Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/331556317

BIMBINGAN DAN KONSELING PRANIKAH UNTUK MENINGKATKAN PERSIAPAN


PERNIKAHAN PADA MASA DEWASA AWAL

Conference Paper · April 2018

CITATIONS READS

0 3,661

2 authors, including:

Mohamad Awal Lakadjo


Universitas Negeri Gorontalo
4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Pre Marital View project

All content following this page was uploaded by Mohamad Awal Lakadjo on 06 March 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

BIMBINGAN DAN KONSELING PRANIKAH UNTUK MENINGKATKAN


PERSIAPAN PERNIKAHAN PADA MASA DEWASA AWAL
Mardia Bin Smith1, Mohamad Awal Lakadjo2
1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Gorontalo
Email: diansmith@ung.ac.id
2)
Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Pendidikan Indonesia
Email: mohamadawallakadjo@student.upi.edu

Abstract

Persiapan pernikahan/perkawinan perlu dipahami oleh individu maupun pasangan karena memberi
dampak pada perkawinan, meliputi keinginan hidup bahagia, ekspektasi pada pasangan, dan persepsi
sikap dan preferensi. Bimbingan dan konseling pranikah merupakan upaya membantu individu maupun
pasangan dalam merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang dianggap penting dalam hal
pernikahan/perkawinan berbasis sumber daya pasangan untuk memiliki berbagai keterampilan dan
mengembangkan visi kehidupan pernikahan. Adapun bimbingan dan konseling pranikah disusun
berdasarkan konten, intensitas, metode, target, dan penyampaian.

Keywords: Bimbingan dan Konseling Pranikah, Masa Dewasa Awal, Program Pendidikan Pernikahan

© 2017 Published by Panitia SNBKK 2017

1. PENDAHULUAN Keinginan hidup bahagia tentu perlu


Pernikahan merupakan sebuah ikatan sebuah persiapan termasuk persiapan dalam
lahir dan batin yang dijalani oleh individu pekawinan/pernikahan seperti memilih
dengan individu yang lainnya kelak pasangan hubungan pasangan hubungan. Memilih
hidup. Harapan kebahagiaan dari setiap pasangan perlu sebuah kehati-hatian dalam
perkawinan sudah menjadi kodrati setiap memilih untuk menikah dan tinggal bersama
pasangan (Gottman, Coan, Carrere, & kelak (Stith, Mccollum, Amanor-Boadu, &
Swanson, 1998). Isu yang berkembang Smith, 2012).
seputaran pernikahan diterangkan oleh Mengacu pada individu yang berada
Marcia (Kenedy, 2005) yaitu memilih tipe pada usia pranikah sesuai tugas
pasangan, merancang waktu yang tepat, perkembangan khususnya masa dewas awal
memahami peran sebagai suami/istri, dan (Hurlock, 1980), maka mengenal lawan jenis
keinginan pernikahan yang bahagia, secara mendalam sangat diperlukan, merujuk
hubungan romantis dengan lawan jenis, dan pernyataan Erikson terkait hubungan tahapan
sebagainya. masa dewasa awal (young adulthood)
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

(Bentley, 2007; & Friedman & Schustack, emosional menentukan intervensi persiapan
2016) yaitu tahap intimacy vs isolation. pernikahan (Duncan & Larson, 2014;
Tahapan ini menerangkan bahwa individu Elisabeth & Hinde, 1994; & Murray, 2004).
mengembangkan hubungan intim tau Artikel ini menguraikan bimbingan dan
romantis berlangsung dengan orang lain atau konseling pranikah untuk meningkatkan
tetap terisolasi dari lingkungan. Sebuah studi persiapan pernikahan pada masa dewasa
dengan sampel 572 individu yang terlibat awal. Pentingnya mempersiapkan pernikahan
pada hubungan romantis menunujukkan akan memberi dampak terhadap individu
adanya hubungan langung antara pola yang menjalani hubungan dengan pasangan,
menghindar dan kecemasan dengan keadaan maka pendidikan dan pelatihan perlu
afeksi positif dan negative (Meyer, Jones, didapatkan dalam mempersiapkan menjalani
Rorer, & Maxwell, 2014). Tujuan pada tahap hubungan pernikahan (Halford, Markman,
ini adalah mencari hubungan dengan sesama Kline, & Stanley, 2003; Jakubowski, Milne,
yang memiliki banyak kesamaan dan perlu Brunner, & Miller, 2004).
diinternalisasi untuk pemilihan calon 2. PEMBAHASAN
pasangan. Konsep Bimbingan dan Konseling
Persiapan pernikahan/perkawinan Pranikah
perlu dipahami oleh individu maupun Bimbingan dan konseling (BK)
pasangan karena memberi dampak pada pranikah tidaklah beridiri sendiri sebagai
perkawinan. Ekspektasi individu terhadap suatu konsep yang utuh, namun merupakan
pasangan sangat bermakna bagi individu konsep terapan dari program, pelatihan,
sebagai bentuk keinginan kepuasan pendidikan pernikahan maupun persiapan
hubungan pasangan (Heafner, Kang, Ki, & pernikahan atau pendidikan peningkatan
Tambling, 2016). Pengeksplorasian persepsi hubungan pasangan.
sikap dan preferensi penting dipahami oleh Relationship education atau
individu dalam persiapan pernikahan (L. M. pendidikan hubungan pasangan mengacu
Williams, 1992). Dalam persiapan pada upaya pendidikan atau program yang
pernikahan penyelidikan kepribadian memberikan keterampilan dan prinsip-
individu, karakteristik, dan kesiapan prinsip bagi individu yang termasuk
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

pasangan menikah atau berencana untuk Bimbingan dan konseling pranikah


menikah atau seseorang yang tidak dalam merupakan upaya membantu individu
suatu hubungan atau seseorang tanpa maupun pasangan dalam merencanakan dan
pasangannya untuk meningkatkan komitmen mempersiapkan segala sesuatu yang
dan memberi peluang mereka memiliki dianggap penting dalam hal
hubungan yang sehat dan stabil (Halford, pernikahan/perkawinan berbasis sumber
2004; & Markman & Rhoades, 2012). daya pasangan untuk memiliki berbagai
Pendidikan pernikahan mengacu pada keterampilan dan mengembangkan visi
pendidikan bagi pasangan dalam hubungan kehidupan pernikahan.
yang berkomitmen, harapan hubungan yang Model Program Pendidikan Pernikahan
realistis, dan berbagi waktu dengan pasangan Dalam program pendidikan pernikahan
positif (Halford, Moore, Wilson, Farrugia, & maka ada dua pendekatan umum untuk
Dyer, 2004) membantu pasangan pendidikan hubungan yaitu inventori dan
membangun dan mempertahankan hubungan pelatihan keterampilan (Halford, 2004).
yang sehat (Halford, Moore, Wilson, Inventori pada PREmarital Preparation and
Farrugia, & Dyer, 2004; & Carroll & Relationship Enhancement (PREPARE),
Doherty, 2003), selain itu pendidikan Facilitating Open Couple Communication
pranikah bermanfaat bagi setiap pasangan Understanding and Study (FOCCUS) dan
dalam kesejahteraan hubungan (Stanley, RELATionship Evaluation (RELATE)
Amato, Johnson, & Markman, 2006) dan merupakan inventori untuk memfasilitasi
memberi keterampilan (misalnya, laporan diri yang menilai berbagai dimensi
komunikasi, negosiasi konflik, komitmen, dan dapat berfungsi untuk kegunaan
dll.) yang merupakan faktor kunci dalam penilaian pasangan, dan memberi pasangan
keberhasilan perkawinan (Carroll & Doherty, umpan balik yang sistematis tentang hasil
2003). Konseling pranikah terfokus pada penilaian (Fowers & Olson, 1986; Larsen &
solusi adalah pendekatan berbasis kekuatan Olson, 1989; & Williams & Jurich, 1995).
yang berfokus pada sumber daya pasangan Uraikan singkat (Larson, Newell, Topham, &
untuk mengembangkan visi bersama untuk Nichols, 2002) ditampilkan sebagai berikut.
pernikahan (Murray & Murray, 2004).
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

1. PREPARE pengguna yang dilakukan secara


a. PREPARE adalah inventori dengan nasional.
195 item yang dirancang untuk e. Kekuatan. PREPARE panjangnya
mengidentifikasi dan mengukur yang relatif lebih pendek,
kekuatan hubungan pranikah dan area kelengkapan, dan kemudahan
kerja PREPARE berisi 15 kategori administrasi dan interpretasi, dan
hubungan, ditambah empat skala materi konseling tambahan yang
kepribadian dan skala Distorsi sangat baik juga tersedia, serta ada
Idealistik, membuat 20 skala total. beberapa versi bahasa dan versi untuk
b. Konten pembahasan berisikan pasangan yang menikah kembali.
harapan pernikahan, masalah f. Kekhawatiran. PREPARE tidak
kepribadian, komunikasi, resolusi mengukur tiga faktor yang
konflik, manajemen keuangan, memprediksi kepuasan perkawinan:
kegiatan rekreasi, hubungan seksual, penyakit mental orang tua, kesamaan
anak-anak dan orangtua, keluarga dan kecerdasan, dan kesamaan status
teman, hubungan peran, dan absolut (yaitu, ukuran kesamaan
keyakinan spiritual. keseluruhan berdasarkan kombinasi
c. Tipologi pasangan diintegrasikan ke kesamaan usia, pendidikan,
dalam PREPARE laporan komputer, pendapatan, status sosial ekonomi
yang mengidentifikasi empat jenis orang tua, dan status sosial ekonomi
pasangan pranikah: Vitalisasi, orang tua pasangan).
harmonis, tradisional, dan 2. FOCCUS
bertentangan. Dalam laporan a. FOCCUS adalah instrumen 156 item
komputer, setiap pasangan (dengan tambahan 33 item opsional
diklasifikasikan ke dalam salah satu untuk pasangan antaragama,
dari empat jenis ini. pasangan hidup bersama, dan
d. Waktu pelaksanaan. Lokakarya pasangan di mana satu atau kedua
PREPARE pelatihan satu hari untuk pasangan menikah lagi) yang secara
luas digunakan oleh gereja Katolik
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

dan Protestan serta layanan konseling bantuan pada item-item individu yang
non denominasi. sangat penting sangat membantu
b. Empat bidang konten utama dalam dalam menafsirkan hasil. Pernikahan
FOCCUS berisi 19 skala terpisah kembali, kohabitasi, dan barang-
dikelompokkan sebagai berikut: barang antar agama disertakan. Bahan
Kecocokan kepribadian, gaya hidup tambahan tersedia.
dan teman, komunikasi dan e. Kekhawatiran. FOCCUS tidak
keterampilan pemecahan masalah, mengukur tiga faktor yang
pengikat dan integrator, seperti memprediksi kualitas perkawinan:
agama, nilai-nilai, dan kesiapan untuk penyakit mental orang tua, kesamaan
pernikahan, dan kategori ringkasan, kecerdasan, dan kesamaan status
seperti indikator masalah utama dan absolut.
isu keluarga asal. 3. RELATE
c. FOCCUS dapat diberikan kepada a. RELATE aadalah instrumen
pasangan individu atau kelompok berisikan 271 item dengan versi
pasangan. Hasil cetak komputer dari bahasa Inggris dan Spanyol
hasil daftar semua pernyataan untuk nondenominasional yang tersedia.
masing-masing dari 19 skala dan b. RELATE item mengukur faktor
menunjukkan di mana item mitra dalam empat area luas: Kepribadian
setuju satu sama lain dan dengan karakteristik, kesamaan nilai, latar
tanggapan yang disukai. belakang keluarga, dan pengalaman
d. Kekuatan FOCCUS termasuk hubungan (mis., keterampilan
ketersediaan beberapa versi untuk komunikasi pasangan).
pasangan yang tidak berbicara bahasa c. Keunikan dari RELATE karena tidak
Inggris atau memiliki masalah memerlukan bantuan dari konselor
membaca. Tiga opsi penilaian dalam menginterpretasikan hasil
tersedia. Area masalah utama mudah kepada pasangan. Ini mungkin
terdaftar dalam satu skala. Pola-pola disebabkan oleh presentasi yang
untuk studi pasangan dan konselor sederhana dan sederhana tentang
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

temuan dan penjelasan rinci tentang 1988), dan Couples Coping Enhancement
hasil dan pedoman apa yang harus Training (CCET) (Bodenmann & Shantinath,
dilakukan ketika perbedaan muncul. 2004). Hampir semua topic bahasan dalam
Tersedia panduan konselor yang program pelatihan keterampilan memiliki
menyediakan deskripsi tentang pembahasan yang sama seperti komunikasi
instrumen, deskripsi singkat tentang positif, manajemen konflik, dan ekspresi
bidang konten RELATE, informasi kasih sayang positif.
tentang administrasi dan penilaian Bimbingan dan Konseling Pranikah untuk
instrumen, dan panduan untuk Meningkatkan Persiapan Pernikahan
menggunakan RELATE dalam pada Masa Dewasa Awal
pengaturan konseling dan pengajaran. Persiapan pernikahan memberi dampak
d. Kekuatan. RELATE adalah terhadap individu yang menjalani hubungan
instrumen yang paling mudah dengan pasangan atau tanpa pasangan,
ditafsirkan dan paling mudah (Carroll, J.S. & Doherty, 2003; & Halford,
digunakan dalam kelompok besar dan 2004). Uraian singkat pada model program
pengaturan pengajaran. RELATE pendidikan pernikahan memberi gambaran
juga merupakan yang paling sederhana betapa kompleks hal yang perlu
komprehensif dan paling murah jika disiapkan dalam pelaksanaan program yang
menggunakan penilaian komputer. dimaksudkan.
e. Kekhawatiran. RELATE tidak Jika merujuk program pendidikan
mengukur satu faktor yang pernikahan sebelumnya maka program
memprediksi kualitas perkawinan: bimbingan dan konseling pranikah dapat
kesamaan status absolut. dilakukan sebagai upaya membantu individu
Pelatihan keterampilan dapat ditelusuri dalam proses perkembangannya. Usia
pada Couple Commitment And Relationship individu yang memasuki masa persiapan
Enhancement Program (Couple CARE) pernikahan / pranikah yaitu masa dewasa
(Halford et al., 2004), Premarital awal perlu difasilitasi. Keilmuan bimbingan
Relationship Enhancement Program (H. J. dan konseling berfungsi mengembangkan
Markman, Floyd, Stanley, & Storaasli, ragam aspek perkembangan dan kecakapan
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

manusia untuk mencapai kesejahteraan lahir pernikahan yang sehat, begitupun dengan
batin yang hakiki (Kartadinata, 2017). kebajikan, seperti kemurahan hati,
Kaitannya dengan persiapan pernikahan bagi keadilan, dan kesetiaan.
yaitu memfasilitasi aspek perkembangan Dimensi II Intensitas
kesiapan menikah untuk mencapai a. Low Level (Tingkat Rendah). Internsitas
kesejahteraan lahir batin yang hakiki dalam tingkat rendah merupakan upaya
pernikahan yang dijalani kelak. kampanye melalui pamflet kepada
Bimbingan dan konseling pranikah pasangan pranikah, dapat melalui pesan
dapat disusun dengan memenuhi beberapa media yang kreatif untuk mengajarkan
kriteria (Hawkins, Carroll, Doherty, & prinsip dasar perkawinan sehat.
Willoughby, 2004) yaitu: b. Moderate Level (Tingkat Sedang).
Dimensi I Konten Intensitas tingkat sedang memberi
a. Relational Skills (Keterampilan kerangka ruang lingkup kurikulum dalam
Hubungan). Keterampilan yang perlu ada pendidikan pernikahan. Menghadirkan
pada pasangan sebagai keterampilan peserta, adanya waktu yang ditentukan
dalam mencapai visi perkawinan. bersama untuk memabahas konten dalam
b. Awareness, Knowledge, and Attitudes pendidikan pernikahan.
(Kesadaran, Pengetahuan, dan Sikap). c. High Level (Tingkat Tinggi). Intensitas
Keterampilan hubungan yang baik tingkat tinggi sangat penting untuk
membutuhkan kesadaran, pengetahuan, strategi pendidikan pernikahan yang
dan sikap dari setiap pasangan, sepeti komprehensif, eksplorasi mendalam
elemen kesiapan mental dan etika, terhadap topik yang lebih lengkap, dan
harapan yang realistis, kemauan untuk memungkinkan individu dan pasangan
membuat pengorbanan pribadi yang untuk mengeksplorasi masalah pribadi
signifikan. pada tingkat yang lebih dalam dengan
c. Motivation/Virtues (Motivasi dan fasilitator terlatih.
Kebajikan). Karakter dan motivasi yang Di perguruan tinggi dapat dilaksanakan
diberikan individu terhadap hubungan dengan intensitas moderate level dengan
sangat penting untuk memahami asumsi bahwa sebagai bentuk persiapan
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

maka kerangka konten yang dibahas tidak Dimensi IV Target


begitu mendalam, namun cukup Target untuk pendidikan perkawinan
mengakomodir konten dalam pembahasan yaitu untuk memenuhi kebutuhan semua
perkawinan. kelompok ras, etnis, dan sosial ekonomi.
Dimensi III Metode Target ini perlu dipenuhi untuk menjaga
a. Instruction. Metode insruksi atau kecemburuan sosial diantara setiap individu
pengajaran perlu menyesuaikan dan yang memiliki keinginan mendapat
menyajikan konten kurikuler agar sesuai perndidikan perkawinan.
dengan pengalaman hidup peserta dengan Dimensi V delivery (penyampaian)
sangat efektif, disisi lain instruktur atau Penyampaian pendidikan pernikahan
pelatih yang memberikan program dapat disampaiakan oleh specialist marriage
pendidikan pernikahan harus terbiasa education (spesialis pendidikan pernikahan)
dengan isu-isu tertentu yang dihadapi yaitu konselor atau psikolog di perguruan
peserta. tinggi yang dapat diakses melalui pusat
b. Learning style (Gaya Belajar). Metode layanan bimbingna dan konseling di
yang disesuaikan dengan beragam gaya perguruan tinggi yang tersedia di masing-
belajar, seperti presentasi informasi masing lembaga universitas negeri maupun
didaktik, menunjukkan contoh (misalnya, swasta.
dalam video), diskusi interaktif, dan Secara keseuluruhan program yang
permainan peran. Individu dan pasangan dirancang disesuaikan dengan individu yang
terdidik terbiasa dengan pendekatan berada pada masa dewasa awal khususnya
kognitif dan didaktik yang khas dari mahasiswa yang berada pada perguruan
pendidikan tinggi mungkin lebih tinggi, minimal meliputi
menyukai metode pembelajaran 1. Individu memperhatikan latarbelakang
eksperimental yang lebih aktif. keluarga masing-masing pasangan.
Program BK pranikah di perguruan tinggi Pasangan pranikah perlu memperhatikan
dapat dirancang dengan serangkaian keadaan latarbelakang keluarga pasangan
kurikuler/konten yang disesuaikan (Gardner, Busby, & Brimhall, 2007).
dengan gaya belajar di perguruang tinggi.
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

2. Mengeksplorasi suatu hubungan (Salvatore, Kuo, Steele, Simpson, &


melibatkan dua individu, dan Collins, 2011).
karakteristik keduanya mempengaruhi 3. KESIMPULAN
sifat hubungan (Auhagen & Hinde, 1994) Persiapan pernikahan akan memberi
komitmen terhadap pernikahan untuk dampak terhadap individu yang menjalani
mengikuti program pendidikan hubungan dengan pasangan yang berfokus
pernikahan (Blair & Cordova, 2009). pada komitmen dan harapan hubungan yang
Selain itu faktor keadaan individu yang realistis. Bimbingan dan konseling pranikah
mengalami gangguan stress, kecemasan, merupakan upaya membantu individu
emosional dan semacamnya maupun pasangan dalam merencanakan dan
mempengaruhi perkawinan pada masa mempersiapkan segala sesuatu yang
dewasa. Sehingga peningkatan dianggap penting dalam hal
kecemasan setiap hari dan pernikahan/perkawinan berbasis sumber
ketidaksejahteraan fisik secara tidak daya pasangan untuk memiliki berbagai
langsung menurunkan kepuasan keterampilan dan mengembangkan visi
hubungan perkawinan (Falconier, kehidupan pernikahan. Bimbingan dan
Nussbeck, Bodenmann, Schneider, & konseling pranikah untuk meningkatkan
Bradbury, 2015) peru dibekali bagi persiapan pernikahan pada masa dewasa awal
mahasiswa sebagai indivud pada dewasa meliputi, memahami latar belakang keluarga,
awal. mengeksplorasi dan memahami sikap
3. Interaksi positif pasangan karakteristik preferensi diri dan pasangan,
memungkinkan untuk mengekplorasi dan Interaksi positif terhadap pasangan.
ekspektasi individu terhadap pernikahan 4. DAFTAR PUSTAKA
(Heafner et al., 2016) meningkatkan Auhagen, A. E., & Hinde, R. A. (1994).
Individual Characteristics and Personal
seluruh dimensi mental, emosional, fisik,
Relationships. Personal Relationships,
dan spiritual (Roberts, Booth, & Beach, 4, 63–84.
2016) dan memberi rasa aman dan
Bentley, E. (2007). Adulthood
kepuasaan individu terhadap hubungan Developmental Psychology (Routledge
Modular Psychology). East Sussex BN3
2FA: Taylor & Francis e-Library.
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

Blair, J. M., & Cordova, J. V. (2009). https://doi.org/10.1111/jmft.12073


Commitment as a Predictor of
Participation in Premarital Education. Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1986).
The Family Journal, 17(2), 118–125. Predicting Marital Success With
https://doi.org/10.1177/1066480709332 Prepare: a Predictive Validity Study.
634 Journal of Marital and Family Therapy,
12(4), 403–413.
Bodenmann, G., & Shantinath, S. D. (2004). https://doi.org/10.1111/j.1752-
The Couples Coping Enhancement 0606.1986.tb00673.x
Approach to Prevention Training
(CCET): A New of Marital Distress Friedman, H. S., & Schustack, M. W. (2016).
Based Upon Stress and Coping. Famaly Personality: Classic Theories and
Relations, 53(5), 477–484. Modern Research (6th ed.). USA:
Pearson Education, Inc.
Carroll, J.S. & Doherty, W. J. (2003). https://doi.org/10: 0205050174 -13:
Evaluating the Effectiveness of 9780205050178
Premarital Prevention Programs: A
Meta-Analytic Review of Outcome Gardner, B. C., Busby, D. M., & Brimhall, A.
Research. Family Relations, 52(2), 105– S. (2007). Putting Emotional Reactivity
118. in Its Place? Exploring Family-of-
Origin Influences on Emotional
Carroll, J. S., & Doherty, W. J. (2003). Reactivity, Conflict, and Satisfaction in
Evaluating the Effectiveness of Premarital Couples. Contemporary
Premarital Prevention Programs: A Family Therapy, 29(3), 113–127.
Meta-Analytic Review of Outcome https://doi.org/10.1007/s10591-007-
Research. Family Relations, 52(2), 105– 9039-x
118. https://doi.org/10.1111/j.1741-
3729.2003.00105.x Gottman, J. M., Coan, J., Carrere, S., &
Swanson, C. (1998). Predicting Marital
Duncan, S. F., & Larson, J. H. (2014). Happiness and Stability from
Characteristics of Individual Associated Newlywed Interactions. Journal of
with Involvement in Different Types of Marriage and the Family, 60(1), 5.
Marriage Preparation Interventions. https://doi.org/10.2307/353438
Family Relations, 63(December), 680–
692. https://doi.org/10.1111/fare.12094 Halford, W. K. (2004). The Future of Couple
Relationship on How It Can Make
Falconier, M. K., Nussbeck, F., Bodenmann, Education : a Difference Suggestions.
G., Schneider, H., & Bradbury, T. Family Relations, 53(5), 559–566.
(2015). Stress From Daily Hassles in https://doi.org/10.1111/j.0197-
Couples: Its Effects on Intradyadic 6664.2004.00065.x
Stress, Relationship Satisfaction, and
Physical and Psychological Well-Being. Halford, W. K., Markman, H. J., Kline, G. H.,
Journal of Marital and Family Therapy, & Stanley, S. M. (2003). Best Practice
41(2), 221–235. in Couple Relationship Education.
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

Journal of Marital and Family Therapy, Kartadinata, S. (2017). Dari Bimbingan dan
29(3), 385–406. Konseling Perkembangan ke
https://doi.org/10.1111/j.1752- Komprehensif (Refleksi 21 Tahun
0606.2003.tb01214.x Mengawal Perjalanan Bimbingan dan
Konseling di Indonesia, 1996-2017).
Halford, W. K., Moore, E., Wilson, K. L., Bandung: Departemen Psikologi
Farrugia, C., & Dyer, C. (2004). Benefit Pendidikan dan Bimbingan Fakultas
or Flexible Delivery Relationship Ilmu Pendidikan Universitas
Education: An Evaluation of the Couple Pendidikan Indonesia.
CARE Program. Family Relations,
53(5), 469–476. Kenedy, G. (2005). Model Konseling
Pranikah Berorientasi Pengembangan
Hawkins, A. J., Carroll, J. S., Doherty, W. J., Konsep Diri: Studi Kasus Tentang
& Willoughby, B. (2004). A Persiapan Pernikahan Mahasiswa Etnis
Comprehensive Framework for Minangkabau di Lain Imam Bonjol
Marriage Education. Family Relations, Padang. Universitas Pendidikan
53(5), 547–558. Indonesia. Retrieved from
https://doi.org/10.1111/j.0197- http://digilib.upi.edu/digitalview.php?di
6664.2004.00064.x gital_id=1224

Heafner, J., Kang, H., Ki, P., & Tambling, R. Larsen, A. S., & Olson, D. H. (1989).
B. (2016). Exploring Client Predicting Marital Satisfaction Using
Expectations in Marriage and Family Prepare: a Replication Study. Journal of
Therapy. The Family Journal, 24(3), Marital and Family Therapy, 15(3),
256–262. 311–322.
https://doi.org/10.1177/1066480716628 https://doi.org/10.1111/j.1752-
582 0606.1989.tb00812.x

Hurlock, E. B. (1980). Development Larson, J. H., Newell, K., Topham, G., &
Psychology (A Life-Span) (5th ed.). Nichols, S. (2002). A Review of Three
USA: McGraw-Hill,Inc. Alih Bahasa Comprehensive Premarital Assessment
Istiwidayanti & Soedjarwo. Psikologi Questionnaires. Journal of Marital and
Perkembangan (Suatu Pendekatan Family Therapy, 28(2), 233–239.
Sepanjang Rentang Kehidupan) (edisi https://doi.org/10.1111/j.1752-
kelima). Jakarta: Erlangga. 0606.2002.tb00360.x

Jakubowski, S. F., Milne, E. P., Brunner, H., Markman, H. J., Floyd, F. J., Stanley, S. M.,
& Miller, R. B. (2004). A Review of & Storaasli, R. D. (1988). Prevention of
Empirically Supported Marital Marital Distress: A Longitudinal
Enrichment Programs. Family Investigation. Journal of Consulting and
Relations, 53(5), 528–536. Clinical Psychology, 56(2), 210–217.
https://doi.org/10.1111/j.0197- https://doi.org/10.1037//0022-
6664.2004.00062.x 006X.56.2.210
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERGURUAN TINGGI
Bandung, 6 April 2018

Markman, H. J., & Rhoades, G. K. (2012).


Relationship Education Research: Salvatore, J. E., Kuo, S. I.-C., Steele, R. D.,
Current Status and Future Directions. Simpson, J. A., & Collins, W. A. (2011).
Journal of Marital and Family Therapy, Recovering From Conflict in Romantic
38(1), 169–200. Relationships: A Developmental
https://doi.org/10.1111/j.1752- Perspective. Psychological
0606.2011.00247.x SciencePsychological Science, 22(3),
376–383.
Meyer, D. D., Jones, M., Rorer, A., & https://doi.org/10.1177/0956797610397
Maxwell, K. (2014). Examining the 055
Associations Among Attachment,
Affective State, and Romantic Stanley, S. M., Amato, P. R., Johnson, C. a,
Relationship Quality. The Family & Markman, H. J. (2006). Premarital
Journal: Counseling and Therapy for Education, Marital Quality, and Marital
Couples and Families, 23(1), 18–25. Stability: Findings from a Large,
https://doi.org/10.1177/1066480714547 Random Household Survey. Journal of
698 Family Psychology, 20(1), 117–126.
https://doi.org/10.1037/0893-
Murray, C. E. (2004). The Relative Influence 3200.20.1.117
of Client Characteristics on the Process
and Outcomes of Premarital Stith, S. M., Mccollum, E. E., Amanor-
Counseling: A Survey of Providers. Boadu, Y., & Smith, D. (2012).
Contemporary Family Therapy, 26(4), Systemic Perspectives on Intimate
447–463. Partner Violence Treatment. Journal of
https://doi.org/10.1007/s10591-004- Marital and Family Therapy, 38(1),
0646-5 220–240.
https://doi.org/10.1111/j.1752-
Murray, C. E., & Murray, T. L. (2004). 0606.2011.00245.x
Solution-Focused Premarital
Counseling: Helping Couples Build a Williams, L., & Jurich, J. (1995). Predicting
Vision for their Marriage. Journal of Marital Success After Five Years:
Marital and Family Therapy, 30(3), Assessing the Predictive Validity of
349–358. FOCCUS. Journal of Marital and
https://doi.org/10.1111/j.1752- Family Therapy, 21(2), 141–153.
0606.2004.tb01245.x https://doi.org/10.1111/j.1752-
0606.1995.tb00149.x
Roberts, T. W., Booth, J., & Beach, S. (2016).
Relationship Senescence: Biosocial Williams, L. M. (1992). Premarital
Factors Affecting Relationships. The Counseling: A Needs Assessment
Family Journal: Counseling and among Engaged Individuals.
Therapy for Couples and Families, Contemporary Family Therapy, 14(6),
24(3), 247–255. 505–518.
https://doi.org/10.1177/1066480716648 https://doi.org/10.1007/BF00892197
699

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai