Update Survey BDR September 2020
Update Survey BDR September 2020
HASIL SURVEY
PELAKSANAAN KEGIATAN BELAJAR DARI RUMAH (BDR)
DI SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
COVID-19
DIREKTORAT SEKOLAH DASAR
2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT SEKOLAH DASAR
OUTLINE
1 PENDAHULUAN
2 METODOLOGI 3 HASIL
4 REKOMENDASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT SEKOLAH DASAR
LATAR BELAKANG
MAKSUD
Maksud dari survey pelaksanaan kegiatan BDR di Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar adalah untuk melihat sejauh mana sekolah menyediakan
layanan pendidikan dan sumber akses belajar kepada peserta didik
selama pelaksanaan BDR di masing-masing daerah.
SASARAN
Sasaran dari kegiatan survey pelaksanaan kegiatan
BDR di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar adalah guru
kelas, peserta didik, dan satuan pendidikan sekolah
TUJUAN dasar
KEBUTUHAN DATA
Data utama yang digunakan dalam survey ini adalah hasil olah data Kuesioner pelaksanaan
kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar yang sudah dibuat
oleh Direktorat SD Kemendikbud.
RESPONDEN
Responden dalam survey pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) di Satuan
Pendidikan Sekolah Dasar adalah guru kelas. Guru kelas dipilih karena memiliki intensitas
yang tinggi dalam mengawal pembelajaran kepada peserta didik.
METODE ANALISIS
ANALISIS DESKRIPTIF
Nazir (1999) mengemukakan, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu riset kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena. Analisis
Deskriptif merupakan analisis mengenai suatu hal yang dijelaskan secara naratif (deskripsi penjelasan).
Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif untuk menjelaskan Analisa hasil.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT SEKOLAH DASAR
RESPONDEN
Proses pengambilan data dilakukan pada 12-16 September 2020 (5 hari) melalui google form yang dibuat oleh tim
Direktorat Sekolah Dasar, dimana dalam batas waktu pengisian tersebut, responden guru kelas diberikan akses
untuk mengisi kuisioner yang sudah dibagikan. Setelah berakhirnya batas waktu (16 September 2020) pukul 10.00
WIB, maka pengisian link di tutup. Pada jangka waktu tersebut Direktorat Sekolah Dasar telah mendapatkan
tanggapan sebanyak 36.216 responden, yang kemudian data tersebut dianalisis, hingga menghasilkan informasi
sebagai berikut.
IDENTITAS RESPONDEN
8.910 27.306
24.6% 75.4%
36.216 Responden
PERSENTASE GURU YANG MEMIIKI NUPTK
19%
Persentase guru kelas yang memiliki
Nomor Unik Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (NUPTK) sebanyak 81%
dan sisanya sebanyak 19% tidak
memiliki NUPTK
81%
4,9%
0,8%
4,9%
Para guru kelas yang menjadi responden dalam survey ini berasal dari berbagai sekolah yang memiliki
akreditasi beragam, mulai dari sekolah yang berakreditasi sangat baik sampai tidak terakreditasi oleh
BANS/M. Berdasarkan tanggapan yang masuk di dominasi oleh guru kelas yang berasal dari sekolah
berakreditasi B sebanyak 52,6%, akreditasi A sebanyak 41.7 %, akreditasi C sebanyak 4.9%, dan tidak
terakreditasi sebanyak 0.8%.
SEBARAN PROVINSI RESPONDEN
Responden yang mengisi kuisioner paling banyak berasal dari pulau jawa, dengan provinsi Jawa Tengah di posisi pertama
sebesar 7.865, posisi kedua provinsi Jawa Timur dengan 7.804, dan posisi ketiga Jawa Barat 4.030. Sedangkan untuk diluar
jawa, responden terbanyak berasal dari provinsi Sumatera Selatan dengan 2.173 dan di posisi kedua provinsi Lampung dengan
1.641. Sedangkan untuk provinsi yang paling sedikit mengisi adalah provinsi Maluku Utara dengan 1 responden saja. Hal yang
menarik adanya pengisi kuisioner yang berasal dari sekolah dasar diluar negeri sebanyak 3 responden yang berada di Arab
Saudi dan Malaysia, selain itu ada pula yang tidak mengisi asal responden sebanyak 4 tanggapan (masuk di lainnya).
METODE KOMUNIKASI DAN PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan dengan orang tua/wali/peserta didik
18%
26% 56%
Sebagian besar komunikasi yang digunakan oleh guru kelas kepada orang tua/wali/peserta didik adalah
menggunakan media digital (56%) yang mana media ini mulai dari; Whatsapp, line, facebook, Instagram, google
classroom, dll. Sebanyak 26% menjawab berkomunikasi langsung secara verbal, dan sisanya menjawab
melakukan komunikasi digital dan verbal (gabungan) sebanyak 18%
METODE KOMUNIKASI DAN PEMBELAJARAN
Intensitas guru dalam mengkomunikasikan pembelajaran kepada orang tua/wali/peserta didik dalam
seminggu
23252
20000
15000
12783
10000
5000
21 86 74
0
0 kali 1-5 kali 6-10 kali 11-15 kali lebih dari 15 kali
Secara umum responden menjawab bahwa mereka mengkomunikasikan pembelajaran kepada orang
tua/wali/peserta didik sebanyak 1-5 kali dalam seminggu (23.252). Sebanyak 12.783 responden menjawab 6-
10 kali dalam seminggu. Dan hanya sedikit yang menjawab lebih dari 10 kali dalam seminggu. Namun, sekitar
21 responden menjawab tidak pernah melakukan komunikasi dengan orang tua/wali/peserta didik.
METODE YANG DIGUNAKAN SEKOLAH DALAM KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR
Metode daring dan luring menjadi pilihan utama yang dilakukan guru kelas dalam kegiatan belajar mengajar
selama BDR yakni sebanyak 59.9%. Sedangkan metode daring sebanyak 34.4% dan sisanya sebanyak 16.6%
menggunakan metode luring dalam kegiatan belajar mengajar.
METODE DARING
WhatsApp 34,3%
lebih dari 1 aplikasi 29,7%
lainnya 3,8%
Webex 0,8%
Zoom 6,0%
WhatsApp Webex Rumah Belajar Google Class Zoom lainnya lebih dari 1 aplikasi
Aplikasi yang paling banyak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah whatsapp (34.3%). Sebanyak 15.3%
menjawab menggunakan laman rumah belajar kemendikbud, lalu sebanyak 10.1% menggunakan google class dan
sebanyak 6% menggunakan zoom. Secara umum responden menjawab bahwa mereka menggunakan lebih dari 1
aplikasi (whatsapp, rumah belajar, google class, dll) dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan untuk Lainnya (ruang
guru, zenius, facebook, you tube, edmodo, dll) sebesar 3.8%
METODE LURING
Guru Kunjung
TV Edukasi
49,80%
6,30%
Guru Kunjung Tatap Muka di Sekolah Radio TV Edukasi lainnya lebih dari 1 metode
Metode luring yang paling banyak digunakan selama BDR adalah kegiatan guru kunjung (49.8%). Melakukan tatap
muka di sekolah sebanyak 17.8%, TV edukasi 6.3%, radio 0.45%, dan lainnya (orang tua mengambil tugas ke sekolah,
LKS, Modul, siswa belajar mandiri, dll) sebanyak 2.7%. Sedangkan yang menggunakan metode gabungan/lebih dari 1
metode sebanyak 22.95%.
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Persentase guru yang mendapatkan pelatihan penyusunan bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran
Sebanyak 58.2% guru kelas menjawab bahwa mereka mendapatkan pelatihan penyusunan bahan ajar untuk
kegiatan pembelajaran, sedangkan sisanya sebesar 41.8% menjawab tidak mendapatkan pelatihan.
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Berbagai materi yang diperoleh selama pelatihan
Penyusunan Administrasi
pembelajaran, 1,2%
Pembuatan video dan
perangkat pembelajaran,
14,7%
Materi yang diperoleh responden selama pelatihan yang paling dominan mulai dari pembuatan RPP dan silabus
(29.2%), pelatihan aplikasi pendukung PJJ (28.2%), pelatihan pembuatan video dan perangkat pembelajaran
(14.7%).
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Darimana mendapatkan pelatihan penyusunan bahan ajar
Kementerian/Lembaga
Perguruan Tinggi 0,98%
0,30%
Lembaga/Organisasi
Dinas Pendidikan Pendidikan
Kab/Kota/Provinsi 13,20%
43,25%
Pelatihan penyusunan bahan ajar yang didapatkan responden sangat beragam mulai dari dinas pendidikan,
secara otodidak, organisasi pendidikan, perguruan tinggi, dll. Namun secara umum mereka mendapatkan
pelatihan dari dinas pendidikan setempat (43.25%). Secara otodidak menempati posisi kedua dengan tanggapan
sebesar 31.87%.
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Bentuk Bahan ajar yang digunakan guru dalam metode daring
Power point,
Buku/modul digital
Video Pembelajaran,
0,7%
Power point, dan
Buku/modul digital
7,9%
Video Pembelajaran
30,3%
Video Pembelajaran
dan Buku/modul
digital
17,8%
Power point
2,4%
Video Pembelajaran
dan Power point
5,1%
Buku/modul digital
35,8%
Secara umum bahan ajar yang gigunakan guru dlam metode daring adalah menggunakan buku/modul digital
(35.8), kemudian menggunakan video pembelajaran sebanyak 30.3%, video pembelajaran dan buku/modul
digital sebanyak 17.8%, menggunakan 3 bahan ajar (video, ppt, dan buku/modul digital) sbenyak 7.9%.
PELATIHAN DAN BAHAN AJAR
Bentuk Bahan ajar yang digunakan guru dalam metode luring
Youtube
Google
5,9% Sumber belajar daring
11,3%
Laman Rumah Belajar
39,1%
peserta didik yang paling
Aplikasi Zenius
2,8% banyak digunakan adalah
laman rumah belajar
Laman Sekolahmu
12,8%
(39.1%), kemudian di
posisi kedua aplikasi
ruang guru sebesar 22%,
Aplikasi Ruang guru
22,0%
Laman Kelas Pintar
6,1%
laman sekolahmu 12.8%
SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK
Sumber belajar luring yang digunakan peserta didik atas rekomendasi guru
Sebanyak 81.8% guru menjawab bahwa sebelum memulai pembelajaran mereka melakukan
kegiatan penilaian (asesmen diagnostik), hanya sebesar 18.2% saja yang tidak melakukan
kegiatan tersebut.
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Persentase waktu pelaksanaan penilaian cukup berimbang. Yang melakukan pada saat
perkenalan topik baru sebesar 47.5% dan pada saat mengakhiri sebuah topik sebesar 52.5%
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Remidial
Tugas Tambahan
0,6%
bimbingan personal
lainnya
68,9%
PENILAIAN PEMBELAJARAN
17,8%
5,0%
33,9%
Menyesuaikan Sibalus
Sesuai KD dan KI Kurikulum
Berbasis Kurikulum Darurat
Memilah Materi Esensial
2,4%
Sesuai Buku Paket
40,9%
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Waktu yang digunakan guru untuk mendiskusikan RPP kepada orang tua/wali peserta didik
12,7%
Seminggu Sekali/Diakhir Minggu
2,1%
Sebulan Sekali
Setiap hari
12,7%
Awal Semester
48,8%
Awal tahun pembelajaran
5,0% Tidak berdiskusi
Waktu yang tidak direncanakan
8,0%
sebelum pembelajaran
1,7%
9,2%
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Persentase guru yang menyediakan lembar aktivitas bagi peserta didik
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Intensitas guru menginformasikan kepada peserta didik/orang tua/wali untuk mengisi lembar aktivitas
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Upaya yang dilakukan guru dalam mengikuti perkembangan pembelajaran peserta didik
33,7%
Refleksi pembelajaran oleh masing-masing
peserta didik
46,2%
Tidak mengikuti
Intensitas guru dalam meminta pengumpulan tugas belajar dan lembar aktivitas kepada peserta didik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT SEKOLAH DASAR
REKOMENDASI
TERIMAKASIH