Anda di halaman 1dari 5

Ringkasan Hasil Analisa SWOT- Lingkungan Eksternal

No Lingkungan Kondisi Eksternal


Eksternal
Peluang (Mendukung) Ancaman (Tidak Mendukung)

(O) (T)

1 2 3 4

1. Kondisi Ekonomi 1. Anggaran pendidikan 20% 1. Bencana alam


(APBN)
2. Krisis moneter/ekonomi
2. Pertumbuhan ekonomi
meningkat (4% s.d 6%) 3. Globalisasi menumbuhkan
persaingan tajam
3. Globalisasi membuka
peluang kerjasama
internasional

2. Kondisi Politik 1. Terdapatnya stabilitas 1. Kurangnya stabilitas politik


politik dan keamanan (tidak dan keamanan(ancaman
ada terorisme,tidak ada teroris, disintegrasi bangsa
gejolak yang berbau akibat SARA,kejahatan
SARA) yang meningkat)

3. Kondisi Sosial- 1. Komitmen kuat dalam Suburnya Budaya KKN


Budaya penegakan hukum
Penegakan hukum lemah
2. Komitmen kuat dalam
pemberantasan KKN

4 Kondisi TIK 1. Perkembangan TIK SDM yang tidak mampu


yang pesat menunjang mengikuti perkembangan TIK
proses pembelajaran
Ketiadaan biaya untuk
mengikuti perkembangan TIK
yang sangat cepat.

5. Pesaing (Sekolah 1. Sekolah menjadi Ada SMK yang memiliki


yang ada) pilihan utama diantara Program Keahlian yang sama
sekolah-sekolah yang Ada SMA unggulan
ada

6. Pelanggan (Calon 2. Animo masyarakat Pilihan siswa dan orang tua


Siswa dan Orang (calon siswa & orang lebih memprioritaskan SMA
tua calon siswa) tua) meningkat karena
ada pencitraan SMK
yang lebih baik

7. Pemakai (Users, 1. Kebutuhan tenaga Perubahan kebutuhan tenaga


Dunia Usaha) kerja level Menengah kerja pada industri yang tidak
diperlukan industri dipenuhi sekolah
lokal-nasional

2. Adanya kerjasama
dengan DU/DI dalam
perekrutan dan
kegiatan magang

8. Kebijakan 1. Kebijakan pemerintah Kebijakan pemerintah pusat


Pemerintah(Pusat pusat dan daerah yang dan daerah yang menghambat
dan daerah) mendukung adanya pengembangan SMK-SBI
SMK-SBI
( Diisi sesuai kondisi
( Diisi sesuai kondisi kebijakanyang ada)
kebijakanyang ada)

Lihat ws1 lama (kondisi nyata jadi kekuatan kesenjangan jadi kelemahan)

No Komponen Kondisi Internal

Kekuatan Kelemahan

(S) (W)

1 2 3 4

1. Akreditasi - Semua Program  Belum memperoleh akreditasi


keahlian sudah internasional (dari negara OECD)
akreditasi A dari
BAN

2. Kurikulum Telah menerapkan  Belum melakukan kaji ulang


kurikulum standar kurikulum untuk
nasional(KTSP) mengimplementasikan muatan
lokal dan internasional

3. Proses Telah memiliki hubungan  Masih menerapkan metodologi


Pembelajaran kemitraan dengan industri pembelajaran berbasis guru
lokal,walaupun jumlahnya (teacher-centered) dan belum
masih perlu ditingkatkan menerapkan metodologi
pembelajaran berbasis siswa
(student-centered learning);

 Belum terdapat bahan ajar sesuai


dengan persyaratan industri;

 Belum terdapat pemahaman


tentang penggunaan software
bahan ajar;

 Belum memiliki kemitraan/jaringan


kerjasama dengan sekolah
bertaraf internasional;

 Belum memiliki kemitraan/jaringan


kerja dengan industri
internasional;

 Belum semua siswa prakerin


menguasai kompetensi sesuai
dengan persyaratan industri;

 Belum memberikan asistensi


kewirausahaan bagi siswa;

 Belum dikenal secara luas tentang


kegiatan unit produksi.

4 Penilaian  Belum melibatkan DU/DI dalam


melaksanakan uji kompetensi guru
dan siswa

5. Pendidik  Sebagian besar guru belum


mempunyai kompetensi untuk
mengajar dalam dua
bahasa(bilingual);

 Belum melakukan pelatihan

Sesuaikan dengan kondisi sekolah dan kewirausahaan bagi guru;


SBP Draft-2
 Belum melakukan pelatihan
metodologi pembelajaran berbasis
siswa(student-centered) bagi guru;

6. Tenaga  Tenaga kependidikan


kependidikan (laboran,pustakawan,dll) baik
jumlah maupun kompetensinya
belum memenuhi persyaratan;

7. Sarana Prasarana Sudah terdapat STW  Terdapat ruang praktik dan ruang
teori dalam kondisi rusak berat(24
ruangan)

 Belum ada bangunan teaching


factory/unit produksi

 Kekurangan 54 unit komputer


untuk proses SAS dan
pelaksanaan TIK/ICT

 Belum lengkapnya perabot dan


peralatan untuk praktik dan proses
belajar mengajar.

 Sarana komunikasi ( LAN) internar


kurang

8. Pengelolaan Telah memiliki SMM ISO  75% tenaga pendidik dan


9001-200 kependidikan belum memahami
SBP

 Belum memiliki sistem FMIS &


EMIS

 Pemahaman stakeholders yang


berbeda tentang manajemen
sekolah

 Belum ada persamaan persepsi


tentang manajemen berbasis
budgetting model

 Kurangnya sarana komunikasi


internal

9. Pembiayaan  Belum memanfaatkan unit


produksi sekolah untuk
memperoleh pendapatan
tambahan

Anda mungkin juga menyukai