000) 0,2cc, antibiotik topikal boleh gentamicin, jika tidak ada ab
topikal spectrum luas lainnya, tolong disipkan di kasanya, dibentuk segitiga kecil, lalu membuat
resep yang diserahkan keluarga (DOKTER - APOTEKER)
6. apoteker menerima resep, mengkonfirmasi nama obat atau penulisan yang sulit dibaca, setelah
itu apoteker menjelaskan obat kepada keluarga dan memberitahukan obat diberikan kepada
perawat agar dapat diberikan ke pasien (DOKTER-APOTEKER-PERAWAT)

7. Obat diserahkan ke perawat oleh keluarga, dan perawat membantu dokter dalam tindakan
tampon anterior misal : perawat memposisikan kepala pasien saat dokter memasukkan tamponnya
(DOKTER-PERAWAT)

8. Perawat, dokter dan apoteker melakukan observasi. Misal dokter mengevaluasi perbaikan pasien,
perawat mengobservasi kondisi pasien, apoteker melakukan evaluasi efek samping obat

Anda mungkin juga menyukai