Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Telah dapat diketahui bersama bahwa dalam tradisi masyarakat jawa, jika ada
keluarga yang menginggal, malam hjarinya banyak sekali tamu yang bersilaturaim
untuk ikut berbela sungkawa atas segala musibah yang menimpanya sambil
mendoakan orang yang meninggal dan keluarga yang ditinggalkan selalu di beri
ketabahan dan kesabaran.
Hal tersebut biasanya berlaku sam[pai dengan hari ke tujuh, sebab disamping
bersiap menerima tamu, sanak keluarga dan kerabat dekat mereka mengadakan doa
bersama melalui macam macam kalimat seperti bacan yasin, tahlil, tahmid, istighosah
dan diakhiri dengan membaca doa yang dikirimkan kepada yang sudah meninggal
dunia. Sedangkan masalah ada dan tiadanya hidangan makanan yang di sajikan
bukanlah hal penting tapi pemanfaatan silaturahmi yang kita ambil dan diteruskan
dengan dizkir bersama.

2. Rumusan Masalah

1. Apakah selametan hari ke 3, 7, 40, 100 dan 1000 dari kematian orang yang
meninggal tersebut, termasuk bidah ?
2. Bagaiman hakikat hukum yang sebenarnya acara selametan yang dalam tradisinya
ditentukan hari dan jumlahnya seperti itu ?
3. Dasar apa yang dijadikan sebagai pedoman dan landasan amaliyahnya ?

3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa dapat memahami
apa yang dinamakan tradisi slametan itu . Selain itu, tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliyah aswaja.

Anda mungkin juga menyukai