BLOK 4.2
KEGAWATDARURATAN DAN
MEDIKOLEGAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2021-2022
VISI
Menjadi program studi profesi dokter yang terkemuka dan bermartabat terutama di bidang
penyakit tidak menular pada tahun 2028
MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas yang
menghasilkan tenaga dokter yang profesional
2. Melaksanakan penelitian dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan Kedokteran
yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran
terutama dibidang penyakit tidak menular
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas berdasarkan perkembangan
ilmu kedokteran terkini terutama dibidang penyakit tidak menular dengan
melibatkan peran serta masyarakat
Tim Penyusun
Kontributor
Tim Kurikulum Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Unand
Medical Education Unit (MEU) Fakultas Kedokteran Unand
Tim Penulis Skenario Fakultas Kedokteran Unand
Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Unand
dr.Firdawati,M.Kes,PhD
dr. Yulistini, M.Med.Ed
Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dengan cara dan dalam bentuk apapun tanpa izin dari Program Studi Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan dibawah ini Ketua Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas menyatakan bahwa Buku Panduan Dosen blok 4.2 Kegawatdaruratan
dan Medikolegal, yang disusun oleh:
Telah mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas periode 2014-2019 dan dapat digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan blok pada pendidikan tahap akademik Program Studi Kedokteran FK
Unand tahun 2021/2022
Demikianlah surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
dr.Firdawati,M.Kes,PhD
NIP.197207031999032002
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Terima kasih, kami sampaikan kepada tim dan para kontributor yang telah
membantu penyusunan buku panduan ini. Mudah-mudahan buku panduan ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dari buku
panduan ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan.
Wassalamualaikum Wr Wb.
DAFTAR ISI
Visi dan misi Program Studi Profesi Dokter FK UNAND i
Tim penyusun buku blok dan kontributor ii
Halaman pengesahan iii
Kata pengantar iv
Daftar isi v
Daftar lampiran vi
BAB I. Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Karakteristik mahasiswa 2
BAB II. Metode pembelajaran 3
2.1 Metode evaluasi 3
2.2 Sumber Pembelajaran 4
2.3 Media Instruksional 5
2.4 Metode Seven Jump 4
2.5 Diskusi Pleno 7
BAB III. Modul Pembelajaran 9
3.1 Lingkup Batasan 9
Modul 1 11
Modul 2 12
Modul 3 13
Modul 4 14
Modul 5 15
BAB IV. Metode Evaluasi
4.1 Komponen Penilaian 16
4.2 Syarat Ujian Blok 16
Lampiran 21
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok Kegawatdaruratan Dan Medikolegal ini adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah mengikuti blok berikut ini:
BAB II
METODE PEMBELAJARAN
2. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh dosen, yang bertujuan untuk memberikan pedoman
kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
6. Diskusi pleno
Kegiatan ini merupakan diskusi kelas besar, diawalidengan presentasi oleh dua
kelompok yang dipilih secara acak, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab
antara mahasiswa peserta diskusi dengan kelompok penyaji. Terakhir tanggapan dari
narasumber yang hadir. Tujuan kegiatan ini adalah membandingkan pencapaian
antar kelompok dan sharing antar kelompok. Power point untuk diskusi pleno
disiapkan oleh semua kelompok.
Daftar Referensi
Diskusi tutorial adalah diskusi kelompok kecil yang terstruktur yang difasilitasi
oleh seorang tutor, dipicu oleh sebuah scenario untuk mengetahui hal yang perlu
dipelajari dalam memahami permasalahan di scenario. Tutorial adalah kegiatan utama
dalam metode Problem Based Learning (PBL), sehingga disebut sebagai jantung PBL.
Metode terstruktur yang digunakandi Program Studi Profesi Dokter FK Unand adalah
seven jump yang dilaksanakan dalam dua kali diskusi tutorial berdasarkan satu
scenario setiap minggunya, yaitu:
Diskusi tutorial pertama menggunakan langkah 1-5 (Aktivasi prior knowledge)
Diskusi tutorial kedua menggunakan langkah 7 (Sharing hasil belajar mandiri)
Langkah 6 dilakukan diantara tutorial 6 dan 7
Langkah 1. Proses:
Mengklarifikasi 1. Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas
terminologi/istilah
asing 2. Anggota kelompok yang lain dapat menjelaskan definisinya
Langkah 3. Proses:
Menganalisis 1. Mahasiswa menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi pada langkah 2
masalah melalui dengan menggunakan prior knowledge sehingga akan dihasilkan:
brainstorming
dengan a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa
menggunakan prior asumsi kebenarannya ataupun sebagai titik awal investigasi atau
knowledge
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman
dengan tujuan untuk saling pengertian
Hasil:
Daftar hipotesis atau penjelasan
Tugas Tutor:
1. Mengarahkan mahasiswa untuk mngeaktifkan prior knowledgenya ketika
menjawab pertanyaan sehingga dapat dihassiljkan hipotesis atau penjelasan
Langkah 4. Proses:
Membuat 1. membuat skema dengan menghubungkan hipotesis/penejelasan yang
pengkajian yang dibuatpada langkah ke 3
sistematik dari 2. skema yang dibuat merupakan hasil pemetaan bukan pohon topik
berbagai
penjelasan yang Hasil:
didapatkan pada Sistematika (pemetaan konsep)
langkah 3
Tugas Tutor:
1. Mengarahkan mahasiswa dalam membuat sistematika berdasarkan hasil
diskusi langkah 3
2. Membuat hubungan yang tepat antara satu hipotesis/penjelasan dengan
yang lain, menggunakan kata kunci
Langkah 5. Proses:
Memformulasikan 1. anggota kelompok mengidentifikasi tujuan pembelajaran berdasarkan
tujuan sistematika
pembelajaran 2. tujuan pembelajaran dinyatakan dengan kalimat: mahasiswa mampu
menjelaskan/mengidentifikasi/membedakan/menganalisis/menghubungkan/dll
(kata kerja untuk ranah kognitif)
Hasil:
Daftar tujuan pembelajaran
Tugas Tutor:
Memastikan bahwa semua tujuan pembelajaran sudah diformulasikan minimal
sesuai dengan yang terdapat dalam buku panduan dosen. Mahasiswa dapat
menambahkan tujuan pembelajaran diluar yang ditetapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa dalam kelompok tersebut.
Langkah 6. Proses:
Mengumpulkan 1. proses ini mencakup pencarian materi mengacu pada tujuan pembelajaran
informasi di
2. pencarian materi dapat dilakukan pada buku teks, internet, konsultasi pakar ,
perpustakaan,
dll
internet, dll
3. mahasiswa membuat summary hasil belajar mandiri dalam buku catatan
Hasil:
catatan belajar mandiri
Tugas Tutor tidak ada pada langkah ke 6
Langkah 7. Proses:
Berbagi Informasi Berlangsung 2-3 hari setelah tutorial pertama. Mahasiswa memulai kembali
dengan kemballi ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama mereka
mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari
belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasi area
yanng sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). setelah itu
merekaberusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari
masalah.
Hasil:
Tugas tutor:
Mendorong setiap mahasiswanya untuk menyampaikan hasil belajar
mandirinya
Memastikan bahwa setiap mahasiswa mempelajari semua tujuan pembelajaran
mengarahkan diskusi agar berjalan sesuai dengan alurnya
Catatan:
Pada tutorial pertama di suatu blok, tutor mengingatkan kembali secara
umum metode diskusi termasuk aturan dasar selama tutorial seperti
kedisiplinan, keaktifan, prinsip penilaian, tidak menggunakan
laptop/ipad/iphone/, tidak membacakan buku teks, dll
Tutor memberikan feedback terhadap proses dan hasil diskusi tutorial hari
pertama dan kedua
Tutor dapat memberikan feedback segera selama diskusi jika diperlukan atau
di akhir sesi tutorial
Tutor dapat memberikan feedback terhadap kelompok dan jika perlu secara
individual
Tutor juga bertindak sebagai pembimbing belajar mandiri. Pada akhir
pertemuan diskusi tutorial kedua, tutor melakukan pemeriksaan terhadap
buku catatan belajar mandiri mahasiswa, memberikan feedback dan
menandatanganinya
Mahasiswa membuat laporan diskusi tutorial kelompok, diserahkan pada
tutor pada tutorial pertama minggu berikutnya
BAB III
MODUL PEMBELAJARAN
Lingkup bahasan dalam blok 4.2 adalah masalah kegawatdaruratan dan medikolegal sesuai
dengan lampiran daftar penyakit dan daftar masalah pada standar kompetensi dokter.
Tingkat pencapaian mahasiswa pada masing-masing penyakit ditentukan berdasarkan
standar dan insidens penyakit.
POHON TOPIK
MODUL 1
Tesi, seorang dokter muda yang menjalani kepaniteraan klinik di Bagian Anestesi sedang
mengamati persiapan praanestesi yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Anestesi untuk
operasi nefrektomi pada seorang pria berumur 45 tahun atas indikasi pionefrosis, dari
pemeriksaan pasien disimpulkan sebagai ASA dua dengan penyulit anestesi hipertensi.
Pasien sudah dikenal dengan hipertensi sejak lima tahun yang lalu dan dalam pengobatan
dengan antihipertens. Dokter anestesi kemudian memberikan terapi sedasi oral sebagai
premedikasi pasien. Pasien direncanakan pembiusan dengan tekhnik epidural anestesi.
Dengan epidural anestesi ketinggian blok syaraf bisa dicapai dengan pemberian volume obat
anestesi lokal yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Mengingat posisi operasi adalah
lumbotomi yang tidak nyaman buat pasien, pasien juga di anestesi umum dengan
pemasangan ETT. Tesi kemudian menanyakan pada dokter spesialis anestesi, sejauh apakah
kompetensi anestesi yang dapat dilakukan oleh dokter di layanan primer?
Saat berdiskusi, dari ruang emergency dilaporkan seorang pasien laki-laki dengan
diagnosa trauma tumpul abdomen, dari anamnesa diketahui pasien post kecelakaan lalu
lintas, dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah: 70/30 mmHg, frekuensi nadi:
140x/menit, konjungtiva anemis. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 5,7 g/dL.
Dari pemeriksaan VAST didapatkan darah di rongga peritonium. Pasien direncanakan untuk
dilakukan laparatomi eksplorasi cito untuk menghentikan sumber perdarahan. Pasien
dilakukan pemasangan jalur infus dengan ukuran IV cath besar (no 18G) untuk melakukan
resusitasi, Rencana pembiusan dengan anestesi umum, induksi menggunakan ketamin,
resusitasi cairan menggunakan koloid dan kristaloid serta produk darah untuk mengganti
perdarahan yang keluar.
Bagaimana anda menjelaskan kasus diatas?
MODUL 2
Dr. Didi yang sedang jaga malam di IGD puskesmas rawatan tiba-tiba kedatangan pasien pria
berusia 60 tahun diantarkan oleh anak perempuannya dengan penurunan kesadaran sejak 6
jam yang lalu. Awalnya pasien terlihat mengantuk, lalu perlahan-lahan tidak sadarkan diri
setelah dipanggil-panggil. Riwayat diabetes ada sejak 10 tahun yang lalu dan mendapatkan
obat suntik insulin. Anaknya mengatakan beberapa hari terakhir ayahnya tidak mau makan,
namun tetap rutin suntik insulin. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 90 kali/menit, nafas 18 kali/menit, suhu 36,50C, refilling
kapiler baik. Pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 12,3 g/dL, Ht 36 gr%, leukosit
7.200/mm3, trombosit 152.000/mm3, GDS 45 mg/dL. Dr. Didi langsung melakukan
pemasangan infus dan menyuntikkan bolus D40% sebanyak 2 flacon, dilanjutkan dengan
memasang infus D10% 12 jam/kolf. Sebelum menyuntikkan obat, dokter berpesan kepada
perawat untuk melakukan cek gula darah sewaktu perjam untuk pemantauan gula darah.
Anak pasien merasa keberatan karena ayahnya sudah ditindaklanjuti tanpa memberi tahu
dan minta izin kepada keluarga.
Sesaat setelah dokter menyuntikkan flacon D40% ke-2, datang seorang pasien
perempuan usia 16 tahun dengan keluhan ruam-ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak 6
jam yang lalu. Ruam disertai kulit yang melepuh di kedua lengan dan tungkai. Ibu pasien
mengatakan pasien makan obat penghilang nyeri karena merasa nyeri-nyeri sendi setelah
olahraga di rumah beberapa hari terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan krusta di mata dan
bibir atas, makula eritema universal serta hasil pemeriksaan Nikolsky negatif. Tanda vital
didapatkan TD 100/60 mmHg; nadi 100 kali/menit; nafas 18 kali/menit; suhu 38 0C.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10 gr/dL; Ht 33 gr%; trombosit 300.000/mm 3;
leukosit 10.900/mm3, ureum 122 mg/dL; kreatinin 2,1 mg/dL. Dr. Didi memberikan oksigen
2l/menit, cairan infus NaCl 0,9% 6 jam/kolf, sambil mempersiapkan skin test antibiotik
intravena dan berencana untuk merujuk pasien ke RS rujukan untuk tatalaksana lebih lanjut
pada pasien. Ibu pasien menanyakan apakah anaknya saat ini sedang mengalami kondisi
kritis dan bisa mengalami kematian?
MODUL 3
MODUL 4
MODUL 5
Mrs.X berusia 55 tahun dibawa oleh pengurus panti jompo ke instalasi gawat darurat
RS dalam kondisi tidak sadarkan diri. Menurut pengantar, perempuan tersebut adalah
tunawisma yang baru tinggal di panti jompo sejak tiga hari yang lalu, tidak diketahui
keberadaan keluarganya. Ia ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kamar panti dan
terdapat muntahan di lantai kamar. Dokter IGD menyatakan pasien tersebut sebagai dead
on arrival (DOA). Saat pemeriksaan, terlihat multiple vulnus ekskoriatum pada regio
antebrachii sinistra dan hematoma di regio occipital. Dokter meminta pihak panti untuk
melaporkan kasus ini ke kepolisian, namun pengurus panti menolak dan ingin segera
memakamkan jenazah perempuan tersebut. Dokter menolak untuk membuat surat
keterangan kematian (SKK) sebelum kasusnya dilaporkan ke polisi.
Satu minggu kemudian, penyidik dari Polres datang mengantarkan SPV ekshumasi ke
RSUD karena ada seseorang yang mengaku sebagai anak dari jenazah perempuan tersebut.
Menurut sang anak, ibunya meninggalkan rumah sejak tiga minggu yang lalu. Ia ingin
mengetahui kepastian identitas dan sebab kematian ibunya. Tim forensik dari RSUD
kemudian melakukan ekshumasi. Pada saat otopsi, dokter forensik mengambil sampel
tubuh korban untuk pemeriksaan histopatologi, toksikologi dan DNA. Seluruh hasil
pemeriksaan ekshumasi tersebut, akan disimpulkan di dalam Visum et Repertum.
Pada saat yang bersamaan, penyidik juga mengantarkan seorang wanita, berusia 30
tahun ke instalasi gawat darurat RSUD dalam kondisi sesak napas dan kesakitan. Saat itu,
korban sedang bertengkar dengan mantan suaminya, namun tiba-tiba sang mantan suami
mengeluarkan pisau dan menusuk korban. Hasil visum et repertum yang dibuat oleh dokter
IGD menyebutkan terdapat luka tusuk pada dada dengan pisau yang masih menancap pada
luka hingga menembus rongga dada dengan kualifikasi luka derajat 3.
Bagaimanakah saudara menjelaskan kasus-kasus di atas?
BAB IV
METODE EVALUASI
NO KOMPONEN BOBOT
1 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%
2 Penilaian Tutorial 40%
Catatan : Syarat lulus blok, nilai ujian CBT minimal 55 ( c+ ), nilai akhir minimal 55 ( c+).
1. Catatan belajar mandiri dibuat dengan tulisan tangan di buku isi 100 ukuran
biasa (supaya mudah dibawa)
2. Sebaiknya satu buku catatan belajar mandiri khusus dibuat untuk satu blok.
3. Outline catatan belajar mandiri setiap modul :
a. Skenario/trigger diskusi topik
b. Uraian setiap langkah 1-5 seven jumps/jawaban dari trigger DT
c. Resume penjelasan setiap tujuan pembelajaran (Gunakan metode
note takingyang sudah dipelajari dengan tepat)
d. Sumber Referensi
4. Catatan belajar mandiri harus dikumpulkan pada tutor tetap kelompok setelah
selesai diskusi tutorial yang kedua untuk diperiksa, dinilai dan diberikan feedback
1. Laporan tutorial diketik dalam kertas ukuran A4, dijilid dan diberi sampul plastik bening
2. Bagian laporan tutorial kelompok
a. Cover
1) Blok
2) Modul
3) Kelompok
4) Nama anggota kelompok
5) Nama tutor tetap
6) Logo Universitas Andalas dngan ukuran yang standar dan proporsional dengan
ukuran kertas
b. Isi
1) Skenario
2) Hasil langkah 1
3) Hasil Langkah 2
4) Hasil langkah 3
5) Hasil langkah 4
6) Hasil langkah 5
7) Hasil langkah 7
c. Daftar Referensi
3. Diserahkan pada tutor tetap dalam pertemuan pertama minggu berikutnya
LAMPIRAN 1
TIM PENGELOLA
BLOK 4.2 Kegawatdaruratan dan Medikolegal
TAHUN 2021/2022
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
DAFTAR TOPIK KULIAH PENGANTAR
BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
4. SPGDT ( Sistem Penanganan Gawat Darurat KP 4.2.4.4 dr. Muhammad Riendra, SpB.TKV
Terpadu) (1 x50 mnt)
5. Alur teknologi informasi dan komunikasi KP 4.2.4.5 Dr. dr. Roni Eka Sahputra,
bencana (1 x50 mnt) SpOT(K)Spine
6. Kebijakan dan manajemen SDM, logistik KP 4.2.4.6 Novi Suryani SKM, Mars (Dinkes)
dan obat bencana (1 x50 mnt)
7. Manajemen resiko dan penyiapan KP 4.2.4.7 Novi Suryani SKM, Mars (Dinkes)
masyarakat (1 x50 mnt)
8. Identifikasi forensik dan Disaster Victim KP 4.2.4.8 dr. Noverika Windasari, SpFM
Identification (DVI) (1 x50 mnt)
9. Rehabilitasi fisik psikis terhadap korban KP 4.2.4.9 Dr. dr. Amel Yanis, SpKJ(K)
bencana (1 x50 mnt)
5 1. Visum et repertum dan perundang- KP 4.2.5.1 dr. Citra Manela, SpFM
undangan (1 x50 mnt)
2. Forensik patologi KP 4.2.5.2 dr. Noverika Windasari, SpF.M
( Pemeriksaan luar dan dalam Jenazah ) (1 x50 mnt)
3.Forensik klinik dan derajat luka KP 4.2.5.3 Dr. dr. Rika Susanti, SpF.M
(1 x50 mnt)
4. Forensik Molekuler KP 4.2.5.4 dr. Citra Manela, SpF.M
(1 x50 mnt)
5. Toksikolgi Forensik KP 4.2.5.5 dr. Citra Manela, SpFM
(1 x50 mnt)
6. TKP dan Ekhsumasi KP 4.2.5.6 Dr. dr. Rika Susanti, SpF.M
(1 x50 mnt)
7. Death on Arrival (DOA) dan tatacara KP 4.2.5.7 dr. Noverika Windasari, SpF.M
pengeluaran surat keterangan kematian (1 x50 mnt)
Lampiran 4
JADWAL KEGIATAN AKADEMIK
BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN AJARAN 2021/2022
LAMPIRAN 5
DAFTAR NAMA TUTOR
BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN 2021/2022
Tutorial Blok 4.2 (Kegawatdaruratan dan Medikolegal) Setiap Hari Senin dan Kamis Jam
07.30 - 09.10 WIB.