bentuk dan proses pembentukan kata (Seoparno, 2002: 24) Morfologi: Ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan bentuk kata atau struktur kata dan pengaruhnya terhadap perubahan-perubahan bentuk kata, jenis kata, dan makna kata (Yasin, 1987: 19)
membicarakan atau mempelajari seluk-beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap kelas kata dan arti kata ( Putrayasa, 2008: 3) Morfologi, mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal (Verhar, 1996:
bentuk gramatik meliputi: morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, alinea, dialog, monolog, percakapan, dan wacana. Satuan gramatikal yang dipelajarai dalam morfologi hanya mencakup morfem dan kata.
lingkup bentuk gramatikal yang objek kajiannya mulai dari morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, alinea, dialog, monolog, percakapan, dan wacana. Namun demikian ada juga yang berpendapat bahwa hierarki gramatikal ini hanya mengkaji dari tataran morfem sampai dengan kalimat (Tradisional, Strukturalisme, dan Transformasi). Dengan demikian, hierarki ini hanya mencakup bidang Morfologi dan Sintaksis.
MORFOLOGI
SINTAKSIS
FRASA
LATIHAN......
Pemberitaan suatu kasus atau peristiwa yang terjadi di
masyarakat merupakan hasil liputan dari media massa. Hanya saja, tidak semua lapisan masyarakat mengetahui peristiwa-peristiwa yang tejadi di sekitar mereka. Banyak diantara mereka telah disibukkan dengan urusan pribadi, sehingga sudah tidak memiliki waktu bahkan enggan untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
HIRARKI GRAMATIKAL
Hierarki gramatikal: Hierarki kajian linguistik pada
monolog-percakapan-wacana.
Hierarki gramatikal dalam morfologi hanya mengkaji
hierarki morfem-kata.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa morfem ialah: kesatuan bunyi terkecil yang mengandung arti serta tidak mempunyai bentuk lain sebagai unsurnya. Tataran terendah yang dipelajari morfologi adalah morfem, sedangkan tataran tertinggi yang dipelajari adalah kata kompleks. Morfem: bentuk gramatikal terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi bentuk gramatikal yang lebih kecil.
Perikemanusiaan
Berperikemanusiaan
ber:
peri: ke-an:
KLASIFIKASI MORFEM
1. Morfem bebas dan terikat Morfem bebas adalah morfem yang kehadirannya tidak bergantung pada morfem lain. Contoh: pulang, makan, minum, bagus, dll. Sebagai morfem bebas, sebuah tuturan atau ucapan mengandung makna leksikal. Morfem bebas dapat berupa kata dasar dan berupa pokok kata. Setiap morefem bebas sudah dapat disebut sebagai kata
Morfem bebas dalam bentuk kata dasar Contoh: pulang, makan, pergi, saya, minum, dll Merupakan contoh morfem bebas dalam bentuk kata dasar yang telah mengandung makna leksikal., walapun tidak terbentuk dari unsur lain.
a.
b. Morefem bebas dalam bentuk pokok kata Beberapa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan/ucapan namun secara gramatik memiliki sifat kebebasan disebut pokok kata.
Contoh: temu, jabat, juang, rangkak, henti dsb Contoh: kata berhenti: terdiri atas dua morfem, yaitu ber- dan henti. Dalam ujaran atau tuturan biasanya bentuk henti tidak biasa dipakai. Bentuk tersebut dinamakan pokok kata.
2. Morfem Terikat Morfem terikat adalah morfem yang selalu melekat pada morfem lain. Contoh: ber, ter, me,di, se, kan, an, dll.
Contoh: Morfem ter tidak mempunyai makna. Dalam kata tertembak morfem ter baru mempunyai makna. Tertembak: morfem ter menyatakan tidak sengaja.
diri pada morfem lain. Contoh: 1. Andi bersepeda ke kantor 2. Ali terjatuh dari pohon
Ket: Morfem ber pada bersepeda berarti: a. Naik Sepeda b. Memakai/menggunakan Morfem ter pada terjatuh berarti: a. Dapat atau berhasil b. Tidak sengaja
maknanya. Almorf ialah: varian morfem atau variasi bentuk morfem. Variasi bentuk itu teradi karena terjadinya proses fonologis (perubahan bunyi). Almorf muncul ketika terjadi pertautan afiks dengan morfem bebas. Contoh: ber + ajar = belajar (bel) ber + kerja = bekerja (be) morf ber berubah menjadi beberapa almorf: be, dan bel