Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN BERSAMA

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

TENTANG

KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KM UNSRI

KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KM UNSRI

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 51 ayat (1) Undang – Undang KM
Unsri Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemilihan Umum Mahasiswa, perlu perlu
menetapkan Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas
Pemilihan Umum,tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum

Mengingat : Undang-Undang Keluarga Mahasiswa Universitas Sriwijaya Nomor 1 Tahun


2018 tentang Pemilihan Umum Mahasiswa;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Peraturan Bersama Komisi Pemilihan Umum Dan Badan Pengawas Pemilihan
Umum, Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:


1. Pemilu KM Unsri adalah Pemilu untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa
KM Unsri dan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa KM Unsri di tingkat Universitas.
2. Pemilu KM Fakultas adalah Pemilu untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan
Mahasiswa KM Fakultas dan Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa di tingkat
Fakultas.
3. Pemilu KM Jurusan/Program Studi adalah Pemilu untuk memilih Anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa KM Jurusan/Program Studi dan Bupati dan Wakil Bupati
Mahasiswa tingkat Jurusan/Program Studi.
4. Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang menyelenggarakan Pemilu Anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa KM Unsri, Dewan Perwakilan Mahasiswa KM Fakultas, Dewan
Perwakilan Mahasiswa KM Jurusan/Program Studi, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa, Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa, dan Pemilu Bupati dan
Wakil Bupati Mahasiswa.
5. Kode Etik Penyelenggara Pemilu, selanjutnya disebut Kode Etik, adalah satu kesatuan
landasan norma moral, etis dan filosofis yang menjadi pedoman bagi perilaku
penyelenggara pemilihan umum yang diwajibkan, dilarang, patut atau tidak patut
dilakukan dalam semua tindakan dan ucapan.
6. Komisi Pemilihan Umum KM Unsri yang selanjutnya disebut KPU KM Unsri adalah
lembaga penyelenggara Pemilu ditingkat universitas, yang bersifat tetap, independen ,dan
mandiri.
7. Komisi Pemilihan Umum Keluarga Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut KPU
KM Fakultas adalah lembaga penyelenggara Pemilu ditingkat Fakultas yang bersifat
independen serta berkoordinasi dan berada dibawah pengawasan KPU KM Unsri.
8. Komisi Pemilihan Umum Keluarga Mahasiswa Jurusan/Program Studi yang selanjutnya
disebut KPU KM Jurusan/Program Studi adalah lembaga penyelenggara Pemilu ditingkat
Jurusan/Program Studi yang bersifat independen serta berkoordinasi dan berada dibawah
pengawasan KPU KM Fakultas.
9. Badan Pengawas Pemilu KM Unsri yang selanjutnya disebut Banwaslu KM Unsri adalah
badan yang bertugas yang mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah KM
Unsri yang bersifat tetap, independen,dan mandiri.
10 . Panitia Pengawas Pemilu Kelurga Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut
Panwaslu KM Fakultas adalah panitia yang mengawasi penyelengaraan Pemilu ditingkat
fakultas.
11 .Panitia Pengawas Pemilu Kelurga Mahasiswa Jurusan/Program Studi yang selanjutnya
disebut Panwaslu KM Jurusan/Prodi adalah panitia yang mengawasi penyelengaraan
Pemilu ditingkat jurusan/Program studi.

BAB II
LANDASAN DAN PRINSIP DASAR ETIKA DAN PERILAKU
Bagian Kesatu Landasan Etika dan Perilaku
Pasal 2
1. Kode Etik berlandaskan pada :
a. AD/ART KM Unsri dan UU KM Unsri;
b. Sumpah/janji jabatan sebagai Penyelenggara Pemilu;
c. Asas Penyelenggara Pemilu.
2. Kode etik bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh anggota KPU KM UNSRI, KPU
KM Fakultas, KPU KM Jurusan/Program Studi, Banwaslu Unsri, Panwaslu Fakultas, dan
Panwaslu Jurusan/Program Studi.

Pasal 3
1. Sumpah/janji komisioner KPU KM Unsri, KPU KM Fakultas, dan KPU KM
Jurusan/Prodi sebagai berikut:
“Demi Allah(Tuhan) saya bersumpah/berjanji:

Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai komisoner KPU KM
Unsri/KPU KM Fakultas/KPU KM Jurusan/Prodi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan KM Unsri dan berpedoman dengan AD/ART KM Unsri.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan berkerja dengan sungguh-
sungguh, adil, jujur, dan bertanggungjawab demi suksesnya Pemilu KM
Unsri/Fakultas/Jurusan/Program Studi. Dan menegakkan demokrasi yang berkeadilan
serta mengutamakan kepentingan KM Unsri daripada kepentingan
pribadi, kelompok, dan golongan”.
2. Sumpah/janji Anggota Banwaslu unsri, Panwaslu Fakultas dan Panwaslu Jurusan/Prodi
sebagai berikut:
“Demi Allah(Tuhan) saya bersumpah/berjanji:

Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai Anggota Banwaslu
Unsri/Panwaslu Fakultas/Panwaslu Jurusan/Prodi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan KM Unsri dan berpedoman dengan AD/ART KM Unsri.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan berkerja dengan
sungguhsungguh, adil, jujur, dan bertanggungjawab demi suksesnya Pemilu KM
Unsri/Fakultas/Jurusan/Prodi. Dan menegakkan demokrasi yang berkeadilan serta
mengutamakan kepentingan KM Unsri daripada kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan”.
Pasal 4
1. Kode Etik bertujuan untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas anggota
KPU KM Unsri, anggota KPU KM Fakultas, KPU KM Jurusan/Program Studi, Anggota
Banwaslu KM Unsri, Anggota Banwaslu KM Fakultas, dan Anggota KM
Jurusan/Program Studi.
Pasal 5
Penyelenggara Pemilu berpedoman pada asas :
a. Mandiri;
b. Jujur;
c. Keadilan;
d. Kepastian hukum;
e. Tertib penyelenggaraan Pemilu;
f. Keterbukaan;
g. Proporsionalitas;
h. Akuntabilitas
Bagian Kedua
Prinsip Dasar Etika dan Perilaku
Pasal 6
Penyelenggara Pemilu berkewajiban:
a. menjunjung tinggi AD/ART KM Unsri, Undang-Undang KM Unsri, dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. menjunjung tinggi kepentingan KM Unsri;
c. menjaga dan memelihara nama baik KM Unsri.
d. menjunjung tinggi sumpah/janji jabatan dalam melaksanakan tugas, wewenang,
kewajiban, dan tanggungjawabnya;
e. menjaga dan memelihara tertib sosial dalam penyelenggaraan Pemilu;
f. menjaga dan memelihara netralitas dan asas - asas penyelenggaraan Pemilu
yang jujur, adil, dan demokratis;
g. tidak mengikutsertakan atau melibatkan kepentingan pribadi maupun golongan dalam
seluruh pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajibannya.

BAB III
Pelaksanaan Prinsip Dasar Etika Dan Perilaku
Pasal 7
1. Dalam melaksanakan asas mandiri dan adil, Penyelenggara Pemilu berkewajiban:
a. bertindak netral dan tidak memihak terhadap calon, peserta pemilu, dan media massa
tertentu;
b. memperlakukan secara sama setiap calon, peserta Pemilu, calon pemilih, dan pihak
lain yang terlibat dalam proses Pemilu;
c. menolak segala sesuatu yang dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap
pelaksanaan tugas dan menghindari dari intervensi pihak lain;
d. tidak memberitahukan pilihan politiknya secara terbuka dan tidak menanyakan
pilihan politik kepada orang lain;
e. tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari peserta Pemilu, calon peserta
Pemilu, perusahaan atau individu yang dapat menimbulkan keuntungan dari
keputusan lembaga penyelenggara Pemilu.
Pasal 8
1. Dalam melaksanakan asas jujur, keterbukaan, dan akuntabilitas, Penyelenggara pemilu
berkewajiban:
a. menjelaskan keputusan yang diambil berdasarkan peraturan perundang- undangan,
tata tertib, dan prosedur yang ditetapkan;
b. memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diajukan mengenai keputusan yang
telah diambil terkait proses Pemilu; dan
c. memberikan respon secara arif dan bijaksana terhadap kritik dan pertanyaan publik.

BAB IV
SANKSI
Pasal 9
1. Penyelenggara Pemilu yang melanggar Kode Etik dikenai sanksi.
2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran lisan maupun tertulis;
b. pemberhentian sementara; atau
c. pemberhentian tetap.
BAB V
Ketentuan dan Penutup
Pasal 10
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Ditetapkan di Indralaya
Pada Tanggal :23 Juli 2021

Ketua KPU KM Unsri Ketua Banwaslu KM unsri

Deni Sadly Muhammad Tohir

Anda mungkin juga menyukai