Tugas Akhir
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan D-III Gizi
OLEH :
UMRIATI
NIM.P00331018094
TUGAS AKHIR
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
RINGKASAN
UMRIATI
di bawah bimbingan Wiralis dan Made Rai Sudarsono
Latar Belakang : Ibu hamil yang menderita KEK mempuyai resiko kematian ibu pada
masa perintal dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Faktor utama
terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu pola makan buruk dan pengetahuan rendah. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan pola makan pada ibu hamil
dengan kurang energi kronis (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Motaha Kecamatan
Angata Kabupaten Konawe Selatan.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
survey. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5-10 juli 2021 di wilayah kerja Puskesmas
Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Sampel penelitian adalah ibu
hamil KEK sebanyak 17 orang ditentukan dengan metode total sampling. Data diolah
dengan metode deskriptif.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bawah ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskemas
Motaha memiliki tingkat pengetahuan paling banyak pada rentang pengetahuan kurang
yaitu sebanyak 70,59% (n=12) dan berpengetahuan cukup sebanyak 29,41% (n=5) . Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagan besar pola makan ibu hamil KEK paling banyak
pada rentang pola makan kurang yaitu sebanyak 52,95% (n=9) dan pola makan cukup
sebanyak 47,05% (n=8).
Kesimpulan : Pengetahuan ibu hamil KEK tentang makanan bergizi dan KEK sebagian
besar memiliki pegetahuan kurang dan pola makan kurang.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan judul “Gambaran
Tingkat Pengetahuan Dan Pola Makan Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Kurang Energi
Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kecamatan Angata Kabupaten Konawe
Selatan” sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III bidang
Gizi.dengan gelar Amd. Gz (Ahli Madya Gizi), di Politeknik Kementrian Kesehatan
Kendari.
Selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah berbagai kesulitan dan hambatan yang
penulis rasakan, namun berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak sehingga pada
akhirnya dapat terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis dengan segala kerendahan dan
keiklasan hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Ucapan terima kasih yang tak ternilai harganya penulis persembahkan kepada kedua
orang tua tercinta ayahanda Agusman dan Ibunda Atira yang telah memberikan kasih
sayang, doa, dukungan moril, dan material serta segala pengorbanan yang tidak dapat
ternilai dalam mendidik sejak kecil hingga menyelesaikan pendidikan. Serta kepada sahabat
saya Puspita Ramadhani, Jumsan, Ulfa Hendarwan, Asmarita Fadhila, Arnisa Lailan
Rahmadani, Wd Yutri Sari yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk saya
bisa bisa bangkit menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tulisan Penelitian ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan penulisan sangat diharapkan. Atas saran dan kritik, penulis ucapkan banyak
terima kasih. Semoga propsal ini bermanfaat bagi pembaca, Aamiin
UMRIATI
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL........................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI........................................................... iii
RINGKASAN................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR.................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 6
E. Keaslian Penelitian............................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kurang Energi Kronis (KEK) Ibu Hamil............ 10
1. Pengertian Pengetahuan.............................................................. 10
2. Indikator...................................................................................... 10
3. Faktor yang Berhubungan Dengan KEK Pada Ibu Hamil.......... 11
4. Faktor – faktor yag Mempengaruhi KEK Pada Ibu Hamil......... 11
B. Pengetahuan Gizi Ibu........................................................................ 15
C. Pola Makan....................................................................................... 18
D. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil......................................................... 21
E. Hubungan Asupan Energi Dengan KEK.......................................... 22
F. Status Gizi......................................................................................... 22
G. Penilaian Status Gizi......................................................................... 23
H. Kerangka Teori................................................................................. 24
I. Kerangka Konsep.............................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................ 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................... 26
C. Populasi dan Sampel......................................................................... 26
1. Populasi....................................................................................... 26
2. Sampel......................................................................................... 26
D. Variabel Penelitian............................................................................ 27
E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data.................................................... 27
F. Pengolahan dan Penyajian Data........................................................ 28
G. Definisi Operasional/Kriteria Objektif............................................. 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................. 30
B. Pembahasan ...................................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................... 42
B. Saran................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 43
LAMPIRAN.................................................................................................................... 45
DAFTAR GAMBAR
Kerangka Teori............................................................................................................... 24
Kerangka Konsep............................................................................................................ 25
DAFTAR TABEL
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Makanan Pokok... 34
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Lauk Hewani........ 35
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Laut Nabati.......... 36
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Sayuran.............. 37
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Buah-Buahan..... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 12 dokumentasi.............................................................................................. 60
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada kehamilan secara global 35-75% dimana
pertama dan kedua kehamilan. WHO juga mencatat 40% kematian di negara
berkembang berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita
gizi kurang seperti kurang energi kronik mempunyai resiko kesakitan yang lebih
besar oleh karena itu pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibu hamil merupakan
kelompok sasaran yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Dari hasil penelitian
Evi Rosalina, dkk, ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis (KEK)
terutama pada trimester ketiga (7-9 bulan) menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu : anemia, pendarahan intra partum, persalinan lama, abortus, infeksi,
bahkan kematian ibu, sedangkan komplikasi pada bayi : lahir kurang bulan
(prematur).
kematian ibu adalah pendarahan (28%), dan infeksi, yang dapat disebabakan oleh
anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). Diberbagai negara kejadian ini
berkisar kurang 10% sampai hampir 60% (Prawirohardjo Cit Fidyah Aminin, dkk
2014). KEK selama masa kehamilan memilki dampak negatif pada siklus
berat badan hamil yang rendah, akibatnya berat badan bayi yang dilahirkan rendah
atau biasa disebut BBLR yang ditandai dengan berat badan lahir kurang dari 2.500
LILA <23,5 cm. Indonesia menjadi salah satu negara yang mendekati peringkat ke-
4 terbesar yaitu dengan prevalensi 35,5%. Hal ini terjadi karena sebagian besar ibu
Hasil survey Penilaian Status Gizi (PSG) di Indonesia pada tahun 2016
salah satu provinsi yang memiliki prevalensi KEK sedang sebesar 21,9%,
berdasarkan laporan program gizi pada tahun 2017 masih dijumpai permasalahan
gizi di kabupaten Konawe selatan yang memiliki prevalensi ibu hamil KEK lebih
Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat dinilai dari pemeriksaan
lingkar lengan atas (LILA). Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko
kematian ibu pada masa perintal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah. Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena mengalami
Asfuah,2009).
(KEK) akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan dalam pemenuhan gizi dan
protein dibawah 80% dari yang dibutuhkannya semasa kehamilan dan 44,8% ibu
hamil juga kurang mendapatkan asupan energi secara total yakni masih dibawah
Faktor utama terjadinya Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil yaitu
sejak sebelum hamil ibu sudah mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan
orang hamil lebih tinggi dari ibu yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan
zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
dan metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan
saat hamil dapat mengakibatkan janin tumbuh tidak sempurna (Nurul,2013). Faktor
pengetahuan gizi ibu yang menderita KEK tergolong rendah, demikian pula
pendidikannya. Semakin rendah pendidikan, maka semakin besar pula ibu hamil
makanan bergizi selama hamil. Salah satu faktor yang mempengaruhi gizi ibu
hamil yaitu pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan.
Perencanaan dan penyusunan makanan ibu hamil mempunyai peranan yang penting.
Faktor yang mempengaruhi perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat dan
seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan ibu dan keluarga dalam membeli
makanan serta pengetahuan tentang gizi (Marni,2013). Pengetahuan yang dimiliki
keputusan. Ibu dengan gizi yang baik, kemungkinanan akan memenuhi kebutuhan
gizi yang baik akan bayinya. Sehingga ibu yang memiliki pengetahauan yang baik
meskipun pada awal kehamilannya mengalami mual dan rasa tidak nyaman maka ia
akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya (Proverawati
dan Asfuah,2009).
Pola makan adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam terjadinya
besi heme (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non heme (nabati), menu
makanan juga banyak mengandung serat dan filat yang merupakan faktor
pada umunya wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan
anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi paling sedikit 3000 kalori/hari. Jika
ibu tidak punya kebiasaan buruk seperti merokok,pecandu dsb, maka status gizi
Kontribusi terjadinya ibu hamil KEK pada ibu hamil akan mepengaruhi
tumbuh dan kembang janin antara lain dapat meningkatkan terjadinya bayi berat
lahir rendah (BBLR). Ibu hamil dengan KEK memiliki kesakitan yang lebih besar
disebabkan karena kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil dan
banyaknya kasus ibu hamil yang terkena KEK yang ditemukan diwilayah kerja
puskesmas Motaha yang lebih tinggi dari puskesmas lain, yang dapat terjadi karena
beberapa faktor yaitu kurangnya asupan gizi, pengetahuan ibu, dan pola makan
yang kurang baik sehingga asupan gizi ibu dan janin sangat kurang.
yang berkunjung ke seluruh posyandu dan melakukan pengurkuran LILA yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Motaha pada bulan mei sebanyak 128 ibu hamil dan
jumlah ibu hamil KEK sebanyak 21, pada bulan juli jumlah ibu hamil yang
melakukan pengukuran LILA sebanyak 143 ibu hamil dan jumlah ibu hamil KEK
sebanyak 17 ibu hamil di tahun 2021. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan
sebuah penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Pola Makan pada
Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut : Bagaiamana Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Pola Makan pada
Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha
b. Untuk mengetahui gambaran pola makan pada ibu hamil kurang energi
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Akademik
a. Penelitian ini sebagai bentuk pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh pada
bangku kuliah
yang didapatkan.
peneliti lain untuk penelitian gizi, terutama gizi ibu hamil dan masalah KEK
selajutnya
2. Manfaat Praktis
pengetahuan dan pola makan pada ibu hamil KEK dan dapat digunakan
KEK pada ibu hamil serta mengevaluasi program yang telah ada.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat
kronik (KEK)
E. Keaslian Penelitian
Tabel. 1
Keaslian Penelitian
Desain
penelitian
deskriptif
dengan
pendekatans
urvei dengan
teknik
pengambilan
sampel total
samplig.
Metode yang
digunakan
Food
Frequency
Questioner
(FFQ) dan
wawancara
tentang
pengetahuan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
adalah keadaan gizi yang terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh masukan
(intake) energi dan protein yang sangat kurang dalam waktu yang cukup lama
(Sediaoetama, 1999). Ibu hamil KEK adalah ibu hamil yang menderita kurang
usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat di
(2001) mengklasifikasi KEK ibu hamil di Indonesia yaitu kategori normal bila
LILA ≥ 23,5 cm dan kategori KEK bila LILA < 23,5 cm.
2. Indikator
Bumil KEK adalah ibu yang mempunyai ukuran (LILA) < 23,5 Cm
Parameter yang digunakan adalah jumlah Bumil KEK dan Prevalensi Bumil
KEK. Jumlah bumil KEK dihitung setiap bulan untuk intervensi, sedangkan
(Depkes,2010).
Secara umum, kurang gizi pada ibu dikaitkan dengan kemiskinan ketidak
Secara spesifik, penyebab KEK adalah akibat ketidak seimbangan antara asupan
pelayanan.
1) Kebutuhan Energi
(Almatseir, 2001).
2) Kebutuhan Protein
Protein merupakan zat gizi yang penting. Karena paling erat
misalnya daging, telur, susu, dan produk olahan susu. Protein yang
nabati.
alat angkut yaitu transferin dan feritrin untuk membantu penyerapan zat
Protein juga merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh,
(Muchtadi,1993).
Pada ibu hamil dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin
kelompok umur lain. Menurut Widya Karya Pangan dan Gizi VI tahun
gr
3) Tingkat Pengetahuan
4) Tingkat Pendapatan
jenis bahan pangan lain. Jadi penghasilan merupakan faktor penting bagi
5) Ketersediaan pangan
6) Faktor lingkungan
gizi secara tidak langsung. Kondisi Hygiene yang rendah akan lebih
7) Pelayanan kesehatan
(Notoatmodjo,2003)
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Memahami (Comprehention)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud
d. Analisis (analysis)
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
f. Evaluasi (evaluation)
pengetahuan meliputi :
a. Pendidikan
c. Pekerjaan
mempunyai sosial budaya yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi
jika sosial budayanya kurang baik maka pengetahuannya akan kurang baik.
e. Lingkungan
individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
f. Pengalaman
pengetahuan seseorang.
g. Usia
bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
membaik dan bertambah. Pada usia remaja awal, remaja lebih mudah
2012).
C. Pola Makan
yang dikonsumsi setiap hari atau setiap kali makan oleh responden yang terdiri dari
jenis makanan pokok, lauk pauk (lauk hewani dan nabati serta sayur dan buah
(Khairiyah, 2016).Pola makan yang baik beriringan dengan keadaan gizi yang baik,
atau apabila konsumsi makannya baik maka akan memunculkan status gizi yang
baik pula selama tidak ada faktor-faktor lain yang menyertainya seperti misalnya
penyakit infeksi (Suhardjo, 1986 dalam Nuzrina, 2016).Pola makan yang tidak sehat
dapat menjadi factor resiko munculnya berbagai penyakit, terutama penyakit kronis
(Depkes, 2017).
Pola makan dikatakan seimbang jika terjadi keteraturan jadwal makan dan
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dalam Pedoman
Umum Gizi Seimbang, poin yang pertama kali menjadi pesan adalah biasakan
makan 3 kali sehari dengan aneka ragam pangan, dalam jumlah yang cukup (Buku
Penuntun Diet Anak, 2014). Sehingga dapat terlihat yang menjadi perhatian dalam
mengatur pola makan adalah frekuensi makan yang tepat, jenis makanan yang
berkisar antara 2100-2600 kkal dan pada remaja perempuan berkisar antara 2000-
2100 kkal.
memenuhi kebutuhan zat pembangun, zat penghasil energi dan zat pengatur di
dalam tubuh. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) adalah pedoman dasar
tentang gizi seimbang yang digambarkan dalam logo berbentuk kerucut dan disusun
sebagai penuntun pada perilaku konsumsi makanan di masyarakat secara baik dan
benar (Hamzar, 2012).Untuk mendapat jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh
dilakukan recall 24 jam, terkadang responden tidak mengingat bahan makanan yang
pola makan yang kurang beragam dan porsi yang kurang. Dampak dari
kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya. Apabila kondisi ini
berlangsung dalam waktu yang lama maka akan terjadi ketidakseimbangan asupan
2017).
Faktor gizi telah lama dianggap sebagai penentu dari kesehatan ibu dan janin
(Moore, et al. Cit Anisatun Azish,dkk 2017). Status gizi ibu berperan dalam
zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
dalam sehari-hari untuk memenuhi berbagai zat gizi lainnya. Dalam hal ini
mencakup 2 aspek yaitu frekuensi makan dan jenis makanan yang dikonsumsi
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber Daya Alam namun
banyak terjadi kasus kekurangan energi kronis (KEK). Hal ini disebabkan oleh
sempurnaan pertumbuhan tubuh baik fisik maupun mental (Chinue, 2009). Masalah
gizi yang dihadapi di indonesia adalah masalah gizi pada masa kehamilan. Gizi
pada masa kehamilan adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi
perkembangan embrio dan janin serta status kesehatan ibu hamil. Kehamilan
masa embriogenesis. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan
Wanita yang menderita kekurangan energi kronis (KEK) sebelum hamil atau
2-5 minggu pertama. Apabila hal tersebut diderita ibu hingga sepanjang minggu
terakhir kehamilan. Maka itu ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir
Faktor – faktor yang mempengaruhi kek antara lain jumlah konsumsi energi,
usia ibu hamil, beban kerja ibu hamil dan pendapatan keluarga serta pengetahuan
ibu tentang gizi dan kesehatan ibu hamil. Hasil penelitian Surasih (2005)
pengetahuan tentang gizi atau kurangnya pengetahuan tentang gizi dalam kehidupan
sehari-hari.
F. Status Gizi
(Supariasa, dkk 2012).Dalam buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi, status gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.Status
gizi ibu hamil adalah suatu keadaan fisik yang merupakan hasil dari konsumsi,
absorpsi dan utilisasi berbagai macam zat gizi baik makro maupun mikro(Almatsier,
2009).
Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu
hamil sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
fungsi-fungsi organ tubuh.Status gizi ibu hamil dapat diketahui dengan melakukan
pengukuran lingkar lengan atas (LILA).Pengukuran LILA cukup representatif,
dimana ukuran LILA ibu hamil erat dengan IMT ibu hamil yaitu semakin tinggi
LILA ibu hamil diikuti pula dengan semakin tinggi IMT ibu. (Hidayati, 2012)
Menurut (Supariasa, dkk 2012) penilaian status gizi dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung. Penilaian
status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang diperoleh dengan
menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu populasi atau individu
yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih (Hartriyanti dan Triyanti,
2007). Menurut (Kristiyanasari, 2010) yang dikutip dalam buku Gizi Ibu Hamil, ada
beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara
lain memantau penambahan berat badan selama hamil, mengukur LILA untuk
mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi. Penilaian status gizi ibu
hamil antara lain: Lingkar Lengan Atas (LILA). Menurut Depkes RI, (1994) yang
dikutip dalam buku Penilaian Status Gizi,pengukuran LILA yang dilakukan pada
kelompok wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil adalah salah satu cara deteksi
protein dalam waktu yang lama (menahun).Pengukuran LILA tidak dapat digunakan
dapat dilakukan oleh masyarakat awam karena pengukurannya sangat mudah dan
KEK
pada Ibu
Penyebab langsung
Asupan Penyakit
makanan infeksi
masyarakat
Kurangnya pemberdayaan
wanita dan
keluarga,kurangnya
memanfaatkan sumber daya
Akar masalah
Lingkungan ,teknologi, dan
manusia
J. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Gambar 2
Kerangka Konsep
Keterangan :
METODE PENELITIAN
pendekatan survey.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada awal bulan juli 2021 di Wilayah Kerja
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil KEK di Wilayah Kerja
Puskemas Motaha pada bulan juni tahun 2021 yang berjumlah 17 ibu hamil
KEK
2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah ibu hamil KEK diwilayah kerja Puskesmas
Motaha pada bulan juni tahun 2021 yang ditentukan dengan metode total
3. Penentuan Sampel
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
1. Data primer
Data primer diperoleh dari wawancara secara langsung dari sumbernya atau
objek penelitian oleh peneliti. Cara pengambilan data primer didapatkan dari
pengisian kuisioner tentang nama, umur, pekerjaan, pendidikan, pola makan dan
2. Data Sekunder
Subyek yang dicari yaitu ibu hamil yang mengalami kurang energi kronik pada
b. Pola makan ibu hamil dikmpulkan dengan menggunakan form. FFQ yang
c. Data ibu hamil KEK diperoleh dari Puskesmas Motaha kemudian dilakukan
kembali pengukuran LILA pada ibu hamil KEK untuk memastikan bahwa
LILA ibu hamil yang terdata sebagai sampel adalah <23,5 cm atau tetap
1. Data pengetahuan gizi ibu hamil diolah dengan cara menjumlahkan skor
jawaban yang benar diberi nilai 1 dan bila jawaban salah atau tidak tahu diberi
nilai 0, lalu dijumlahkan. Hasil dari jumlah yang benar masing-masing dibagi
jumlah skor seluruh soal kemudian dikali 100%. Lalu hasil perhitungan
2. Data pola makan diolah dengan cara menghitung jumlah keseluruhan skor
tentang KEK, manfaat dan dampak yang terjadi pada proses persalinannya,
pengetahuan tentang gizi seimbang pada ibu hamil, manfaat dan fungsi
Kriteria objektif :
b. Kurang : jika nilai jawaban < 60% dari total skor jawaban yang
benar
2. Pola makan
Pola makan dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kesesuaian jenis dan
frekuensi makanan yang dikonsumsi perhari, perminggu, dan perbulan oleh ibu
objektif sebagai berikut : tidak pernah (0), >3kali/hari (50), 1-2kali/hari (25), 3-
A. HASIL
a. Letak Geografis
Tabel.2
24 Desa Wilayah Kerja Puskemas Motaha
1 Puudambu 13 Teteasa
2 Matabondu 14 Sandey
3 Angata 15 Puao
4 Mataiwoi 16 Puusanggula
5 Kosebo 17 Lamoen
6 Landabaro 18 Motaha
7 Puunggoni 19 Pewutaa
8 Lamooso 20 Aopa
9 Simbangu 21 Puulipu
1 Puuroe 23 Boloso
1
1 Sandarsi Jaya 24 Mokoau
2
panjang seperti kakao, merica, kelapa sawit, dan ada juga yang menanam
Sampel pada penelitian ini berjumlah 17 ibu hamil KEK adalah sebagai berikut :
Tabel. 3
Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur
kelompok Umur n %
(Tahun)
20-25 7 41,2
26-35 10 58,8
Jumlah 17 100.0
paling banyak pada rentang umur 26-35 tahun yaitu 58,8% (n=58,8).
Tabel. 4
Karakteristik Sampel Berdasarkan Pendidikan
kelompok Pendidikan n %
SMP/sederajat 4 23,5
SMA/sederajat 11 64,7
Sarjana 2 11,8
Total 17 100
3. Analisis Univariat
kelompok Pengetahuan n %
Cukup 5 29,41
Kurang 12 70,59
Total 17 100
Tabel. 6
Distribusi Sampel Menurut Pola Makan
Pola Makan n %
Cukup 8 47,05
Kurang 9 52,95
Total 17 100
Tabel. 7
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Makanan
Pokok
Sumber Karbohidrat
Nasi 12 5 - - - - 17 100
Singkong - - 7 8 2 - 17 100
Jagung - - 5 12 - - 17 100
Sagu 2 12 3 - - - 17 100
Biskuit 2 1 - 11 2 1 17 100
Kentang - - - 3 6 8 17 100
Mie basah - 2 2 1 1 11 17 100
Mie kerng - - - - - 17 17 100
Roti - - 2 1 13 1 17 100
Sukun - - - - 7 10 17 100
ibu hamil KEK berdasarkan jenis makanan pokok terlihat bahwa beras
yaitu sebesar (n=12). Sagu dan mie basah merupakan jenis makanan pokok
Tabel. 8
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Lauk
Hewani
Lauk Hewani
ibu hamil KEK berdasarkan jenis lauk hewani terlihat bahwa telur ayam
merupakan jenis lauk hewani yang paling sering dikonsumsi >3xhari yaitu
sebesar (n=5). Ikan mujair merupakan jenis makanan pokok yang
dikonsumsi bumil 3-6x/minggu adalah ikan tering kering dan ikan cakalang
ayam. Jenis lauk hewani yang dikonsumsi bumil KEK dengan frekuensi 1-
2x/bulan yaitu daging sapi dan ikan bandeng. Terdapat 1 jenis lauk hewani
yang tergolong jarang/tidak pernah dikonsumsi oleh bumil KEK yaitu ikan
mas.
Tabel. 9
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Lauk Nabati
Lauk Nabati
Tahu - 4 5 8 - - 17 100
Tempe - 9 7 1 - - 17 100
kacang ijo - 4 2 9 2 - 17 100
Kcg merah - - - 3 6 8 17 100
ibu hamil KEK berdasarkan jenis lauk nabati terlihat bahwa tempe dan tahu
merupakan jenis lauk hewani yang paling sering dikonsumsi 1-2x/hari yaitu
sebesar (n=9 dan n=4). Kacang ijo merupakan jenis lauk nabati yang sering
KEK.
Tabel. 10
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Sayuran
Sayuran
Bayam 1 8 8 - - - 17 100
Sawi - - 2 15 - - 17 100
Kangkung 6 11 - - - - 17 100
Terong 3 13 1 - - - 17 100
Dn kelor 1 3 13 - - - 17 100
Dn. kacang - - 2 8 7 - 17 100
Kacang pjg 4 4 4 5 - - 17 100
Nangka md - - - 7 10 - 17 100
Dn melinjo 4 1 - 2 3 7 17 100
Labu kning - - - 2 8 7 17 100
Pepaya md 6 5 6 - - - 17 100
Labu siam - - - - 3 14 17 100
Wortel - 1 6 10 - - 17 100
Dn singkng 10 5 2 - - - 17 100
Kopi gandu 4 5 7 1 - - 17 100
ibu hamil KEK berdasarkan jenis sayuran terlihat bahwa daun singkong
wortel, dan daun kacang. Jenis sayuran yang dikonsumsi bumil dengan
Tabel. 11
Distribusi Frekuensi Makan Ibu Hamil KEK Berdasarkan Buah-
Buahan
Buah-Buahan
Alpokat - - - - - 17 17 100
Anggur - - - - - 17 17 100
Durian - - - - 5 12 17 100
Jeruk mans - - 3 - - 14 17 100
Mangga - - - - - 17 17 100
Nanas - - 1 1 2 13 17 100
Pepaya 1 - 5 6 - 5 17 100
Jeruk besar - - - 1 3 13 17 100
Semangka - 1 13 3 - - 17 100
Pisang - 12 4 - - - 17 100
Apel - - - - 6 11 17 100
B. Pembahasan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga
(Notoatmodjo,2011).
tentang pengetahuan dan pola makan ibu hamil KEK di Puskesmas Motaha.
Menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil dengan kejadian kurang energi
pengetahan ibu hamil KEK Ini menunjukkan bahwa sangat berpengaruh juga
terhadap masalah gizi dimana mereka tidak tahu memilih makanan yang bergizi.
kebudayaan lingkungan sekitar, minat. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
(wahit, dkk 2007) yang menyatakan semakin tinggi Pengetahuan tentang gizi
pada ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya umur, dimana
baik, intelegensi atau kemampuan untuk belajar dan berpikir abstrak guna,
(Notoatmodjo, 2010).
Pola makan adalah perilaku tingkat konsumsi pangan ibu hamil berdasarkan
pola perilaku makan sehari-hari yang akan berdampak pada status gizi
berdasarkan jenis dan frekuensi makan. Metode yang digunakan adalah food
frequency. Berdasarkan pengertian tentang pola makan diatas maka pola makan
ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Motaha paling banyak pada rentang
pola makan kurang sebanyak 52,95% (n=9). Penelitian ini sejalan dengan
keluarga, adat dan budaya, agama serta tingkat ekonomi. Dilihat dari hasil
penelitian berdasarkan pola makanan pokok ibu hamil KEK di wilayah kerja
makanan pokok nasi dengan frekuensi >3x/hari sebanyak (n=12), sagu 1-2x/hari
banyak lauk hewani telur ayam dengan frekuensi >3x/hari (n=5), ikan mujair
banyak lauk nabati tempe 1-2x/hari (n=9), tahu 3-6x/minggu (n=5), kacang
ijo 1-2x/minggu (n=9), kacang merah merupakan jenis lauk nabati yang
termasuk jarang dikonsumsi oleh inu hamil KEK sebanyak (n=8) responden
2x/bulan (n=10).
Berdasarkan pola makanan pokok ibu hamil KEK di wilayah kerja
BAB V
A. KESIMPULAN
Angata Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2021 dapat disimpulkan bahwa :
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagan besar pola makan ibu hamil KEK
paling banyak pada rentang pola makan kurang sebanyak 52,95% (n=9), pola
B. SARAN
1. Bagi sampel (Ibu hamil KEK) yang berada di wilayah kerja Puskesmas Motaha
agar proaktif untuk mengikuti kegiatan posyandu sebagai salah satu sarana
untuk mendapatkan berbagai informasi, pengetahuan tentang kesehatan terutama
2. Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan dengan dua
variabel, menggunakan metode analitik dengan jumlah sampel yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Almatseir, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Almatseir, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia pustaka utama.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azizah, Anisatun dan Merryana Andriani, 2018. Tingkat Kecukupan Energi Protein pada
Ibu Hamil Trimester Pertama dan Kejadian Kekurangan Energi Kronis. Jurnal
Media Gizi Indonesia Vol. 12, No 1.
Berg, A. 1986. Pendidikan Untuk Gizi Yang Lebih Baik. Peranan Gizi Dalam
pembangunanan Nasional. Jakarta : Rajawali.
Depkes RI. 1994. Pedoman pencatatan KegiatanPelayanan Rumah Sakit Di Indonesia.
Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI. 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia.
Jakarta : BAPPENAS.
Depkes RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Dinkes Konsel. 2018. Profil Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017. Konsel.
Fidyah, dkk. 2014. Pengaruh Kekurangan Energi Kronik (KEK) dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan, Volume V, No. 2 oktober 2014 hlm 167-172.
Fikawati S, dan Syafiq A. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Hartiyanti & Triyanti. 2007. Penilaian StatusGizi Dalam Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: PT Raja Grafindo.
Hidayati, Sri. 2012. Efektifitas Konseling Analisis Transaksional. Diakses Tanggal 2
januari 2021 dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20334043T32526-sri
%20Hidayati.pdf.
Khomsan, A, 2004. Pangan Dan Gizi untuk Kesehatan, Raja Gralindo Persada. Jakarta.
Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta:Nuha Medika.
Mubarak. W. I. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Muchtadi, D,. Palupi. N.S. dan Astawan M. (1993). Metabolisme Zat Gizi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
Nursalim, M. 2010. Media Bimbingan Dan Konseling . Surabaya : UNNES PRESS
Nursolikin M. 2014. Profil Ibu Hamil Yang Mengalami Kekurangan Energi Kronis Di
Wilayah Kerja Puskesmas Klambu, nNaskah Publikasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://www.unej.ac.id/..
Notoatmodjo S. 2010. Metiologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Proverawati, Asfuah S,. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Sediaoetama. 1999. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Di Indonesia. Jakarta : PT
Dian Rakyat.
Suhardjo, 1986. Sosio Budaya Gizi. IPB PAU pangan dan gizi. Bogor.
Suhardjo, 1996. Perencanaan Pangan Dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta
Suhardjo, 1996. Berbagai Cara Pendekatan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Supariasa, dkk, 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI. (1998). Hal 877. LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Idonesia).
Zuriati, muhammad, 2017. Peran Kebijakan Pemerintah dalam Menanggulangi
Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Volume 7, Nomor 2 [Online] https://media.neliti.com/media/.../223814-
the-role-of-the-local-government-policy.pdf [di akses 13 januari 2020]
LAMPIRAN 1
KepadaYth,
Saudara (i) Responden
Di_
Tempat
Dengan Hormat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya :
Nama : Umriati
Nim : P00331018094
Sebagai mahasiswa program studi D-III Gizi Politeknik Kesehatan Kendari,
bermaksud akan melaksanakan penelitian dengan judul“ Gambaran Tingkat
Pengetahuan dan Pola Makan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Kurang Energi
Kronis Di Wilayah Kerja Puskesmas Motaha Kec.Angata Kab.Konawe Selatan”
Sehubungan dengan hal diatas, kami mohon saudara/saudari dapat meluangkan
waktu untuk menjawab pertanyaan berikut ini dengan jujur dan benar. Pendapat atau
jawaban yang saudara/saudari berikan akan saya jamin kerahasiaannya. Saudara/saudari
berhak untuk menyetujui atau menolak jawaban pertanyaan ini. Apabila setuju,
saudara/saudari dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan yang tersedia.
Hormat saya
peneliti
LAMPIRAN 2
(INFORMED CONSENT)
penelitian yang akan dilakukan mahasiswa program studi D-III Gizi Politeknik Kesehatan
Pengetahuan dan Pola Makan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Kurang Energi
Demikian surat pernyataan ini dengan sukarela tanpa paksaan untuk menjadi
(………………………..)
LAMPIRAN 3
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. NAMA :
2. UMUR : Tahun
3. PENDIDIKAN (a) :
4. ALAMAT :
5. LILA : Cm ( KEK/Normal)
6. AGAMA (b) :
7. PEKERJAAN (c) :
8. WAKTU PELAKSANAAN :
Note :
(a) Pendidikan : (b) agama : (c) pekerjaan :
(1) Tdkpernahsekolah (1) Islam (1) IRT
(2) SD (2) Kristen (2) PNS
(3) SMP/sederajat (3) Hindu (3) Pegawaiswasta
(4) SMA/sederajat (4) Budha (4) Wirausaha
(5) Sarjana (5) Konghucu (5) Pelajar
Keterangan :Berilah tanda centang (√)pada a, b, c, dan d. tersebut sesuai dengan jawaban
anda.
PENGETAHUAN IBU
= X 100
=
Kesimpulan :
a. Cukup : jika skor jawaban 60%-75% dari total skor
b. Kurang : jika skor jawaban < 60% dari total skor
LAMPIRAN 4
A MAKANAN POKOK
1 Nasi
2 Singkong
3 Jagung
4 Sagu
5 Biskuit
6 Kentang
7 Mie basah
8 Mie kering
9 Roti putih
10 Singkong
11 Sukun
12 Lainnya
13
C LAUK HEWANI
15 Daging sapi
16 Daging ayam
17 Ikan tongkol
19 Ikan teribasah
20 Ikan lajang
21 Ikan cakalang
22 Ikan bandeng
23 Ikan mas
24 Ikan nila
25 Ikan mujair
26 Belut
27 Telur ayam
28 Udang basah
29 Lainnya
30
C LAUK NABATI
31 Tahu
32 Tempe
33 Kacang ijo
34 kacang merah
35 Lainnya
36
37
38
39
D SAYURAN
40 Bayam
41 Kangkung
42 Sawi
43 Terong
44 Kacang hijau
45 Kacang merah
46 Daun kelor
47 Daun kacang
48 Kacang
panjang
49 Papaya muda
50 Nangka muda
51 Daun melinjo
52 Labu kuning
53 Labu siam
54 Wortel
55 Daun singkong
56 Kopi gandu
(okra)
57 Lainnya
58
59
60
E BUAH-BUAHAN
61 Alpokat
62 Anggur
63 Durian
64 Jeruk manis
65 Mangga
66 Nenas
67 Papaya
68 Jeruk besar
69 Semangka
70 Pisang
71 Apel
72 Lainnya
Skor Konsumsi
Pangan
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 8
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11
LAMPIRAN 12
DOKUMENTASI