Anda di halaman 1dari 16

Morfologi

Afiks Bahasa Indonesia

Deniks Gery Antou -20091101024


Materi
3
Fungsi
1 Afiksasi
2
Pengertian Afiksasi Ciri - ciri
Afiksasi

4
Jenis - jenis
Afiksasi & Kelas
kata
01
Pengertian Afiksasi
Afiksasi adalah pengimbuhan dan merupakan sebuah proses pembentukan
kata dengan cara memberikan imbuhan pada bentuk dasar. Baik pada
bentuk tunggal mau pun pada bentuk kompleks.

° Contoh mengimbuhkan ber- pada bentuk dasar :

– komunikasi > berkomunikasi

– buat > berbuat

– bekas > berbekas

Afiksasi sendiri bisa dibilang sangat produktif dalam hal membentuk


kata karena bahasa Indonesia termasuk bahasa yang menggunakan sistem
aglutinasi.
02
Ciri - ciri afiksasi
Afiksasi memiliki beberapa karakter atau ciri-ciri khusus seperti di
bawah ini :

1.) Kata berimbuhan adalah kata yang terdiri lebih dari satu morferm
atau polimorfemis serta salah satu atau lebih morfem yang berupa afiks.

2.) Kata ini memiliki makna gramatikal atau makna gramatis.

3.) Dalam proses terjadinya kata kata ini, terjadi juga perubahan kelas
kata berdasarkan bentuk dasarnya.
03
Fungsi Afiksasi
Afiksasi sendiri memiliki fungsi, seperti di bawah ini :

1.) Digunakan untuk membentuk kata benda dengan menggunakan imbuhan,


contoh : peN-, ke-, per-, pe-, -wan, -isme, -sasi, pe-an, ke-an, tas dan
lainnya.

2.) Digunakan untuk membentuk kata kerja, contoh : ber-, me-, ter-, per-, di,
ter-kan, -kan dan lainnya.

3.) Digunakan untuk membentuk kata sifat, contoh : -wi, -is, -I, -iah. Dalam
contoh kata : manusiawi, agamis, ilmiah dan lainnya.

4.) Digunakan untuk kata bilangan, contoh ke- dan se-, dalam contoh kata
sepuluh, ketiga, kedua dan lainnya.

5.) Digunakan untuk membentuk kata keterangan, contoh : se – nya, -an, –


nya dalam contoh kata : habis-habisan, seindah-indahnya dan lainnya.
04
Jenis - jenis afiks &
kelas kata
1. Prefiks 3. Sufiks
Afiks ini terletak di awal sebuah bentuk. Oleh
karena itu, prefiks sering juga disebut sebagai Afiks ini berkebalikan dengan prefiks, yakni
awalan. Prefiks dalam bahasa Indonesia ada diletakkan di belakang sebuah bentuk. Ada tiga
delapan, yaitu me-, di-, ber-, ke-, ter-, pe-, per-, dan sufiks dalam bahasa Indonesia, yaitu -an, -kan, dan
se-. -i.

2. Infiks 4. Simulfiks
Infiks adalah imbuhan yang diletakkan di Berbeda dengan ketiga afiks sebelumnya,
tengah sebuah bentuk. Imbuhan ini sering simulfiks berfokus pada ciri segmental yang
juga disebut sebagai sisipan. Empat infiks mampu mengubah kategori sebuah bentuk
dalam bahasa Indonesia adalah -el- (geletar), lewat nasalisasi. Contohnya adalah kopi
-er- (kerudung), -em- (gemetar), dan -in- sebagai nomina yang beralih ke bentuk verba
(kinerja). ketika awalannya dinasalkan menjadi ngopi.
5. Konfiks 6. Kombinasi Afiks

Konfiks, yang sering juga disebut ambifiks Kombinasi afiks dan konfiks memang mirip,
atau sirkumfiks, adalah imbuhan di awal dan tetapi tidak sama. Apabila konfiks terjadi
belakang sebuah bentuk dasar. Bahasa kita secara serentak, kombinasi afiks terjadi
mengenal empat jenis konfiks, yakni ke-an secara bertahap. Kata melakukan, contohnya,
(keadaan), pe-an (pengiriman), per-an bukan terbentuk melalui konfiks me-kan.
(pertemanan), dan ber-an (bertolongan). Sebaliknya, kata tersebut pertama-tama
mengalami sufiksasi -kan sehingga
terbentuklah lakukan. Baru setelah itu,
prefiks me- dibubuhkan.Dalam bahasa
Indonesia, contoh kombinasi afiks ialah me-
kan, me-i, memper-kan, memper-i, ber-kan,
ter-kan, per-kan, pe-an, dan se-nya.
Kata merupakan unsur yang sangat penting dalam membentuk
sebuah kalimat dalam setiap bahasa yang ada di dunia. Tanpa
adanya kata, jelas tidak mungkin ada kalimat. Setiap kata pun
memiliki fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan kelas

k at a kata atau jenis katanya.

Kelas
1. Nomina (Kata benda) 2. Verba (kata kerja)

Kata benda adalah kata atau kelompok kata Kata kerja adalah jenis kata atau kelompok
yang umumnya digunakan untuk menyatakan kata yang digunakan untuk menggambarkan
suatu nama. Dengan kata lain, kata benda atau menyatakan suatu proses, perbuatan,
merupakan nama seseorang, binatang, kejadian, peristiwa, eksistensi, pengalaman,
tempat, benda, aktivitas, sifat, atau keadaan, dan pertalian antara dua benda.
gagasan. Contoh: Contoh:

"Saya senang bermain badminton." "Ibu memasak sayur bayam."


3. Adjektiva (kata sifat) 4. Pronomina (kata ganti)

Adjektiva atau kata sifat terdiri atas Pronomina atau kata ganti adalah jenis
kata-kata yang mampu memberikan kata yang biasa dipakai untuk mengganti
keterangan pada sesuatu yang dinyatakan orang atau benda. Dengan kata lain, kata
oleh nomina. Contoh: ganti berfungsi untuk menunjuk orang atau
benda tanpa memberi atau menyebut nama
orang atau nama benda yang sesungguhnya.
Contoh:
"Buah-buahan yang kami petik di kebun
belakang rasanya sangat manis." "Ria dan Rara tidak masuk kelas karena
mereka sakit."
5. Adverbia (kata keterangan) 6. Numeralia (kata bilangan)

Adverbia atau kata keterangan adalah kata Numeralia adalah kata atau frasa dalam
yang digunakan untuk membatasi dan Bahasa Indonesia yang menunjukkan
memberikan informasi lebih banyak tentang bilangan atau kuantitas. Dalam istilah
kata kerja, kata keterangan yang lain, atau linguistik, numeralia juga bisa digunakan
keseluruhan kalimat. Contoh: untuk menyatakan beberapa kali perbuatan
terjadi. Misalnya, sekali, dua kali, dan
sebagainya. Contoh:

"Pemandangan langit sore ini sangat indah." "Ibu membeli dua kilogram telur."
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai