Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Senantiasa kita ucapkan, atas karunia-
Nya berupa nikmat iman dan Kesehatan ini akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah berjudul
“Pengertian dan Hakikat Pancasila”. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan kepada
Baginda Agung Rasulullah Saw. Yang syafaatnya akan kita nantikan kelak. Adapun penulisan
makalah ini di buat untuk memenuhu tugas mata kuliah Pancasila.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini memberikan manfaat bagi
pembaca sekaligus menambah wawasan kita.
Kami memohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan kesalahan. Kami pun
berharap agar pembaca bisa memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pancasila
2. Untuk Mengetahui Pengertian Hakikat Pancasila
3. Untuk Mengetahui Gambar Sila-Sila
4. Untuk Mengetahui Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara
5. Untuk Mengetahui Pamcasila Merupakan Sumber Dari Segala Sumber Hukum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti lima dan sila
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Notonegoro Pancasila
adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan
serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Menurut Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas,
dasar, atau pengaturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting
dan baik. Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun
menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan
demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah
bangsa Indonesia.
Pancasila dapat kita artikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa
dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang
akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak
akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun
dari luar.
Peranan dan fungsi pancasila pada era sekarang masih relevan karena pancasila
mencakup aspek-aspek dasar . selain itu, pancasila juga merupakan alat untuk keamana
dan kemakmuran bersama rakyat indonesia.hanya saja pelakanan sacara konkrtinya
belum bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karena keadilan dan kemakmuran bag
seluruh rakyat indonesia belum juga terwujud sampai saat ini. Pancasila juga merupaksn
kepribadian seluruh rakyat indonesia. Akan tetapi, nilai-nilai luhur sudah sangat
pudar,terkikis oleh perilaku yang hanya mementingkan aspek ekonomi gaya hidup
globalisasi yang buruk.
Mengingat sangat pentingnya pancasila sebagai dasar negara, maka kita harus
meneruskan perjuagan serta memelihara, melestarikan menghayati , dan mengamalkan
nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sahari-hari agar tujuan dan pancasila dapat
terpenuhi, sehigga akan menjadi ketahanan jati diri bangsa.
B. Hakikat Pancasila
Bicara tentang hakikat berarti membicarakan tentang hal-hal yang hakiki atau
mendasar. Demikian juga halnya dengan upaya memahami hakikat pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena pancasila memiliki keluasan arti filosofis, maka dari dua pengertian pokok
tersebut dapat diberi arti yang bermacam-macam, antara lain sebagai berikut;
1. Pancasila sebagai dasar Negara
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan proses
panjang yang di dasari oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta malihat
pengalaman bangsa-bangsa lain, kedudukan pancasila sebagai dasar Negara,
sebagai mana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, merupakan sumber
tertib hukum tertinggi yang mengatur kehidupan Negara dan masyarakat.
2. Pancasila sebagai pandangan hidup
Fungsi pokok pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah
sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk arah bagi semua
kegiatan hidup dan penghidupan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Kepribadian, artinya gambaran tentang sikap dan prilaku, atau amal
perbuatan manusia, yang khas yang membedakan dengan bangsa-bangsa lain.
Ciri-ciri khas kepribadian bangsa Indonesia tercermin dalam sila-sila
pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia bangsa yang:
a. Berketuhanan yang maha esa
b. Berkemanusiaan yang adil dan beradab
c. Berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa
d. Berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapai hikmat kebijaksanaan,
dan
e. Bercita-cita mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4. Pancasila sebagai pejanjian luhur bangsa Indonesia
Istilah ‘’ pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia’’ ini muncul
dalam pidato kenegaraan presiden soekarno di depan sidang dewan
perwakilan rakyat gotong royong (DPR-GR). Pada tanggal 16 agustus 1967.
Pancasila dinyatakan sebagai perjanjian luhur seluruh rakyat Indonesia.
5. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Untuk lebih jelasnya, gambaran pancasila sebagai citi-cita dan tujuan
bangsa Indonesia akan tampak pada rincian dan tujuan bangsa dan Negara
Indonesia dalam alenia keempat pembukaan UUD 1945, yaitu;
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia da seluruh tumpah darah
Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
C. Gambar Sila-Sila Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Persatuan Indonesia
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum diartikan dalam konteks hukum
positif, tidak terkait dengan hukum- hukum yang bersumber pada ajaran agama, hukum
yang terkait dalam penyelenggaraan negara Republik Indonesia. Hal ini tercermin dalam
pernyataan & hasil diskusi tokoh Nahdhotul Ulama (NU) K.H. As’ad Syamsul Arifin,
K.H. Mahrus Ali, K.H. Ali Maksum dan K.H. Masykur pada muktamar NU 1984 di
Situbondo yang menyatakan Pancasila adalah Ideologi dan Ideologi bukan agama. Islam
adalah agama bukan Ideologi. Agama diciptakan oleh Allah, Ideologi dibuat oleh
manusia. Jadi Agama tidak bisa di-Pancasilakan dan Pancasila tidak bisa di-
Agamakan.Pancasila bukan sebagai agama, tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran suatu agama, bahkan nilai-nilai yang
tercermin dalam pancasila merupakan bagian dari nilai-nilai yang terkandung dalam
nilai-nilai ajaran agama. Dan nilai-nilai inilah yang harus tercermin dalam seluruh
perundang-undangan yang menjadi hukum positif dalam negara Republik Indonesia.
Di dalam Tap MPRS No.XX/MPRS /1966 di tetapkan Pancasila sebagai sumber
segala sumber hukum, Tap MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan Tata
Urutan Perundang-undangan menetapkan Pancasila sebagai sumber segala sumber
hukum, dan didalam pasal 2 Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang “Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan”, dinyatakan : “Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum”.
Secara politis meletakan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
merupakan agrement politik bangsa Indonesia yang berkehendak untuk mewujudkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berBhineka Tunggal Ika. Frans Magnis-
Susino, menyatakan : “Pancasila begitu tinggi dan mutlak nilainya bagi kelestarian
bangsa dan negara Indonesia karena merupakan wahana dimana berbagai suku, golongan,
agama, kelompok budaya, dan ras dapat hidup dan bekerjasama dalam usaha untuk
membangun kehidupan bersama, tanpa adanya alienasi dan identitas mereka sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Ideologi Pancasila, harus
memahami apa arti dari Pancasila itu sendiri, seperti kata Ir. Soekarno pancasila adalah
isi jiwa bangsa Indonesia. Maka dari itu Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa
dan dasar negara Republik Indoneesia. Pancasila telah melekat dan mendarah daging
pada masyarakat Indonesia. Maka masyarakat Indonesia menjadikan Pancasila sebagai
pedoman hidup ataupun menjadikan Pancasila sebagai perjuangan utama oleh masyarakat
bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai
pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-nilai di
dalamnya, nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam kehidupan
masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi penerapan nilai-nilai Pancasila kian
memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak mampu lagi menjadi
pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi para generasi muda
Indonesia. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan membawa
perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini dengan berpedoman pada Pancasila, akan
tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari nilainilai Pancasila.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Kepada anggota Pemuda Pancasila disarankan untuk lebih meningkatkan
kesadaran akan menerapkan nilai-nilai Pancasila agar sikap yang dilakukan
para anggota Pemuda Pancasila dapat sesuai dengan visi dan misi dari
organisasi Pemuda Pancasila tersebut, yaitu menciptakan manusia yang
berjiwa Pancasila dan senantiasa menjadi pemuda-pemuda yang berguna bagi
bangsa dan Negara Indonesia.
2. Kepada masyarakat disarankan untuk terus memperhatikan lingkungan sekitar
akan organisasi-organisasi kepemudaan yang membawa dampak baik atau
dampak buruk bagi kehidupan masyarakat karena organisasi tersebut dapat
berpengaruh bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang menjadi
harapan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy suryana & Kaswan, pancasila & ketahanan jati diri bagsa diera globalisasi,
(Bandung: Pt Refika Aditama,2015,) hlm 153-156
http://satujam.com/pancasila-dan-lambangnya/
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di SD/ MI),
(Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hlm. 40-41.