Abstrak
Poli asam laktat glikolat (poly lactic glycolic acid, PLGA) adalah polimer
biodegradabel yang banyak digunakan sebagai biomaterial untuk aplikasi dibidang medis
(benang bedah, pembuatan film untuk enkapsulasi dan penyalut obat). Poli asam laktat glikolat
terbentuk dari monomer asam laktat dan asam glikolat. Monomer asam laktat pada penelitian
dibuat dengan menggunakan bahan baku limbah padat dari industri pati aren di Dusun
Daleman, Desa Margoluwih, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah.
Pembuatan poli asam laktat glikolat dilakukan dengan menggunakan katalis Stannous Octoate
(Sn(Oct)2), suhu reaksi 135°C dengan tekanan 152 mmHg, dan waktu reaksi 90 menit. Variabel
pada penelitian ini adalah komposisi monomer antara asam laktat dan asam glikolat dalam
persen (100 : 0; 75 : 25; dan 50 : 50) dan jumlah katalis (0,5%; 1%; 1,5%; 2%; dan 2,5%).
Parameter yang diamati adalah viskositas intrinsik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
komposisi monomer yang berbeda dan jumlah katalis yang berbeda memberikan nilai viskositas
intrinsik yang berbeda.
Kata kunci : Limbah padat industri pati aren, poli asam laktat glikolat
I. PENDAHULUAN
Peralatan dan bahan untuk tindakan medik di Indonesia masih tergantung pada bahan
impor sehingga biaya perawatan kesehatan menjadi tinggi (DirJen DepKes, 2007). Menurut
Siswomihardjo (2008), pemilihan biomaterial yang tepat, yaitu seperti material untuk benang
bedah, organ buatan, sistem jaringan, dan bahan pengungkung obat merupakan faktor yang
mempengaruhi keberhasilan tindakan medik. Biomaterial harus memiliki sifat biokompatibilitas
(menyatu dengan jaringan tubuh) dan biodegradabelitas (terdegradasi secara alami). Biomaterial
untuk tindakan dalam bidang biomedik dapat dibuat dari polimer biodegradabel (Porjazoska et
al, 2004). Polimer biodegradabel yang banyak digunakan sebagai biomaterial adalah poli asam
laktat glikolat (Poly Lactic Glycolic Acid, PLGA) (Balckom et al, 2002).
Poli asam laktat glikolat merupakan produk hasil kopolimerisasi dari monomer asam
laktat dan asam glikolat dengan bantuan katalis SnCl2 atau Sn (II) Oct dan panas. Reaksi
pembentukan PLGA dengan metode Ring Opening Polymerization (ROP) biasanya digunakan
untuk menghasilkan polimer dengan bobot molekul yang besar. Metode ini dimulai dengan
proses reaksi kondensasi untuk pembentukan prepolymer/polimer berbobot molekul rendah, lalu
kemudian dilanjutkan dengan reaksi pembentukan cincin laktida dan glikolida yang dihasilkan
menggunakan katalis logam pada temperatur yang tinggi (130-220°C), Tin (II) 2-ethylhexaoate,
tin (II) alkoxides, atau aluminum isopropoxide. Diantara berbagai jenis katalis tersebut,
Stannous Octoate (Sn(Oct)2) merupakan katalis yang paling efisien dan diperbolehkan oleh
FDA (Food and Drug Administration). Tahap selanjutnya, yaitu pembukaan cincin laktida dan
glikolida untuk menghasilkan polimer yang memiliki bobot molekul besar melalui reaksi ROP
(Gentile, 2014). Monomer asam laktat dapat diproduksi dari bahan baku alami seperti limbah
padat industri pati aren melalui metode Simultaneous Sacharificatian dan Fermentation (SSF).
Massa molekul adalah faktor yang mempengaruhi sifat kimia polimer. Pada umumnya,
polimer dengan massa molekul tinggi mempunyai sifat yang lebih kuat tetapi sulit diuraikan
oleh lingkungan. Massa molekul optimum polimer sebaiknya ditet apkan berdasarkan
aplikasinya. Massa molekul polimer dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk, salah satunya
adalah massa molekul rata-rata viskositas (Viscosity average molar mass) (Mv) dan dapat
ditentukan dengan metode pengukuran viskositas. Metode ini mengukur viskositas dengan cara
membandingkan waktu alir pelarut dan larutan polimer pada berbagai kepekatan atau
konsentrasi. Penentuan berat molekul dengan metode viskositas adalah lebih cepat, lebih
mudah, dan perhitungannya sederhana (Tamyiz dan Agustini, 2012).
Proses kopolimerisasi asam laktat dan asam glikolat sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti: rasio jumlah monomer asam laktat terhadap jumlah co monomer asam glikolat,
suhu reaksi, jenis katalis, jumlah katalis, dan lain-lain. Oleh karena itu tujuan penelitian ini
adalah mempelajari pengaruh komposisi monomer antara asam laktat dan asam glikolat dan
jumlah katalis terhadap viskositas intrinsik PLGA.
2. Alat Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat utama yang terdiri dari labu distilasi, pendingin leibig,
pengaduk magnetik, hot plate, pompa vacum, injeksi gas N2 dan alat analisa viskositas, yaitu
viskometer Ostwald dan penangas air.
3. Variabel Penelitian
Komposisi monomer antara asam laktat dan asam glikolat dalam persen (100 : 0; 75 :
25; dan 50 : 50) dan jumlah katalis (0,5%; 1%; 1,5%; 2%; dan 2,5%). Parameter yang diamati
adalah viskositas intrinsik.
Dari data pada tabel 1 dibuat kurva hubungan antara viskositas intrinsik dengan jumlah
katalis pada berbagai komposisi monomer seperti pada gambar 1.
0,095
viscositas (dL/g)
0,09 100/0
75/25
0,085
50/50
0,08
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
jumlah katalis (%)
Gambar 1 . Hubungan jumlah katalis (%) terhadap viskositas intrinsik pada berbagai
komposisi monomer asam laktat dan asam glikolat
Semakin tinggi jumlah katalis yang ditambahkan untuk setiap komposisi monomer
memberikan nilai viskositas intrinsik yang semakin tinggi, hal ini sesuai dengan penelitian
Tamyiz dan Agustini (2012). Semakin banyak katalis akan mempercepat reaksi polimerisasi
sehingga dapat diperoleh polimer dengan rantai yang semakin panjang pula dan hal ini dapat
dilihat dari nilai viskositas. Viskositas intrinsik tetinggi ditunjukkan pada jumlah katalis 2,5%.
Sedangkan untuk komposisi monomer yang berbeda pada jumlah katalis yang sama juga
memberikan nilai viskositas yang berbeda. Komposisi monomer asam laktat dibanding asam
glikolat (50% : 50%) dan jumlah katalis 2,5% memberikan nilai viskositas intrinsik PLGA
tertinggi yaitu 0,099 dL/g. Hasil penelitian Tamyiz dan Agustini (2012), menghasilkan nilai
viskositas intrinsik PLA tertinggi 0,2090 mL/g pada jumlah katalis Sn(II)Oct sebesar 0,15%,
sedangkan hasil penelitian ini dengan jumlah katalis 10 kali lebih tinggi memberikan viskositas
intrinsik yang naik hampir 50 kali. Berdasarkan persamaan Mark Houwink Sakurada (MHS),
yaitu [ ]=KM , dimana [ ] adalah viskositas intrinsik, M adalah berat molekul, nilaik
adalah tetapan Mark-Houwink-Sakurada dan nilainya menunjukkan karakteristik panjang rantai
polimer pada suhu dan pelarut yang spesifik (Mark, 2007), maka nilai viskositas intrinsik
berbanding lurus dngan berat molekul. Dengan demikian nilai viskositas intrinsik PLGA hasil
penelitian dapat menunjukkan nilai berat molekul polimer PLGA.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Jumlah katalis Sn(II)Oktoat berpengaruh terhadap viskositas intrinsik poli asam laktat
glikolat.
2. Rasio persen monomer asam laktat dibanding asam glikolat yang berbeda memberikan
nilai viskositas intrinsik poli asam laktat glikolat yang berbeda.
3. Viskositas intrinsiktertinggi pada polimerisasi asam laktat glikolat dengan metode ring
opening polymerization (ROP) adalah 0,099 dL/g dengan konsentrasi katalis Sn (II)
Oktoat 2,5 % dan komposisi monomer 50% : 50%.
VI. REFERENSI
[1] Balkcom, M., Welt, B., and Berger, K., 2002. Notes From The Packaging Laboratory :
Polylactic Acid-An Exciting New Packaging Material.Florida: Institute of Food &
Agricultural Sciences. University of Florida.
[2] DirJen DepKes, 2007, Utilization of Human Resource in biomedical Engineering in Health
Care industry, Dipresentasikan pada Temu Ilmiah Biomedical Engineering- Proyek Asia
Link UI.
[3] Gentile, Piergiorgio., Chiono, Valeria., Carmagnola, Irene., and Hatton, Paul. V., 2014, An
Overview of Poly(lactic-co-glycolic) Acid (PLGA)-Based Biomaterials for Bone Tissue
Engineering, International Journal of Molecular Sciences.15 (3) : 3640-3659.
[4] Gooch, J.W., 2007, Encyclopedic Dictionary of Polymers, Springer Science Business
Media, LLC.
[5] Mark, H.F., 2007, Encyclopedia of Polymer Science and Technology, Concise, third
edition, John Wiley & Sons, Inc, Hoboken, New Jersey.
[6] Porjazoska, A., 2004, Poly(Lactide-Co-Glycolide) Microparticles as Systems for
Controlled Release of Proteins - Preparation and Characterization, Institute of Organic
Technology, Faculty of Technology and Metallurgy, University SS Cyrill and Methodius,
Skopje, R. Macedonia.