Anda di halaman 1dari 5

Tugas individu pertemuan ke-lima belas

guna membutuhi kebutuhan nilai mata kuliah Pancasila

Nama Dosen :
Silvia Nurlaila

Nama Mahasiswi:
Iffat Umniyati

NIM :
0603519030

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA

JULI 2021
a. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang sudah pernah saya lakukan di masyarakat
maupun lingkungan rumah saya:
➔ Kritis : setiap insan akademisi harus mengembangkan sikap ingin tahu segala
sesuatu yang selanjutnya diupayakan ada jawaban dan pemecahannya melalui
kegiatan ilmiah yaitu penelitian.
Saya termasuk anak yang kritis dalam keingin tahuan atas suatu hal yang menurut
saya menarik.

➔ Kreatif : setiap insan akademisi harus mengembangkan sikap inovatif, berupaya


untuk menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi
masyarakat.
Saya adalah orang yang kreatif, saya dari kecil adalah
seorang yang memiliki tingkat berimajinasi yang sangat
tinggi. Dulu ketika kecil saya suka bermain boneka dan
beranggapan bahwa boneka-boneka tersebut adalah
anak-anak saya. foto disamping adalah bukti kekreatifan
saya dengan mengedit foto.

➔ Obyektif : kegiatan ilmiah yang dilakukan harus benar berdasarkan pada suatu
kebenaran ilmiah, bukan karena dilandasi adanya kekuasaan, uang atau ambisi
pribadi atau hal -hal lain yang akan mengaburkan ilmu itu sendiri. Saya juga
merupakan orang yang obyektif, salah satu bukti bahwa saya obyektif adalah saya
mendapat kesempatan untuk menjadi pengajar di salah satu bimbingan belajar,
dan saya berada dalam
bimbingan belajar tersebut
karena saya dianggap
mampu untuk berbagi ilmu
yang saya miliki sesuai
dengan ilmu tersebut, bukan
karena uang ataupun ambisi
pribadi. Foto disamping
merupakan foto saya dengan
murid-murid saya di
bimbingan belajar.
➔ Konstruktif : kegiatan ilmiah yang merupakan budaya akademik, harus
benar-benar mampu mewujudkan suatu karya baru yang bermanfaat bagi
masyarakat dimana seorang
akademisi mengabdikan dirinya. Saya
dan teman-teman saya membuat
komunitas mengajar bernama
baitu-l-arqam yang bertujuan untuk
mengajar ngaji, agar anak-anak
Indonesia bisa membaca al-qur`an.
Foto berikut merupakan foto dimana
ketika saya dan teman-teman saya
mulai merintis bimbingan belajar ini
cabang Jakarta.

➔ Dinamis : sebagai seorang akademisi harus tetap berorientasi pada budaya


akademik dan akan selalu mengembangkan dirinya secara konsisten serta
berkelanjutan. Saya
selalu berusaha untuk
mengembangkan diri
saya memiliki cara
berpikir konteks
peluang, kemampuan
dan kemungkinan yang
akan terjadi di masa
yang akan datang.

➔ Dialogis : dalam proses transformasi ilmu pengetahuan, masyarakat akademik


harus memberikan ruang
kepada para peserta didik
guna mengembangkan diri ,
melakukan kritik dan
mendiskusikan hal-hal yang
belum dapat diterima akan
mereka. Ketika dulu saya
mengajar di Riau, saya
selalu memberikan
kesempatan kepada murid
saya untuk mengkritik dan
mengemukakan apa yang belum mereka pahami dari apa yang saya sampaikan.

➔ Menerima kritik : sebagai konsekuensi suasana dialogis, seorang akademisi akan


memegang teguh budaya akademik dan harus senantiasa bersifat terbuka terhadap
kritik. Kritik bukan harus dihilangkan, karena akan dapat memacu dan
memberikan motivasi dalam berkarya ilmiah. Saya selalu menerima kritik apapun
yang diajukan oleh orang lain.

➔ Menghargai prestasi ilmiah / akademik : sebagai masyarakat intelektual, harus


menghargai prestasi akademik, yaitu prestasi dari suatu kegiatan ilmiah. Saya
selalu menghargai setiap prestasi yang sudah dilakukan oleh kerabat atau orang
sekitar saya karena itu sebagai wujud saya mendukung teman saya

➔ Bebas dari Prasangka: budaya akademik harus mengembangkan moralitas ilmiah,


mendasarkan kebenaran pada kebenaran ilmiah. Saya termasuk orang yang bebas
dari prasangka ketika saya berhadapan dengan seseorang dalam hal apapun saya
selalu berusaha untuk berprasangka baik dan benar.

➔ Menghargai Waktu : masyarakat intelektual senantiasa memanfaatkan waktu


dengan efektif dan efisien (mangkus dan sangkil), baik
dalam kegiatan ilmiah akademik maupun dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Saya
termasuk orang yang sangat menghargai waktu, ketika
memiliki janji / acara apapun saya selalu berusaha
hadir tepat waktu. Ini adalah ketika saya janji kepada
teman saya untuk datang ke Darunnajah untuk melepas
kepergian mereka karena mereka mau berangkat ke
Mesir untuk melanjutkan pendidikan. Saya datang
tepat waktu ketika itu dan sangat menghargai waktu
mereka yang tidak banyak untuk dikunjungi.

➔ Kemitraan / Kesejawatan : memiliki rasa persaudaraan yang kuat untuk


mewujudkan kerjasama yang baik dengan
siapapun tanpa memandang suku, ras, agama,
wilayah dll. Saya memiliki rasa persaudaraan
yang sangat erat, juga tidak pernah memandang
orang dalam hal apapun. foto di samping
merupakan bukti bahwa saya tidak memandang
untuk berteman, saya dan mereka sudah
berteman sejak kelas 3 SMP dan kami tidak
memandang ras, agama, suku, wilayah, dan lain
sebagainya. Kami berasal dari wilayah yang
berbeda dan juga suku yang berbeda tapi kami
tetap bisa berteman.
b. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang belum pernah saya lakukan di masyarakat
maupun lingkungan rumah saya:
➔ Analitis : kegiatan ilmiah harus dilakukan dengan metode ilmiah yang merupakan
prasyarat tercapainya suatu kebenaran ilmiah. Saya tidak suka menganalisis
kebenaran, saya terkadang hanya percaya dengan apa yang saya dengar.

➔ Memiliki dan Menjunjung Tinggi Tradisi Ilmiah : masyarakat akademik


memiliki karakter / perilaku ilimiah yang merupakan inti pokok budaya
akademik. Menurut saya, saya kurang menjunjung tinggi tradisi ilmiah.

➔ Berorientasi ke Masa Depan : mampu mengantisipasi masa depan melalui


kegiatan ilmiah dengan suatu perhitungan cermat, realistis dan rasional. Saya
cenderung ragu dengan masa depan saya, saya kurang rasional dalam
memprediksi masa depan yang akan saya hadapi.

Anda mungkin juga menyukai