Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH INDONESIA
TOKOH YANG MEMPERTAHANKAN KESATUAN
“LETNAN JENDERAL GATOT SOEBROTO”

DISUSUN OLEH:
RIFA SARIFATUL KAMILAH
XII IPS 2
SMA NEGERI 1 TAJURHALANG
2021/2022

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Tokoh Yang
Mempertahankan Kesatuan : Letnan Jenderal Gatot Soebroto” dalam bentuk maupun isinya
yang sederhana. Semoga makalah ini dapat memenuhi tugas akhir semester 5 mata pelajaran
Sejarah Indonesia yang dibimbing oleh Ibu Susi Sugiarti, S.Pd.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, terutama seputar perjuangan Letnan Jenderal Gatot Soebroto dalam
mempertahankan kesatuan dari gerakan-gerakan yang dapat memecah belah bangsa ini.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bogor, Agustus 2021

Penyusun

Daftar Isi
JUDUL............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Mengenal Gatot Soebroto......................................................................................................5
2.2 Pendidikan yang Ditempuh....................................................................................................5
2.3 Perjalanan Karier Militer.......................................................................................................5
2.4 Perjuangan dan Pengabdian...................................................................................................7
2.4.1 Perjuangannya Pada Masa Perang Kemerdekaan (1945-1949)......................................7
2.4.2 Penumpasa PKI Madiun..................................................................................................7
2.4.3 Penumpasan DI/TII.........................................................................................................8
2.4.4 Penumpasan PRRI Permesta...........................................................................................9
2.5 Pekerjaan dan Prestasi..........................................................................................................10
2.6 Gelar Pahlawan Nasional.....................................................................................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah proklamasi kemerdekaan, perjuangan bangsa Indonesia belumlah berakhir.
Pemberontakan di berbagai daerah terjadi akibat ketidakpuasan terhadap hasil-hasil
perundingan, dasar negara, sistem pemerintahan, perbedaan ideologi, serta perbedaan
kepentingan. Hal ini tentu saja dapat memecah belah bangsa Indonesia, maka dilakukanlah
usaha untuk menyatukan kembali bangsa Indonesia dimulai dari cara damai hingga operasi
militer.

Sejumlah tokoh turut andil dalam mempertahankan integerasi bangsa dan menumpas
gerakan-gerakan yang dapat menyebabkan disintegerasi bangsa. Letnan Jenderal Gatot
Soebroto adalah salah satunya. Mulai dari pemberontakan PKI Madiun, DI/TII, sampai
PRRI Permesta. Jasa beliau di bidang militer bukan hanya di masa lampau. Namun, hingga
saat ini jasa-jasa beliau sangat berharga di dunia kemiliteran Indonesia. Gelar pahlawan
kemerdekaan nasional Indonesia memang sangat layak bersanding dengan nama Letnan
Jenderal Gatot Soebroto.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kisah Letnan Jenderal Gatot Soebroto sejak lahir hingga wafatnya?
2. Kenapa Gatot Soebroto mendapat gelar pahlawan?
3. Apa saja jasa beliau untuk mempertahankan NKRI?
4. Apa saja pemberontakan yang ditumpas beliau?

1.3 Tujuan
1. Memaparkan kisah perjalanan Letnan Jenderal Gatot Soebroto hingga akhir hayatnya.
2. Memaparkan prestasi-prestasi yang telah diraih beliau.
3. Mengapresiasi jasa-jasa beliau bagi bangsa Indonesia.
4. Menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme bagi para pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Gatot Soebroto
Jenderal Gatot Subroto lahir di Banyumas 10 Oktober 1907 sebagai putra sulung dari
Sayid Yudoyuwono. Sejak anak-anak, beliau sudah menunjukkan watak seorang pemimpin.
Beliau memiliki keberanian, ketegasan, tanggung jawab, dan pantang akan kesewenang-
wenangan.

2.2 Pendidikan yang Ditempuh


Ketika masih bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS), yaitu sekolah dasar yang
khusus diuntukkan bagi anak-anak Belanda dan beberapa anak Indonesia pilihan. Sekolah itu
dapat dimasukinya berkat bantuan Bupati Banyumas. Suatu kali ia berkelahi dengan anak residen
Belanda. Akibatnya sangat Gatot dikeluarkan dari sekolah itu, karena sebagai anak Indonesia ia
telah berani melawan seorang anak Belanda. Lebih dari itu, ia tidak diizinkan untuk memasuki
sekolah pemerintah. Kasus itu sudah cukup menunjukkan bahwa sejak kecil dirinya sudah
memiliki sifat pemberani dan tegas. Di kala orang tidak ada yang berani menantang anak-anak
Belanda yang merasa lebih tinggi derajatnya dari kaum pribumi, Gatot Subroto dengan tanpa
gentar sedikitpun maju menantang.

Dikeluarkan dari sekolah ELS dia kemudian masuk ke sekolah Holands Inlandse School
(HIS) di Cilacap. Dari sana, beliau akhirnya menyelesaikan pendidikan formalnya. Pendidikan
umum ditempuh Gatot hanya sampai HIS saja. Sesudah itu ia bekerja sebagai pegawai. Tetapi
ternyata pekerjaan kantor kurang sesuai dengan pembawaannya. la lebih cenderung memilih
kehidupan yang banyak mengalami tantangan. Kehidupan yang demikian antara lain ditemui
dalam dunia militer.

2.3 Perjalanan Karier Militer

Tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membuka kesempatan bagi anak-anak Indonesia
berijazah sekolah rendah untuk memasuki pendidikan militer. Kesempatan itu digunakan Gatot.
la mendaftarkan diri dan diterima sebagai siswa Cader School di Magelang pada usia 21 tahun.
Ia menjalani pendidikan militer tersebut selama 3 tahun. Setelah selesai, dengan pangkat Sersan
Kelas II KNIL (Koninklijk Nederlands lndische Leger), ia ditugaskan di Padang Panjang,
Sumater Barat selama lima tahun sebelum dikirim ke Sukabumi, Jawa Barat, untuk mengikuti
pendidikan marsose.

Pendidikan di Sukabumi ditempuhnya dengan mudah. Sesudah itu ia ditempatkan di


Bekasi dan Cikarang, yang pada waktu itu dianggap rawan. Selama bertugas di daerah ini
wataknya semakin jelas, yaitu tegas tetapi bijaksana dan berwibawa, terus terang dan terbuka.
Kepribadiannya yang lain ialah, tidak pandang bulu dalam menjalankan tugas, penuh humor
seperti kebanyakan orang Banyumas. Dalam menghadapi keadaan kritis ia dapat dengan cepat
mengambil keputusan yang sepintas lalu seolah-olah tanpa perhitungan, tetapi kemudian ternyata
apa yang diputuskannya itu benar.

Gambar 2.3 Letjen Gatot Soebroto

Ketika Perang Dunia II pecah, Gatot bertugas di Ambon. Di sini ia mengalami


pengalaman tempur melawan pasukan Jepang yang ternyata lebih kuat. Setelah pertahanan
Ambon jatuh ke tangan Jepang, Gatot menyingkir ke Makassar. Di kota itu ia menyempatkan diri
berziarah ke makam Pangeran Diponegoro.

Gatot kembali ke kota kelahirannya Banyumas, dan hidup sebagai orang sipil. Tetapi
status itu tidak bertahan lama. Pemerintah pendudukan Jepang mengetahui kemampuan yang ada
dalam diri Gatot. la diminta untuk mengepalai sebuah detasemen polisi. Permintaan itu
diterimanya dan mulailah ia berdinas dalam pemerintahan pendudukan Jepang.Tidak lama
kemudian Gatot dikirim ke Bogor untuk dididik menjadi komandan kompi Tentara Pembela
Tanah Air (PETA). Selesai pendidikan ia diangkat sebagai Cudanco (Komandan Kompi) di
Banyumas.

Sebagai prajurit profesiorial yang sudah berpengalaman belasan tahun, Gatot mengetahui
seluk beluk kehidupan militer. Mungkin pengetahuan teori tentang ilmu kemiliteran kurang
dikuasai karena ia hanya seorang bintara. Tetapi seluk beluk tugas praktek kerja dan sikap
mental prajurit sudah menjadi kebiasaan sehari-hari baginya. Faktor tersebut mempunyai
pengaruh yang cukup menentukan dalam hubungan Gatot dengan para pelatih bangsa Jepang
yang ditempatkan di kesatuannya. Karena kemampuan yang dimiliki itu, pangkatnya kemudian
dinaikkan menjadi komandan batalyon (daidanco), Hal itu berarti tugas dan tanggung jawabnya
bertambah besar. Tetapi semua itu dapat dijalankan Gatot dengan hasil baik.
2.4 Perjuangan dan Pengabdian

2.4.1 Perjuangannya Pada Masa Perang Kemerdekaan (1945-1949)


Ketika kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Gatot berada di Banyumas.
Hari-hari berikutnya para pemuda terlibat dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang.
Tujuannya adalah untuk mempertahahkan RI dari ancaman musuh. Di Banyumas, Gatot
berhasil mengambil alih kekuasaan kepolisian dan sesudah itu ia diangkat menjadi
KepaIa Kepolisian seluruh Karesidenan Banyumas. Selain itu ia juga aktif bersama-sama
pimpinan BKR mengadakan perundingan dengan pihak Jepang dalam rangka mengambil
alih kekuasaan. Hasilnya, Jepang menyerahkan seluruh persenjataan, sehingga BKR
Banyumas memiliki persenjataan yang cukup banyak pada waktu itu.

Setelah Divisi V Purwokerto terbentuk di bawah pimpinan Kolonel Soedirman,


Gatot diangkat menjadi Kepala Siasat. la turut mendampingi Kolonel Soedirman dalam
pertempuran menghadapi pasukan Serikat di Ambarawa yang bertahan di benteng
Willem I.

Dalam pertempuran di Ambarawa persenjataan musuh jauh lebih kuat. Mereka


juga berpengalaman tempur selama Perang Dunia II. Gatot Soebroto ditunjuk sebagai
komandan sektor front Ambarawa. Pertempuran ini berlangsung sejak pasukan Serikat
mundur dari Magelang tanggal 2l November 1945, dan berakhir tanggal 15 Desember
1945. Sementara itu Pak Dirman, Panglima Divisi V Purwokerto diangkat sebagai
Panglima Besar TKR. Kedudukan Panglima Divisi V Purwokerto yang dijabat oleh
Kolonel Sutirto, digantikan oleh Gatot.

2.4.2 Penumpasa PKI Madiun


Menjelang meletusnya pemberontakan PKI di Madiun, Gatot Subroto diangkat
menjadi Panglima Corps Polisi Militer. Pada waktu itu situasi dalam negeri mulai dilanda
kekacauan yang dilakukan pihak Komunis dalam rangka mematangkan situasi
pemberontakan. Kota Solo. dijadikan daerah wild west (daerah tak bertuan) oleh PKI.
Bentrokan bersenjata terjadi antara pasukan Siliwangi dengan pasukan Panembahan
Senopati yang beberapa oknumnya telah dipengaruhi PKI. Bentrokan itu jelas sangat
merugikan perjuangan. Untuk mengatasi keadaan itu, Panglima Besar beserta Kepala Staf
Markas Besar Angkatan Perang dan Panglima Corps Polisi Militer mengadakan rapat di
MBAP (Markas Besar Angkatan Perang). Mereka bertiga sepakat mengusulkan kepada
Pemerintah, supaya mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer untuk
daerah Surakarta, Madiun dan Pati. Usul itu diterima. Sebagai Gubernur Militer tugas
utamanya ialah mengembalikan keamanan di daerah Surakarta, dan melaksanakan
penertiban pasukan. Dalam pelaksanaan tugas tersebut ia harus mematahkan kekuatan
yang melawan Pemerintah.
Gambar 2.4.2 Operasi penumpasan PKI Madiun 1948

Setelah keamanan daerah Surakarta tercapai, pada tanggal 18 September 1948


PKI melakukan pemberontakan di Madiun. Pemerintah segera bertindak untuk
menumpasnya. Gubernur Militer Gatot Subroto mempersiapkan pasukan-pasukan yang
akan digerakkan untuk operasi penumpasan dari arah barat. Dalam waktu singkat
pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas.

2.4.3 Penumpasan DI/TII


Setelah Pengakuan Kedaulatan, Kolonel Gatot Subroto diangkat menjadi
Panglima Teritorium Jawa Tengah berkedudukah di Semarang. Walaupun Perang
Kemerdekaan telah selesai, selaku Panglima Jawa Tengah Gatot masih melaksanakah
operasi miiter untuk memulihkan keamanan yang diganggu oleh DI/TII.

Dalam tahun 1952 Gatot Subroto diangkat sebagai Panglima tentara dan
Teritorium VII Wirabuana, berkedudukan di Ujungpandang. Tugasnya ialah
menyelesaikan gangguan keamanan yang disebabkan oleh gerombolan Kesatuan Girilya
Sulawesi Selatan (KGSS) yang dipimpin oleh Kahar Muzakar. Ia menggariskan suatu
kebijaksanaan yang bergaris rangkap.Di samping operasi tempur diadakan kampanye
menyadarkan  mereka. Caranya dengan menarik mereka kembali ke dalam TNI secara
bertahap. Ia beranggapan bahwa mereka itu adalah bekas.
Gambar 2.4.3 Semasa menguber DI/TII

Pejuang kemerdekaan, yang disesatkan oleh pimpinannya. Hasil kebijaksanaan


Pak Gatot ini ialah, banyak gerombolan yang sadar. Mereka kemudian dilantik kembali
sebagai anggota TNI atau disalurkan ke pekerjaan yang mereka pilih. Sudah barang tentu
tidak semua orang setuju dengan kebijaksanaan ini.

Sesudah peristiwa 17 Oktober 1952, di Jakarta, pada tanggal 18 November 1952


Panglima T & T VII di “daulat” oleh Kepala Stafnya Letnan Kolonel Warrouw.
Kekuasaannya diambil alih, karena Pak Gatot dianggap terang-terangan mendukung
peryataan pimpinan Angkatan Darat. Sebagai “orang tua” Pak Gatot memilih mundur
dari pada ikut bermain politik yang tidak menentu. Sejak itu, ia menetap di Semarang
sebagai orang sipil, sambil membangun rumah di Ungaran.

2.4.4 Penumpasan PRRI Permesta


PRRI adalah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia,
sementara Permesta adalah singkatan dari Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat
Semesta. Pemberontakan keduanya sudah muncul saat menjelang pembentukan Republik
Indonesia Serikat (RIS) tahun 1949. Akar masalahnya yaitu saat pembentukan RIS tahun
1949.

Selama memimpin, Gatot Subroto dikenal sebagai pemimpin yang disiplin, tegas,
berani, dan membela kaum yang tertindas. Maka, pada tahun 1953, ketika terjadi
kerusuhan di istana negara akibat tuntutan rakyat atas pembubaran parlemen ditolak,
Gatot Subroto yang dituduh sebagai dalang kerusuhan tersebut langsung mengundurkan
diri dari jabatannya sekaligus dari dinas militer. Pada 1953, ia mengundurkan diri dari
dinas militer, tetapi tiga tahun kemudian diaktifkan kembali sekaligus diangkat menjadi
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) pada tahun 1956. Melalui tangannya, ia
berhasil melumpuhkan pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia-
Perdjuangan Rakjat Semesta (PRRI/Permesta) yang ada di Sumatra dan Sulawesi Utara.
Gambar 2.4.4 Pemberontakan PRRI/Permesta (sumber: lampungsai.com)

2.5 Pekerjaan dan Prestasi


 Wakil Kepala Staff Angkatan Darat, 1953
 Panglima Tentara & Teritorium (T & T) IV Diponegoro
 Gubernur Militer Daerah Surakarata dan sekitarnya, 1945-1950
 Panglima Corps. Polisi Militer, 1945-1950
 Panglima divisi II, 1945-1950
 Komandan Batalyon
 Komandan kompi, Sumpyuh, Banyumas
 Anggota KNIL (Tentara Hindia Belanda)
 Pegawai pemerintah

 Menjabat Sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat


Dalam tahun 1955 ia pindah kerumah yang baru selesai dibangun itu, yang
direncanakannya Sebagai tempat tinggal tetap. Di sinilah ia bermaksud menghabiskan
hari Tuanya. Akan tetapi ternyata setahun kemudian pemerintah memanggil kembali dan
mengangkatnya menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat dengan tugas mengurus
urusan dalam Angkatan Darat. Urusan pimpinan umum berada di tangan KSAD (Kepala
Staf Angkatan Darat) Kolonel A.H. Nasution.

 Penggagas akan perlunya sebuah akademi militer gabungan (Angkatan Darat, Angkatan


Udara, Angkatan Laut) untuk membina para perwira muda. Gagasan tersebut diwujudkan
dengan pembentukan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun
1965.

2.6 Gelar Pahlawan Nasional


Ketika masa jabatan sebagai wakil KSAD hampir habis, pemerintah merencanakan untuk
menyediakan kursi jabatan Penasehat Militer Presiden. Akan tetapi manusia boleh berencana
hanya Tuhan yang menentukan. Pada tanggal 11 Juni 1962 Letnan Jenderal Gatot Subroto
meninggal dunia setelah menderita serangan penyakit jantung. Sebagai tempat peristirahatan
terakhir, sesuai dengan pesannya, ia dimakamkan di Ungaran. Ia memiliki bintang jasa sebanyak
tujuhbelas.
Untuk melengkapi pangkatnya, seminggu setelah ia dimakamkan di desa Mulyoharjo,
Ungaran, Jawa Tengah, gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional menurut Surat Keputusan
Presiden Republik Indonesia No.283 tanggal 18 Juni 1962 disematkan kepadanya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Semua pemberontakan di tanah air mulai dari PKI Madiun 1948, DI/TII, dan PRRI
Permesta berhasil ditumpas oleh beliau. Selama hidupnya sosok Gatot Soebroto merupakan
sosok yang dianggap gila karena ucapannya yang terkadang kasar namun karena sikapnya
tersebut ia sangat dekat dengan para bawahannya di militer. Beliau memiliki jiwa kepemimpinan
yang sangat kuat.
3.2 Saran
Letnan Jenderal Gatot Soebroto, mungkin sudah tidak asing lagi namanya terdengar di
telinga. Namun, belum tau kisahnya, prestasinya, serta jasa-jasanya bagi bangsa ini. Kisah-kisah
pahlawan seharusnya terus diceritakan kepada anak cucu agar generasi seterusnya tetap
menanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme lewat kisah perjuangan pahlawan bangsa.

Daftar Pustaka

Said, Julinar dan Wulandari, Triana. 1995. Ensiklopedia Pahlawan Nasional

www.wikipedia.com

www.tirto.id

www.sejarah-tni.html
https://www.ruangguru.com/blog/tokoh-tokoh-yang-berjuang-mempertahankan-
kemerdekaan-nkri

https://www.idntimes.com/news/indonesia/gregorius-pranandito/biografi-gatot-subroto-
pahlawan-nasional-jagoan-militer-indonesia

https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-jenderal-gatot-subroto-pahlawan-
kemerdekaan-nasional/

https://m.merdeka.com/gatot-subroto/profil/

https://www.biografiku.com/biografi-jenderal-gatot-subroto

Anda mungkin juga menyukai