TENTANG
Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 51 ayat (1) Undang – Undang KM
Unsri Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemilihan Umum Mahasiswa, perlu perlu
menetapkan Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas
Pemilihan Umum,tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum Dan Badan Pengawas Pemilihan
Umum, Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
LANDASAN DAN PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU
Bagian Kesatu Landasan Etika dan Perilaku
Pasal 2
1. Kode Etik berlandaskan pada :
a. AD/ART KM Unsri dan UU KM Unsri;
b. Sumpah/janji jabatan sebagai Penyelenggara Pemilu;
c. Asas Penyelenggara Pemilu.
2. Kode etik bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh anggota KPU KM UNSRI, KPU
KM Fakultas, KPU KM Jurusan/Program Studi, Banwaslu Unsri, Panwaslu Fakultas, dan
Panwaslu Jurusan/Program Studi.
Pasal 3
1. Sumpah/janji komisioner KPU KM Unsri, KPU KM Fakultas, dan KPU KM
Jurusan/Prodi sebagai berikut:
“Demi Allah(Tuhan) saya bersumpah/berjanji:
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai komisoner KPU KM
Unsri/KPU KM Fakultas/KPU KM Jurusan/Prodi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan KM Unsri dan berpedoman dengan AD/ART KM Unsri.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan berkerja dengan sungguh-
sungguh, adil, jujur, dan bertanggungjawab demi suksesnya Pemilu KM
Unsri/Fakultas/Jurusan/Program Studi. Dan menegakkan demokrasi yang berkeadilan
serta mengutamakan kepentingan KM Unsri daripada kepentingan
pribadi, kelompok, dan golongan”.
2. Sumpah/janji Anggota Banwaslu unsri, Panwaslu Fakultas dan Panwaslu Jurusan/Prodi
sebagai berikut:
“Demi Allah(Tuhan) saya bersumpah/berjanji:
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai Anggota Banwaslu
Unsri/Panwaslu Fakultas/Panwaslu Jurusan/Prodi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan KM Unsri dan berpedoman dengan AD/ART KM Unsri.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan berkerja dengan
sungguhsungguh, adil, jujur, dan bertanggungjawab demi suksesnya Pemilu KM
Unsri/Fakultas/Jurusan/Prodi. Dan menegakkan demokrasi yang berkeadilan serta
mengutamakan kepentingan KM Unsri daripada kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan”.
Pasal 4
1. Kode Etik bertujuan untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas anggota
KPU KM Unsri, anggota KPU KM Fakultas, KPU KM Jurusan/Program Studi, Anggota
Banwaslu KM Unsri, Anggota Banwaslu KM Fakultas, dan Anggota KM
Jurusan/Program Studi.
Pasal 5
Penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas :
a. Mandiri;
b. Jujur;
c. Keadilan;
d. Kepastian hukum;
e. Tertib penyelenggaraan Pemilu;
f. Keterbukaan;
g. Proporsionalitas;
h. Akuntabilitas
Bagian Kedua
Prinsip Dasar Etika dan Perilaku
Pasal 6
Penyelenggara Pemilu berkewajiban:
a. menjunjung tinggi AD/ART KM Unsri, Undang-Undang KM Unsri, dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. menjunjung tinggi kepentingan KM Unsri;
c. menjaga dan memelihara nama baik KM Unsri.
d. menjunjung tinggi sumpah/janji jabatan dalam melaksanakan tugas, wewenang,
kewajiban, dan tanggungjawabnya;
e. menjaga dan memelihara tertib sosial dalam penyelenggaraan Pemilu;
f. menjaga dan memelihara netralitas dan asas - asas penyelenggaraan Pemilu
yang jujur, adil, dan demokratis;
g. tidak mengikutsertakan atau melibatkan kepentingan pribadi maupun golongan dalam
seluruh pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajibannya.
BAB III
Pelaksanaan Prinsip Dasar Etika Dan Perilaku
Pasal 7
1. Dalam melaksanakan asas mandiri dan adil, Penyelenggara Pemilu berkewajiban:
a. bertindak netral dan tidak memihak terhadap calon, peserta pemilu, dan media massa
tertentu;
b. memperlakukan secara sama setiap calon, peserta Pemilu, calon pemilih, dan pihak
lain yang terlibat dalam proses Pemilu;
c. menolak segala sesuatu yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap
pelaksanaan tugas dan menghindari dari intervensi pihak lain;
d. tidak memberitahukan pilihan politiknya secara terbuka dan tidak menanyakan
pilihan politik kepada orang lain;
e. tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari peserta Pemilu, calon peserta
Pemilu, perusahaan atau individu yang dapat menimbulkan keuntungan dari
keputusan lembaga penyelenggara Pemilu.
Pasal 8
1. Dalam melaksanakan asas jujur, keterbukaan, dan akuntabilitas, Penyelenggara pemilu
berkewajiban:
a. menjelaskan keputusan yang diambil berdasarkan peraturan perundang- undangan,
tata tertib, dan prosedur yang ditetapkan;
b. memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan mengenai keputusan yang
telah diambil terkait proses Pemilu; dan
c. memberikan respon secara arif dan bijaksana terhadap kritik dan pertanyaan publik.
BAB IV
SANKSI
Pasal 9
1. Penyelenggara Pemilu yang melanggar Kode Etik dikenai sanksi.
2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran lisan maupun tertulis;
b. pemberhentian sementara; atau
c. pemberhentian tetap.
BAB V
Ketentuan dan Penutup
Pasal 10
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Indralaya
Pada Tanggal :23 Juli 2021