Anda di halaman 1dari 5

PAPER

“PRAKTIKUM PERKEMBANGAN HEWAN”

Dosen pengampu :
Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc
Hendro Pranoto, S,Pd, M. Si

DISUSUN OLEH :

ROSMIDA VALENTINA SIMANULLANG

(4203220014)

BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2021
1. PISCES (IKAN)
1.1 klasifikasi
ikan yang digunakan dalam praktikum ini adalah cyprinus carpio dan klasifikasinya
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Divisi : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprindae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio

1.2 Morfologi
Adapun morfologi ikan cyprinus carpio dapat dilihat dari gambar berikut :

Pembahasan

a. Caput : atau sering disebut sebagai bagian kepala, bagian yang termasuk ke caput ini dimulai
dari bagian mulut paling ujung atau sampai tutup insang paling belakang (operculum) dalam
gambar bisa dilihat dari nomor 1-5 itu adalah bagian kepala.
b. Truncus : atau sering disebut sebagai bagian badan, bagian yang termasuk ke caput dimulai
dari bagian setelah operculum tadi sampai pangkal awal sirip dubur, atau dalam gambar pinna
analis.
c. Cauda : atau sering disebut sebagai bagian ekor, seperti yang terlihat dalam gambar dituliskan
bahwa ikan tersebut memiliki bentuk ekor yang homocercal (bentuknya berbelok
sedikit/melekuk).

1.3 Organa Genitalia


Jadi, alat kelamin dan anus itu memiliki muara yang menyatu sehingga jika dilihat hanya sekilas dari
bentuk luar cyprinus carpio kita mungkin akan kesulitan mengidentifikasi jenis kelaminnya. Jadi hal ini
disebabkan karena Ginjal dan juga saluran urine memiliki muara yang menyatu dengan muara
kelamin, dinamakan muara saluran urogenitalis dan letaknya ada di belakang anus.
Namun, jenis kelamin ikan masih bisa diidentifikasi dengan cara melakukan penekanan/pemijatan
pada bagian bawah abdomen (perut) dan mengurut ke arah anus. Jika keluar cairan berwarna putih
maka jenis kelamin ikan tersebut adalah jantan. Sedangkan jika yang keluar nampak berbutir halus,
berarti betina.

1.4 reproduksi
Ikan cyprinus carpio akan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam melakukannya (masa kawin)
ikan jantan dan ikan betina akan saling mendekat, lalu ikan betina akan mengeluarkan telur.
Kemudian, ikan jantan akan mengeluarkan spermanya, sperma dan telur akan bercampur di dalam air
(berbentuk buih) Lalu kemudian akan mengalami Tahap perkembangan embrio ikan setelah fertilisasi
eksternal (mulai dari zygot, pembelahan 2-4 sel, hingga menjadi blastula).

2. Amfibia
2.1 Klasifikasi
1. Phylum : Chordata - Chordata
2. Subphylum : Vertebrata - Vertebrata
3. Classis : Amphibia - Amphibia
4. Ordo : Anura - Anura
5. Subordo : Phaneroglossa - Phaneroglossa
6. Familia : Ranidae - Bufonidae
7. Genus : Rana - Bufo
8. Spesies : Rana cancrivora - Bufo melanosticus

Kodok (bufo) bertubuh lebar dan besar, kulit kering, tebal dan kasar dan kaki relatif pendek. katak
(rana) bertubuh langsing dengan kulit basah atau lembab, berlendir, tipis dan halus. Katak juga
mempunyai kaki lebih panjang, sehingga dapat melompat lebih jauh. Selain itu, kaki belakangnya
berselaput.
• cara membedakan rana jantan dan
betinanya dapat dilihat secara morfologis. Katak jantan memiliki Tubuh lebih langsing dan berukuran
lebih kecil dibandingkan dengan katak betina. Sedangkan betina relatif besar dengan bagian perut
cenderung melebar.

2.2 organ reproduksi


Katak jantan memiliki sepasang testis bentuknya oval, berwarna kuning. Testis berfungsi
menghasilkan sperma dan Sperma akan dikeluarkan bersama urin melalui kloak karena Vas deverens
katak jantan bersatu dengan ureter. Sedangkan Organ reproduksi betinanya memiliki sepasang
ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh. Ovarium berfungsi menghasilkan ovum
Pada saat melakukan kopulasi, Saat masa kawin, katak jantan akan memeluk punggung betina, atau
menggenggam kaki depannya di pinggang atau lehernya (amplexus). Tujuan dari amplexus adalah
untuk memastikan bahwa jantan berada posisi yang tepat untuk membuahi telur betina. Seperti yang
dijelaskan tadi karena rana jantan lebih kecil dari betina nya.
Setelah itu maka akan terjadi pembelahan, katak bereproduksi secara seksual dan bertelur
(ovipar) Tahap perkembangan dan perubahan pada katak ini dikenal sebagai metamorfosis sempurna.
Atau prosesnya sebagai berikut :
Pembelahan-telur - berudu/kecebong - katak berekor - katak muda
Perlu diketahui bahwa katak dewasa tidak memiliki insang, melainkan katak dewasa bernafas dengan
kulit dan paru-paru. Karena ketika usia berudu mencapai 20 hari, pernapasannya beralih dengan
menggunakan insang bagian dalam. Jadi insang katak mengandung kapiler-kapiler darah.
Saat insang bergetar, oksigen di dalam air mulai diserap oleh pembuluh darah.

3. reptilia
Organ reproduksi jantan pada kadal (Mabouya multifasciata), yaitu testis yang berbentuk oval
berwarna keputihan. Kadal juga memiliki organ genital yang disebut Hemipenis terletak pada pangkal
ekor dan berwarna kemerahan. pada testis kadal jantan akan dilihat adanya spermatogonia, Hemi
penis ini pada masa kawin akan digunakan bergantian. Kemudian Terdapat saluran yaitu epididimis
dan vas deferens berfungsi sebagai penyalur sperma yang memiliki struktur hampir serupa.
Fertilisasi kadal adalah internal dan ovovivipar. Meski Umumnya reptil bersifat ovovivipar,
namun ada juga reptil yang bersifat ovipar. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum
kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam
testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis.
Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti
jari-jari pada sarung tangan karet.

Bagian organ reproduksi Jantan :


1. testis
2. Corpus adiposum
3. Epidydimis
4. Vas deferens
5. Cloaca
6. Appertura
7. Hemipenis
Bagian organ reproduksi Betina :
1. Ovarium
2. Mesovarium
3. Oviduct
4. uterus
5. Cloaca
6. Appertura

Anda mungkin juga menyukai