Anda di halaman 1dari 5

Science And Engineering Na onal Seminar 1 (SENS 1)- Semarang, 8 Agustus 2015

KARAKTERISTIK VISKOSITAS INTRINSIK POLI ASAM


LAKTAT GLIKOLAT(POLY LACTIC GLYCOLIC ACID) DARI
BAHAN BAKU LIMBAH PADAT INDUSTRI PATI AREN DAN
ASAM GLIKOLAT
Sari Purnavita1*) , Lucia Hermawati Rahayu1), dan Elisa Rinihapsari2)
Program Studi Teknik Kimia, Akademi Kimia Industri Santo Paulus Semarang, Jalan
1)

Sriwijaya no 104 Semarang, Telp. 024-8442979, Fax. 024-8442988


2)
Program Studi D3 Analis Kesehatan, Akademi Analis Kesehatan Theresiana, Jalan Mayjen
Sutoyo no 69 Semarang, Telp.024-8313054, Fax 024-8313054
*) Penulis korespodensi: saripurnavita@yahoo.com

Abstrak
Poli asam laktat glikolat (poly lactic glycolic acid, PLGA) adalah polimer
biodegradabel yang banyak digunakan sebagai biomaterial untuk aplikasi dibidang medis
(benang bedah, pembuatan film untuk enkapsulasi dan penyalut obat). Poli asam laktat glikolat
terbentuk dari monomer asam laktat dan asam glikolat. Monomer asam laktat pada penelitian
dibuat dengan menggunakan bahan baku limbah padat dari industri pati aren di Dusun
Daleman, Desa Margoluwih, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah.
Pembuatan poli asam laktat glikolat dilakukan dengan menggunakan katalis Stannous Octoate
(Sn(Oct)2), suhu reaksi 135°C dengan tekanan 152 mmHg, dan waktu reaksi 90 menit. Variabel
pada penelitian ini adalah komposisi monomer antara asam laktat dan asam glikolat dalam
persen (100 : 0; 75 : 25; dan 50 : 50) dan jumlah katalis (0,5%; 1%; 1,5%; 2%; dan 2,5%).
Parameter yang diamati adalah viskositas intrinsik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
komposisi monomer yang berbeda dan jumlah katalis yang berbeda memberikan nilai viskositas
intrinsik yang berbeda.

Kata kunci : Limbah padat industri pati aren, poli asam laktat glikolat

I. PENDAHULUAN
Peralatan dan bahan untuk tindakan medik di Indonesia masih tergantung pada bahan
impor sehingga biaya perawatan kesehatan menjadi tinggi (DirJen DepKes, 2007). Menurut
Siswomihardjo (2008), pemilihan biomaterial yang tepat, yaitu seperti material untuk benang
bedah, organ buatan, sistem jaringan, dan bahan pengungkung obat merupakan faktor yang
mempengaruhi keberhasilan tindakan medik. Biomaterial harus memiliki sifat biokompatibilitas
(menyatu dengan jaringan tubuh) dan biodegradabelitas (terdegradasi secara alami). Biomaterial
untuk tindakan dalam bidang biomedik dapat dibuat dari polimer biodegradabel (Porjazoska et
al, 2004). Polimer biodegradabel yang banyak digunakan sebagai biomaterial adalah poli asam
laktat glikolat (Poly Lactic Glycolic Acid, PLGA) (Balckom et al, 2002).
Poli asam laktat glikolat merupakan produk hasil kopolimerisasi dari monomer asam
laktat dan asam glikolat dengan bantuan katalis SnCl2 atau Sn (II) Oct dan panas. Reaksi
pembentukan PLGA dengan metode Ring Opening Polymerization (ROP) biasanya digunakan
untuk menghasilkan polimer dengan bobot molekul yang besar. Metode ini dimulai dengan
proses reaksi kondensasi untuk pembentukan prepolymer/polimer berbobot molekul rendah, lalu
kemudian dilanjutkan dengan reaksi pembentukan cincin laktida dan glikolida yang dihasilkan
menggunakan katalis logam pada temperatur yang tinggi (130-220°C), Tin (II) 2-ethylhexaoate,
tin (II) alkoxides, atau aluminum isopropoxide. Diantara berbagai jenis katalis tersebut,
Stannous Octoate (Sn(Oct)2) merupakan katalis yang paling efisien dan diperbolehkan oleh

426 ISBN : 978-602-0960-12-8


Science And Engineering Na onal Seminar 1 (SENS 1)- Semarang, 8 Agustus 2015

FDA (Food and Drug Administration). Tahap selanjutnya, yaitu pembukaan cincin laktida dan
glikolida untuk menghasilkan polimer yang memiliki bobot molekul besar melalui reaksi ROP
(Gentile, 2014). Monomer asam laktat dapat diproduksi dari bahan baku alami seperti limbah
padat industri pati aren melalui metode Simultaneous Sacharificatian dan Fermentation (SSF).
Massa molekul adalah faktor yang mempengaruhi sifat kimia polimer. Pada umumnya,
polimer dengan massa molekul tinggi mempunyai sifat yang lebih kuat tetapi sulit diuraikan
oleh lingkungan. Massa molekul optimum polimer sebaiknya ditet apkan berdasarkan
aplikasinya. Massa molekul polimer dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk, salah satunya
adalah massa molekul rata-rata viskositas (Viscosity average molar mass) (Mv) dan dapat
ditentukan dengan metode pengukuran viskositas. Metode ini mengukur viskositas dengan cara
membandingkan waktu alir pelarut dan larutan polimer pada berbagai kepekatan atau
konsentrasi. Penentuan berat molekul dengan metode viskositas adalah lebih cepat, lebih
mudah, dan perhitungannya sederhana (Tamyiz dan Agustini, 2012).
Proses kopolimerisasi asam laktat dan asam glikolat sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti: rasio jumlah monomer asam laktat terhadap jumlah co monomer asam glikolat,
suhu reaksi, jenis katalis, jumlah katalis, dan lain-lain. Oleh karena itu tujuan penelitian ini
adalah mempelajari pengaruh komposisi monomer antara asam laktat dan asam glikolat dan
jumlah katalis terhadap viskositas intrinsik PLGA.

II. METODOLOGI PENELITIAN


1. Bahan Penelitian
1.1 Asam Laktat
Asam laktat yang digunakan sebagai monomer pada penelitian ini adalah hasil proses
Simultaneous Sacharificatian dan Fermentation (SSF) dari bahan baku limbah padat
industri pati aren dengan kadar 93%.
1.2 Asam Glikolat pa.
Asam glikolat pa. yang akan digunakan diperoleh dari merck millipore dengan
spesifikasi: kelarutan di dalam air (20oC, titik leleh 10oC, densitas 1.26 g/cm3 (20 °C),
angka pH 0.5 (H2O), titik didih 112 °C (1013 hPa).
1.3 Katalis
Katalis yang akan digunakan pada polimerisasi adalah Sn (II) Oktoat dari produk
Sigma-Aldrich USA dengan kadar 95%. Spesifikasi : Relative density 1,251 g/cm3
(25°C), formula: C16H30O4Sn, Molecular Weight: 405,12 g/mol.

2. Alat Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat utama yang terdiri dari labu distilasi, pendingin leibig,
pengaduk magnetik, hot plate, pompa vacum, injeksi gas N2 dan alat analisa viskositas, yaitu
viskometer Ostwald dan penangas air.

3. Variabel Penelitian
Komposisi monomer antara asam laktat dan asam glikolat dalam persen (100 : 0; 75 :
25; dan 50 : 50) dan jumlah katalis (0,5%; 1%; 1,5%; 2%; dan 2,5%). Parameter yang diamati
adalah viskositas intrinsik.

Prosedur pembuatan poli asam laktat glikolat


Reaksi kopolimerisasi asam laktat dan asam glikolat diawali pencampuran asam laktat
dan asam glikolat sebanyak dengan rasio tertentu sesuai variabel yang ditentukan, setiap
perlakuan dengan basis berat campuran sebanyak 30 gram dan ditambahkan katalis Sn(II)Oct
sesuai variabel yang telah ditentukan. Campuran dipanaskan pada suhu 135 C dengan tekanan
152 mmHg selama 90 menit dengan dialiri gas nitrogen untuk mengusir oksigen. Produk hasil
reaksi kemudian ditambahkan kloroform untuk melarutkan slurry PLGA, selanjutnya

ISBN : 978-602-0960-12-8 427


Science And Engineering Na onal Seminar 1 (SENS 1)- Semarang, 8 Agustus 2015

ditambahkan metanol untuk mengendapkan polimer. Produk polimer PLGA dianalisis


viskositas spesifik dan dihitung nilai viskositas intrinsiknya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengukuran viskositas dapat dilakukan dengan beberapa peralatan dan salah satunya
adalah viskometer Ostwald. Nilai viskositas dipengaruhi oleh konsentrasi larutan, suhu, dan
jenis pelarut (Gooch, 2007). Penentuan viskositas spesifik polimer poly lactic glicolic acid
(PLGA) dengan viskosimeter ostwald dilakukan dengan cara membandingkan waktu alir pelarut
PLGA yaitu kloroform pada suhu 25oC dengan waktu alir larutan PLGA pada suhu yang sama
untuk berbagai konsentrasi larutan PLGA yang berbeda. Selanjutnya dengan persamaan
Huggins yaitu sp / c = [ ] + k c, dengan spadalah viskositas spesifik dan c adalah konsntrasi
larutan polimer maka nilai [ ] atau viskositas intrinsikdapat diperoleh (Mark, 2007). Data hasil
penelitian hubungan antara nilai viskositas intrinsik pada berbagai jumlah katalis dan rasio
monomer tersaji pada tabel 1.

Tabel 1. Rerata viskositas intrinsik (dL/g)


Rasio (% ) Jumlah Katalis Sn (II) Oct
asam laktat : asam glikolat 0,5% 1% 1,5% 2% 2,5%
100 : 0 0,085 0,086 0,090 0,092 0,095
75 : 25 0,082 0,087 0,093 0,094 0,097
50 : 50 0,088 0,089 0,096 0,098 0,099

Dari data pada tabel 1 dibuat kurva hubungan antara viskositas intrinsik dengan jumlah
katalis pada berbagai komposisi monomer seperti pada gambar 1.

Pengaruh jumlah katalis terhadap viskositas


0,1

0,095
viscositas (dL/g)

0,09 100/0
75/25
0,085
50/50
0,08
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
jumlah katalis (%)

Gambar 1 . Hubungan jumlah katalis (%) terhadap viskositas intrinsik pada berbagai
komposisi monomer asam laktat dan asam glikolat

Semakin tinggi jumlah katalis yang ditambahkan untuk setiap komposisi monomer
memberikan nilai viskositas intrinsik yang semakin tinggi, hal ini sesuai dengan penelitian
Tamyiz dan Agustini (2012). Semakin banyak katalis akan mempercepat reaksi polimerisasi
sehingga dapat diperoleh polimer dengan rantai yang semakin panjang pula dan hal ini dapat
dilihat dari nilai viskositas. Viskositas intrinsik tetinggi ditunjukkan pada jumlah katalis 2,5%.

428 ISBN : 978-602-0960-12-8


Science And Engineering Na onal Seminar 1 (SENS 1)- Semarang, 8 Agustus 2015

Sedangkan untuk komposisi monomer yang berbeda pada jumlah katalis yang sama juga
memberikan nilai viskositas yang berbeda. Komposisi monomer asam laktat dibanding asam
glikolat (50% : 50%) dan jumlah katalis 2,5% memberikan nilai viskositas intrinsik PLGA
tertinggi yaitu 0,099 dL/g. Hasil penelitian Tamyiz dan Agustini (2012), menghasilkan nilai
viskositas intrinsik PLA tertinggi 0,2090 mL/g pada jumlah katalis Sn(II)Oct sebesar 0,15%,
sedangkan hasil penelitian ini dengan jumlah katalis 10 kali lebih tinggi memberikan viskositas
intrinsik yang naik hampir 50 kali. Berdasarkan persamaan Mark Houwink Sakurada (MHS),
yaitu [ ]=KM , dimana [ ] adalah viskositas intrinsik, M adalah berat molekul, nilaik
adalah tetapan Mark-Houwink-Sakurada dan nilainya menunjukkan karakteristik panjang rantai
polimer pada suhu dan pelarut yang spesifik (Mark, 2007), maka nilai viskositas intrinsik
berbanding lurus dngan berat molekul. Dengan demikian nilai viskositas intrinsik PLGA hasil
penelitian dapat menunjukkan nilai berat molekul polimer PLGA.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jumlah katalis Sn(II)Oktoat berpengaruh terhadap viskositas intrinsik poli asam laktat
glikolat.
2. Rasio persen monomer asam laktat dibanding asam glikolat yang berbeda memberikan
nilai viskositas intrinsik poli asam laktat glikolat yang berbeda.
3. Viskositas intrinsiktertinggi pada polimerisasi asam laktat glikolat dengan metode ring
opening polymerization (ROP) adalah 0,099 dL/g dengan konsentrasi katalis Sn (II)
Oktoat 2,5 % dan komposisi monomer 50% : 50%.

V. UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan banyak terima kasih pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
melalui Ditlitabmas dan Kopertis Wilayah VI yang telah membiayai penelitian ini melalui
Program Hibah Bersaing dengan surat perjanjian no : 075/K6/KM/SP2H/Penelitian_Batch-
1/2015. Terima kasih juga disampaikan kepada Direktur Akademi Kimia Industri Santo
Paulus Semarang dan Direktur Akademi Analis Kesehatan Theresiana atas dukungan sarana
dan prasarana, serta kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini
khususnya Irma Febriani M., Kouw DevinaK atas bantuannya dalam penelitian eksperimen.

VI. REFERENSI
[1] Balkcom, M., Welt, B., and Berger, K., 2002. Notes From The Packaging Laboratory :
Polylactic Acid-An Exciting New Packaging Material.Florida: Institute of Food &
Agricultural Sciences. University of Florida.
[2] DirJen DepKes, 2007, Utilization of Human Resource in biomedical Engineering in Health
Care industry, Dipresentasikan pada Temu Ilmiah Biomedical Engineering- Proyek Asia
Link UI.
[3] Gentile, Piergiorgio., Chiono, Valeria., Carmagnola, Irene., and Hatton, Paul. V., 2014, An
Overview of Poly(lactic-co-glycolic) Acid (PLGA)-Based Biomaterials for Bone Tissue
Engineering, International Journal of Molecular Sciences.15 (3) : 3640-3659.
[4] Gooch, J.W., 2007, Encyclopedic Dictionary of Polymers, Springer Science Business
Media, LLC.
[5] Mark, H.F., 2007, Encyclopedia of Polymer Science and Technology, Concise, third
edition, John Wiley & Sons, Inc, Hoboken, New Jersey.
[6] Porjazoska, A., 2004, Poly(Lactide-Co-Glycolide) Microparticles as Systems for
Controlled Release of Proteins - Preparation and Characterization, Institute of Organic
Technology, Faculty of Technology and Metallurgy, University SS Cyrill and Methodius,
Skopje, R. Macedonia.

ISBN : 978-602-0960-12-8 429


Science And Engineering Na onal Seminar 1 (SENS 1)- Semarang, 8 Agustus 2015

[7] Siswomihardjo, W., 2008, The Importance of Biocompatibility in Dentistry.


Dipresentasikan pada Kuliah dosen tamu di Fakultas Kedokteran Gigi, University of
Malaya, Malaysia.
[8] Tamyiz, M., dan Agustini, R., 2012, Pengaruh Konsentrasi Katalis Timah (II) Oktoat
Terhadap Viskositas Dan Massa Molekul Poli (Asam Laktat) Pada Polimerisasi Asam
Laktat Dengan Metode Ring Opening Polymerization, Prosiding Seminar Nasional Kimia
Unesa, ISBN : 978-979-028-550-7.

430 ISBN : 978-602-0960-12-8

Anda mungkin juga menyukai