Anda di halaman 1dari 12

MORFOLOGI

Deniks Gery Antou - 20091101024


Materi

Pengertian Klasifikasi morfem


morfologi 2

1 3
Identifikasi morfem
01
Pengertian Morfologi
Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang hal-hal yang berhubungan dengan
bentuk kata dan sering juga disebut dengan
istilah tatabentuk. Menurut Ramlan,
morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa
yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata
serta perubahan bentuk kata terhadap arti
dan golongan kata.
02
Identifikasi Morfem

Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna.


Umpamanya bentuk membeli dapat di analisis menjadi dua bentuk
terkecil yaitu {mem-} dan {beli}.
a. Contoh identifikasi morfem
Berikut bentukdi - pada berikut ini, dapat dikatakan
sebagai sebuah morfem karena merupakan bentuk
kecil yang berulang-ulang dan mempunyai makna
yang sama.
-dipukul
- diambil
- dipotong
- dibawa
- dipasang
- digali
b. Morf dan Alomorf
Morfem dilambangkan dengan pengapit tanda kurung kurawal { … }. Kata “buat”
sebagai sebuah morfem dilambangkan dengan: {buat}, sementara kata “buatkan”
dibentuk dari {buat} + {-kan}. Namun, pada kenyataannya, morfem juga merupakan
sesuatu yang abstrak. Morfem {meng-} misalnya, bentuk konkretnya sangat
bervariasi. Contohnya :
° {meng-} + {bawa} > membawa [məm + bawa]
° {meng-} + {dengar} > mendengar [mən + dəŋar]
° {meng-} + {sapu} > menyapu [məɲ + sapu]
° {meng-} + {gapai} > menggapai [məŋ + gapaɪ]
03
Klasifikasi Morfem
( Morfem bebas dan Morfem terikat )
Morfem bebas adalah morfem yang mampu berdiri
sendiri sebagai kata atau membentuk sebuah kata
(Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 52). Morfem {mandi},
{duduk}, dan {makan}, masing-masing merupakan
kata yang dapat langsung menjadi unsur kalimat,
seperti terlihat pada kalimat:
° Adik sudah mandi
° Dia duduk di teras
Morfem terikat adalah morfem yang tidak mampu
berdiri sendiri dalam artian harus bergabung atau
terikat dengan morfem lain dalam membentuk
sebuah kata (Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 52).
Contohnya :
° Pada kata bersembahyang , morfem terikat {ber-}
bergabung dengan satu morfem bebas
-sembahyang
° Morfem terikat {ber-} dapat bergabung dengan
morfem bebas {juang} untuk membentuk kata
-berjuang
Kata

Dalam ilmu bahasa, kata (berasal dari bahasa Sanskreta, khata, yang berarti
‘percakapan, komunikasi’; khata berasal dari kath ‘berkata-kata, bercakap-cakap’)
tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses morfologi.Leksem merupakan bahan
dasar pembentuk kata. Untuk menjadi kata dalam satuan gramatikal, leksem diolah
melalui proses morfologi. Misalnya, leksem bicara. Setelah melalui proses morfologi
yang disebut dengan afiksasi, leksem bicara menjadi kata berbicara jika diberi awalan
ber-.Bisa dibilang kata dan leksem memiliki bentuk dan makna yang hampir sama
Kata mempunyai ciri sebagai berikut :
* Satuan bebas yang paling kecil
* Dua satuan bebas, yaitu satuan fonologi dan satuan gramatis
* Mempunyai makna lengkap
* Dapat berdiri sendiri
- Satuan fonologi bermaksud kata terdiri daripada satu atau beberapa suku kata,
dan suku kata itu sendiri terdiri daripada satu atau beberapa fonem yang wujud
sebagai unsur atau konstituen. Contoh :
° ber + ma + lam = 3 suku kata
° ber = 3 fonem /b/, /e/, /r/
° ma = 2 fonem /m/, /a/
° lam = 3 fonem /i/, /a/, /m/
° bermalam = 8 fonem 13
- Satuan gramatis bermaksud kata terdiri daripada satu atau beberapa morfem yang
wujud sebagai unsur atau konstituen. Contoh :
bermalam > 2 morfem = {ber} + { malam }

kemalaman > 2 morfem = {ke}....{an} + {malam}

berkepemimpinan > 4 morfem = {ber}, {ke}.....{an}, pe + {pimpin}


* Satuan fonologi dan satuan gramatis ini menunjukan bahwa definisi kata
berdasarkan kriteria :
° makna
° fungsi sebagai unsur minimum yang bebas
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai