Nama : Ahmad Sopian

NPM : 18111152
Kelas : manajemen 7 c pagi

Jawaban
1. Karakteristik keputusan ( program dicisions ) sebuah keputusan yang bersifat
berulang, rutin dan memiliki prosedur penanganan yang baku, (non program dicisions
) adalah keputusan yang benar-benar baru dan belum terstruktur. Keputusan non
program ini yang sering di sebut keputusan strategis.
Keputusan strategis mencangkup berbagai bidang oprasi suatu perusahaan
maka keputusan ini memerlukan keterlibatan manajemen puncak ( chief Executive
officer). Biasanya hanya chief Executive officer ( CEO) yang memiliki perspektif
yang di butuhkan untuk memahami implikasi luas dari keputusan tersebut dan
wewenang untuk menyetujui alokasi sumber daya yang diperlukan.
2. Lain halnya pendapat hamel dan parhalad yang melihat strategi sebagai perencanaan
strategis yang dimulai dari " apa yang akan terjadi " bukan dimulai dari apa yang
terjadi ".dengan demikian strategi adalah alat untuk menciptakan inovasi dan
mengantisipasi perubahan memerlukan kompetensi inti ( core compentencies ) untuk
memenangkan persaingan. Manajemen strategik merupakan manajemen perencanaan
yang berisikan langkah-langkah dalam membangun masa depan perusahaan.
David (2005) mendefinisikan manajamen strategi sebagais sebagai seni dan ilmu
untuk merumuskan., Mengimplementasikan, dan mengevaluasikan keputusan lintas
fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai obejektif/tujuannya.
3. Tahap 1
Para eksekutif menyusun strategi dimulai dari visi dan misi organisasi. Visi
merupakan pernyataan yang menggambarkan organisasi di masa depan dalam
waktu 5 tahun sampai 10 tahun. Kompenen pernyataan visi dapat mencangkup
enam pernyataan yaitu
Seberapa besar jangkauan atau lingkup pekerjaan, Apa yang organisasi lakukan,
Apa perannya , Organisasi ingin terlihat seperti apa, Siapa mitra terbesar ,Apa
 sumber panduan utama l, pertanyaan- pertanyaan seperti ini merupakan asumsi-
asumsi yang mempengaruhi pernyataan visi. Secara ringkas, pernyataan visi
mengurangi produk, pasar, teknologi yang di terapkan perusahaan mencerminkan
nilai perusahaan.
 Tahap 2
Misi organisasi adalah tujuan alasan untuk mengapa organisasi hidup.
Pernyataan misi merupakan tujuan mendasar berupa Keunikan organisasi
yang membedakan dengan organisasi lain, mengidentifikasi jangkauan produk
dan segmen pasar yang di layani.

4. Tingkat strategis
 Tingkat strategis pertama adalah lingkungan koprasi ( corporate ), yang terdiri
atas dewan komisaris dan dewan direksi berada di puncak hiraki. Mereka
bertanggung jawab atas pencapaian kinerja keuangan dan non keuangan
perusahaan, seperti mempertahankan citra perusahaan dan memenuhi
tanggung jawab sosialnya.
 Tingkat strategis kedua adalah tingkat bisnis ( Busines unit ), yang terutama
terdiri atas manajer bisnis dan koprasi. Para manajer ini harus menerjemahkan
pernyataan arah dan maksud yang di rumuskan pada tingkat koprasi menjadi
tujuan dan strategi yang nyata bagi setiap devisi bisnis individual atau SBU
( strategi Busines unit )
 Tingkat strategis ketiga adalah tingkat fungsional ( funcional unit ) dari atas
manajer produk, manajer pemasaran atau manajer area fungsional. Mereka
mengembangkan tujuan tahunan serta strategi jangka pendek untuk bidang-
bidang seperti produksi, oprasi, penelitian dan pengembangan, keuangan dan
akuntansi, pemasaran serta hubungan masyarakat.
5. .manfaat manajemen strategiks menurut David (2002:15)
 Membantu organisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan
pendekatan yang lebih sistemati, logis, rasional pada pilihan strategis.
 Merupakan sebuah proses bukan keputusan dokumen. Tujuan utama dari
proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan
karyawan
 Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah
tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan
mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam mengambil
keputusan dan latihan inisiatif serta imajinasi
 Mendatangkan laba
 Meningkatkan kecerdasan ancaman eksternal
 Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing
 Meningkatkan produktivitas karyawan
 Berkurangnya penolakan terhadap perubahan
 Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi pengarahan