Anda di halaman 1dari 29

ASESMEN KESULITAN

BELAJAR
HAKIKAT ASESMEN
Asesmen merupakan proses yang dilakukan dalam kegiatan secara
sistematis dalam rangka mengumpulkan informasi tentang perkembangan
anak dan kemajuan belajar yang dicapainya.
Dalam kegiatan asesmen terkandung kegiatan mengukur dan menilai

• Mengukur : kegiatan menggunakan alat ukur


• Menilai : kegiatan yang dilakukan dalam membandingkan hasil pengukuran
Asesmen mencakup kegiatan screening (pengukuran),
diagnosa, dan evaluasi yang ditujukan untuk memperoleh
informasi tentang perencanaan, pelaksanaan program dan
evaluasi keberhasilan program.
ASESMEN FORMAL
Asesmen formal dilakukan dengan menggunakan alat asesmen
yang telah baku

Dilakukan pada anak anak yang diperkirakan mengalami kesulitan


belajar
1. TES INTELEGENSI
Tes intelegensi baku yang biasa digunakan adalah Weschler Intelligence Scale for
Children-Reviced (WISC-R) yang terdiri dari lima subtes (Mc. Loughlin (1986:118-
145, Weschler, 2003).

• Tes untuk menguji kemampuan umum


• Tes untuk menguji kemampuan di bidang analogis dan persamaan
• Tes untuk menguji kemampuan matematika
• Tes untuk menguji kosa kata
• Tes untuk menguji kemampuan dalam mengambil keputusan dalam
menghadapi situasi sosial
2. TES PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
a. Woodcock-Johnson Psycho-Educational Batery

Bagian Pertama Bagian Kedua Bagian Ketiga

• Kemampuan kognitif • Identifikasi huruf dan • Minat dalam bidang


secara umum kata membaca
• Kemampuan verbal • Kalkulasi • Minat dalam bidang
• Ingatan • Pemecahan masalah matematika
• Kecepatan persepsi • Pengurangan • Minat dalam bidang
• Kemampuan • Pemahaman paragraf bahasa
matematika • Sains • Minat dalam bidang olah
• pembuktian raga
b. Peabody Individual Achievment Test (PIAT)

Peabody Individual Achievment Test (PIAT) adalah salah satu tes


yang dibuat untuk mengukur kemampuan kognitif dan
pencapain hasil individu berusia 6 tahun sampai 60 tahun
c. Wide Range Achievement Test

Wide Range Achievement Test (WRAT) bertujuan untuk mengukur


kemampuan individu yang berusia 3 tahun sampai dengan 74 tahun
dalam bidang membaca, mengeja dan aritmatik/matematika.
d. Woodcock Reading Mastery Test

Woodcock Reading Mastery Test bertujuan untuk mengukur kemampuan


membaca dari individu yang berusia 6 tahum sampai dengan 11 tahun, terdiri
atas subtes yang berkaitan dengan hal berikut:

• Identifikasi huruf
• Identifikasi kata
• Pemahaman makna kata
• Pemahaman makna paragraf
e. Keymath Diagnostic Arithmetic Test

Keymath Diagnostic Arithmatic Test bertujuan mengukur kekuatan dan kelemahan


individu dalam matematika, khsususnya yang berkaitan dengan aritmetik.
Tes ini diberikan pada individu usia 6 tahun sampai dengan 17 tahun.
• Mengukur kemampuan dalam isi matematika
• Operasi matematika
• Aplikasi matematika
• Nilai uang
• Pengukuran
• Waktu
f. Test of Written Language (TOWL)

Test of Written Language (TOWL) bertujuan untuk mengukur kekuatan


dan kelemahan individu berusia 7 tahun sampai 18 tahun dalam bidang
keterampilan berbahasa secara tertulis.
Tes ini dilakukan dengan meminta peserta melakukan tes mengarang.
g. Test of Language Development Primary (TOLD-P)

Test Of Language Development Primary (TOLD-P) bertujuan untuk mengukur


kemampuan bahasa: penguasaan secara pasif dan aktif. Tes ini diberikan pada
individu yang usia 4 tahun sampai dengan 8 tahun. Tes ini meliputi :

• Pengungkapan kosa kata secara lisan


• Pengungkapan ide melalui kalimat
• Tata bahasa
• Lawan kata dan sinonim kata
• Kamus gambar untuk mengukur kemampuan
h. Test of Adolecent Language (TOAL)

Test of Adolecent Language (TOAL) bertujuan untuk mengukur kemampuan


bahasa individu berusia 11 tahun sampai dengan 18 tahun, yang meliputi:

• Tes mendengarkan kosa kata


• Tes mendengarkan tata bahasa
• Tes mendengarkan pembicaraan
• Tes mendengarkan pembicaraan dan tata bahasa
ASESEMEN INFORMAL
Asesemen informal merupakan teknik yang selalu digunakan oleh para pendidik dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehari-hari.
Asesmen informal dapat dilakukan guru dengan berbagai cara, seperti mengobservasi
kekuatan dan kelemahan anak dalam belajar, melakukan pretest dan posttest, memeriksa
hasil kerja siswa, dan lain-lain.
1. OBSERVASI
Observasi merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang memerlukan
ketekunan dan keterampilan.
Cruickshank, Jenkins & Metcalf (2006:100) mengatakan bahwa untuk
melakukan observasi diperlukan kterampilan. Keterampilan tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut

• Kemampuan mengevaluasi
• Kemampuan mencatat secara detail
• Memiliki keterampilan dalam berkomunikasi
• Memiliki keterampilan dalam menderngar
• Memiliki keterampilan interpersonal
• Objektif
• dll
2. RATING SCALE

Rating scale merupakan alat yang dikembangkan berdasarkan sejumlah skor


yang dikembangkan berdasarkan kriteria tertentu untuk mengukur kualitas
perkembangan siswa, baik di bidang akademik dan nonakademik.
Aspek-aspek yang dapat diukur dengan menggunakan rating scale atara lain,
adalah sebagai berikut:
• Pemahaman terhadap apa yang didengar
• Kemampuan berbahasa lisan
• Perilaku sosial
Check List

Berbentuk pertanyaan yang dapat mewakili prilaku yang mungkin ditampilkan siswa, misalnya perilaku dalam belajar,
berteman, kemampuan menyeelesaikan tugas, dan dalam melakuan kegiatan diskusi.
Anecdotal record

Cacatan tentang peristiwa-peristiwa khusus yang dilakukan anak sehingga peristiwa tersebut perlu direkam untuk
melengkapi dokumen yang diperlukan dalam meniali perkembangan anak.
Studi kasus

Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam asesmen informal. Misalnya hal-hal yang berkaitan dengan riwayat
perkembangan akademik atau perkembangan dan pertumbuhan seorang anak.
Analisis terhadap Sampel Kinerja

Analisis sampel kinerja salah satunya adalah portofolio dapat digunakan sebagai bahan dalam melakukan informal
asesmen portofolio berisi kumpulan dari sampel kinerja anak diberbagai bidang.
Penilaian Acuan Patokan

Salah satu bentuk penilaian yang dilakukan dengan jalan membandingkan hasil belajar yang dicapai siswa dengan
tujuan belajar yang seharusnya dicapai, oleh karena penilaian dan penentuan posisi hasil belajar siswa tidak
dibandingkan dengan hasil belajar siswa lainnyayang berada dalam kelompok yang sama.
Penilaian Acuan Norma

Melakukan penilaian terhadap hasil belajar dengan jalan membanding hasil belajar siswa dengan siswa lain yang
berada dalam kelompoknya. Nilai 7 belum tentu mencerminkan hasil belajar yang baik, apabila rata-rata dalam
kelompok mencapai 8. Nilai 4 belum tentu mencerminkan nilai yang buruk jika rata-rata adalah 3.
Beberapa Pertimbangan dalam Melakukan Asesmen Kesulitan Belajar

Siswa yang mengalami kesulitan belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


a. Menunjukkan hasil belajar rendah
b. Hasil belajar tidak seimbang dengan usaha
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar
d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar
e. menunjukkan perilaku yang kurang tepat
f. Menunjukkan gejala emosi yang kurang wajar dalam menghadapi situasi
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masalah yang berkaitan dengan kesulitan belajar bersifat kompleks.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Asesmen

Validitas Instrumen Asesmen

Berkaitan dengan sejauh mana instrumen dapat mengukur apa yang harus diukur, dalam kaitannya
dengan pembelajaran maka instumen yang valis adalah instumen yang dapat mengukur apa yang
diajarkan dan yang telah dipelajari oleh siswa.
Reliabilitas Instrumen Asesmen

Berhubungan dengan kestabilan atau konsistensi skor yang dihasilkan dari pencapaian suatu
instrumen dengan skor yang diperoleh pada waktu instrumen tersebut diterapkan kembali pada
waktu berbeda.
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi, artinya instumen yang digunakan memberikan hasil yang
sama apabila diberikan lagi pada siswa yang telah mengikuti kegiatan pengukuran dengan alat ukur
yang sama.
Pengembangan Instrumen Asesmen

Langkah pengembangan instrumen


a. Menganalisis teori yang berkaitan dengan variabel
b. Merumuskan sintesis teori dasar
c. Mengembangkan dimensi dan indikator
d. Menetakan parameter yang bergerak dalam satu kutub ke kutub lain
e. Membuat kisi-kisi instrumen asesmen
f. Membuat konsep instrumen asesmen
g. Lakukan pengadaan instrumen untuk diuji coba
h. Uji coba instrumen di lapangan
i. Melakukan anasis data hasil uji coba instrumen
j. Diperoleh kesimpulan mengenai valid atau tidaknya
k. Bertitik tolak dari analisis butir, butir diperbaiki dan diuji cobakan kembali
l. Hitung koefisien reliabilitas
m. Perakitan butir isntrumen valid untuk dijadikan instrumen final.

Anda mungkin juga menyukai