Disusun oleh:
Novita Harruna Pratiwi
NPM 1714201110040
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Manajemen..........................................................................3
2.2 Konsep Manajemen Keperawatan....................................................5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................18
3.2 Saran.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini di buat Untuk mengetahui,memahami,dan menerapkan
konsep manajemen keperawatan dalam bidang kesehatan, khususnya
bidang keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi dan fungsi
manajemen keperawatan
b. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manajemen
keperawatan dalam proses keperawatan
c. Mahaiswa mampu mengetahui dan memahami prinsip – prinsip
manajemen keperawatan
d. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ruang lingkup
manajemen keperawatan
e. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan manajemen
keperawatan di masa datang.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
2.1.2.2 Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara
tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan yang saling
bertentangan dari pihak-pihak berkepentingan dalam
organisasi, seperti pemilik dan
2.1.2.3 karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier,
serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan
pemerintah
2.1.2.4 Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi
dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara
yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
Fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan (Planning), perencanaan merupakan:
1. Gambaran apa yang akan dicapai
2. Persiapan pencapaian tujuan
3. Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
4. Persiapan tindakan-tindakan
5. Rumusan tujuan tidak harus tertulis
6. Tiap-tiap organisasi perlu perencanaan
b) Pengorganisasian (Organizing)
merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan
menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit
kerja, alat-alat keuangan dan fasilitas.
c) Penggerak (Actuating)
Menggerakkan orang-orang agar mau/suka bekerja.
Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah
tetapi harus dengan kesadaran sendiri dan termotivasi.
d) Pengendalian/pengawasan (Controlling)
merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai
sesuai dengan rencana. Pengendalian juga berfungsi agar
kesalahan dapat segera diperbaiki.
e) Penilaian (Evaluasi)
4
Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil
pekerjaan yang seharusnya dicapai.
2.2 Konsep Manajemen Keperawatan
2.2.1 Definisi Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan dapat didefinisikan sebagai suatu proses
koordinasi dan integrasi sumber daya keperawatan dengan menerapkan
proses manajemen untuk mencapai perawatan, tujuan pelayanan dan
obejektif (Huber, 2006).
5
manajer mengembangkan tujuan yang jelas dan realistis untuk
pelayanan keperawatan.
6
masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-
langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
tersebut.
a) Tujuan Perencanaan
1. Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai
sasaran dan tujuan
2. Agar penggunaan personel dan fasilitas yang tersedia
lebih efektif
3. Membantu dalam koping dengan situasi kritis
4. Meningkatkan efektivitas dalam hal biaya
5. Membantu menurunkan elemen perubahan, karena
perencanaan berdasarkan masa lalu dan akan datang
6. Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk
berubah
7. Penting untuk melakukan kontrol yang lebih efektif
7
Perencanaan strategis merupakan suatu proses
berkesinambungan, proses yang sistematis dalam
pembuatan dan pengambilan keputusan masa kini
dengan kemungkinan pengetahuan yang paling besar dari
efek-efek perencanaan pada masa depan,
mengorganisasikan upaya-upaya yang perlu untuk
melaksanakan keputusan ini terhadap hasil yang
diharapkan melalui mekanisme umpan balik yang dapat
dipercaya. Perencanaan strategis dalam keperawatan
bertujuan untuk memperbaiki alokasi sumber-sumber
yang langka, termasuk uang dan waktu, dan untuk
mengatur pekerjaan divisi keperawatan
2. Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional menguraikan aktivitas dan
prosedur yang akan digunakan, serta menyusun jadwal
waktu pencapaian tujuan, menentukan siapa orang-orang
yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas dan
prosedur. Menggambarkan cara menyiapkan orang-orang
untuk bekerja dan juga standard untuk mengevaluasi
perawatan pasien. Di dalam perencanaan operasional
terdiri dari dua bagian yaitu rencana tetap dan rencana
sekali pakai. Rencana tetap adalah rencana yang sudah
ada dan menjadi pedoman di dalam kegiatan setiap hari,
yang terdiri dari kebijaksanaan, standard prosedur
operasional dan peraturan. Sedangkan rencana sekali
pakai terdiri dari program dan proyek.
d) Manfaat Perencanaan
1. Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan lingkungan
2. Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk
pelaksanaan
8
3. Memudahkan kordinasi
4. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan
gambaran operasional secara jelas
5. Membantu penempatan tanggungjawab lebih tepat
6. Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih
mudah dipahami
7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat waktu dan dana
e) Keuntungan Perencanaan
1. Mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang
tidak produktif
2. Dapat dipakai sebagai alat pengukur hasil kegiatan yang
dicapai
3. Memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen
lainnya terutama fungsi keperawatan
4. Memodifikasi gaya manajemen
5. Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan
f) Kelemahan Perencanaan
1. Perencanaan mempunyai keterbatasan dalam hal
ketepatan informasi dan fakta-fakta tentang masa yang
akan datang
2. Perencanaan memerlukan biaya yang cukup banyak
3. Perencanaan mempunyai hambatan psikologi
4. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif
5. Perencanaan menyebabkan terhambatnya tindakan yang
perlu diambil
2.2.2.2 Organizing (Pengorganisasian)
9
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian
wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi
pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua
kegiatan yang beraspek personil, finansial, material dan tata
cara dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi dapat dipandang
sebagai rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang
menjadi wadah bagi segenap kegiatan usaha kerjasama dengan
jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilaksanakan serta menyusun jalinan hubungan kerja di
antara para pekerjanya.
a) Manfaat Pengorganisasian
1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok
2. Hubungan organisatoris antara orang-orang di dalam
organisasi tersebut melalui kegiatan yang dilakukannya
3. Pendelegasian wewenang
4. Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik
b) Langkah-langkah Pengorganisasian
1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini
sudah tertuang dalam fungsi perencanaan
2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok
untuk mencapai tujuan
3. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan-satuan
kegiatan yang praktis
4. Menetapkan berbagai kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas yang
diperluka
10
5. Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan
tugas
6. Mendelegasikan wewenang
2.2.2.3 Staffing (Kepegawaian)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, proses yang
teratur, sistematis berdasarkan rasional yang diterapkan untuk
menentukan jumlah personil suatu organisasi yang dibutuhkan
dalam situasi tertentu. Proses pengaturan staff bersifat
kompleks. Komponen pengaturan staff adalah sistem kontrol
termasuk studi pengaturan staff, penguasaan rencana pengaturan
staff, rencana penjadwalan, dan Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan (SIMK). SIMK meliputi lima elemen yaitu
kualitas perawatan pasien, karakteristik dan kebutuhan
perawatan pasien, perkiraan suplai tenaga perawat yang
diperlukan, logistik dari pola program pengaturan staf dan
kontrolnya, evaluasi kualitas perawatan yang diberikan.
11
dokter, waktu dan lamanya ronde, jumlah test, obat-obatan dan
pengobatan, jumlah dan jenis pembedahan akan mempengaruhi
kualitas dan kuantitas personel perawat yang diperlukan dan
mempengaruhi penempatan mereka.
2.2.2.4 Directing (Pengarahan)
12
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual
yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-
bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang
efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata. Kepemimpinan
merupakan faktor penting dalam keberhasilan manajemen.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi
aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan
mencapai tujuan.
13
c) Laissez faire
Pemimpin memberikan kebebasan dan segala serba boleh,
dan pantang memberikan bimbingan kepada staff.
Pemimpin tersebut membantu kebebasan kepada setiap
orang dan menginginkan setiap orang senang. Hal ini dapat
mengakibatkan produktivitas rendah dan karyawan frustasi.
14
Pengontrolan atau pengevaluasian adalah melihat bahwa segala
sesuatu dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati,
instruksi yang telah diberikan, serta prinsip-prinsip yang telah
diberlakukan (Urwick, 1998). Tugas seorang manajemen dalam
usahanya menjalankan dan mengembangkan fungsi pengawasan
manajerial perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut:
a) Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staff dan
hasilnya mudah diukur, misalnya menepati jam kerja
b) Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting
dalam upaya mencapai tujuan organisasi
c) Standard unjuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan
kepada semua staf, sehingga staf dapat lebih meningkatkan
rasa tanggung jawab dan komitmen terhadap kegiatan
progra
d) Kontrol sebagai pengukuran dan koreksi kinerja untuk
meyakinkan bahwa sasaran dan kelengkapan rencana untuk
mencapai tujuan telah tersedia, serta alat untuk
memperbaiki kinerja
e) Terdapat sepuluh karakteristik suatu sistem control yang
baik:
1. Harus menunjukkan sifat dari aktivitas
2. Harus melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera
3. Harus memandang ke depan
4. Harus menunjukkan penerimaan pada titik kritis
5. Harus objektif
6. Harus fleksibel
7. Harus menunjukkan pola organisasi
8. Harus ekonomis
9. Harus mudah dimengerti
10. Harus menunjukkan tindakan perbaikkan
15
Untuk fungsi-fungsi control dapat dibedakan pada setiap
tingkat manajer. Sebagai contoh, manajer perawat kepala
dari satu unit bertanggung jawab mengenai kegiatan
operasional jangka pendek termasuk jadwal harian dan
mingguan, dan penugasan, serta pengunaan sumber-sumber
secara efektif. Kegiatan-kegiatan control ditujukan untuk
perubahan yang cepat. Dua metode pengukuran yang
digunakan untuk mengkaji pencapaian tujuan-tujuan
keperawatan adalah:
1. Analisa tugas: Kepala perawat melihat gerakan,
tindakan dan prosedur yang tersusun dalam pedoman
tertulis, jadwal, aturan, catatan, anggaran. Hanya
mengukur dukungan fisik saja, dan
2. Secara relatif beberapa alat digunakan untuk analisa
tugas dalam keperawatan.
3. Kontrol kualitas: Kepala perawat dihadapkan pada
pengukuran kualitas dan akibat-akibat dari pelayanan
keperawatan. Apabila fungsi pengawasan dan
pengendalian dapat dilaksanakan dengan tepat, maka
akan diperoleh manfaat:
a. Dapat diketahui apakah suatu kegiatan atau
program telah dilaksanakan sesuai dengan standard
atau rencana kerja
b. Dapat diketahui adanya penyimpangan pada
pengetahuan dan pengertian staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya
c. Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya
lainnya telah mencukupi kebutuhan dan telah
digunakan secara benar
16
d. Dapat diketahui staf yang perlu diberikan
penghargaan atau bentuk promosi dan latihan
lanjutan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen merupakan suatu proses untuk melaksanakan pekerjaan
melalui upaya orang lain melalui pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen
mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama penerapannya
yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memilih
alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional
dalam pengambilan keputusan manajerial.
Pada fungsi manajemen keperawatan terdapat beberapa elemen utama
yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Staffing (Kepegawaian), Directing (Pengarahan), Controlling
(Pengendalian/Evaluasi).
3.2 Saran
Dalam pembuatan laporan pendahuluan ini penulis sadar bahwa masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran di perlukan agar dalam pembuatan laporan
pendahuluan selanjutnya akan lebih baik dari sekarang dan juga
berharap pengetahuan tentang konsep fungsi manajemen dapat terus di
kembangkan dan diterapkan dalam bidang keperawatan manajemen.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20