Barat
CNN Indonesia | Selasa, 27/10/2020 08:01 WIB
Bagikan :
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengembangkan kawasan Food
Estate di wilayah Jawa Barat. Kemenhan telah meninjau ke sejumlah lahan di Jawa Barat yang
potensial dijadikan kawasan Food Estate seperti yang tengah dijajaki di wilayah Kalimantan.
Ada sejumlah lahan yang ditinjau oleh Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono beberapa
waktu lalu. Dilansir dari laman Instagram resmi milik Kementerian Pertahanan @Kemhanri yang
diakses CNNIndonesia.com, Selasa (27/10), ada lima kabupaten yang telah ditinjau dan memiliki
potensi untuk dijadikan wilayah food estate di Jawa Barat.
Lima kabupaten itu yakni Kabupaten Indramayu, Sumedang, Majalengka, Subang dan Karawang. Di
Kabupaten Indramayu terdapat satu desa yang berpotensi dijadikan kawasan food estate yaitu Desa
Cikamurang tang berada di Kecamatan Terisi.
Di Kabupaten Sumedang juga ada satu desa yang berpotensi dijadikan kawasan Food Estate yaitu
Desa Ujungjaya yang berada di Kecamatan Ujungjaya. Hal sama juga ada di Kabupaten Majalengka
yang memiliki satu desa potensial yakni di Desa Mekarjaya yang berada di Kecamatan Kertajati.
Terakhir di Kabupaten Karawang terdapat empat kecamatan potensial untuk dijadikan kawasan food
estate yakni di Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kecamatan Tegal Waru, dan
Kecamatan Ciampel.
Dari informasi yang diunggah di website resmi Kemenhan RI disebutkan, Trenggono saat melalukan
peninjauan tak hanya terjun langsung ke lokasi tetapi sempat melalukan peninajuan
udara menggunakan Helikopter milik Angkatan Udara.
"Saya senang dengan antusiasme dari pihak swasta dan masyarakat yang ingin berpartisipasi
dalam program Food Estate," katanya di Hanggar Skadron Udara 7 Subang Jawa Barat seperti
dikutip dari website resmi Kemenhan.
Dalam kesempatan itu, Trenggono juga menyarankan agar pihak swasta yang ingin bersama
masyarakat ikut dalam program Food Estate memperhatikan beberapa hal, terutama berkaitan
dengan pendataan kepemilikan lahan.
Para pemilik lahan ini juga kata dia harus diikutsertakan dalam pengelolaan food estate yang
rencananya dilakukan dengan sistem pertanian modern atau modern farming.
"Harus didata pemilik lahannya, lalu diajak mengelola lahannya bersama. Setelah itu kita beri
asistensi teknis, cara bertanam, dan lainnya agar menjalankan Modern Farming di mana ujungnya
itu corporate farming. Kita harus bisa yakinkan haknya (lahan) tetap milik mereka, dan mereka tetap
bisa memenuhi kehidupannya selama perawatan lahan," kata dia.
Baca artikel CNN Indonesia "Kemenhan Kembangkan Food Estate di 5 Kabupaten Jawa Barat"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201027075249-20-
563085/kemenhan-kembangkan-food-estate-di-5-kabupaten-jawa-barat.
Berbeda yang diusahakan di luar berupa tanaman padi, Food Estate di Pulau Jawa berupa kawasan
pertanian hortikultura.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, di Jakarta, Sabtu, 19 Juni 2021,
mengatakan, mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mensurvei calon lokasi program
super prioritas Kementan Food Estate berbasis hortikultura.
Baca Juga: Jalan Asia Afrika Bandung Sungai Cikapundung, Dahulu Dikenal Sebagai Sarang
Kuntilanak
Menurut dia, adalah Provinsi Jawa Barat bersama Yogyakarta yang menjadi calon utama food
estate komoditas hortikultura ini. Apalagi, petani setempat tampak sudah biasa membudidayakan
komoditas yang akan diusahakan pada Food Estate tersebut.
"Sudah ada beberapa kawasan yang cocok untuk digunakan sebagai lokasi penerapan
program Food Estate Berbasis Hortikultura ini. Salah satunya adalah kawasan komoditas
strategis bawang merah ramah lingkungan dan juga kawasan tanaman obat," ujar Prihasto, melalui
siaran pers diterima DeskJabar.
Prihasto Setyanto melihat peluang bisnis bawang merah sangat bagus di pasaran. Apalagi sebagian
petani sudah terbiasa menerapkan budidaya bawang merah ramah lingkungan yang
menghasilkan bawang merah GLOWING (Gede, Lebih Original, dan Berwawasan Lingkungan).
Ia berharap para petani sudah harus mulai peduli terhadap lingkungan. Rencana
pengembangan Food Estate bawang merah ini juga diarahkan untuk penerapan budidaya ramah
lingkungan.
“Jangan sampai menggunakan pupuk kimia dan pestisida berlebih yang lama-lama bisa
merusak kesuburan lahan. Petani harus mulai beralih ke pupuk organik dan pestisida
nabati", tegasnya.
Ketua kelompok tani Pasir Makmur Sumarno yang sudah tidak sabar lagi ingin
secepatnya program Food Estate berbasis hortikultira ini dilaksanakan di tanah
kelahirannya itu (Kecamatan Sanden. Red).
Ada Program Subang Integrated Food Estate, Pemrpov
Jabar Temui Bupati
Saat menerima kunjungan Kepala Biro Umum Pemprov Jabar, Sumasna dan
Kepala Biro Perekonomian Setda Jawa Barat Benny Bachtiar, Bupati
menyampaikan berbagai program sektor pertanian yang sedang dijalankan
pemerintah Kabupaten Subang.
Bupti merinci, beberapa diantaranya adalahprogram YESS, UPLAND dan
Subang Integrated Food Estate (SIFE) yang pelaksanaannya mlibatkan berbagai
pihak diantaranya Kementerian Pertanian, Kodam III Siliwangi, Kodim 0605
Subang serta gabungan stakeholder se Kabupaten Subang.
Adapun proyek tersebut berdiri di atas lahan seluas 1.000 hektare (ha) milik
PT Sang Hyang Seri (Persero). Direktur Utama Sang Hyang Seri, Karawan
Gunaso, mengatakan, perkembangan tanaman padi cukup bagus karena
rumpun padi terus bertambah.
Baca Juga
Lihat juga:
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten
Masduki (tengah) dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody
Widodo (kanan) menunjukkan berkas nota kesepahaman tentang koperasi
dan UMKM di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (3/9/2021).
Lebih lanjut, pada tahap pemasaran, hasil panen akan dipasarkan lewat
Warung Pangan, program BUMN klaster pangan untuk sisi hilir. Warung
Pangan itu, kata dia, akan bekerja sama membangun jaringan pemasaran
dengan UMKM maupun warung milik masyarakat.