Abstrak
Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan pegawai yang
tercemin dalam perilaku sehari-hari. Hal tersebut harus mengacu kepada potensi
pegawai dalam mengerjakan tugas-tugas yang diembannya. Dengan adanya
profesionalisme birokrat ataupun aparatur pemerintah harus professional dalam
bekerja sekaligus taat hukum, netral, rasional, demokratik, inovatif mandiri memiliki
integritas yang tinggi serta menjunjung tinggi etika administrasi publik dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Teknik analisa data yang digunakan ada
penelitian ini adalah teknik analisa yang dilakukan sepanjang penelitian berlangsung
sejak pengumpulan data dimulai, analisis data dilangsungkan secara terus menerus
hingga pembuatan laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
bahwa profesionalisme dikaji dari aspek-aspek kompetensi kerja, efektivitas, efisiensi,
dan tanggung jawab, dimana pegawai Kelurahan Kotamobagu dalam pelayanan publik
harus lebih ditingkatkan, hal ini terbukti dari tanggapan informan yang menyatakan
bahwa kesiapan pegawai dalam pelaksanaan pelayanan publik yaitu disiplin dalam
memulai dan menyelesaikan pelayanan, mampu mengerjakan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya, sikap aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
dimana aparatur dalam bekerja belum sepenuhnya memahami dan melaksanakan
dengan baik peran, tugas dan tanggung jawab mereka didalam memberikan pelayanan
publik
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat..
2
Ketua Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi
3
Sekretaris Penguji/Dosen Pembimbing Skripsi
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
2
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
3
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
4
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
5
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
6
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
7
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
8
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
dapat diartikan sebagai solusi untuk yang dijanjikan dengan segera dan
meningkatkan kualitas dalam pelayanan memuaskan. Untuk segi kepercayaan
publik seperti pelatihan-pelatihan yang di kantor kelurahan kotamobagu,
dapat menunjang kompotensi perangkat masyarakat terkadang mengeluhkan
kelurahan. waktu pelayanan yang dijanjikan.
Dalam praktek pelayanan publik di 3. Responsiveness (daya tanggap) yaitu
kantor kelurahan Kotamobagu, sikap tanggap pegawai dalam
perangkat kelurahan belum mampu memberikan pelayanan yang
untuk memberikan jasanya secara dibutuhkan dan dapat menyelesaikan
maksimal. Berbagai kendala yang dengan cepat. Kecepatan pelayanan
berasal dari individu perangkat itu yang diberikan merupakan sikap
sendiri membuat proses pelayanan tanggap dari petugas dalam
publik menjadi lamban. Sedangkan pemberian pelayanan yang
menurut Parasuraman ada 10 dimensi dibutuhkan. Sikap tanggap ini
kualitas yang menentukan kualitas merupakan satu akibat akal dan
pelayanan yaitu: Realibility, pikiran yang ditunjukkan pada
Responsiveness, Competence, Acces, pelanggan.
Courtesy, Communication, Credibilty, 4. Assurance (jaminan) mencakup
Security, Understanding, Tangible. pengetahuan, kemampuan,
Namun dalam perkembangan kesopanan dan sifat dapat dipercaya
selanjutnya Parasuraman sampai pada yang dimiliki pegawai, bebas dari
kesimpulan bahwa kesepuluh dimensi bahaya, risiko dan keragu-raguan.
kualitas pelayanan diatas dirangkum Jaminan adalah upaya perlindungan
menjadi lima dimensi yaitu: yang disajikan untuk masyarakat
1. Tangible (bukti fisik) meliputi bagi warganya terhadap resiko yang
fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai apabila resiko itu terjadi akan dapat
dan sarana komunikasi serta mengakibatkan gangguan dalam
kendaraan operasional. Dengan struktur kehidupan yang normal.
demikian, bukti langsung/wujud Kelemahan dari aparatur Kelurahan
merupakan satu indikator yang Kotamobagu adalah terletak pada
paling konkrit. Wujudnya berupa etos kerja khususnya lagi mengenai
segala fasilitas yang secara nyata kedisiplinan.
dapat terlihat. Berdasarkan fakta 5. Empathy (empati) meliputi
dilapangan, di kantor kelurahan kemudahan dalam melakukan
Kotamobagu, sudah tersedia hubungan, komunikasi yang baik dan
beberapa fasilitas seperti buku tamu, memahami kebutuhan pelanggan.
buku profil kelurahan, buku surat Empati merupakan individualized
masuk dan keluar, buku catatan attention to customer. Empati adalah
keuangan dan lain-lain sebagainya. perhatian yang dilaksanakan secara
Hanya saja perlengkapan seperti pribadi atau individu terhadap
komputer masih kurang memadai. pelanggan dengan menempatkan
Komputer hanya berjumlah 1 unit. dirinya pada situasi pelanggan. Dari
Perlu adanya perbaikan fasilitas sisi empati, aparatur yang ada di
untuk menunjang tugas dan fungsi kantor kelurahan Kotamobagu sudah
aparat kelurahan. berusaha untuk membangun
2. Reliability (kepercayaan) merupakan komunikasi yang baik dengan
kemampuan memberikan pelayanan masyarakat kelurahan kolongan. Hal
9
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
ini menjadi jelas karena setiap tertuang dalam uraian tugas atau job
minggunya aparatur kelurahan description. Semua tugas, dan tanggung
berusaha untuk memperbaiki kualitas jawab telah diuraikan secara terperinci,
pelayanan dengan di adakannya tujuannya tentu agar memudahkan
evaluasi kinerja tiap mingggu dalam hal pemahaman dalam bidang
sebagai bentuk keinginan untuk pekerjaannya. Selain uraian tugas,
memahami keluhan–keluhan penerapan tanggung jawab dalam ruang
masyarakat namun sayangnya lingkup pekerjaan juga dituangkan
program ini belum terimplementasi dalam aturan-aturan lain seperti Standar
dengan baik Operasional Prosedur (SOP), dan
4. Tanggung Jawab Perangkat Standar Operasional Manajemen
Kelurahan (SOM).
Tanggung Jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau Kesimpulan
perbuatannya yang disengaja maupun 1. Kompetensi kerja pegawai
tidak disengaja. Selain itu Tanggung Kelurahan Kotamobagu dalam
Jawab juga merupakan perwujudan pelayanan publik harus lebih
kesadaran akan kewajiban. Tanggung ditingkatkan. Hal ini terbukti dari
Jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah tanggapan informan yang
menjadi bagian hidup manusia, setiap menyatakan bahwa kesiapan pegawai
orang dibebani dengan tanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan publik
telebih dalam ruang lingkup Pekerjaan. yaitu disiplin dalam memulai dan
Berdasarkan penkajian yang lebih menyelesaikan pelayanan, mampu
mendalam, Tanggung Jawab adalah mengerjakan pekerjaan yang menjadi
kewajiban yang harus dipikul, sebagai tanggung jawabnya, sikap aparatur
akibat dari perbuatan yang telah dalam memberikan pelayanan
dilakukan. Setiap orang selalu berjuang kepada masyarakat. Dimana aparatur
untuk memenuhi keperluannya sendiri dalam bekerja belum sepenuhnya
maupun keluarganya, dalam usahanya memahami dan melaksanakan
tersebutlah, disadari bahwa ada dengan baik peran, tugas dan
kekuatan lain yang ikut menentukan tanggung jawab mereka didalam
yaitu Kekuasaan Tuhan. memberikan pelayanan publik.
Setiap pekerjaan dan profesi yang 2. Efektifitas Kerja Perangkat
telah dan akan ditekuni pasti menuntut Kelurahan Kotamobagu dalam
tanggung jawab yang telah memilih memberikan pelayanan publik masih
untuk bernaung dalam sebuah instansi ditemukannya masalah dalam
baik swasta maupun pemerintah. Tentu organisasi kelurahan itu sendiri yang
tanggung jawab tersebut akan sangat berasal dari individu aparatur
menentukan sejauh mana kepercayaan kelurahan yang sering
dalam sebuah pemerintahan kepada mengakibatkan organisasi
aparaturnya termasuk ditingkat pemerintahan kelurahan tidak
kelurahan. Jika diberikan tanggung berjalan efektif. Terlihat pada jam–
jawab yang besar, tentu sudah jam kerja ada beberapa ruangan yang
dipastikan bahwa pemerintah kosong, hal ini di karenakan
mempercayainya dalam mengemban perangkat kelurahan tersebut tidak
tugas dan tanggung jawab tersebut. berada ditempat
Penerapannya tanggung jawab biasanya
10
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
11
EKSEKUTIF ISSN : 2337 - 5736
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan
Volome 2 No. 2 Tahun 2017
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
12