Anda di halaman 1dari 11

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Morfologi merupakan salah satu cabang dari ilmu linguistik yang membahas tentang
bagaimana kata itu dibentuk dari bagianbagiannya sehingga terjadi proses morfologis, yaitu
dibentuk dari morfem-morfem sehingga membentuk sebuah kata.
Morfem merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Sebagai satuan
gramatikal terkecil, morfem tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
karena makna yang terkandung akan hilang. Sehingga harus membandingkan dengan bentuk-
bentuk yang lain, jika bentuk tersebut bisa hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain,
maka bentuk tersebut adalah morfem.
Morfem dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria. Antara
lain berdasarkan kebebasannya, keutuhanya, maknanya dan sebagainya. Sehingga orang
dapat membedakan adanya morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem
yang dapat digunakan tanpa harus menggabungkannya dengan morfem lain. Sedangkan
morfem terikat adalah morfem yang tidak bisa berdiri sendiri dan hanya dapat meleburkan
diri dengan morfem lain.
Morfologi bisa dibilang terbentuk dan terstuktur. Dalam linguistik, morfologi mengacu
pada kata-kata yang dikonstruksi dengan asal kata, prefix, dan suffix.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang disebut morfologi?
2. Bagaimana proses terbentuknya morfologi?
3. Seperti apa contoh dari proses morfologi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang disebut morfologi
2. Mengetahui bagaimana proses terbentuknya morfologi
3. Mengetahui contoh dari proses morfologi

1
Bab II

Pembahasan

2.1 Pengertian Morfologi


Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti bentuk dan kata logi
yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di
dalam kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang seluk-beluk bentuk kata
dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata.
Verhaar (1996: 97), menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang
mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal, sedangkan Samsuri
(1988: 15), mendefinisikan morfologi sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur
dan bentuk-bentuk kata. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bentuk dan proses
pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut dapat berpengaruh terhadap perubahan
bentuk kata dan juga terhadap golongan dan arti kata.
Perbedaan golongan arti kata – kata tidak lain disebabkan oleh perubahan bentuk kata.
Karena itu, maka morfologi, disamping bidangnya yang utama menyelidiki seluk beluk
bentuk kata, juga menyelidiki kemungkinan adanya perubahan golongan arti kata yang
timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata.
2.1.1 Pengertian Morfologi dalam Bahasa Jerman
Morfologi adalah ilmu tentang perubahan bentuk, yang kata-katanya di
deklinasikan atau di konjugasikan. Dengan morfologi dapat memeriksa
perubahan-perubahan kata yang ada. Menempatkan kata yang berkaitan dengan
makna yang terkait. Hal ini merupakan penting, bukan tentang fonologi,
fonetik, atau sintaksis. Morfologi merupakan teori yang menggambarkan jalan
morfem ke kata.
Fonem - morfem - kata - kalimat - teks.
(Urutan proses morfologi bahasa Jerman)

2
2.1.2 Objek Morfologi dalam Bahasa Jerman
Morfologi menghubungkan stuktur kata dan perubahannya dengan makna
yang terkait dengannya. Kombinasi morfem menjadi kompleks yang lebih
besar, seperti frasa atau kalimat bukanlah subjek dari morfologi atau
pertimbangan kata-kata sebagai kombinasi fonem.
2.2 Objek Morfologi Bahasa Jerman
2.2.1 Morfem
Morfem adalah unit makna dan tata bahasa terkecil dalam suatu bahasa.
Melalui morfem hubungan antara bentuk dan makna kata dibentuk di bawah
kelas kata. Morfem bersofat abstrak.
2.2.2 Amorf
Amorf adalah unit yang tidak terintegrasi ke dalam system morfologi, tapi
berfungsi sebagai dasar derivatif.
Contoh :
 plumps – plumpsen
 da-da- - Dadaismus
2.2.3 Morphe
Morphe adalah bentuk konkret yang muncul sebagai konstituen bentuk kata.
Merupakan bentuk makna yang terkecil dari ucapan. Morphe direalisasikan
oleh morfe bentuk kata demikan merupakan rantai morf yang terbatas.
Contoh :
Morf dengan bentuk dan makna yang sama disebut homonim dan
termasuk kedalam morfem yang berbeda.
2.2.4 Alomorf
Alomorf adalah morf yang menjadikan morfem dalam wujud tertentu. Alomorf
adalah unsur kuantitas yang sesuai dengan morfem. Dalam kesamaan bentuk,
ada dua kasus yang dapat dibedakan yaitu:
 Bestimmte Allomorphe
gut, besser; sein, bin, war 
  Ähnlichkeiten zwischen den Amorphen
geb, gib, gab (Ablautreihen)

3
greif, griff; denk, dacht (zusätzliche Stammveränderungen)
maus, mäus; hut, hüt; jung, jüng (Umlaut)
2.2.5 Lexem
Lexem (seperti morfem) adalah bentuk abstrak dan dari rantai morfem. Lexem
direalisasikan oleh bentuk kata melalui rantai morf. Sebuah bentuk kata dalam
lexem tidak ditentukan oleh lexem itu sendiri.
2.3 Proses Morfologi dalam Bahasa Jerman
Kata benda baru dalam bahasa Jerman sering dibentuk oleh komposisi beberapa kata.
Kata ini disebut majemuk atau ganda. Ada empat kombinasi bagian bahasa Jerman, yaitu:
 Nomen mit Nomen
 Verb und Nomen
 Adjektiv und Nomen
 Adverb und Nomen
2.3.1 Nomen mit Nomen
Ketika ada dua kata benda yang digabungkan menjadi satu kalimat yang
tidak memiliki artikel yang sama, maka artikel yang digunakan adalah kata
benda yang kedua.
Contoh:
 das Auto + die Tür = die Autotür
 der Motor + die Haube = die Motorhaube

Prinsip ini juga dapat diterapkan untuk tiga atau lebih kata benda,
contohnya yaitu:

 die Gemeinde + der Grund + die Steuer = die Gemeindegrundsteuer 


 das Wild + das Schwein + der Braten = der Wildschweinebraten
 das Feuer + der Schutz + die Leiter = die Feuerschutzleiter
Komposita dalam Nominativ terdiri dari kata benda, tentu saja komposita
dalam menerima empat kasus. Namun, hanya bentuk kata benda terakhir saja
yang berubah.

4
Penggunaan tanda dalam bahasa Jerman memerlukan Fugenzeichen.
Merupakan hubungan antara kata-kata , karakter gabungan tersebut adalah -e,
-s, -es, -n, -en, atau -er. Tidak ada aturan untuk menggabungkan kata sambung
tersebut, namun secara umum lebih sering digunakan huruf -s.

Contoh:

 die Geburt + der Tag + das Geschenk = das Geburtstagsgeschenk 


 die Ausstellung + der Raum = der Ausstellungsraum
 die Trägheit + das Gesetz = das Trägheitsgesetz
 der Verein + das Heim = das Vereinsheim
 die Straße + die Bahn = die Straßenbahn
 der Hund + die Hütte = die Hundehütte

Arti dari komposita sendiri memiliki banyak arti di bahasa Jerman. Tapi
dengan memahami arti dari komposita, dapat mempermudah belajar bahasa
Jerman.

2.3.2 Verb und Nomen


Kata benda bahasa Jerman sering disebut Hauptwörter dapat dibentuk
dengan menyusun beberapa kata. Sedangkan kata kerja bisa disebut sebagai
tindakan dalam bahasa Jerman. Kata kerja adalah bagian kata yang daoat
diubah yang mengekspresikan suatu kegiatan, peristiwa, atau keadaan.
Contoh:
 Auf dem Baum sitzt ein Vogel und singt. 

5
 Ich würde dich ja besuchen, wenn du nicht so weit weg wohnen
würdest. 
 Sie sind letztes Jahr alle zusammen in den Urlaub gefahren.

Contoh kata kerja majemuk:

 der Singvogel
 die Gießkanne
 die Suchmaschine
 das Wartezimmer

Dapat dilihat contoh diatas dalam kasus komposita, kata kerja berada di
posisi pertama dan kata benda ada di posisi kedua. Biasanya komposita terdiri
dari kata kerja dan kata benda dari dua elemen: Kata kerja dan kata benda dan
tidak seperti komposita yang hanya dari tiga kata benda, empat atau lima.

 Kata Kerja dan Kata Benda dengan elemen gabungan

2.3.3 Adjektiv und Nomen


Kata sifat disebut juga sebagai idiom, menggambarkan tentang bagaimana
seseorang atau sesuatu itu. Kata sifat berkaitan dengan grammatical gender
(Genus), jumlah (Numerus), dan kasus ( Kasus) bentuk dasar kata sifat yaitu
Positif, yang kedua yaitu Komparativ dan bentuk tertinggi yaitu Superlativ.
Contoh:

6
 ein schönes Kleid (Positiv)
 das gute Wetter (Positiv)
 Benno ist größer als Matthias. (Komparativ)
 Kai ist am ruhigsten. (Superlativ)

2.3.4 Adverb und Nomen


Kata keterangan bisa disebut juga sebagai kata tidak langsung
(Umstandswörter). Membuat pertanyaan seputar alasan, tempat, jenis, atau
waktu suatu tempat. Kata keterangan tidak mengubah suatu bentuk.
Contoh:
1. Gestern habe ich mich mit meinen Freunden getroffen.
2. Die Fans waren weit vorne an der Bühne.
3. Du sprichst zu leise, darum verstehe ich kein Wort.
4. Hier passierte vor kurzem ein schwerer Unfall.

Elemen pertama adalah kata keterangan, elemen kedua adalah kata benda.
Biasanya suatu komposita terdiri dari dua elemen (Adverb + Substantive) tapi ada juga
komposita dengan tiga elemen dapat terjadi. Aturan grammatik (die Wortart, das
grammatische Geschlecht, die Deklinationsklasse, ...). Dari elemen tersebut
diambil elemen terakhir.

7
2.4 Proses Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Proses morfologis adalah suatu proses pembentukan kata dengan cara menghubungkan
satu morfem dengan morfem yang lain atau proses yang mengubah leksem menjadi sebuah
kata. Pada hakikatnya setiap bahasa memiliki ciri tersendiri dalam proses pembentukan
kata (word formation).
Akan tetapi, secara garis besar perbedaan pembentukan kata pada setiap bahasa tersebut
dapat dibagi ke dalam dua proses yaitu, proses concatenative (beriringan antar beberapa
morfem) dan non-concatenative (perubahan internal dengan modifikasi).
Proses concatenative dibagi menjadi empat jenis yaitu proses penggabungan, imbuhan,
penyatuan, dan klitikisasi. Sedangkan proses non concatenative dibagi menjadi 12 jenis
yaitu: Reduplikasi, peubahan vokal, perubahan konsonan, perubahan campuran, perubahan
suplesi, konversi, derivasi belakang, klipping, blending, akronim, singkatan, dan perpidahan
tekanan dan nada.
2.4.1 Concatenative
1. Penggabungan

Kata Arti
Meja + Hijau Pengadilan
Rumah + Sakit Tempat untuk merawat orang sakit
2. Afiksasi
Hal yang perlu diperhatikan dalam afiksasi adalah terdapat imbuhan
awal (prefiks), imbuhan tengah (infiks), imbuhan akhir (sufiks), dan
imbuhan campuran (cirkumsiks).

Prefiks Sufiks Infiks Campuran


Ber-hitung Hitung-an G-em-etar Per-hitung-an
Re-play Play-er T-um-indak Re-play-ed

3. Penyatuan
Proses penyatuan memiliki hampir kesamaan dengan penggabungan, perbedaanya terletak pada
kelas kata yang digabungkan adalah kata benda dan kata kerja yang menimbulkan makna yang
berafiliasi sebagai kata kerja.
4. Klitikisasi

8
Klitikisasi adalah salah satu bentuk dalam word formation berupa
penyingkatan beberapa kata yang kemudian berdiri sendiri karena alasan
fonologi. Elemen ini –yang disebut dengan clitics- disandingkan dengan
kata yang lain. Proses klitikisasi ditemukan dalam bahasa Inggris dan
Prancis, misalnya:
 I’am very happy
 They’re studying linguistics
 Aan’s going to succeed
2.4.2 Non-Concatenative
1. Reduplikasi

Kata Reduplikasi Arti


Orang Orang-orang Banyak orang
2. Perubahan Vokal

Present Past
Sing Sang
Sink Sank
3. Perubahan Konsonan

Kata Benda Kata Kerja


Offence (Penyerangan) Offend (Menyerang)
Bent (Bengkok) Bend (Membengkokan)
4. Perubahan Campuran

Present Past Arti


Bring Brought Membawa
Buy Bought Membeli
5. Perubahan Suplesi

Present Past
Go Went
Gehen Ging

6. Konversi

Kata Benda menjadi Kata Kerja Kata Kerja menjadi Kata Benda
Pilot // (to) Pilot (a long) Walk
essen // (das) Essen
7. Klipping
9
Pembentukan kata baru dengan cara memendekkan suku kata

Kata Asal Kata Baru


Profesor Prof
Bapak Pak
8. Blending
Proses pembentukan kata baru dengan cara menggabungkan dua bagian
dari kata yang bukan morfem, tetapi menciptakan kata baru dan memiliki
arti yang masih mengandung makna dari unsur kata yang digabungkan.

9. Akronim
Proses pembentukan kata baru dengan cara mengambil inisial dari beberapa
kata menjadi satu dan dapat dibaca layaknya sebuah kata.

10. Singkatan

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

10
Morfologi adalah ilmu tentang perubahan bentuk, yang kata-katanya di deklinasikan atau
di konjugasikan. Dengan morfologi dapat memeriksa perubahan-perubahan kata yang ada.
Menempatkan kata yang berkaitan dengan makna yang terkait. Di dalam morfologi terdapat
objek pembentuknya yaitu: morfem, amorf, morphe, alomorf, dan lexem. Sementara untuk
proses morfologi di dalam bahasa Jerman sendiri ada empat partikel yang digunakan yaitu:
(1) Nomen mit Nomen; (2) Verb und Nomen; (3) Adjektiv und Nomen; (4) Adverb und
Nomen.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kekhilafan, oleh karena itu kepada para pembaca dan para pakar utama, penulis
mengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun.

11

Anda mungkin juga menyukai