Anda di halaman 1dari 71

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN PADA

IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS MOTAHA KECAMATAN ANGATA
KABUPATEN KONAWE SELATAN

Tugas Akhir

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan D-III Gizi

OLEH :

UMRIATI
NIM.P00331018094

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI D-III GIZI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN PADA


IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MOTAHAKECAMATAN ANGATA
KABUPATEN KONAWE SELATAN

Yang Diajukan Oleh :


UMRIATI
P00331018094

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama,

Wiralis, STP, M. Si, Med Tanggal : ..................


Nip.196512311987032009

Pembimbing Pendamping,

I Made Rai Sudarsono.,S.GZ,MPH Tanggal :…............


Nip.196512311987032009
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN PADA
IBU HAMIL ENERGI KRONIS (KEK) DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS MOTAHA KECAMATAN ANGATA
KABUPATEN KONAWE SELATAN

RINGKASAN

UMRIATI
di bawah bimbingan Wiralis dan Made Rai Sudarsono

Latar Belakang : Ibu hamil yang menderita KEK mempuyai resiko kematian ibu pada
masa perintal dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Faktor utama
terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu pola makan buruk dan pengetahuan rendah. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan pola makan pada ibu hamil
dengan kurang energi kronis (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Motaha Kecamatan
Angata Kabupaten Konawe Selatan.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
survey. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5-10 juli 2021 di wilayah kerja Puskesmas
Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Sampel penelitian adalah ibu
hamil KEK sebanyak 17 orang ditentukan dengan metode total sampling. Data diolah
dengan metode deskriptif.

Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bawah ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskemas
Motaha memiliki tingkat pengetahuan paling banyak pada rentang pengetahuan kurang
yaitu sebanyak 70,59% (n=12) dan berpengetahuan cukup sebanyak 29,41% (n=5) . Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagan besar pola makan ibu hamil KEK paling banyak
pada rentang pola makan kurang yaitu sebanyak 52,95% (n=9) dan pola makan cukup
sebanyak 47,05% (n=8).

Kesimpulan : Pengetahuan ibu hamil KEK tentang makanan bergizi dan KEK sebagian
besar memiliki pegetahuan kurang dan pola makan kurang.

Kata Kunci : Ibu hamil KEK, Pengetahuan dan Pola Makan.

Daftar Baca : 28 (1986-2017)


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan judul “Gambaran
Tingkat Pengetahuan Dan Pola Makan Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Kurang Energi
Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe
Selatan” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III bidang
Gizi.dengan gelar Amd. Gz (Ahli Madya Gizi), di Politeknik Kementrian Kesehatan
Kendari.
Selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah berbagai kesulitan dan hambatan yang
penulis rasakan, namun berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak sehingga pada
akhirnya dapat terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan dan
keiklasan hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Askrening, SKM, M. Kesselaku Direktur Polteknik Kesehatan Kemenkes


Kendari
2. Ibu Sri Yunanci, VG, SST, MPH, selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari
3. Ibu Euis Nurlaela, S.Gz, M.Kes, selaku Ketua Prodi DIII-Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari
4. Ibu Wiralis, STP, M. Si, Med, selaku Pembimbig I yang telah iklas meluangkan
waktu dan berbagi ilmu guna membantu penulisan dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini
5. Bapak I Made Rai Sudarsono, S.Gz, MPH, selaku Pembimbing II yang telah iklas
meluangkan waktu dan selalu memberikan motivasi dan dukungan serta berbagi
ilmu guna membantu penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
6. Ibu Rita Irma selaku dosen penguji I yang telah memberi dukungan dan masukan
dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah
7. Bapak Dr Labanudin selaku dosen penguji II yang telah memberi dukungan dan
masukan dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah
8. Ibu Euis Nurlaela S.Gz, M.Kes selaku dosen penguji I yang telah memberi
dukungan dan masukan dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah
9. Seluruh Staf dan Dosen pegajar Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari
10. Penulis juga menyampaikan banyak-banyak terimakasih kepada orang-orang yang
telah mendukungnya selama ini yang tidak hentinya selalu memberikan semangat
dan dukungan untuk bisa tetap semangat.
11. Rekan- rekan mahasiswa Jurusuan Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari yang tidak
bisa disebutkan satu persatu baik itu kakak senior, teman-teman seperjuangan
maupun adik-adik junior.
12. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya selama penyusunan dan penulisan
Proposal ini.

Ucapan terima kasih yang tak ternilai harganya penulis persembahkan kepada kedua
orang tua tercinta ayahanda Agusman dan Ibunda Atira yang telah memberikan kasih
sayang, doa, dukungan moril, dan material serta segala pengorbanan yang tidak dapat
ternilai dalam mendidik sejak kecil hingga menyelesaikan pendidikan. Serta kepada sahabat
saya Puspita Ramadhani, Jumsan, Ulfa Hendarwan, Asmarita Fadhila, Arnisa Lailan
Rahmadani, Wd Yutri Sari yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk saya
bisa bisa bangkit menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tulisan Penelitian ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan penulisan sangat diharapkan. Atas saran dan kritik, penulis ucapkan banyak
terima kasih. Semoga propsal ini bermanfaat bagi pembaca, Aamiin

Kendari,16 juli 2021

UMRIATI
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL........................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI........................................................... iii
RINGKASAN................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR.................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 6
E. Keaslian Penelitian............................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kurang Energi Kronis (KEK) Ibu Hamil............ 10
1. Pengertian Pengetahuan.............................................................. 10
2. Indikator...................................................................................... 10
3. Faktor yang Berhubungan Dengan KEK Pada Ibu Hamil.......... 11
4. Faktor – faktor yag Mempengaruhi KEK Pada Ibu Hamil......... 11
B. Pengetahuan Gizi Ibu........................................................................ 15
C. Pola Makan....................................................................................... 18
D. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil......................................................... 21
E. Hubungan Asupan Energi Dengan KEK.......................................... 22
F. Status Gizi......................................................................................... 22
G. Penilaian Status Gizi......................................................................... 23
H. Kerangka Teori................................................................................. 24
I. Kerangka Konsep.............................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................ 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................... 26
C. Populasi dan Sampel......................................................................... 26
1. Populasi....................................................................................... 26
2. Sampel......................................................................................... 26
D. Variabel Penelitian............................................................................ 27
E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data.................................................... 27
F. Pengolahan dan Penyajian Data........................................................ 28
G. Definisi Operasional/Kriteria Objektif............................................. 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................. 30
B. Pembahasan ...................................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................... 42
B. Saran................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 43
LAMPIRAN.................................................................................................................... 45
DAFTAR GAMBAR

Kerangka Teori............................................................................................................... 24
Kerangka Konsep............................................................................................................ 25
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian Penelitian........................................................................................... 7

Tabel 2. 24 Desa Wilayah Kerja Puskesmas Motaha..................................................... 30

Tabel 3. Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur......................................................... 31

Tabel 4. Karakterstik Sampel Berdasarkan Pendidikan.................................................. 32

Tabel 5. Distribusi Sampel Berdasarkan Pengetahuan................................................... 35

Tabel 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Pola Makan.................................................... 35

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Makanan Pokok... 34

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Lauk Hewani........ 35

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Laut Nabati.......... 36

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Sayuran.............. 37

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Buah-Buahan..... 38
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden.............................................................. 46

Lampiran 2. Surat Persetujuan Responden..................................................................... 47

Lampiran 3. Kuisioner Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil KEK...................................... 48

Lampiran 4. Formulir FFQ Pola Makan Ibu Hamil........................................................ 51

Lampiran 5. Master Tabel.............................................................................................. 53

Lampiran 6. Surat Keterangan Bebas Pustaka................................................................ 54

Lampiran 7. Surat Usulan Izin Penelitian Kesbangpol................................................... 55

Lampiran 8. Surat Usulan Ethical Clearence.................................................................. 56

Lampiran 9. Surat Rekomendasi Penelitian................................................................... 57

Lampiran 10. Surat Telah Melaksanakan Penelitian...................................................... 58

Lampiran 11. Surat Ethical Clearence............................................................................ 59

Lampiran 12 dokumentasi.............................................................................................. 60
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada kehamilan secara global 35-75% dimana

secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan trimester

pertama dan kedua kehamilan. WHO juga mencatat 40% kematian di negara

berkembang berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita

gizi kurang seperti kurang energi kronik mempunyai resiko kesakitan yang lebih

besar oleh karena itu pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibu hamil merupakan

kelompok sasaran yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Dari hasil penelitian

Evi Rosalina, dkk, ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis (KEK)

terutama pada trimester ketiga (7-9 bulan) menyebabkan resiko dan komplikasi

pada ibu : anemia, pendarahan intra partum, persalinan lama, abortus, infeksi,

bahkan kematian ibu, sedangkan komplikasi pada bayi : lahir kurang bulan

(prematur).

Menurut Wold Helath Organisation (WHO), presentase tertinggi penyebab

kematian ibu adalah pendarahan (28%), dan infeksi, yang dapat disebabakan oleh

anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). Diberbagai negara kejadian ini

berkisar kurang 10% sampai hampir 60% (Prawirohardjo Cit Fidyah Aminin, dkk

2014). KEK selama masa kehamilan memilki dampak negatif pada siklus

kehidupan keturunannnya, ibu hamil dengan KEK umumnya memilki kenaikan

berat badan hamil yang rendah, akibatnya berat badan bayi yang dilahirkan rendah
atau biasa disebut BBLR yang ditandai dengan berat badan lahir kurang dari 2.500

gram( Fikawati dan syafiq, 2016).

Kekurangan energi kronis terjadi di negara-negara berkembang yaitu dengan

LILA <23,5 cm. Indonesia menjadi salah satu negara yang mendekati peringkat ke-

4 terbesar yaitu dengan prevalensi 35,5%. Hal ini terjadi karena sebagian besar ibu

hamil mengalamai kekurangan energi kronik yang disebabkan kurangnya asupan

makanan yang di konsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Hasil survey Penilaian Status Gizi (PSG) di Indonesia pada tahun 2016

mengalami peningkatan menjadi 16,2%. Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan

salah satu provinsi yang memiliki prevalensi KEK sedang sebesar 21,9%,

berdasarkan laporan program gizi pada tahun 2017 masih dijumpai permasalahan

gizi di kabupaten Konawe selatan yang memiliki prevalensi ibu hamil KEK lebih

tinggi dibandingkan kabupaten lainnnya yaitu 27% dan mengalami peningkatan

pada tahun 2018 sebesar 32,1%(Dinas kesehatan Provinsi,2018).

Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat dinilai dari pemeriksaan

lingkar lengan atas (LILA). Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko

kematian ibu pada masa perintal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan

lahir rendah. Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena mengalami

pendarahan, sehingga meningkatkan angka kematian ibu dan bayi(Proverawati dan

Asfuah,2009).

Menurut penelitian Anisatun Azizah, penyebab kekurangan energi kronis

(KEK) akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan dalam pemenuhan gizi dan

pengeluaran energi.Sekitar 45-50% ibu hamil di Indonesia tidak mendapatkan


asupan energi dan protein yang cukup. Sebanyak 49,5% ibu hamil mengkonsumsi

protein dibawah 80% dari yang dibutuhkannya semasa kehamilan dan 44,8% ibu

hamil juga kurang mendapatkan asupan energi secara total yakni masih dibawah

70% dari yang dibutuhkan (Zuriati Muhammad, 2017).

Faktor utama terjadinya Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil yaitu

sejak sebelum hamil ibu sudah mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan

orang hamil lebih tinggi dari ibu yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan

menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, kerena itu kebutuhan energi dan

zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi

tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan

besarnya organ kandungan, persiapan ibu untuk menyusui, perubahan komposisi

dan metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan

saat hamil dapat mengakibatkan janin tumbuh tidak sempurna (Nurul,2013). Faktor

lainnya Seperti yang dipaparkan Nursolikin (2014), yang menjelaskan bahwa

pengetahuan gizi ibu yang menderita KEK tergolong rendah, demikian pula

pendidikannya. Semakin rendah pendidikan, maka semakin besar pula ibu hamil

yang menderita KEK.

Kurang pengetahuan ibu hamil tentang gizi menyebabkan kurangnya

makanan bergizi selama hamil. Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi ibu

hamil yaitu pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan.

Perencanaan dan penyusunan makanan ibu hamil mempunyai peranan yang penting.

Faktor yang mempengaruhi perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat dan

seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan ibu dan keluarga dalam membeli
makanan serta pengetahuan tentang gizi (Marni,2013). Pengetahuan yang dimiliki

seorang ibu akan mempengaruhi perilaku ibu termasuk dalam pengambilan

keputusan. Ibu dengan gizi yang baik, kemungkinanan akan memenuhi kebutuhan

gizi yang baik akan bayinya. Sehingga ibu yang memiliki pengetahauan yang baik

meskipun pada awal kehamilannya mengalami mual dan rasa tidak nyaman maka ia

akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya (Proverawati

dan Asfuah,2009).

Pola makan adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam terjadinya

KEK. Pola makanan masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung sumber

besi heme (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non heme (nabati), menu

makanan juga banyak mengandung serat dan filat yang merupakan faktor

penghambat penyerapan besi. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan,

pada umunya wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan

anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi paling sedikit 3000 kalori/hari. Jika

ibu tidak punya kebiasaan buruk seperti merokok,pecandu dsb, maka status gizi

bayi kelak dilahirkannya juga baik dan sebaliknya.

Kontribusi terjadinya ibu hamil KEK pada ibu hamil akan mepengaruhi

tumbuh dan kembang janin antara lain dapat meningkatkan terjadinya bayi berat

lahir rendah (BBLR). Ibu hamil dengan KEK memiliki kesakitan yang lebih besar

terutama pada Trimester III kehamilan sehingga dapat mengakibatkan kelahiran

BBLR.Berdasarkan pemaparan tersebut, tingginya angka kematian dan BBLR

disebabkan karena kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil dan

banyaknya kasus ibu hamil yang terkena KEK yang ditemukan diwilayah kerja
puskesmas Motaha yang lebih tinggi dari puskesmas lain, yang dapat terjadi karena

beberapa faktor yaitu kurangnya asupan gizi, pengetahuan ibu, dan pola makan

yang kurang baik sehingga asupan gizi ibu dan janin sangat kurang.

Berdasarkan data registrasi Puskesmas Motaha tercatat jumlah ibu hamil

yang berkunjung ke seluruh posyandu dan melakukan pengurkuran LILA yang ada

di wilayah kerja Puskesmas Motaha pada bulan mei sebanyak 128 ibu hamil dan

jumlah ibu hamil KEK sebanyak 21, pada bulan juli jumlah ibu hamil yang

melakukan pengukuran LILA sebanyak 143 ibu hamil dan jumlah ibu hamil KEK

sebanyak 17 ibu hamil di tahun 2021. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan

sebuah penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Pola Makan pada

Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha

Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka di rumuskan masalah

sebagai berikut : Bagaiamana Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Pola Makan pada

Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha

Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Pola Makan pada

Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha

Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan.


2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pada ibu hamil kurang

energi kronis (KEK) diwilayah kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata

Kabupaten Konawe Selatan

b. Untuk mengetahui gambaran pola makan pada ibu hamil kurang energi

kronis (KEK) diwilayah kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata

Kabupaten Konawe Selatan

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Akademik

a. Penelitian ini sebagai bentuk pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh pada

bangku kuliah

b. Penelitian ini merupakan penambah wawasan,pengetahuan, dan pengalaman

penelitian di bidang gizi dan kesehatan, sekaligus dapat menerapkan ilmu

yang didapatkan.

c. Penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan tambahan acuan bagi

peneliti lain untuk penelitian gizi, terutama gizi ibu hamil dan masalah KEK

selajutnya

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada pihak

Puskesmas maupun Dinas Kesehatan mengenai gambaran tingkat

pengetahuan dan pola makan pada ibu hamil KEK dan dapat digunakan

sebagai bahan penunjang untuk perencanaan program dan penanggulangan

KEK pada ibu hamil serta mengevaluasi program yang telah ada.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat

khususnya ibu hamil sehingga dapat mencegah kejadian kurang energi

kronik (KEK)

E. Keaslian Penelitian

Tabel. 1
Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Desain Hasil Persamaan Perbedaan


. Penelitian

1. Eka Gambaran Observasi Ada Variabel Tempat


Aprianti kejadian oal Gambaran terikat penelitian di
(2017) kekurangan kejadian (KEK) wilayah
energi kekurangan pada ibu kerja
kronis energi kronis hamil Puskesmas
(KEK) (KEK) pada Motaha
pada ibu ibu hamil di
hamil di Puskesmas
Puskesmas Kasihan
Sampel
Kasihan Bantul
Penelitian
Bantul Yogyakart.
khusus ibu
Yogyakarta
hamil KEK
Tahun
2017

Desain
penelitian
deskriptif
dengan
pendekatans
urvei dengan
teknik
pengambilan
sampel total
samplig.

2. Ana Gambaran Survei Ada Desain Tempat


Samiatu pengetahua gambaran Penelitian. penelitian di
lMilah n ibu hamil pengetahuan Variabel wilayah
(2018) tentang ibu hamil (Pengetahu kerja
asupan tentang Puskesmas
nutrisi di asupan an) Motaha
Desa nutrisi di
Pawindan Desa
Kecamatan Pawindan
Sampel
Ciamis Kecamatan
Penelitian
Kabupaten Ciamis
khusus ibu
Ciamis Kabupaten
hamil KEK
Tahun Ciamis
2018

Metode yang
digunakan
Food
Frequency
Questioner
(FFQ) dan
wawancara
tentang
pengetahuan

3. Fina Hubungan Cross Ada Variabel Desain


Fatmaw pendidikan sectional hubungan (pengetahu penelitian
ati dan pendidikan an ibu deskriptif
Prayitno pengetahua dan hamil) dengan
(2019) n gizi pengetahuan pendekatans
dengan gizi dengan urvei dengan
status gizi status gizi teknik
ibu hamil ibu hamil pengambilan
pada pada sampel total
keluarga keluarga samplig.
dengan dengan
pendapatan pendapatan
rendah di rendah di
Kota Kota Bandar
Bandar Lampung
Lampung

4. Tita Hubungan Survey Ada Variabel Desain


rosmaw pengetahua cross hubungan (pengetahu penelitian
ati dafiu n ibu hamil sectional pengetahuan an pada ibu deskriptif
(2017) dengan ibu hamil hamil dengan
kejadian dengan KEK) pendekatans
kurang kejadian urvei dengan
energi kurang teknik
kronis energi kronis pengambilan
(KEK) (KEK) pada sampel total
pada kehamilan di samplig.
kehamilan Kota
di Kota Yogyakarta
Yogyakarta
tahun 2017

5. Vika Gambaran Survei Ada Desain empat


Fitra karakteristi gambaran Penelitia. penelitian di
Jaya k ibu hamil karakteristik wilayah
(2019) yang ibu hamil Variabel kerja
mengalami yang (ibu hamil Puskesmas
Kekuranga mengalamiK KEK) Motaha
n Energi ekurangan
Kronis Energi
(KEK) di Kronis
Sampel
Wilayah (KEK) di
Penelitian
Kerja Wilayah
khusus ibu
Puskesmas Kerja
hamil KEK
Soropia Puskesmas
Kabupaten Soropia
Konawe Kabupaten
Konawe Metode yang
digunakan
Food
Frequency
Questioner
(FFQ) dan
wawancara
tentang
pengetahuan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kurang Energi Kronik ( KEK ) ibu hamil

1. Pengertian

Menurut Depkes RI (2005) dalam program perbaikan gizi makro

menyatakan bahwa kurang energi kronis merupakan keadaan dimana ibu

penderita kekurangan makanan yang berlangsung manahun (kronis) yang

mengakibatkn timbulnya gangguan kesehatan. Kurang Energi Kronik (KEK)

adalah keadaan gizi yang terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh masukan

(intake) energi dan protein yang sangat kurang dalam waktu yang cukup lama

(Sediaoetama, 1999). Ibu hamil KEK adalah ibu hamil yang menderita kurang

energi kronis, yang dapat diketahui dengan pengukuran LILA.

Klasifikasi KEK pada ibu hamil di indonesia dilakukan berdasarkan ukuran

LILA. Menurut Depkes RI (1994), pengukuran LILA pada kelompok wanita

usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat di

laksanakan oleh masyarakat awam, untuk diketahuinya kelompok beresiko

Kekurangan Enrgi Kronis (KEK). Departemen RI (1994) dalam Supariasa

(2001) mengklasifikasi KEK ibu hamil di Indonesia yaitu kategori normal bila

LILA ≥ 23,5 cm dan kategori KEK bila LILA < 23,5 cm.

2. Indikator

Bumil KEK adalah ibu yang mempunyai ukuran (LILA) < 23,5 Cm

(Depkes,2010). Bumil KEK merupakan fakotr resiko terjadinya BBLR.


Pengukuran lingkar lengan atas dilakukan dengan menggunakan pita LILA.

Parameter yang digunakan adalah jumlah Bumil KEK dan Prevalensi Bumil

KEK. Jumlah bumil KEK dihitung setiap bulan untuk intervensi, sedangkan

prevalensi dihitung setiap tahun.

Cara menghitung prevalensi bumil KEK

jumlah bumil dengan LILA<23,5 cm


= x 100 %
jumlah bumil yang ada diwilayah kerja

Bumil KEK dianggap sebagai masalah kesehatan bila Prevalensi 10%

(Depkes,2010).

3. Faktor Yang Berhubungan Dengan KEK Pada Ibu Hamil

Secara umum, kurang gizi pada ibu dikaitkan dengan kemiskinan ketidak

adilan gender, serta hambatan terhadap akses berbagai kesempatan pendidikan.

Secara spesifik, penyebab KEK adalah akibat ketidak seimbangan antara asupan

untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Beberapa hal yang

berkaitan dengan status gizi seorang ibu :

a. Kehamilan yang terlalu muda (dibawah umur 20 tahun)

b. Kehamilan yang terlalu tua (diatas 35 tahun)

c. Kehamilan yang terlalu dekat jaraknya dengan jarak kehamilan sebelumnya

(kurang dari 2 tahun), kehamilan yang terlalu sering.

d. Kehamilan yang terlalu jauh jaraknya dengan jarak kehamilan sebelumnya

(lebih dari 5 tahun), kehamilan yang terlalu jarang.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KEK Pada Ibu Hamil


KEK disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor langsung dan faktor tidak

langsung. Faktor langsung adalah defisiensi kalori maupun protein yang

berlangsung lama dan adanya penyakit infeksi (Sediaoetama,1999). Pengaruh

tidak langsung dari KEK sangat banya meliputi tingkat pengetahuan/pendidikan

ibu hamil, tingkat pendapatan keluarga, ketersediaan pangan, lingkungan dan

pelayanan.

a. Konsumsi energi dan protein

1) Kebutuhan Energi

Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup,

menunjang pertumbuhan dan melakukan aktifitas fisik. Zat-zat gizi yang

menyumbangkan energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak

(Almatseir, 2001).

Kebutuhan energi seseorang Menurut FAO/WHO (1985) adalah

konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi

pengeluaran energi seseorang bila ia mempuyai ukuran dan posisi tubuh

dengan tingkat aktifitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang,

dan yang mendapatkan pemeliharaan fisik yang dibutuhkan secara sosial

dan ekonomis. Pada ibu hamil kebutuhan energi termasuk kebutuhan

untuk pembetukan jaringan-jaringan baru atau sekresi ASI yang sesuai

dengan kesehatan selama kehamilan. Ibu hamil memerlukan tambahan

energi untuk pertumbuhan janin, plasenta, dan jaringan tambahan lainnya.

Tambahan energi yang diperlukan adalah 285 Kkal/hari.

2) Kebutuhan Protein
Protein merupakan zat gizi yang penting. Karena paling erat

hubungannya dengan proses-proses kehidupan (Sedioetama). Lebih

lanjut dikemukakan bahwa kualitas protein ditentukan oleh asam-asam

amino esensial yang menyusun protein tersebut. Berdasarkan sumbernya

protein terbagi 2 yaitu protein berasal dari hewan (protein hewani),

misalnya daging, telur, susu, dan produk olahan susu. Protein yang

berasal dari tumbuhan (protein nabati) misalnya kacang-kacangan. Pada

umumnya makanan sumber hewani memberikan kecukupan akan asam

amino esensial yang lebih banyak dibandingkan dengan sumber protein

nabati.

Menurut Almatsier (2000) protein dalam tubuh berfungsi sebagai

pemeliharaan jaringan membentuk ikatan-ikatan esensial didalam tubuh,

membentuk antibody, mengangkut zat-zat gizi, protein mmiliki 2 jenis

alat angkut yaitu transferin dan feritrin untuk membantu penyerapan zat

besi dalam mukosa usus halus.

Protein juga merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh,

oleh karena sebagai sumber energi protein berfungsi sebagai pembangun.

Fungsi utamanya bagi tubuh adalah untuk pembentukan jaringan baru

(misalnya pembentukan janin pada kehamilan seorang ibu atau jaringan

baru dan proses pertumbuhan anak). Disamping untuk memelihara

jaringan yang telah ada (mengganti bagian-bagian yang sudah rusak

(Muchtadi,1993).
Pada ibu hamil dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin

didalam rahim, maka kebutuhan protein lebih besar dibandingkan dengan

kelompok umur lain. Menurut Widya Karya Pangan dan Gizi VI tahun

1998, kebutuhan protein untuk ibu hamil terdapat penambahan sebesar 12

gr

3) Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan adalah ilmu yang diperoleh baik dari pendidikan orma

maupun non formal meliputi diskusi, membaca, pengalaman serta

berhubungan dengan tingkah laku yang sesuai. Pengetahuan gizi adalah

segala sesuatu tentang makanan yang berguna bagi kesehatan mahkluk

hidup khususnya manusia (Suhardjo, 1996).

4) Tingkat Pendapatan

Penghasilan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi kedua

faktor yang berperan langsung terhadap status gizi. Penghsilan keluarga

mempengaruhi mutu fasilitas perumahan, penyediaan air bersih, dan

sanitasi yang pada dasarnya sangat berperan pada timbulnya penyakit

infeksi terutama infeksi saluran pencernaan. Selain itu penghasilan

kelaurga dapat menentukan daya beli keluarga termasuk makanan yang

dikonsumsi oleh anggota keluarga yang sekaligus mempengaruhi asupan

zat gizi. Rendahnya pendapatan merupakan rintangan yang

mempengaruhi orang-orang tak mampu membeli pangan dalam jumlah

yang diperlukan. Rendahnya pendapatan itu mungkin disebabkan karena


menganggur atau setengah menganggur karena susahnya memperoleh

lapangan pekerjaan sesuai yang diinginkan (Alan Berg, 1987)

Menurut Alan Berg (1987), bahwa tingkat pendapatan ikut

menentukan jenis pangan apakah yang akan dibeli. Semakin tinggi

pendapatan, maka semakin besar pula persentase dari penghasilan

tersebut dipergunakan untuk membeli buah, sayur-sayuran dan berbagai

jenis bahan pangan lain. Jadi penghasilan merupakan faktor penting bagi

kuantitas dan kualitas makanan.

5) Ketersediaan pangan

Toro (1979) dalam Suhardjo (1996), menyatakan bahwa ketersediaan

pangan dapat dipengaruhi oleh keadaan ekspor-impor, faktor produksi,

pemasaran pangan, dan suplay pangan.

6) Faktor lingkungan

Keadaan linngkungan sekitar sangat mempengaruhi keadaan staus

gizi secara tidak langsung. Kondisi Hygiene yang rendah akan lebih

cenderung menderita penyakit infeksi yang diakibatkan oleh ketahanan

tubuh seseorang menurun sehingga penyakit mudah masuk yang nantinya

akan mempengaruhi status gizi individu tersebut (Yulianti, 2004).

7) Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan terkait dengan kondisi tempat pelayanan

kesehatan bagi ibu hamil untuk memeriksa kehamilannya, seperti

posyandu, rumah bersalin, dan lain-lain (Yulianti,2004).

B. Pengetahuan Gizi Ibu


Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang

(Notoatmodjo,2003)

a. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Yang termasuk pengetahuan ini adalah bahan yang

dipelajari/rangsang yang diterima.

b. Memahami (Comprehention)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

mengintrepretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud

dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada

situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisi adalah kemampuan seseorang untuk menjabarakan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang

terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa

pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila

orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.


e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor yang mempengaruhi

pengetahuan meliputi :

a. Pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang

atau kelompok dan merupakan usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan (Riyanto, 2013).

b. Informasi/ media massa

Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan,

menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan

informasi dengan tujuan tertentu. Informasi diperoleh dari pendidikan

formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

sehingga menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan.

c. Pekerjaan

Seseorang yang bekerja di sektor formal memiliki akses yang lebih

baik terhadap berbagai informasi, termasuk kesehatan (Agus, 2013).


d. Sosial, budaya dan ekonomi

Tradisi atau budaya seseorang yang dilakukan tanpa penalaran

apakah yang dilakukan baik atau buruk akan menambah pengetahuannya

walaupun tidak melakukan. Status ekonomi juga akan menentukan

tersedianya fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu sehingga

status ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Seseorang yang

mempunyai sosial budaya yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi

jika sosial budayanya kurang baik maka pengetahuannya akan kurang baik.

e. Lingkungan

Lingkungan mempengaruhi proses masuknya pengetahuan kedalam

individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh individu.

f. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman orang lain maupun

diri sendiri sehingga pengalaman yang sudah diperoleh dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang.

g. Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin

bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh juga akan semakin

membaik dan bertambah. Pada usia remaja awal, remaja lebih mudah

terpengaruh dan rasa ingin tahunya yang semakin tinggi (Notoatmodjo,

2012).
C. Pola Makan

Pola makan merupakan kesesuaian jumlah, jenis makanan dan frekuensi

yang dikonsumsi setiap hari atau setiap kali makan oleh responden yang terdiri dari

jenis makanan pokok, lauk pauk (lauk hewani dan nabati serta sayur dan buah

(Khairiyah, 2016).Pola makan yang baik beriringan dengan keadaan gizi yang baik,

atau apabila konsumsi makannya baik maka akan memunculkan status gizi yang

baik pula selama tidak ada faktor-faktor lain yang menyertainya seperti misalnya

penyakit infeksi (Suhardjo, 1986 dalam Nuzrina, 2016).Pola makan yang tidak sehat

dapat menjadi factor resiko munculnya berbagai penyakit, terutama penyakit kronis

(Depkes, 2017).

Pola makan dikatakan seimbang jika terjadi keteraturan jadwal makan dan

konsumsi makanan yang berkualitas.Pola makan mempengaruhi status gizi

seseorang.Status gizi lebih dapat menimbulkan gangguan psikososial, gangguan

pertumbuhan fisik, gangguan pernapasan, gangguan endokrin, obesitas, dan

penyakit tidak menular.Sedangkan status gizi kurang dapat meningkatkan resiko

penyakit infeksi (Khusniyati, 2015).

Gizi seimbang menggambarkan susunan hidangan yang mengandung zat-zat gizi

dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dalam Pedoman

Umum Gizi Seimbang, poin yang pertama kali menjadi pesan adalah biasakan

makan 3 kali sehari dengan aneka ragam pangan, dalam jumlah yang cukup (Buku

Penuntun Diet Anak, 2014). Sehingga dapat terlihat yang menjadi perhatian dalam

mengatur pola makan adalah frekuensi makan yang tepat, jenis makanan yang

beranekaragam, dan jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan Angka


Kecukupan Gizi Individu 2013 misalnyakebutuhan energi pada remaja laki-laki

berkisar antara 2100-2600 kkal dan pada remaja perempuan berkisar antara 2000-

2100 kkal.

Membiasakan konsumsi beranekaragam makanan akan bermanfaat untuk

memenuhi kebutuhan zat pembangun, zat penghasil energi dan zat pengatur di

dalam tubuh. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) adalah pedoman dasar

tentang gizi seimbang yang digambarkan dalam logo berbentuk kerucut dan disusun

sebagai penuntun pada perilaku konsumsi makanan di masyarakat secara baik dan

benar (Hamzar, 2012).Untuk mendapat jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh

responden digunakan formulir Semi Kuantitatif FFQ, karena biasanya saat

dilakukan recall 24 jam, terkadang responden tidak mengingat bahan makanan yang

mereka konsumsi (Briawan, 2015).

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kekurangan energi kronis adalah

pola makan yang kurang beragam dan porsi yang kurang. Dampak dari

ketidakseimbangan asupan gizi ibu hamil dapat menimbulkan gangguan selama

kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya. Apabila kondisi ini

berlangsung dalam waktu yang lama maka akan terjadi ketidakseimbangan asupan

untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi sehingga menyebabkan ibu

hamil mengalami kekurnagan energi kronis (Yuliaastuti,dkk cit Anisatun Azish,dkk

2017).

Kehamilan menyebabkan meingkatnya metabolisme energi, seperti

diketahui bahwa sumber energi makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.

Faktor gizi telah lama dianggap sebagai penentu dari kesehatan ibu dan janin
(Moore, et al. Cit Anisatun Azish,dkk 2017). Status gizi ibu berperan dalam

pembentukan bayinya (Metalizer, et al. Cit Anisatun Azish,/dkk 2017). Kekurangan

zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak

sempurna (Raiten, et al. Cit Anisatun Azish,/dkk 2017).

Pola makan adalah kebiasaan seseorang dalam mengkonsumsi makanan

dalam sehari-hari untuk memenuhi berbagai zat gizi lainnya. Dalam hal ini

mencakup 2 aspek yaitu frekuensi makan dan jenis makanan yang dikonsumsi

dengan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan recall 24 jam.

D. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber Daya Alam namun

banyak terjadi kasus kekurangan energi kronis (KEK). Hal ini disebabkan oleh

ketidakseimbangan asupan zat gizi sehingga dapat mengakibatkan ketidak

sempurnaan pertumbuhan tubuh baik fisik maupun mental (Chinue, 2009). Masalah

gizi yang dihadapi di indonesia adalah masalah gizi pada masa kehamilan. Gizi

pada masa kehamilan adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi

perkembangan embrio dan janin serta status kesehatan ibu hamil. Kehamilan

merupakan tahapan yang berkesinambungan, sehingga defisiensi pada suatu periode

akan memberikan dampak secara berbeda pada outcome kehamilan. Periode

konsepsional terdiri dari prekonsepsi, konsepsi, implamentasi, plamentasi, serta

masa embriogenesis. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan

gizi ibu sebelum dan selama kehamilan (Cetin et al., 2009).

Wanita yang menderita kekurangan energi kronis (KEK) sebelum hamil atau

selama minggu pertama kehamilan cenderung melahirkan bayi yang menderita


kerusakan otak dan sum-sum tulang belakang karena sistem saraf pusat peka pada

2-5 minggu pertama. Apabila hal tersebut diderita ibu hingga sepanjang minggu

terakhir kehamilan. Maka itu ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah (< 2500 gram) (Arisman,2009).

E. Hubungsn Asupan Energi Dengan KEK

Faktor – faktor yang mempengaruhi kek antara lain jumlah konsumsi energi,

usia ibu hamil, beban kerja ibu hamil dan pendapatan keluarga serta pengetahuan

ibu tentang gizi dan kesehatan ibu hamil. Hasil penelitian Surasih (2005)

menyatakan salah satu penyebab munculnya gangguan gizi adalah kurangnya

pengetahuan tentang gizi atau kurangnya pengetahuan tentang gizi dalam kehidupan

sehari-hari.

F. Status Gizi

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk

variabel tertentu, atauperwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.

(Supariasa, dkk 2012).Dalam buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi, status gizi adalah

keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.Status

gizi ibu hamil adalah suatu keadaan fisik yang merupakan hasil dari konsumsi,

absorpsi dan utilisasi berbagai macam zat gizi baik makro maupun mikro(Almatsier,

2009).

Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu

hamil sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi

yang digunakan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan

fungsi-fungsi organ tubuh.Status gizi ibu hamil dapat diketahui dengan melakukan
pengukuran lingkar lengan atas (LILA).Pengukuran LILA cukup representatif,

dimana ukuran LILA ibu hamil erat dengan IMT ibu hamil yaitu semakin tinggi

LILA ibu hamil diikuti pula dengan semakin tinggi IMT ibu. (Hidayati, 2012)

G. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil

Menurut (Supariasa, dkk 2012) penilaian status gizi dapat dilakukan dengan

dua cara yaitu penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung. Penilaian

status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang diperoleh dengan

menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu populasi atau individu

yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih (Hartriyanti dan Triyanti,

2007). Menurut (Kristiyanasari, 2010) yang dikutip dalam buku Gizi Ibu Hamil, ada

beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara

lain memantau penambahan berat badan selama hamil, mengukur LILA untuk

mengetahui apakah seseorang menderita KEK dan mengukur kadar Hb untuk

mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi. Penilaian status gizi ibu

hamil antara lain: Lingkar Lengan Atas (LILA). Menurut Depkes RI, (1994) yang

dikutip dalam buku Penilaian Status Gizi,pengukuran LILA yang dilakukan pada

kelompok wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil adalah salah satu cara deteksi

dini mengetahui kelompok berisiko Kekurangan Energi Kronis (KEK). KEK

merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan energi dan

protein dalam waktu yang lama (menahun).Pengukuran LILA tidak dapat digunakan

untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.Pengukuran LILA

dapat dilakukan oleh masyarakat awam karena pengukurannya sangat mudah dan

dapat dilakukan oleh siapa saja (Supariasa, 2012).


H. Kerangka Teori

KEK
pada Ibu

Penyebab langsung
Asupan Penyakit
makanan infeksi

Penyebab tdk lngsung Persediaan Pola Sanitasi air bersih


pangan makan dan pelayanan
kesehatan dasar

Pengetahuan dan pola


Pokok masalah di makan ibu hamil

masyarakat
Kurangnya pemberdayaan
wanita dan
keluarga,kurangnya
memanfaatkan sumber daya

Akar masalah
Lingkungan ,teknologi, dan
manusia

Sumber : modifikasi kerangka konsep UNICEF (1998)


Gambar 1 Kerangka Teori

J. Kerangka Konsep

Pengetahuan

Ibu hamil dengan kejadian


Kekurangan energi kronik
(KEK)
Pola makan

Gambar 2
Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak di teliti


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan

pendekatan survey.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada awal bulan juli 2021 di Wilayah Kerja

Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan.

C. Popilasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil KEK di Wilayah Kerja

Puskemas Motaha pada bulan juni tahun 2021 yang berjumlah 17 ibu hamil

KEK

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah ibu hamil KEK diwilayah kerja Puskesmas

Motaha pada bulan juni tahun 2021 yang ditentukan dengan metode total

sampling sebanyak 17 orang.

3. Penentuan Sampel

Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling.

D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan

dan pola makan pada ibu hamil KEK

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data primer

Data primer diperoleh dari wawancara secara langsung dari sumbernya atau

objek penelitian oleh peneliti. Cara pengambilan data primer didapatkan dari

pengisian kuisioner tentang nama, umur, pekerjaan, pendidikan, pola makan dan

pengetahuan ibu hamil KEK.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Motaha dan Dinas Kesehatan

Kabupaten Konawe Selatan yang akan digunakan sebagai informasi penunjang.

Subyek yang dicari yaitu ibu hamil yang mengalami kurang energi kronik pada

periode tahun 2021

3. Cara pengumpula data

a. Data pengetahuan gizi ibu hamil KEK dikumpulkan dengan cara

memberikan kuisioner dengan beberapa daftar pertanyaan yang

berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang gizi

b. Pola makan ibu hamil dikmpulkan dengan menggunakan form. FFQ yang

diberikan dengan cara mewawancarai langsung respondennya.

c. Data ibu hamil KEK diperoleh dari Puskesmas Motaha kemudian dilakukan

kembali pengukuran LILA pada ibu hamil KEK untuk memastikan bahwa

LILA ibu hamil yang terdata sebagai sampel adalah <23,5 cm atau tetap

berada pada kategori KEK.


F. Pengolahan dan penyajian data

1. Data pengetahuan gizi ibu hamil diolah dengan cara menjumlahkan skor

jawaban yang benar diberi nilai 1 dan bila jawaban salah atau tidak tahu diberi

nilai 0, lalu dijumlahkan. Hasil dari jumlah yang benar masing-masing dibagi

jumlah skor seluruh soal kemudian dikali 100%. Lalu hasil perhitungan

dibandingkan dengan kriteria objektif

2. Data pola makan diolah dengan cara menghitung jumlah keseluruhan skor

konosumsi pola makan responden kemudian dilanjutkan dengan mencari nilai

median menggunakan program spss versi 24.

G. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang KEK dan Gizi

Kemampuan ibu hamil dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan

dengan pemahaman ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi yaitu pengertian

tentang KEK, manfaat dan dampak yang terjadi pada proses persalinannya,

pengetahuan tentang gizi seimbang pada ibu hamil, manfaat dan fungsi

makanan bergizi bagi ibu hamil.

Kriteria objektif :

a. Cukup : jika nilai jawaban responden >60% dari total skor

jawaban yang benar.

b. Kurang : jika nilai jawaban < 60% dari total skor jawaban yang

benar
2. Pola makan

Pola makan dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kesesuaian jenis dan

frekuensi makanan yang dikonsumsi perhari, perminggu, dan perbulan oleh ibu

hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Motaha. Pengukuran pola makan

menggunakan metode Form FFQ (Food Frequency Questionnaire).

Menggunakan jenis-jenis makanan lokal yang sering dikonsumsi oleh

masyarakat setempat sehingga dapat dilihat seberapa sering atau berapa

frequensi makan responden pada bahan makanan tersebut. Dengan kreteria

objektif sebagai berikut : tidak pernah (0), >3kali/hari (50), 1-2kali/hari (25), 3-

6kali/mg(15), 1-2kali/mg(10), dan 1-2kali/bln(5)

Kreteria Objektif yang digunakan adalah :

a. Cukup : bila total nilai > nilai median

b. Kurang : bila total nilai < nilai median


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

Puskesmas Motaha termasuk salah satu Puskesmas yang berada di

lingkup Dinas Kesehatan Konawe Selatan, wilayah kerja Puskesmas Motaha

mencakup 24 desa diantaranya :

Tabel.2
24 Desa Wilayah Kerja Puskemas Motaha

1 Puudambu 13 Teteasa

2 Matabondu 14 Sandey

3 Angata 15 Puao

4 Mataiwoi 16 Puusanggula

5 Kosebo 17 Lamoen

6 Landabaro 18 Motaha

7 Puunggoni 19 Pewutaa

8 Lamooso 20 Aopa

9 Simbangu 21 Puulipu

1 Lamoeri 22 Langgea Indah


0

1 Puuroe 23 Boloso
1
1 Sandarsi Jaya 24 Mokoau
2

Berdasarkan Letak Geografisnya, Kecamatan Angata memiliki batas-


batas sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Konawe


2. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Mowila
3. Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Benua dan Kecamatan Buke
4. Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Kolaka Timur
b. Data Demografis/Kependudukan

Berdasarkan sensus penduduk pada awal tahun 2020 jumlah

kependudukan wilayah Kacamatan Angata sebanyak 17.424 jiwa. Rata-rata

mata pencaharian mereka yaitu berkebun dengan menanam tanaman jangka

panjang seperti kakao, merica, kelapa sawit, dan ada juga yang menanam

jangka pendek seperti nilam, dsb.

2. Gambaran Umum Sampel

Sampel pada penelitian ini berjumlah 17 ibu hamil KEK adalah sebagai berikut :

a. Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur

Karakteristik sampel berdasarkan umur pada sampel penelitian ini

lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel. 3
Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur

kelompok Umur n %
(Tahun)

20-25 7 41,2
26-35 10 58,8

Jumlah 17 100.0

Sumber : Data Primer diolah 2021

Berdasarkan Tabel. 3 menunjukkan bahwa umur ibu hamil KEK

paling banyak pada rentang umur 26-35 tahun yaitu 58,8% (n=58,8).

b. Karakteristik Sampel Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik sampel berdasarkan pendidikan pada sampel penelitian

ini lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel. 4
Karakteristik Sampel Berdasarkan Pendidikan

kelompok Pendidikan n %

SMP/sederajat 4 23,5
SMA/sederajat 11 64,7
Sarjana 2 11,8

Total 17 100

Sumber : Data Primer diolah 2021

Hasil penelitian pada Tabel. 4 diperoleh bahwa sebagian besar ibu

hamil KEK berpendidikan SMA/Sederajat yaitu 64,7% (n=11).

3. Analisis Univariat

a. Distribusi Sampel Berdasarkan Pengetahuan

Distribusi sampel berdasarkan pengetahuan pada sampel penelitian

ini lebih jelasnya sebagai berikut :


Tabel. 5
Distribusi Sampel Berdasarkan Pengetahuan

kelompok Pengetahuan n %

Cukup 5 29,41
Kurang 12 70,59

Total 17 100

Sumber : Data Primer diolah 2021

Hasil penelitian berdasarkan Tabel. 5 menunjukkan bahwa

pengetahuan ibu hamil KEK paling banyak pada rentang pengetahuan

kurang sebanyak 70,59% (n=12).

b. Distribusi Sampel Berdasarkan Pola Makan

Distribusi sampel berdasarkan pola makan pada sampel penelitian ini

lebih jelasnya sebagai berikut :

Tabel. 6
Distribusi Sampel Menurut Pola Makan

Pola Makan n %

Cukup 8 47,05
Kurang 9 52,95

Total 17 100

Sumber : Data Primer diolah 2021


Hasil penelitian Tabel.6 diperoleh pola makan ibu hamil KEK paling

banyak pada rentang pola makan kurang sebanyak 52,95% (n=9).

Tabel. 7
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Makanan
Pokok

Jenis Frekuensi Makan


Makanan
>3x/ 1-2 3-6 1-2 1-2 Tdk n %
hr x/hr x/mg x/mg x/bln prnh

Sumber Karbohidrat

Nasi 12 5 - - - - 17 100
Singkong - - 7 8 2 - 17 100
Jagung - - 5 12 - - 17 100
Sagu 2 12 3 - - - 17 100
Biskuit 2 1 - 11 2 1 17 100
Kentang - - - 3 6 8 17 100
Mie basah - 2 2 1 1 11 17 100
Mie kerng - - - - - 17 17 100
Roti - - 2 1 13 1 17 100
Sukun - - - - 7 10 17 100

Sumber : data primer diolah 2021


Hasil penelitian pada tabel.7 menunjukkan bahwa frekuensi makan

ibu hamil KEK berdasarkan jenis makanan pokok terlihat bahwa beras

merupakan jenis makanan pokok yang paling sering dikonsumsi >3x/hari

yaitu sebesar (n=12). Sagu dan mie basah merupakan jenis makanan pokok

yang dikonsumsi dengan frekuensi 1-2x/hari. Jenis makanan pokok yang

dikonsumsi bumil KEK 3-6x/minggu adalah singkong dan jagung

sedangkan makanan pokok yang sering dikonsumsi 1-2x/minggu adalah


jagung dan biskuit. Jenis makanan pokok yang dikonsumsi bumil KEK

dengan frekuensi 1-2/bulan yaitu roti, kentang, sukun. Terdapat 1 jenis

makanan pokok yang tergolong jarang/tidak pernah dikonsumsi oleh bumil

KEK yaitu mie kering.

Tabel. 8
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Lauk
Hewani

Jenis Frekuensi Makan


Makanan
>3 1-2 3-6 1-2 1- Tdk n %
x/h x/hr x/mgg x/mg 2x/bln prn
r g h

Lauk Hewani

Daging sapi - - - - 13 4 17 100


Daging ayam - - - 13 4 - 17 100
Ikan tongkol - - 1 - 2 14 17 100
Teri kering - 1 12 1 3 - 17 100
Teri basah - - 5 4 5 3 17 100
Lajang - - 3 1 7 6 17 100
Cakalang - 8 9 - - - 17 100
Bandeng - - - - 10 7 17 100
Ikan mas - - - - - 17 17 100
Ikan nila - - 2 1 2 12 17 100
Mujair - 10 4 1 2 - 17 100
Belut - - - - 4 13 17 100
Telur Ayam 5 5 7 - - - 17 100
Udang basah - - - - 3 14 17 100
Cumi - - - - 7 10 17 100

Sumber : data primer diolah 2021

Hasil penelitian pada tabel.8 menunjukkan bahwa frekuensi makan

ibu hamil KEK berdasarkan jenis lauk hewani terlihat bahwa telur ayam

merupakan jenis lauk hewani yang paling sering dikonsumsi >3xhari yaitu
sebesar (n=5). Ikan mujair merupakan jenis makanan pokok yang

dikonsumsi dengan frekuensi 1-2x/hari. Jenis lauk hewani yang sering

dikonsumsi bumil 3-6x/minggu adalah ikan tering kering dan ikan cakalang

sedangkan lauk hewani yang sering dikonsumsi 1-2x/minggu adalah daging

ayam. Jenis lauk hewani yang dikonsumsi bumil KEK dengan frekuensi 1-

2x/bulan yaitu daging sapi dan ikan bandeng. Terdapat 1 jenis lauk hewani

yang tergolong jarang/tidak pernah dikonsumsi oleh bumil KEK yaitu ikan

mas.

Tabel. 9
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Lauk Nabati

Jenis Frekuensi Makan


Makanan
>3x 1-2 3-6 1-2 1-2 Tdk n %
/hr x/hr x/mgg x/mgg x/bln prnh

Lauk Nabati

Tahu - 4 5 8 - - 17 100
Tempe - 9 7 1 - - 17 100
kacang ijo - 4 2 9 2 - 17 100
Kcg merah - - - 3 6 8 17 100

Sumber : data primer diolah 2021


Hasil penelitian pada tabel.9 menunjukkan bahwa frekuensi makan

ibu hamil KEK berdasarkan jenis lauk nabati terlihat bahwa tempe dan tahu

merupakan jenis lauk hewani yang paling sering dikonsumsi 1-2x/hari yaitu

sebesar (n=9 dan n=4). Kacang ijo merupakan jenis lauk nabati yang sering

dikonsumsi bumil dengan frekuensi 1-2x/minggu sedangkan kacang merah


tergolong jenis lauk nabati yang jarang/tidak pernah dikonsumsi oleh bumil

KEK.

Tabel. 10
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Sayuran

Jenis Frekuensi Makan


Makanan
>3x/ 1-2 3-6 1-2 1-2 Tdk n %
hr x/hr x/mgg x/mgg x/bln prnh

Sayuran

Bayam 1 8 8 - - - 17 100
Sawi - - 2 15 - - 17 100
Kangkung 6 11 - - - - 17 100
Terong 3 13 1 - - - 17 100
Dn kelor 1 3 13 - - - 17 100
Dn. kacang - - 2 8 7 - 17 100
Kacang pjg 4 4 4 5 - - 17 100
Nangka md - - - 7 10 - 17 100
Dn melinjo 4 1 - 2 3 7 17 100
Labu kning - - - 2 8 7 17 100
Pepaya md 6 5 6 - - - 17 100
Labu siam - - - - 3 14 17 100
Wortel - 1 6 10 - - 17 100
Dn singkng 10 5 2 - - - 17 100
Kopi gandu 4 5 7 1 - - 17 100

Sumber: data primer diolah 2021


Hasil penelitian pada tabel.10 menunjukkan bahwa frekuensi makan

ibu hamil KEK berdasarkan jenis sayuran terlihat bahwa daun singkong

merupakan jenis sayuran yang paling sering dikonsumsi >3x/hari yiatu


sebesar (n=10). Terong, bayam dan kangkung merupakan jenis sayuran yang

dikonsumsi bumil dengan frekuensi 1-2x/hari. Jenis sayuran yang sering

dikonsumsi bumil 3-6x/minggu adaalh daun kelor dan kopi gandu

sedangkan sayuran yang sering dikonsumsi 1-2x/minggu adalah sawi,

wortel, dan daun kacang. Jenis sayuran yang dikonsumsi bumil dengan

frekuensi 1-2x/bulan yaitu nangka muda dan labu kuning.

Tabel. 11
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Buah-
Buahan

Jenis Frekuensi Makan


Makanan
>3x/ 1-2 3-6 1- 1- Tdk n %
hr x/hr x/mgg 2x/mgg 2x/bln prnh

Buah-Buahan

Alpokat - - - - - 17 17 100
Anggur - - - - - 17 17 100
Durian - - - - 5 12 17 100
Jeruk mans - - 3 - - 14 17 100
Mangga - - - - - 17 17 100
Nanas - - 1 1 2 13 17 100
Pepaya 1 - 5 6 - 5 17 100
Jeruk besar - - - 1 3 13 17 100
Semangka - 1 13 3 - - 17 100
Pisang - 12 4 - - - 17 100
Apel - - - - 6 11 17 100

Sumber: data primer diolah 2021

Hasil penelitian pada tabel.11 menunjukkan bahwa frekuensi makan

ibu hamil KEK berdasarkan jenis buah-buahan terlihat bahwa pepaya

merupakan jenis buah-buahan yang paling sering dikonsumsi >3x/hari yaitu

sebesar (n=1). Pisang merupakan jenis buah-buahan yang sering dikonsumsi


bumil bumil dengan frekuensi 1-2x/hari. Jenis buah-buahan yang sering

dikonsumsi bumil 3-6x/minggu adalah semangka dan jeruk manis sedangkan

buah-buahan yang sering dikonsumsi 1-2x/bulan adalah apel dan durian.

Terdapat 3 jenis buah-buahan yang tergolong jarang/tidak pernah

dikonsumsi oleh bumil KEK yaitu alpokat, anggur dan mangga.

B. Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil KEK

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,

dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga

(Notoatmodjo,2011).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diteliti pada 17 orang responden

tentang pengetahuan dan pola makan ibu hamil KEK di Puskesmas Motaha.

Menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil dengan kejadian kurang energi

kronis (KEK) berpengetahuan kurang yaitu 70,59% (n=12). Kurangnya

pengetahan ibu hamil KEK Ini menunjukkan bahwa sangat berpengaruh juga

terhadap masalah gizi dimana mereka tidak tahu memilih makanan yang bergizi.

Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal yang dapat dipengaruhi

oleh faktor pendidikan, umur, pekerjaan, integrasi, pengalaman, informasi,

kebudayaan lingkungan sekitar, minat. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
(wahit, dkk 2007) yang menyatakan semakin tinggi Pengetahuan tentang gizi

pada ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya umur, dimana

semakin tua umur seseorang maka proses perkembangan mentalnya menjadi

baik, intelegensi atau kemampuan untuk belajar dan berpikir abstrak guna,

menyesuaikan diri dalam situasi baru, kemudian lingkungan dimana seseorang

dapat mempelajari hal-hal baik juga buruk tergantung pada sifat

kelompoknya, budaya yang memegang peran penting dalam pengetahuan,

pendidikan merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan pengetahuan,

dan pengalaman yang merupakan guru terbaik dalam mengasah pengetahuan

(Notoatmodjo, 2010).

2. Pola Makan Ibu Hamil KEK

Pola makan adalah perilaku tingkat konsumsi pangan ibu hamil berdasarkan

pola perilaku makan sehari-hari yang akan berdampak pada status gizi

berdasarkan jenis dan frekuensi makan. Metode yang digunakan adalah food

frequency. Berdasarkan pengertian tentang pola makan diatas maka pola makan

dapat disimpulkan yaitu kebiasaan makan seseorang atau masyarakat dalam

mengkonsumsi bahan atau jenis makanan setiap hari.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagan besar pola makan

ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Motaha paling banyak pada rentang

pola makan kurang sebanyak 52,95% (n=9). Penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Geswar tahun 2017 dalam penelitiannya

menujukkan bahwa pola makan yang kurang (79,00%).


Pola makan dipengaruhi beberapa hal, antara lain kebiasaan makan dalam

keluarga, adat dan budaya, agama serta tingkat ekonomi. Dilihat dari hasil

penelitian berdasarkan pola makanan pokok ibu hamil KEK di wilayah kerja

Puskesmas Motaha menunjukkan ibu hamil KEK mengkonsumsi paling banyak

makanan pokok nasi dengan frekuensi >3x/hari sebanyak (n=12), sagu 1-2x/hari

(n=12), singkong 3-6x/minggu, jagung 1-2x/minggu, roti 1-2x/bulan.

Berdasarkan pola makanan pokok ibu hamil KEK di wilayah kerja

Puskesmas Motaha menunjukkan ibu hamil KEK mengkonsumsi paling

banyak lauk hewani telur ayam dengan frekuensi >3x/hari (n=5), ikan mujair

1-2x/hari (n=10), ikan teri kering 3-6x/minggu (n=12), daging ayam 1-

2x/minggu (n=13), daging sapi 1-2x/bulan (n=13). Tidak semua responden

mengkonsumsi setiap hari lauk nabati.

Berdasarkan pola makanan pokok ibu hamil KEK di wilayah kerja

Puskesmas Motaha menunjukkan ibu hamil KEK mengkonsumsi paling

banyak lauk nabati tempe 1-2x/hari (n=9), tahu 3-6x/minggu (n=5), kacang

ijo 1-2x/minggu (n=9), kacang merah merupakan jenis lauk nabati yang

termasuk jarang dikonsumsi oleh inu hamil KEK sebanyak (n=8) responden

yang tidak mengkonsumsi.

Berdasarkan pola makanan pokok ibu hamil KEK di wilayah kerja

Puskesmas Motaha menunjukkan ibu hamil KEK mengkonsumsi paling

banyak sayuran daun singkong >3x/hari (n=10), terong 1-2x/hari (n=13),

daun kelor 3-6x/minggu (n=13), sawi 1-2x/minggu (n=15), nangka muda 1-

2x/bulan (n=10).
Berdasarkan pola makanan pokok ibu hamil KEK di wilayah kerja

Puskesmas Motaha menunjukkan ibu hamil KEK mengkonsumsi paling

banyak pepaya >3x/hari (n=1), pisang 1-2x/hari (n=12), semangka 3-

6x/minggu (n=13), apel 1-2x/bulan (n=6).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Motaha Kecamatan

Angata Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2021 dapat disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil

dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) berpengetahuan kurang yaitu

70,59% (n=12), berpengetahuan cukup sebanyak 29,41% (n=5).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagan besar pola makan ibu hamil KEK

paling banyak pada rentang pola makan kurang sebanyak 52,95% (n=9), pola

makan cukup sebanyak 40,05% (n=8)

B. SARAN

1. Bagi sampel (Ibu hamil KEK) yang berada di wilayah kerja Puskesmas Motaha

agar proaktif untuk mengikuti kegiatan posyandu sebagai salah satu sarana
untuk mendapatkan berbagai informasi, pengetahuan tentang kesehatan terutama

pola makan pada masa hamil.

2. Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan dengan dua

variabel, menggunakan metode analitik dengan jumlah sampel yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Almatseir, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Almatseir, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia pustaka utama.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azizah, Anisatun dan Merryana Andriani, 2018. Tingkat Kecukupan Energi Protein pada
Ibu Hamil Trimester Pertama dan Kejadian Kekurangan Energi Kronis. Jurnal
Media Gizi Indonesia Vol. 12, No 1.
Berg, A. 1986. Pendidikan Untuk Gizi Yang Lebih Baik. Peranan Gizi Dalam
pembangunanan Nasional. Jakarta : Rajawali.
Depkes RI. 1994. Pedoman pencatatan KegiatanPelayanan Rumah Sakit Di Indonesia.
Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI. 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia.
Jakarta : BAPPENAS.
Depkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Dinkes Konsel. 2018. Profil Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017. Konsel.
Fidyah, dkk. 2014. Pengaruh Kekurangan Energi Kronik (KEK) dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan, Volume V, No. 2 oktober 2014 hlm 167-172.
Fikawati S, dan Syafiq A. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Hartiyanti & Triyanti. 2007. Penilaian StatusGizi Dalam Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: PT Raja Grafindo.
Hidayati, Sri. 2012. Efektifitas Konseling Analisis Transaksional. Diakses Tanggal 2
januari 2021 dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334043T32526-sri
%20Hidayati.pdf.
Khomsan, A, 2004. Pangan Dan Gizi untuk Kesehatan, Raja Gralindo Persada. Jakarta.
Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta:Nuha Medika.
Mubarak. W. I. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Muchtadi, D,. Palupi. N.S. dan Astawan M. (1993). Metabolisme Zat Gizi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
Nursalim, M. 2010. Media Bimbingan Dan Konseling . Surabaya : UNNES PRESS
Nursolikin M. 2014. Profil Ibu Hamil Yang Mengalami Kekurangan Energi Kronis Di
Wilayah Kerja Puskesmas Klambu, nNaskah Publikasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://www.unej.ac.id/..
Notoatmodjo S. 2010. Metiologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Proverawati, Asfuah S,. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Sediaoetama. 1999. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Di Indonesia. Jakarta : PT
Dian Rakyat.
Suhardjo, 1986. Sosio Budaya Gizi. IPB PAU pangan dan gizi. Bogor.
Suhardjo, 1996. Perencanaan Pangan Dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta
Suhardjo, 1996. Berbagai Cara Pendekatan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Supariasa, dkk, 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI. (1998). Hal 877. LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Idonesia).
Zuriati, muhammad, 2017. Peran Kebijakan Pemerintah dalam Menanggulangi
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Volume 7, Nomor 2 [Online] https://media.neliti.com/media/.../223814-
the-role-of-the-local-government-policy.pdf [di akses 13 januari 2020]
LAMPIRAN 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KepadaYth,
Saudara (i) Responden
Di_
Tempat
Dengan Hormat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya :
Nama : Umriati
Nim : P00331018094
Sebagai mahasiswa program studi D-III Gizi Politeknik Kesehatan Kendari,
bermaksud akan melaksanakan penelitian dengan judul“ Gambaran Tingkat
Pengetahuan dan Pola Makan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Kurang Energi
Kronis Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kec.Angata Kab.Konawe Selatan”
Sehubungan dengan hal diatas, kami mohon saudara/saudari dapat meluangkan
waktu untuk menjawab pertanyaan berikut ini dengan jujur dan benar. Pendapat atau
jawaban yang saudara/saudari berikan akan saya jamin kerahasiaannya. Saudara/saudari
berhak untuk menyetujui atau menolak jawaban pertanyaan ini. Apabila setuju,
saudara/saudari dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan yang tersedia.

Atas partisipasi dan kebijakannya yang baik, saya mengucapkan banyak


terimakasih.

Hormat saya

peneliti

LAMPIRAN 2

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Surat Persetujuan Menjadi Responden

Saya bertandatangan di bawah ini bersedia untuk menjadi responden dalam

penelitian yang akan dilakukan mahasiswa program studi D-III Gizi Politeknik Kesehatan

Kendari, bermaksud akan melaksanakan penelitian dengan judul “ Gambaran Tingkat

Pengetahuan dan Pola Makan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Kurang Energi

Kronis Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kec.Angata Kab.Konawe Selatan”

Demikian surat pernyataan ini dengan sukarela tanpa paksaan untuk menjadi

responden dan di wawancarai dalam penelitian ini.


Kendari , 2021

(………………………..)

LAMPIRAN 3

KUISIONER TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL KEK

KODE RESPONDEN : ………………

KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. NAMA :
2. UMUR : Tahun
3. PENDIDIKAN (a) :
4. ALAMAT :
5. LILA : Cm ( KEK/Normal)
6. AGAMA (b) :
7. PEKERJAAN (c) :
8. WAKTU PELAKSANAAN :
Note :
(a) Pendidikan : (b) agama : (c) pekerjaan :
(1) Tdkpernahsekolah (1) Islam (1) IRT
(2) SD (2) Kristen (2) PNS
(3) SMP/sederajat (3) Hindu (3) Pegawaiswasta
(4) SMA/sederajat (4) Budha (4) Wirausaha
(5) Sarjana (5) Konghucu (5) Pelajar
Keterangan :Berilah tanda centang (√)pada a, b, c, dan d. tersebut sesuai dengan jawaban
anda.

PENGETAHUAN IBU

1. Menurut ibu apa pengertian a. Keadaan ibu menderita


kurang energi kronis (KEK) pada kekurangan makanan yang
ibu hamil ? berlangsung menahun dengan
lingkar lengan atas (LILA) <
23,5 cm (1)
a. Tidak tahu (0)
b. Lainnya , sebutkan …
2. Menurut ibu yang dimaksud a. Ibu hamil dengan BB yang
dengan ibu hamil KEK adalah… kurang (Ya/Tidak) ( 1/0)
b. Ibu hamil yang kurus
(Ya/Tidak) (1/0)
c. Ibu hamil dengan LILA
kurang dari 23,3 cm
(Ya/Tidak) (1/0)
d. Lainnya, sebutkan…
e. Tidak tahu (0)

3. Menurut ibu Pengaruh dari a. Persalinan sulit dan lama (1),


kekurangan energy kronis persalinan premature/sebelum
terhadap proses persalinan dapat waktunya (1), perdarahan post
mengakibatkan… partum (1)
b. Lainnyaa, sebutkan….
c. Tidak tahu (0)
4. Menurut ibu apa dampak apabila a. Berat badan lahir rendah
ibu hamil mengalami KEK ? (BBLR) (Ya/Tidak) (1/0)
b. Pertumbuhan dan
perkembangan bayi terhambat
(Ya/Tidak) (1/0)
c. Lainnya, sebutkan…
d. Tidak tahu (0)
5. Menurut ibu berapa kali minimal a. ≥ 4 kali selama kehamilan (1)
ibu hamil periksa kehamilan b. Lainnya, sebutkan…
c. Tidak tahu (0)
6. Menurut ibu ukuran LILA a. ≤ 23,5 cm (1)
(Lingkar Lengan Atas) ibu hamil b. Lainnya, sebutkan..
yang normal berapa ? c. Tidak tahu (0)
7. Menurut ibu apa fungsi makanan a. Memenuhi kebutuhan ibu dan
bergizi bagi ibu hamil ? anak (1)
b. Lainnya, sebutkan…
c. Tidak tahu (0)
8. Menurut ibu bagaimana susunan a. Makanan pokok, lauk hewani,
hidangan yang berpedoman pada lauk nabati, sayur dan buah-
gizi seimbang ? buahan (1)
b. Lainnya , sebutkan….
c. Tidak tahu (0)
9. Menurut ibu, apakah manfaat a. Untuk memenuhi asupan
konsumsi makanan gizi seimbang makan dan menjaga sistem
pada masa pandemi covid-19 ? imun tubuh agar tidak mudah
terserang covid-19 (1)
b. Lainnya, sebutkan…
c. Tidak tahu (0)
10. Menurut ibu makanan apa yang a. Ikan dan tempe
mengandung protein (nabati dan b. Jagung dan wortel
hewani) ? c. Bayam dan kangung
d. Lainnya, sebutkan…..
e. Tidak tahu (0)
Total Skor Jawaban : …………..

Persentase Skor = Total Skor Jawaban X 100

Total Skor Soal

= X 100

=
Kesimpulan :
a. Cukup : jika skor jawaban 60%-75% dari total skor
b. Kurang : jika skor jawaban < 60% dari total skor

LAMPIRAN 4

POLA MAKAN IBU MENYUSUI

FORMULIR FOOD FREQUENSI QUESTIONNARE (FFQ)

Frekunsi makan dalam sehari ………………………………………………………kali

Frequensi konsumsi ( skor konsumsi pangan )


No Bahan >3x 1-2x 3-6 x 1-2 x 1-2x Tidak
makanan
/hari /hari /minggu /minggu /bulan pernah

(50) (25) (15) (10) (5) (0)

A MAKANAN POKOK

1 Nasi

2 Singkong

3 Jagung
4 Sagu

5 Biskuit

6 Kentang

7 Mie basah

8 Mie kering

9 Roti putih

10 Singkong

11 Sukun

12 Lainnya

13

C LAUK HEWANI

15 Daging sapi

16 Daging ayam

17 Ikan tongkol

18 Ikan teri kering

19 Ikan teribasah

20 Ikan lajang

21 Ikan cakalang

22 Ikan bandeng

23 Ikan mas

24 Ikan nila

25 Ikan mujair

26 Belut
27 Telur ayam

28 Udang basah

29 Lainnya

30

C LAUK NABATI

31 Tahu

32 Tempe

33 Kacang ijo

34 kacang merah

35 Lainnya

36

37

38

39

D SAYURAN

40 Bayam

41 Kangkung

42 Sawi

43 Terong

44 Kacang hijau

45 Kacang merah

46 Daun kelor

47 Daun kacang

48 Kacang
panjang

49 Papaya muda
50 Nangka muda

51 Daun melinjo

52 Labu kuning

53 Labu siam

54 Wortel

55 Daun singkong

56 Kopi gandu
(okra)

57 Lainnya

58

59

60

E BUAH-BUAHAN

61 Alpokat

62 Anggur

63 Durian

64 Jeruk manis

65 Mangga

66 Nenas

67 Papaya

68 Jeruk besar

69 Semangka

70 Pisang

71 Apel

72 Lainnya

Skor Konsumsi
Pangan

LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 8
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11
LAMPIRAN 12

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai