Anda di halaman 1dari 8

HURUF

A. PENGANTAR

Dalam KBBI, huruf diartikan sebagai tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan
anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Huruf juga merupakan bagian yang paling
kecil dalam suatu tulisan. Setiap huruf disatukan sehingga membentuk kata. Kata dipadukan
menjadi kalimat. Kumpulan dari kalimat merupakan sebuah tulisan, baik itu, narasi, opini,
sastra, dll.
Mengenal huruf merupakan langkah yang paling awal dan utama dalam hal membaca
dan menulis. Oleh karena itu, setiap anak yang menempuh pendidikan dasar, sangat ditekankan
untuk sungguh-sungguh mengenal huruf dengan baik.
Pada tahapan pendidikan lebih lanjut, pemahaman tentang huruf tidak sekadar
mengetahui susunan huruf secara alfabetis, tetapi sudah pada tahapan fungsi dan
penggunaannya dalam sebuah tulisan. Karena huruf merupakan pengetahuan yang paling
dasar, maka sangat perlu bagi setiap orang untuk sungguh-sungguh memahami jenis dan fungsi
huruf dengan baik dan benar.
Berikut ini kami menyajikan jenis-jenis huruf dan fungsinya dalam Bahasa Indonesia
sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan):

B. JENIS-JENIS HURUF
Huruf abjad yang digunakan dalam Bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut:

Huruf
Kapital Kecil
A a
B b
C c
D d
E e
F f
G g
H h
I i
J j
K k
L l
M m
N n
O o
P p
Q q
R r
S s
T t
U u
V v
W w
X x
Y y
Z z

1. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan huruf vokal dalam bahasa indonesia terdiri dari a, e, i, o,
dan u.

Contoh pemakaian huruf vokal dalam kalimat:

Hurf Vokal Awal Tengah Akhir


a ambil maju iman
e keras empati pegang toge
e lemah embun petang -
i ikat filsafat pergi
u upaya tukar satu
o otak potensi memo

2. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan huruf konsonan dalam Bahasa Indonesia terdiri dari : b, c,
d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Contoh pemakaian huruf konsosnan dalam
kalimat:
Huruf konsonan Awal Tengah Akhir
b beban sebut kebab
c cinta pucat -
d dapur redup tekad
f fantasi kamuflase mualaf
g gendut target dialog
h hutan jihat salah
j jagat hujan -
k kaget suka muak
l lintas ulang akal
m memo lampu suram
n nabi sunat paten
p pentul ampera kedap
q - - -
r rusak surat kikir
s seroja pasti habis
t tembok senter penat
v vas individu -
w waktu awal
x xilofon - -
y yakin layu -
z zaman adzan -

3. Huruf Diftong

Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa huruf diftong yaitu gabungan beberapa
huruf vokal yang membentuk satu cara pengucapan yang baru: ai, au, dan oi. Contoh
pemakaian huruf diftong dalam kalimat:

Huruf Diftong Awal Tengah Akhir


ai malaikat sungai
au aura jauh parau
oi boikot amboi
4. Gabungan huruf konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan yang baru. Contoh pemakaian gabungan huruf konsonan dalam kalimat:

awal tengah akhir


kh khayalan makhluk
ng ngarai tangan petang
ny nyai hanyut
sy syarat masyarakat

C. PEMAKAIAN HURUF
1. Huruf Kapital

Huruf kapital (sering dikenal juga dengan huruf besar) digunakan sebagai huruf
pertama kata pada setiap awal kalimat. Misalnya:

• Kami sedang makan.


• Mengapa harus aku yang keluar?
• Semua orang wajib memakai masker.

Adapun beberapa pemakaian dan fungsi huruf kapital, yakni:

❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada petikan langsung. Misalnya:
• Ayah berkata, “Kapan kamu pulang?”
• Lalu ia berkata kepadaku, “Mengapa engkau melakukan semuanya ini?”
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dan ungkapan yang berhubungan
dengan keagamaan, kitab suci, Tuhan, termasuk juga kata ganti Tuhan. Misalnya:
• Saya beragama Islam
• Helio sedang membaca Al-quran
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan
dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
• Tadi kami bertemu dengan Sultan Syarif Kasim
• Sri Handayani pergi ke sungai bersama dayang-dayangnya
❖ Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya:
• Mereka pergi dengan anak sultan.
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti
nama orang, instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama
orang tertentu. Misalnya:
• Adi sangat mengagumi Presiden Joko Widodo
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan atau instansi yang
merujuk kepada bentuk lengkapnya. Misalnya:
• Tono berhasil dilantik menjadi Walikota Bandung
❖ Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak merujuk kepada nama orang, instansi atau nama tempat tertentu.
Misalnya:
• Robertus menyelesaikan pendidikan sampai jenjang sarjana.
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya:
• Anjing itu selalu mengikuti Boni sejak tadi
• Apakah kamu mencintai Siska?
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang dipakai
sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya:
• Orang yang menciptakan lagu Indonesia Raya adalah W.R.Supratman
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan
bahasa. Misalnya:
• Dinh Dong adalah mahasiswa yang berasal dari Vietnam
• Kami adalah putera dan puteri Indonesia.
❖ Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya:
• Wajahnya itu kebelanda-belandaan.
• Kudapan khas jawa itu sangat enak.
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
raya keagamaan. Misalnya:
• Saya lahir pada bulan Agustus
• Hari Minggu nanti aku akan datang
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
• Peristiwa Bandung Lautan Api menjadi peristiwa yang sangat bersejarah
sepanjang masa
• Banyak pahlawan gereja yang gugur pada peristiwa Perang Salib dahulu
❖ Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
digunakan sebagai nama. Misalnya:
• Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama daerah (geografis). Misalnya:
• Mereka sendang pergi ke kota Medan
• Desa Tiga Nderket memiliki lebih dari 30.000 penduduk
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi yang diikuti nama
diri georafi. Misalnya:
• Minggu depan, kami akan berwisata ke Danau Toba
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama diri atau nama goegrafi jika
kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. Misalnya:
• Siapa yang tidak tahu Sate Madura sate nomor satu di Indonesia?
• Ayah ingin sekali memakan Pempek Palembang
❖ Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama unsur goegrafi yang tidak
diikuti oleh nama diri geografi. Misalnya:
• Saat itu, Egi sedang memancing di sungai
❖ Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama diri geografi yang
digunakan sebagai penjelas nama jenis. Misalnya:
• Kemarin kami menyantap sate padang di kota
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara,
lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan dan nama dokumen resmi, kecuali
kata tugas, seperti, dan, oleh, atau, dan untuk. Misalnya:
• Teks Pancasila dibacakan dengan lantang oleh petugas upacara
❖ Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi
negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan dan nama dokumen resmi.
Misalnya:
• Cina merupakan negara yang berbentuk republik
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama Lembaga resmi, Lembaga ketatanegaraan, badan,
dokumen resmi dan judul karangan. Misalnya:
• Pembacaan Undang-Undang Dasar 1945 terdengar sangat jelas.
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah,
kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang dan untuk yang tidak terletak pada
posisi awal. Misalnya:
• Dia adalah pegawai dari surat kabar KOMPAS
• Banyak orang telah membaca buku “Memijak Bara”
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. Misalnya:
• S.Fil sarjana filsafat
• S.Sn sarjana seni
• S.Kom sarjana computer
❖ Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan
dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya:
• Minggu lalu Paman berkunjung ke rumah
❖ Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya:
• Saya pergi ke pasar bersama paman
❖ Huruf kapital digunaakan sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam
penyapaan. Misalnya:
• Siapa yang Anda cari?
2. Huruf Miring
a. Huruf miring dalam cetakan digunakan untuk menuliskan nama buku
majalah, surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya:
• Novel Laskar Pelangi menjadi novel yang sangat menginspirasi banyak
orang
b. Huruf miring dalam cetakan digunakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya:
• Saya bukan seorang penulis, melainkan seorang penyanyi.
c. Huruf miring dalam cetakan digunakan untuk menuliskan kata atau
ungkapan yang bukan Bahasa Indonesia. Misalnya:
• Biasanya, office boy itu memakai kalung pemberian ayahnya.

3. Huruf Tebal
a. Huruf tebal dalam cetakan digunakan untuk menuliskan judul buku, bab,
bagian bab, daftar isi, daftar table, daftar lambang, daftar Pustaka,
indeks, dan lampiran.
b. Huruf tebal tidak digunakan dalam cetakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Untuk
keperluan itu digunakan huruf miring.
c. Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian dari tulisan yang sudah
ditulis miring. Misalnya:
• Kata sed dalam pepatah non scholae sed vitae discimus berarti tetapi.

D. PENUTUP

Dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya dalam bentuk
penyajian sebuah tulisan, sangat perlu memperhatikan penggunaan huruf. Dengan melihat
berbagai jenis dari huruf dan fungsinya masing-masing, kita kembali diingatkan untuk tidak
jatuh pada kesalahan dalam sebuah tulisan dalam hal pemakaian huruf.
Dengan demikian, kiranya materi ini membantu kita semua untuk mampu
menerapkannya dalam setiap tulisan-tulisan kita.

Anda mungkin juga menyukai