Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.2 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pencemaran Di Perairan Estuaria..............................................................3

2.2 Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Perairan Estuaria.....................7

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Pencemaran perairan dapat diartikan sebagai masuknya suatu mahluk
hidup, zat cair atau zat padat, suatu energi atau komponen lain ke dalam
perairan. Sehingga kualitas perairan menjadi turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan perairan tidak berfungsi lagi sesuai dengan kegunaannya.

Tercemarnya suatu perairan, dapat terjadi secara alami atau disebabkan


oleh alam maupun adanya campur tangan manusia, akibatnya perairan
mengalami penurunan akan kualitasnya. Adanya benda-benda asing yang
mengakibatkan perairan tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan
peruntukannya secara normal disebut dengan pencemaran perairan, karena
kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi, maka batas pencemaran
untuk berbagai jenis perairan juga berbeda-beda.

Estuari atau estuaria adalah badan air setengah tertutup di


wilayah pesisir, dengan satu sungai atau lebih yang mengalir masuk ke
dalamnya, serta terhubung bebas dengan laut terbuka. Estuaria adalah bagian
dari lingkungan perairan yang merupakan pencampuran antara air luat dan air
tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar lainnya (saluran air tawar dan
genangan air tawar) dengan adanya proses pencampuran maka wilayah
estuaria sangat dipengaruhi oleh kadar salinitas.

Estuaria berfungsi sebagai tempat untuk mencari makanan serta


sebagai penyaring dari berjuta bahan buangan atau limbah karena
karakteristiknya menyebabkan estuaria sebagai tempat pembuangan limbah
(biological magnification). Terlepas dari itu organisme yang hidup di wilayah
estuaria merupakan organisme yang dapat beradaptasi dengan lingkungan
estuaria yang keras seperti mangrove, lamun, tumbuhan emerjen, rumput laut,
alga hijau serta berbagai macam tiram, crustacea, plankton, berbagai macam
ikan laut serta burung (hewan migration yang tidak menetap).

1
1.2 Rumusan masalah
1. Pencemaran di perairan estuaria
2. Pencanggulangan terjadinya pencemaran di perairan estuaria

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pencemaran di perairan estuaria
2. Mengetahui penanggulangan pencemaran di perairan estuaria

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pencemaran Di Perairan Estuaria


Pencemaran perairan terjadi pada sumber-sumber perairan seperti
danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Perairan dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya.

Sumber pencemaran perairan pesisir dan lautan dapat dikelompokkan


menjadi 7 kelas : industri, limbah cair pemukiman (sewage), limbah cair
perkotaan urban stormwater), pertambangan, pelayaran (shipping), pertanian
dan perikanan budidaya (Dahuri2001). Pencemaran rumah tangga dan
pencemaran yang dihasilkan oleh kegiatan manusai dan oleh industri.
Pencemaran rumah tangga terjadi terutama di lingkungan pesisir yang berada
dekat dengan pemukiman. Jenis sampah yang diahasilkan ada dua macam,
yaitu sampah organic dan sampah anorganik. Pertumbuhan jumlah penduduk
yang mendiami wilayah pesisir dan meningktnya kegiatan pariwisata juga
akan meningkatkan jumlah sampah dan kandungan bakteri yang dapat
menyebabkan berbagai kerugian bagi lingkungan pesisir. Penggunaan pupuk
untuk menyuburkan areal persawahan di sepanjang Daerah Aliran Sungani
yang berada di atasnya serta kegiatan-kegiatan industri di darat yang
membuang limbahnya ke dalam badan sungai yang kemudian terbawa sampai
ke laut melalui wilayah pesisir. Hal ini akan menperabesar tekanan ekologis
wilayah pesisir.

Sumber pencemaran yang berasal dari limbah industri dan kapal-kapal


di sepanjang wilayah pesisir umumnya mengandung logam berat. Kandungan
logam berat diperairan diperkirakan akan terus meningkat dan akan
mengakibatkan terjadinya erosi dan pencucian tanah, masuknya sampah
industri  dan pembakaran bahan baker fosil ke perairan dan atmosfer, serta
pelepasan sedimentasi logam dari Lumpur aktif secara langsung.

3
Pengaruh kerusakan pantai akibat pencemaran umumnya dapat
ditanggulangi secara cepat. Tetapi lain halnya apabila hal tersebut terjadi
dilautan bebas. Hal yang memprihatinkan adalah karena bahan-bahan
pencemar tersebut secara pelan tetapi pasti akan tertumpuk di laut. Dalam
keadaan ekstrim, mereka akan meracuni fitoplankton (sebagai produser utama
didalam sistem rantai makanan yang terjadi di laut bebas). Hancurnya
organisme ini akan membuat laut menjadi semakin tidak subur. Salah satu
sumber utama pencemaran minyak di laut: kebocoran kapal supertanker
minyak Dampak Pencemaran minyak di laut

a. Jangka pendek , masuknya molekul-molekul hidrokarbon minyak ke


dalam sel Berbagai jenis udang dan ikan akan beraroma dan berbau
minyak. Minyak menyebabkan kematian pada ikan disebabkan
kekurangan oksigen, keracunan karbon dioksida, dan keracunan langsung
oleh bahan berbahaya.
b. Jangka panjang, terutama bagi biota laut yang masih muda. Minyak di
dalam laut dapat termakan oleh biota laut. Sebagian senyawa minyak
dapat terakumulasi dalam senyawa lemak dan protein.

1) Pencemaran Minyak
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga
kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan
hamper tidak bisa dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah
dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan,
ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang
akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai. Akibat buruk yang segera
terlihat adalah rusaknya estetika pantai akibat penampakan dan bau dari
material minyak. Residu yang berwarna gelap yang terdampar di pantai
akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. Gumpalan tar yang
terbentuk dalam proses pelapukan minyak akan hanyut dan terdampar di
pantai. Akan sulit menemukan bagian pantai yang tidak terkontaminasi
dikarenakan penyebarannya yang cepat.

4
Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan
dan tumbuh-tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang
mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang
diatas permukaan air.Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk
membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak
minum minyak dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan
daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran
akan segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak
daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih
kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
2) Pencemaran Logam Berat
Logam-logam berat yang masuk kedalam tubuh hewan umumnya
tidak dikeluarkan lagi dari tubuh mereka. Karena itu logam-logam
cenderung untuk menumpuk di dalam tubuhnya. Sebagi akibatnya logam-
logam tersebut akan terus berada di sepanjang rantai makan. Hal ini
disebabkan oleh karena predator pada satu trofik level makan mangsa
mereka dari trofik yang lebih rendah yang telah tercemar (ikan dimakan
oleh manusia). Disini terlihat bahwa kandungan konsentrasi logam berat
terdapat lebih tinggi pada tubuh hewan yang letaknya lebih tinggi didalam
tropik level. Jadi predator tingkat tinggi (dengan umur lebih panjang) lebih
banyak menumpuk logam berat.
3) Sampah
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut
melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini
kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi.
Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan- bahan organik, sehingga akan
memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar
yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme.
Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin
menipisnya kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal

5
tersebut akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang hidup disitu. Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah
spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara drastis dan dapat
mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan oksigen. Sehingga
mikrofauna yang dapat hidup disitu hanya dari golongan cacing saja.
Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah hancur
dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan
suatu masalah besar diperairan terbuka.
4) Pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat
akumulatif. Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan
tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme- organisme lain
yang tidak diingini.Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi
yang tinggi yaitu dapat membunuh organisme- organisme yang tidak
dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya tetapi kenyataannya. Beberapa
pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia
yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.
Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan
molekul yang sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat
bertahan di alam sampai beberapa tahun sejak mereka mulai dipergunakan.
Hal itu sangat berbahaya karena dengan digunakannya golongan ini secara
terus menerus akan membuat mereka menumpuk di lingkungan dan
akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan
berbahaya bagi organism hidup didaerah tersebut.
5) Limbah Domestik dan Industri
Limbah adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat urban,
termasuk di dalamnya limbah kota (municipal) dan aktivitas industri, yang
masuk ke sistem saluran pembuangan kota. Pada umumnya limbah
domestic mengandung sampah padat (berupa tinja, dan cair yang berasal
dari rumah tangga).

6
2.2 Penanggulangan Terjadinya Pencemaran Perairan Estuaria
Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan,
dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang
disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran perairan. Bahkan kalau dapat setelah
diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk
keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik
atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan,
kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah
menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat
digunakan sebagai pupuk.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran perairan, dalam
aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah
terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga,
sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak
membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak
menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan
pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.
Pencemaran perairan yang telah terjadi secara alami misalnya adanya
jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia,
logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh
memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun
diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi
dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk
menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka
limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke

7
lingkungan. Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada
proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.

8
BAB III
KESIMPULAN

3.2 Kesimpulan
Pencemaran perairan terjadi pada sumber-sumber perairan seperti
danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Perairan dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya.
Tercemarnya suatu perairan, dapat terjadi secara alami atau disebabkan
oleh alam maupun adanya campur tangan manusia, akibatnya perairan
mengalami penurunan akan kualitasnya. Adanya benda-benda asing yang
mengakibatkan perairan tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan
peruntukannya secara normal disebut dengan pencemaran perairan, karena
kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi, maka batas pencemaran
untuk berbagai jenis perairan juga berbeda-beda.
3.2 Saran
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses
penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut
dapat dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih
misalnya: 1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah
perumahan atau pemukiman 2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga
tidak mencermari lingkungan atau ekosistem 3. Pengawasan terhadap
penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010, pencemaran laut /Pencemaran Minyak di laut. Wyuliandari’.htm

Mhia, 2010, http://duniamhia.blogspot.com/2009/02/ekosistem-estuaria.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Eutrofikasi

http://blog.unila.ac.id/ekoefendi/2009/09/01/sifat-kimia-ekosistem-estuari/

10

Anda mungkin juga menyukai