TUGAS AKHIR 1
“GAMBARAN OBESITAS PADA REMAJA DALAM
KELUARGA DENGAN STATUS EKONOMI BAIK DI
KABUPATEN XX”
DISUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat- Nya
saya dapat menyelesaikan tugas proposal ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula saya
mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Tugas Akhir 1 yang telah memberikan
tugas ini kepada saya sebagai upaya untuk menjadikan saya manusia yang berilmu dan
berpengetahuan.
Keberhasilan saya dalam menyelesaikan proposal ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian proposal ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki. Untuk itu saya mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan
proposal ini sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
WINDA SEPRINA
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................3
A. Jenis Penelitian..................................................................................................10
B. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................................10
C. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................................10
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data.................................................................10
E. Pengolahan dan Analisis Data..........................................................................11
F. Penyajian Data...................................................................................................11
G. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif....................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obesitas atau lebih dikenal dengan kegemukan merupakan salah satu masalah
yang cukup merisaukan di kalangan remaja. Obesitas adalah kelebihan berat badan
sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Penyebab utama obesitas
belum diketahui secara jelas, namun obesitas pada remaja terlihat cenderung kompleks,
multifaktorial, dan menjadi pencetus terjadinya penyakit kronis dan degeneratif.
Obesitas muncul pada masa remaja cenderung akan berlanjut hingga ke masa dewasa
dan lansia. Seperti yang telah disampaikan bahwa obesitas merupakan salah satu faktor
risiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, artritis,
penyakit kantong empedu, beberapa jenis kanker, gangguan fungsi pernapasan, dan
berbagai gangguan kulit.
Prevalensi berat badan lebih dan obesitas di Indonesia pada penduduk usia
lebih dari 18 tahun dalam satu dekade terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun
2007, berat badan lebih berada pada 8.6%, kemudian pada tahun 2013 meningkat
menjadi 11,5%, dan menjadi 13,6% pada tahun 2018. Sedangkan untuk obesitas, pada
tahun 2007 berada pada angka 10,5% dan meningkat pada tahun 2013 (14,8%) dan 2018
(21,8%) (Kemenkes RI, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa, masalah berat badan lebih
dan obesitas dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang signifikan dan
merupakan masalah kesehatan yang harus segera ditangani oleh pemerintah. Hal ini
dikarenakan, obesitas dapat memicu terjadinya penyakit kanker seperti kanker pada
organ kerongkongan, ginjal, rahim, pankreas, payudara, dan usus besar (Kemenkes RI,
2018).
Prevalensi kegemukan tahun 2010 pada anak usia 16-18 tahun secara nasional
sebesar 1,4%. Ditemukan 11 provinsi yang memiliki kegemukan pada remaja usia 16-18
tahun di atas prevalensi nasional, salah satunya adalah provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dengan persentase sebesar 4,1%. Sementara itu, pada penduduk usia
di atas 18 tahun, tercatat kasus kurus sebesar 12,6% dan 21,7% gabungan kategori berat
badan lebih (overweight) dan obesitas. Prevalensi kegemukan (overweight) relatif lebih
tinggi pada remaja perempuan dibanding dengan remaja laki-laki (1,5% perempuan dan
1,3% laki-laki).
Banyak faktor yang berperan dalam terjadinya obesitas yang sebagian besar
merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan, antara lain aktivitas
fisik, sosial ekonomi, dan nutrisi. Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadinya
perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, pola makan, serta pemilihan jenis dan jumlah
makanan yang dikonsumsi. Selain itu perubahan gaya hidup juga menurunkan frekuensi
dan intensitas aktivitas fisik yang dilakukan. Terjadi penurunan aktivitas fisik ini dapat
dilihat dari penurunan intensitas olahraga dan permainan yang mempergunakan fisik
pada anak digantikan dengan jenis permainan elektronik seperti video game.
Tingkat pendapatan orang tua berkaitan dengan kemampuan orang tua untuk
mencukupi kebutuhan, pemilihan jenis dan jumlah makanan, serta berpengaruh terhadap
gaya hidup keluarga yang juga akan berdampak pada anak. Aritonang berpendapat
bahwa pendapatan yang tinggi tidak selalu menjamin beragam dan bermutunya bahan
pangan yang dikonsumsi tetapi dapat juga mengarah pada pemilihan bahan makanan
yang lebih enak, siap santap, cepat, dan lebih banyak mengandung lemak, minyak, dan
bahan lainnya yang dapat menyebabkan obesitas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis gambaran tentang obesitas pada remaja dalam keluarga dengan status
ekonomi baik di Kabupaten XX.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
2. Manfaat Praktis
1. Definisi
Penyakit yang menjadi masalah di Indonesia pada saat ini yaitu penyakit tidak
menular baik di kalangan orang dewasa maupun di kalangan remaja. Obesitas adalah
hasil dari asupan energi yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik dan dimediasi
oleh faktor genetik, perilaku dan lingkungan. Obesitas pada remaja akan
meningkatkan risiko obesitas pada usia dewasa dan hal ini juga akan mengarah
terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik (Janssen
et al., 2004).
Saat ini makanan cepat saji telah menjadi bagian dari perilaku konsumsi
sebagian remaja di luar rumah diberbagai kota dan diperkirakan cenderung akan
semakin meningkat (Suryaalamsyah, 2009). Kehadiran makanan cepat saji (fast
food) dalam industri makanan di Indonesia juga bisa mempengaruhi pola makan
kaum remaja di kota. Khususnya bagi remaja tingkat menengah keatas, restoran
makanan cepat saji merupakan tempat yang tepat untuk bersantai. Makanan yang
ditawarkan pada restoran cepat saji (fast food) mempunyai harga yang terjangkau,
pelayanannya cepat dan jenis makanannya memenuhi selera. Makanan cepat saji
cenderung lebih mengutamakan cita rasa yang enak dibanding kandungan gizi
yang baik dan seimbang. Maka dari itu makanan cepat saji cenderung lebih disukai
masyarakat terutama remaja karena rasanya yang lebih enak.
c. Aktifitas Fisik
B. Kerangka Teori
Karakteristik sosial
1. Budaya
2. Lingkungan tempat tinggal
3. Lingkungan sekolah
4. Sosial ekonomi
C. Kerang Konsep
Usia
Lingkungan sekolah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja dalam keluarga dengan status
ekonomi baik di Kabupaten XX.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang menderita berat badan lebih atau
obesitas dalam keluarga dengan status ekonomi baik di Kabupaten XX, pemilihan
sampel dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria inklusi yaitu memiliki IMT/U
>1 SD - 2 SD (gemuk) dan >2 SD (sangat gemuk).
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan
menggunakan kuesioner dan lembar food recall 24 jam yang telah dibuat oleh peneliti
yang diwawancarai kepada remaja penderita gizi lebih, baik gemuk maupun sangat
gemuk dalam keluarga dengan status ekonomi baik di Kabupaten XX.
E. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Gizi Lebih
Variabel gizi lebih diperoleh dari instrumen berupa kuesioner yang berisi berat
badan, tinggi badan, umur dan jenis kelamin.
b. Jenis kelamin
Variabel jenis kelamin diperoleh berdasarkan hasil wawancara kuesioner
identitas responden. Remaja yang berjenis kelamin perempuan diberi angka 1 dan
untuk jenis kelamin laki-laki diberi angka 0.
c. Umur
Variabel untuk umur responden dapat diperoleh berdasarkan hasil wawancara
kuesioner identitas responden.
d. Asupan makan
Variabel asupan makan diukur melalui pengisian lembar food recall 24 jam
yang berisi table jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada 24 jam
yang lalu.
F. Penyajian Data
Penyajian data pada penelitian ini yaitu dalam bentuk table dan narasi.
Anak Agung Gede Ari Nanda Bhaswara, M. R. (2018). Hubungan status sosial ekonomi
keluarga dengan kegemukan pada remaja SMA di Denpasar. E-JURNAL MEDIKA
UDAYANA, VOL. 7, NO. 3, MARET, 2018 .
ANITA, M. &. (JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016 ).
PENGARUH PENGETAHUAN GIZI, STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP
DAN POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK (Studi Kausal di Pos PAUD
Kota Semarang Tahun 2015). ungan status sosial ekonomi keluarga dengan
kegemukan , 2016.
Cici Octari, N. I. (2014). Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Kejadian
Obesitas pada Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas Padang . Jurnal Kesehatan
Andalas. 2014;3(2) .
Elita Oktorina Pasaribu, D. M. (2019). Pengaruh Faktor Riwayat Lahir dan Sosial Ekonomi
terhadap Gizi Lebih pada Remaja. JURNAL MKMI, Vol. 15 No. 2, Juni 2019 .
Fajar Nugraha, R. R. (2014). Determinan Sosial Ekonomi Terhadap Berat Badan Lebih dan
Obesitas di Indonesia: Analisis Data IFLS 2014 . Jurnal Ekonomi Kesehatan
Indonesia Volume 5 Nomor 2 .
Intan Permata Sari, K. A. (2019). Intervensi Obesitas Berbasis Keluarga . Jurnal Ilmiah
Kesehatan Masyarakat Vol. 11 Edisi 3, 2019 .
Riswanti Septiani, B. B. (2017). Pola Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik dan Faktor
Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas (Studi Kasus pada Siswa SD Negeri 01
Tonjong Kecamatan Tonjong Kebupaten Brebes) . Public Health Perspective
Journal 2 (3) (2017) 262 - 269 .
Sudikno, S. &. (2005). PREVALENSI GIZI LEBIH DAN OBESITAS PENDUDUK DEWASA
DI INDONESIA . Gizi Indon 2005,31 .
Tafal, W. W. (2014). Aktivitas Fisik, Stres, dan Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil . Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 7, Februari 2014 .
Wigati, T. R. (2009). Fenomena Gizi Buruk pada Keluarga dengan Status Ekonomi Baik:
Sebuah Studi tentang Negative Deviance di Indonesia. The Indonesian Journal of
Public Health, Vol. 5, No. 3, Maret 2009: 8993 .