Anda di halaman 1dari 35

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 4.2
KEGAWATDARURATAN DAN
MEDIKOLEGAL
SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2021-2022

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2021
Buku Panduan Mahasiswa

VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

VISI

Menjadi program studi profesi dokter yang terkemuka dan bermartabat terutama di bidang
penyakit tidak menular pada tahun 2028

MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas yang
menghasilkan tenaga dokter yang profesional
2. Melaksanakan penelitian dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan Kedokteran
yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran
terutama dibidang penyakit tidak menular
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas berdasarkan perkembangan
ilmu kedokteran terkini terutama dibidang penyakit tidak menular dengan
melibatkan peran serta masyarakat

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand i
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL

Tim Penyusun

 dr. Citra Manela, Sp.FM


 dr. Fory Fortuna, SpBP-RE
 dr. Beni Indra, Sp.An

Kontributor
 Tim Kurikulum Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Unand
 Medical Education Unit (MEU) Fakultas Kedokteran Unand
 Tim Penulis Skenario Fakultas Kedokteran Unand
 Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Unand
 dr.Firdawati,M.Kes,PhD
 dr. Yulistini, M.Med.Ed

Copyright®2021 oleh Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas


Andalas

Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dengan cara dan dalam bentuk apapun tanpa izin dari Program Studi Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand ii
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini Ketua Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas menyatakan bahwa Buku Panduan Dosen blok 4.2 Kegawatdaruratan
dan Medikolegal, yang disusun oleh:

Ketua : dr. Citra Manela Sp.FM


Sekretaris : dr. Fory Fortuna, SpBP-RE
Anggota : dr. Beni Indra, Sp.An

Telah mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas periode 2014-2019 dan dapat digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan blok pada pendidikan tahap akademik Program Studi Kedokteran FK
Unand tahun 2021/2022

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang, 4 Oktober 2021

Ketua Program Studi Kedokteran

dr.Firdawati,M.Kes,PhD
NIP.197207031999032002

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand iii
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


limpahan rahman dan rahimnya sehingga buku panduan blok 4.2 untuk dosen dan
mahasiswa untuk tahun ajaran 2021/2022 dapat terselesaikan. Panduan ini digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan berbagai aktivitas pembelajaran di blok 4.2 sesuai
dengan jadwal akademik yang ada didalamnya.

Terima kasih, kami sampaikan kepada tim dan para kontributor yang telah
membantu penyusunan buku panduan ini. Mudah-mudahan buku panduan ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dari buku
panduan ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Padang, 4 Oktober 2021

Koordinator Blok 4.2

dr. Citra Manela, Sp.FM


NIP. 198403112012122006

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand iv
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

DAFTAR ISI
Visi dan misi Program Studi Profesi Dokter FK UNAND i
Tim penyusun buku blok dan kontributor ii
Halaman pengesahan iii
Kata pengantar iv
Daftar isi v
Daftar lampiran vi
BAB I. Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Karakteristik mahasiswa 2
BAB II. Metode pembelajaran 3
2.1 Metode evaluasi 3
2.2 Sumber Pembelajaran 4
2.3 Media Instruksional 5
2.4 Metode Seven Jump 4
2.5 Diskusi Pleno 7
BAB III. Modul Pembelajaran 9
3.1 Lingkup Batasan 9
Modul 1 11
Modul 2 12
Modul 3 13
Modul 4 14
Modul 5 15
BAB IV. Metode Evaluasi
4.1 Komponen Penilaian 16
4.2 Syarat Ujian Blok 16
Lampiran 21

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand v
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tim Pengelola Blok 4.2


Lampiran 2. Daftar nama moderator dan narasumber diskusi pleno
Lampiran 3. Daftar Topik Kuliah Pengantar
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Akademik
Lampiran 5. Daftar Nama tutor

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand vi
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang


bermutu khususnya di bidang gawat darurat dalam memasuki era globalisasi dan pasar
bebas perlu mendapat perhatian dari unit-unit pelayanan kesehatan termasuk institusi
Pendidikan Kedokteran dengan meningkatkan profesionalisme petugas kesehatan.
Prinsip pada penanganan penderita gawat darurat harus cepat, tepat dan harus
dilakukan segera oleh setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui (orang awam,
perawat, para medis, dokter), baik di dalam maupun di luar rumah sakit karena kejadian ini
dapat terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja.
Tindakan gawat darurat harus sesuai aspek legal. Tenaga medis atau dokter yang
membantu korban dalam situasi emergensi harus menyadari konsekuensi hukum yang
dapat terjadi sebagai akibat dari tindakan yang mereka berikan. Untuk itu pengetahuan
kegawatdaruratan dan medikolegal pasien penting dipelajari dan dikuasai. Pengetahuan
medis teknis yang harus diketahui adalah mengenal ancaman kematian yang disebabkan
oleh adanya gangguan jalan napas, gangguan fungsi pernapasan/ventilasi dan gangguan
sirkulasi darah dalam tubuh.
Indonesia merupakan daerah rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana
non alam atau buatan manusia. Penanganan korban bencana melibatkan berbagai macam
pihak. Identfikasi korban mati merupakan salah satu kegiatan utama penanganan korban
mati akibat bencana yang memerlukan keterlibatan dokter, khususnya dokter yang memiliki
keahlian dalam bidang identifikasi seperti antropologi, odontologi, DNA dan forensik

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 1
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

1.2 Karakteristik Mahasiswa

Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok Kegawatdaruratan Dan Medikolegal ini adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah mengikuti blok berikut ini:

Blok 2.2 Imunologi dan infeksi


Blok 2.3 Reproduksi
Blok 2.4 Gangguan hematolimfopoietik
Blok 2.5 Gangguan Hormon dan Metabolisme
Blok 2.6 Gangguan Saluran Pencernaan
Blok 3.1 Gangguan Neuropsikisatri
Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskuler
Blok 3.3 Gangguan Respirasi
Blok 3.5 Gangguan Urogenital
Blok 3.6 Gangguan Indra Khusus

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 2
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

BAB II

METODE PEMBELAJARAN

2.1 Aktifitas Pembelajaran


1. Tutorial.
Diskusi kelompok kecil yang difasilitasi oleh seorang tutor dijadwalkan dua kali
seminggu dengan menggunakan metode seven jumps. Jika berhalangan hadir
karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada
tutor dalam waktu 2 x 24 jam.

2. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh dosen, yang bertujuan untuk memberikan pedoman
kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

3. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.


Konsultasi dengan fasilitator, instruktur atau dosen apabila diperlukan dengan
membuat perjanjian sebelumnya
4. Belajar mandiri
Anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting
untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi
mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber
pembelajaran yang tersedia dengan menerapkan kemampuan berfikir kritis,
menilai pembelajaran sendiri (self assessment) dan mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran selanjutnya. Setiap mahasiswa wajib membuat catatan belajar
mandiri dan diperiksa oleh tutor masing-masing.

5. Diskusi kelompok tanpa tutor


Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan
kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi,
seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan
pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah
mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis

6. Diskusi pleno
Kegiatan ini merupakan diskusi kelas besar, diawalidengan presentasi oleh dua
kelompok yang dipilih secara acak, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab
antara mahasiswa peserta diskusi dengan kelompok penyaji. Terakhir tanggapan dari
narasumber yang hadir. Tujuan kegiatan ini adalah membandingkan pencapaian
antar kelompok dan sharing antar kelompok. Power point untuk diskusi pleno
disiapkan oleh semua kelompok.

7. Latihan Keterampilan Klinik


Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi,
keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 3
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

2.2. Sumber Pembelajaran


1. Buku teks
2. Majalah dan jurnal
3. Internet (e-library)
4. Narasumber

Daftar Referensi

1. Abdul Mun’im Idries. 2012. Pedoman Praktis Ilmu Kedokteran Forensik


2. Bardale, R. 2011. Principles of Forensic Medicine and Toxicology. Jaypee Brothers
Medical Publishers (P), New Delhi
3. Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Winardi, T., Idries, A.M., Sidhi. 1997. Ilmu
Kedokteran Forensik. Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia;
4. Saukko, P., Knight, B. 1996. Knight’s Forensic Pathology, 4th ed, Arnold, London
5. Idries, A.M., Tjiptomartono, A.L. 2008. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam
Proses Penyidikan. Sagung Seto, Jakarta.
6. Prof dr.M.Jusuf Hanafiah SpOG(K) dan Prof dr.Amri Amir,Sp.F(K),DFM,SH,Sp.Akup.
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. EGC
7. Yoni Syukriani,2012. DNA Forensik. Sagung Seto
8. Etty Indriati,2010. Antropologi Forensik.Gadjah Mada Press

2.4 Metode Seven Jump

Diskusi tutorial adalah diskusi kelompok kecil yang terstruktur yang difasilitasi
oleh seorang tutor, dipicu oleh sebuah scenario untuk mengetahui hal yang perlu
dipelajari dalam memahami permasalahan di scenario. Tutorial adalah kegiatan utama
dalam metode Problem Based Learning (PBL), sehingga disebut sebagai jantung PBL.
Metode terstruktur yang digunakandi Program Studi Profesi Dokter FK Unand adalah
seven jump yang dilaksanakan dalam dua kali diskusi tutorial berdasarkan satu
scenario setiap minggunya, yaitu:
 Diskusi tutorial pertama menggunakan langkah 1-5 (Aktivasi prior knowledge)
 Diskusi tutorial kedua menggunakan langkah 7 (Sharing hasil belajar mandiri)
 Langkah 6 dilakukan diantara tutorial 6 dan 7

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 4
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

Langkah 1. Proses:
Mengklarifikasi 1. Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas
terminologi/istilah
asing 2. Anggota kelompok yang lain dapat menjelaskan definisinya

3. Penjelassan istilah dibatasi hanya sampai definisi


Hasil:
1. Daftar istilah/terminologi serta klarifikasinya
2. Istilah/terminologi yang belum disepakati pengertiannya dijadikan sebagai
tujuan pembelajaran
Tugas Tutor:
Memastikan bahwa semua terminologi atau istilah asing dalam skenario
sudah diklarifikasi oleh mahasiwa
Langkah 2. Proses:
Mengidentifikasi 1. Mahasiswa mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam skenario baik
Masalah yang tersurat maupun tersirat dan mengemukakannya dalam bentuk kalimat
tanya

2. Semua mahasiswa harus berkontribusi dengan menggunakan kemampuan


berfikir kritis
Hasil:
Daftar masalah yangakan dijelaskan
Tugas Tutor:
1. memastikan semua masalah dalam skenario sudah diidentifikasi oleh
mahasiswa
2. menstimulasi mahasiswa untuk dapat menemukan berbagai masalah
dengan menemukan clue

Langkah 3. Proses:
Menganalisis 1. Mahasiswa menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi pada langkah 2
masalah melalui dengan menggunakan prior knowledge sehingga akan dihasilkan:
brainstorming
dengan a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa
menggunakan prior asumsi kebenarannya ataupun sebagai titik awal investigasi atau
knowledge
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman
dengan tujuan untuk saling pengertian

Hasil:
Daftar hipotesis atau penjelasan
Tugas Tutor:
1. Mengarahkan mahasiswa untuk mngeaktifkan prior knowledgenya ketika
menjawab pertanyaan sehingga dapat dihassiljkan hipotesis atau penjelasan

2. jika diperlukan tutor dapat memberikan analogi dalam mengarahkan


mahasiswa tetapi tidak boleh memberi jawaban terhadap pertanyaan

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 5
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

Langkah 4. Proses:
Membuat 1. membuat skema dengan menghubungkan hipotesis/penejelasan yang
pengkajian yang dibuatpada langkah ke 3
sistematik dari 2. skema yang dibuat merupakan hasil pemetaan bukan pohon topik
berbagai
penjelasan yang Hasil:
didapatkan pada Sistematika (pemetaan konsep)
langkah 3
Tugas Tutor:
1. Mengarahkan mahasiswa dalam membuat sistematika berdasarkan hasil
diskusi langkah 3
2. Membuat hubungan yang tepat antara satu hipotesis/penjelasan dengan
yang lain, menggunakan kata kunci

Langkah 5. Proses:
Memformulasikan 1. anggota kelompok mengidentifikasi tujuan pembelajaran berdasarkan
tujuan sistematika
pembelajaran 2. tujuan pembelajaran dinyatakan dengan kalimat: mahasiswa mampu
menjelaskan/mengidentifikasi/membedakan/menganalisis/menghubungkan/dll
(kata kerja untuk ranah kognitif)

Hasil:
Daftar tujuan pembelajaran

Tugas Tutor:
Memastikan bahwa semua tujuan pembelajaran sudah diformulasikan minimal
sesuai dengan yang terdapat dalam buku panduan dosen. Mahasiswa dapat
menambahkan tujuan pembelajaran diluar yang ditetapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa dalam kelompok tersebut.
Langkah 6. Proses:
Mengumpulkan 1. proses ini mencakup pencarian materi mengacu pada tujuan pembelajaran
informasi di
2. pencarian materi dapat dilakukan pada buku teks, internet, konsultasi pakar ,
perpustakaan,
dll
internet, dll
3. mahasiswa membuat summary hasil belajar mandiri dalam buku catatan
Hasil:
catatan belajar mandiri
Tugas Tutor tidak ada pada langkah ke 6

Langkah 7. Proses:
Berbagi Informasi Berlangsung 2-3 hari setelah tutorial pertama. Mahasiswa memulai kembali
dengan kemballi ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama mereka
mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari
belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasi area
yanng sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). setelah itu
merekaberusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari
masalah.

Hasil:

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 6
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

Catatan hasil diskusi

Tugas tutor:
Mendorong setiap mahasiswanya untuk menyampaikan hasil belajar
mandirinya
Memastikan bahwa setiap mahasiswa mempelajari semua tujuan pembelajaran
mengarahkan diskusi agar berjalan sesuai dengan alurnya
Catatan:
 Pada tutorial pertama di suatu blok, tutor mengingatkan kembali secara
umum metode diskusi termasuk aturan dasar selama tutorial seperti
kedisiplinan, keaktifan, prinsip penilaian, tidak menggunakan
laptop/ipad/iphone/, tidak membacakan buku teks, dll
 Tutor memberikan feedback terhadap proses dan hasil diskusi tutorial hari
pertama dan kedua
 Tutor dapat memberikan feedback segera selama diskusi jika diperlukan atau
di akhir sesi tutorial
 Tutor dapat memberikan feedback terhadap kelompok dan jika perlu secara
individual
 Tutor juga bertindak sebagai pembimbing belajar mandiri. Pada akhir
pertemuan diskusi tutorial kedua, tutor melakukan pemeriksaan terhadap
buku catatan belajar mandiri mahasiswa, memberikan feedback dan
menandatanganinya
 Mahasiswa membuat laporan diskusi tutorial kelompok, diserahkan pada
tutor pada tutorial pertama minggu berikutnya

2.5 Diskusi Pleno

Tata Cara Pelaksanaan Diskusi Pleno


1. Diskusi pleno dilaksanakan satu kali seminggu sesuai jadwal yang telah ditetapkan,
dipimpin oleh moderator dan dihadiri oleh dosen pemberi kuliah pada modul terkait
dan seluruh mahasiswa
2. Dua kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Penetapan
kelompok yang akan presentasi dilakukan pada hari diskusi pleno dengan cara dipilih
oleh moderator, dengan demikian semua kelompok harus mempersiapkan
power pointuntuk diskusi pleno
3. Susunan kegiatan dalam diskusi pleno
a. Pembukaan oleh moderator
b. Presentasi oleh dua kelompok terpilih
c. Pertanyaan dari anggota kelompok lain terhadap kelompok penyaji (dua sesi)
d. Justifikasi atau klarifikasi dari narasumber terhadap isi presentasi dan diskusi
e. Penutupan oleh moderator
4. Format power pointuntuk diskusi pleno :
 Ditulis dalam bahasa Indonesia
 Outlinepresentasi :
Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal
Program Studi Kedokteran FK Unand 7
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

 Profil kelompok yang presentasi


 Modul dan skenario
 Tujuan pembelajaran yang diperoleh oleh kelompok
 Pembahasan setiap tujuan pembelajaran (bukan copy paste dari
bahan kuliah pengantar dosen tetapi berdasarkan hasil belajar
mandiri kelompok)
4. Presentasi dan diskusi dilakukan dalam bahasa Indonesia .

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 8
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

BAB III

MODUL PEMBELAJARAN

3.1. Lingkup Batasan

Lingkup bahasan dalam blok 4.2 adalah masalah kegawatdaruratan dan medikolegal sesuai
dengan lampiran daftar penyakit dan daftar masalah pada standar kompetensi dokter.
Tingkat pencapaian mahasiswa pada masing-masing penyakit ditentukan berdasarkan
standar dan insidens penyakit.

Tingkat kemampuan yang harus dicapai:


Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan
mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai
penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter
juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk


3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan/ atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan


tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan
penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/ atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB). Dengan demikian didalam Daftar
Penyakit ini level kompetensi tertinggi adalah 4A

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 9
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

POHON TOPIK

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 10
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 1

SKENARIO 1: Visite Bersama Pak Anes

Tesi, seorang dokter muda yang menjalani kepaniteraan klinik di Bagian Anestesi sedang
mengamati persiapan praanestesi yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Anestesi untuk
operasi nefrektomi pada seorang pria berumur 45 tahun atas indikasi pionefrosis, dari
pemeriksaan pasien disimpulkan sebagai ASA dua dengan penyulit anestesi hipertensi.
Pasien sudah dikenal dengan hipertensi sejak lima tahun yang lalu dan dalam pengobatan
dengan antihipertens. Dokter anestesi kemudian memberikan terapi sedasi oral sebagai
premedikasi pasien. Pasien direncanakan pembiusan dengan tekhnik epidural anestesi.
Dengan epidural anestesi ketinggian blok syaraf bisa dicapai dengan pemberian volume obat
anestesi lokal yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Mengingat posisi operasi adalah
lumbotomi yang tidak nyaman buat pasien, pasien juga di anestesi umum dengan
pemasangan ETT. Tesi kemudian menanyakan pada dokter spesialis anestesi, sejauh apakah
kompetensi anestesi yang dapat dilakukan oleh dokter di layanan primer?
Saat berdiskusi, dari ruang emergency dilaporkan seorang pasien laki-laki dengan
diagnosa trauma tumpul abdomen, dari anamnesa diketahui pasien post kecelakaan lalu
lintas, dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah: 70/30 mmHg, frekuensi nadi:
140x/menit, konjungtiva anemis. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 5,7 g/dL.
Dari pemeriksaan VAST didapatkan darah di rongga peritonium. Pasien direncanakan untuk
dilakukan laparatomi eksplorasi cito untuk menghentikan sumber perdarahan. Pasien
dilakukan pemasangan jalur infus dengan ukuran IV cath besar (no 18G) untuk melakukan
resusitasi, Rencana pembiusan dengan anestesi umum, induksi menggunakan ketamin,
resusitasi cairan menggunakan koloid dan kristaloid serta produk darah untuk mengganti
perdarahan yang keluar.
Bagaimana anda menjelaskan kasus diatas?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 11
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 2

SKENARIO 2: JAGA MALAM DR. DIDI YANG SIBUK

Dr. Didi yang sedang jaga malam di IGD puskesmas rawatan tiba-tiba kedatangan pasien pria
berusia 60 tahun diantarkan oleh anak perempuannya dengan penurunan kesadaran sejak 6
jam yang lalu. Awalnya pasien terlihat mengantuk, lalu perlahan-lahan tidak sadarkan diri
setelah dipanggil-panggil. Riwayat diabetes ada sejak 10 tahun yang lalu dan mendapatkan
obat suntik insulin. Anaknya mengatakan beberapa hari terakhir ayahnya tidak mau makan,
namun tetap rutin suntik insulin. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 90 kali/menit, nafas 18 kali/menit, suhu 36,50C, refilling
kapiler baik. Pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 12,3 g/dL, Ht 36 gr%, leukosit
7.200/mm3, trombosit 152.000/mm3, GDS 45 mg/dL. Dr. Didi langsung melakukan
pemasangan infus dan menyuntikkan bolus D40% sebanyak 2 flacon, dilanjutkan dengan
memasang infus D10% 12 jam/kolf. Sebelum menyuntikkan obat, dokter berpesan kepada
perawat untuk melakukan cek gula darah sewaktu perjam untuk pemantauan gula darah.
Anak pasien merasa keberatan karena ayahnya sudah ditindaklanjuti tanpa memberi tahu
dan minta izin kepada keluarga.
Sesaat setelah dokter menyuntikkan flacon D40% ke-2, datang seorang pasien
perempuan usia 16 tahun dengan keluhan ruam-ruam kemerahan di seluruh tubuh sejak 6
jam yang lalu. Ruam disertai kulit yang melepuh di kedua lengan dan tungkai. Ibu pasien
mengatakan pasien makan obat penghilang nyeri karena merasa nyeri-nyeri sendi setelah
olahraga di rumah beberapa hari terakhir. Pemeriksaan fisik didapatkan krusta di mata dan
bibir atas, makula eritema universal serta hasil pemeriksaan Nikolsky negatif. Tanda vital
didapatkan TD 100/60 mmHg; nadi 100 kali/menit; nafas 18 kali/menit; suhu 38 0C.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10 gr/dL; Ht 33 gr%; trombosit 300.000/mm 3;
leukosit 10.900/mm3, ureum 122 mg/dL; kreatinin 2,1 mg/dL. Dr. Didi memberikan oksigen
2l/menit, cairan infus NaCl 0,9% 6 jam/kolf, sambil mempersiapkan skin test antibiotik
intravena dan berencana untuk merujuk pasien ke RS rujukan untuk tatalaksana lebih lanjut
pada pasien. Ibu pasien menanyakan apakah anaknya saat ini sedang mengalami kondisi
kritis dan bisa mengalami kematian?

Bagaimana Saudara dapat menjelaskan kondisi pasien-pasien diatas?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 12
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 3

SKENARIO 3: Luka Tusuk Mematikan

Dokter Somno merupakan seorang dokter internship yang sering menggantikan


praktik dokter disebuah klinik. Pada saat dinas di klinik tersebut, seorang laki-laki berusia 18
tahun diantar warga ke klinik karena mengalami perdarahan hebat akibat luka tusuk pada
perut setengah jam yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan patent airway, tingkat
kesadaran somnolen dengan GCS 11, frekuensi nadi: 120 kali per menit, frekuensi nafas: 28
kali per menit, dan tekanan darah: 90/60 mmHg. Ditemukan juga darah mengalir dari kedua
lubang hidung pasien, sekitar bola mata juga menghitam. Pada pemeriksaan status lokalis
ditemukan satu buah vulnus penetrans pada regio iliaka dextra sepanjang 1 cm disertai
eviserasi omentum. Dokter segera memasang oksigen, infus dan melakukan reseksi
omentum dan penjahitan situasional pada luka. Keadaan umum pasien terus memburuk dan
dokter segera merujuk pasien ke RSUD karena curiga adanya ruptur organ intra abdomen.
Sesampainya di RSUD, dokter IGD mengkonsulkan pasien ke dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP) bedah. Dokter bedah kemudian melakukan operasi laparatomy cito,
walaupun pada saat itu pihak keluarga belum tiba di rumah sakit. Kondisi pasien pasca
operasi memburuk dan mengalami sepsis. Pada hari keempat perawatan, pasien meninggal
dunia. Keluarga pasien yang telah mencari informasi terkai undang-undang praktik
kedokteran melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, MKDKI dan MKEK dengan tuduhan
malpraktek, yang menyebabkan pasien meninggal dunia.

Bagaimanakah Anda menjelaskan kasus di atas?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 13
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 4

SKENARIO 4: DUKA DARI SELAT SUNDA

Taufik, seorang mahasiswa kedokteran sedang menikmati liburan akhir tahun


bersama kawan-kawannya disebuah pantai kawasan selat Sunda saat gelombang tsunami
tanpa didahului gempa menerjang pantai tersebut. Taufik dan kawan-kawannya selamat
dari tsunami dan membantu mengevakuasi masyarakat yang mengungsi. Tim BASARNAS
segera turun dalam mencari dan menolong korban tsunami. Korban yang mengalami trauma
fisik seperti luka-luka dan fraktur dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
medis, sedangkan korban meninggal dunia diserahkan ke tim DVI untuk diidentifikasi
sebelum diserahkan kepada keluarga. Badan Meteorologi dan Geofisika mengumumkan
telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau yang memicu longsornya lereng gunung tersebut
kedalam laut sehingga menimbulkan tsunami.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana segera mengkoordinasikan penanganan
bencana tsunami dengan berbagai pihak. Palang Merah Indonesia, lembaga pemerintah dan
non pemerintah termasuk lembaga kemanusiaan internasional membuka posko untuk
penyaluran tenaga relawan medis dan non medis, pangan, obat-obatan, pakaian dan
kebutuhan lainnya untuk membantu korban tsunami. Taufik dan kawan-kawan turut
bergabung sebagai relawan dalam membantu korban hidup dipengungsian untuk
pemenuhan kebutuhan fisik mereka dan rehabilitasi psikis berupa trauma healing. Edukasi
terkait tsunami juga dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian jika tsunami terulang
kembali. Berkat kerjasama semua pihak dan berpedoman kepada peraturan
penanggulangan bencana, duka akibat tsunami selat Sunda segera berangsur pulih.
Bagaimanakah Anda menanggapi kasus yang dialami Taufik dan kawan-kawannya?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 14
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 5

SKENARIO 5: PERJALANAN HIDUP YANG TRAGIS

Mrs.X berusia 55 tahun dibawa oleh pengurus panti jompo ke instalasi gawat darurat
RS dalam kondisi tidak sadarkan diri. Menurut pengantar, perempuan tersebut adalah
tunawisma yang baru tinggal di panti jompo sejak tiga hari yang lalu, tidak diketahui
keberadaan keluarganya. Ia ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kamar panti dan
terdapat muntahan di lantai kamar. Dokter IGD menyatakan pasien tersebut sebagai dead
on arrival (DOA). Saat pemeriksaan, terlihat multiple vulnus ekskoriatum pada regio
antebrachii sinistra dan hematoma di regio occipital. Dokter meminta pihak panti untuk
melaporkan kasus ini ke kepolisian, namun pengurus panti menolak dan ingin segera
memakamkan jenazah perempuan tersebut. Dokter menolak untuk membuat surat
keterangan kematian (SKK) sebelum kasusnya dilaporkan ke polisi.
Satu minggu kemudian, penyidik dari Polres datang mengantarkan SPV ekshumasi ke
RSUD karena ada seseorang yang mengaku sebagai anak dari jenazah perempuan tersebut.
Menurut sang anak, ibunya meninggalkan rumah sejak tiga minggu yang lalu. Ia ingin
mengetahui kepastian identitas dan sebab kematian ibunya. Tim forensik dari RSUD
kemudian melakukan ekshumasi. Pada saat otopsi, dokter forensik mengambil sampel
tubuh korban untuk pemeriksaan histopatologi, toksikologi dan DNA. Seluruh hasil
pemeriksaan ekshumasi tersebut, akan disimpulkan di dalam Visum et Repertum.
Pada saat yang bersamaan, penyidik juga mengantarkan seorang wanita, berusia 30
tahun ke instalasi gawat darurat RSUD dalam kondisi sesak napas dan kesakitan. Saat itu,
korban sedang bertengkar dengan mantan suaminya, namun tiba-tiba sang mantan suami
mengeluarkan pisau dan menusuk korban. Hasil visum et repertum yang dibuat oleh dokter
IGD menyebutkan terdapat luka tusuk pada dada dengan pisau yang masih menancap pada
luka hingga menembus rongga dada dengan kualifikasi luka derajat 3.
Bagaimanakah saudara menjelaskan kasus-kasus di atas?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 15
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

BAB IV
METODE EVALUASI

4.1. Komponen Penilaian

NO KOMPONEN BOBOT
1 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%
2 Penilaian Tutorial 40%

4.2 Syarat Ujian Blok

1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti persyaratan


berikut :
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 80%
d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 80%
e. Minimal kehadiran dalam kegiatan kuliah pengantar 80%
2. Ketidakhadiran pada kegiatan pembelajaran hanya dibenarkan untuk sakit dan izin
akibat kejadian atau musibah pada keluarga inti atau mengikuti kegiatan
kemahasiswaan/ekstrakurikuler.
3. Ketidakhadiran dalam kegiatan tutorial diganti dengan membuat tugas tertulis
mengenai topik yang dibahas pada kegiatan tutorial tersebut dan diserahkan pada
tutor kelompok.
4. Ketidakhadiran dalam kegiatan praktikum harus diganti dengan mengikuti
praktikum ulangan atau disesuaikan dengan kebijakan pada masing-masing
bagian/laboratorium.
5. Ketidakhadiran karena sakit harus dinyatakan dengan surat keterangan dokter
dengan mencantumkan nama dokter, alamat praktek, nomor SIP dan nomor
telefon.
6. Ketidakhadiran karena izin harus dinyatakan dengan surat keterangan dari
orangtua/wali mahasiswa. Izin diberikan untuk kejadian atau musibah yang terjadi
pada keluarga inti (ayah, ibu, mertua, kakak kandung, adik kandung, suami, istri dan
anak kandung).
7. Ketidakhadiran karena mengikuti kegiatan kemahasiswaan/ekstrakurikuler harus
mendapatkan persetujuan dari Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan. Permohonan
izin harus mencantumkan nama dan nomor BP mahasiswa, nama, waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan, keterangan jumlah kegiatan
pembelajaran yang tidak dapat diikuti selama menjalani kegiatan kemahasiswaan.

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 16
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

4.3 Standar Penilaian

Nilai Angka (NA) Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu


80 ≤ NA ≤ 100 A 4.00 Sangat cemerlang
75 ≤ NA ≤ 80 A- 3.75 Cemerlang
70 ≤ NA ≤ 75 B+ 3.50 Sangat baik
65 ≤ NA ≤ 70 B 3.00 Baik
60 ≤ NA ≤ 65 B- 2.75 Hampir baik
55 ≤ NA ≤ 60 C+ 2.50 Lebih dari cukup
50 ≤ NA ≤ 55 C 2.00 Cukup
45 ≤ NA ≤ 50 D 1.00 Kurang
< 45 E 0.00 Gagal

Catatan : Syarat lulus blok, nilai ujian CBT minimal 55 ( c+ ), nilai akhir minimal 55 ( c+).

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 17
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

4.6. Lembaran Penilaian Tutorial

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 18
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 19
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

4.7 Format Catatan Belajar Mandiri

1. Catatan belajar mandiri dibuat dengan tulisan tangan di buku isi 100 ukuran
biasa (supaya mudah dibawa)
2. Sebaiknya satu buku catatan belajar mandiri khusus dibuat untuk satu blok.
3. Outline catatan belajar mandiri setiap modul :
a. Skenario/trigger diskusi topik
b. Uraian setiap langkah 1-5 seven jumps/jawaban dari trigger DT
c. Resume penjelasan setiap tujuan pembelajaran (Gunakan metode
note takingyang sudah dipelajari dengan tepat)
d. Sumber Referensi
4. Catatan belajar mandiri harus dikumpulkan pada tutor tetap kelompok setelah
selesai diskusi tutorial yang kedua untuk diperiksa, dinilai dan diberikan feedback

4.8 Format Laporan Tutorial Kelompok

1. Laporan tutorial diketik dalam kertas ukuran A4, dijilid dan diberi sampul plastik bening
2. Bagian laporan tutorial kelompok
a. Cover
1) Blok
2) Modul
3) Kelompok
4) Nama anggota kelompok
5) Nama tutor tetap
6) Logo Universitas Andalas dngan ukuran yang standar dan proporsional dengan
ukuran kertas
b. Isi
1) Skenario
2) Hasil langkah 1
3) Hasil Langkah 2
4) Hasil langkah 3
5) Hasil langkah 4
6) Hasil langkah 5
7) Hasil langkah 7
c. Daftar Referensi
3. Diserahkan pada tutor tetap dalam pertemuan pertama minggu berikutnya

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 20
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 1

TIM PENGELOLA
BLOK 4.2 Kegawatdaruratan dan Medikolegal
TAHUN 2021/2022

Ketua : dr. Citra Manela Sp.FM

Sekretaris : dr. Fory Fortuna, SpBP-RE

Anggota : dr. Beni Indra, Sp.An

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 21
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 2

DAFTAR NAMA MODERATOR DAN NARASUMBER


DISKUSI PLENO BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN 2021/2022

Minggu HARI/ JAM NAMA NAMA NARASUMBER


Ke TANGGAL MODERATOR
1 Jum’at/ 08.00- dr. Beni Indra, dr. Citra Manela, Sp.FM
15 9.50 SpAn dr. Yulinda Abdullah, Sp.An
Oktober dr. Rinal Effendi, SpAn
2021 dr. M. Zulfadli Syahrul, SpAn
dr. Emilzon Taslim, SpAn, KAO,
M.Kes
dr.Nasman Puar, Sp.An, KMN
dr. Beni Indra, Sp.An
2 Jum’at/ 08.00- dr. Fory dr. Dedy Kurnia, SpAn
22 9.50 Fortuna, SpBP- Dr. dr. Eva Decroli, SpPD-
Oktober RE KEMD, FINASIM
2021 Dr.dr. Harnavi Harun, SpPD-KGH
FINASIM
Dr. dr. Mayetti, Sp.A(K)
Dr. dr. Satya Wydya Yenni, SpKK
(K), FINSDV, FAADV
dr.Hendra Permana, Sp.S,
M.Biomed
dr. Taufik Ashal , Sp KJ
3 Jumat/ 08.00- dr. Citra Dr. dr. Yevri Zulfiqar, SpB, SpU
29 9.50 Manela, Sp.FM dr. Benni Raymond, Sp.BP-RE
Oktober Dr. dr. Syahredi SA, SpOG(K)
2021 Dr.dr.Effy Huriyat, Sp.THT-KL(K)
FICS
Dr.dr. Fitratul Ilahi, SpM(K)
Dr. dr. Rika Susanti, Sp F
dr. Yan Edward, Sp.THT-KL (K)
4 Jumat/ 5 08.00- dr. Fory Novi Suryani SKM, Mars (Dinkes)
November 9.50 Fortuna, SpBP- Sutan Hendra, ST (BPBD)
2021 RE dr. Muhammad Riendra, SpB.TKV
Dr.dr. Roni Eka Sahputra,
Sp.B.TKV
Dr.dr.Amel Yanis, Sp.KJ(K)
dr. Noverika Windasari, SpFM
5 Jumat/ 12 08.00- dr. Citra Dr. dr. Rika Susanti, Sp.FM(K)
November 9.50 Manela, Sp.FM dr. Taufik Hidayat, MSc, SpF dr.
2021 Citra Manela, Sp.FM
dr. Noverika Windasari,SpFM

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 22
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 3
DAFTAR TOPIK KULIAH PENGANTAR
BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

MODUL TOPIK KULIAH PENGANTAR KODE STAF PENGAJAR

1 1. Pengantar Blok 4.2 KP 4.2.1.1 Koordinator Blok 4.2


(1 x50 mnt)
2. Teknik anestesi dan premedikasi KP 4.2.1.2 dr. Yulinda Abdullah, SpAn
(1 x50 mnt)
3. Persiapan preanestesi/operasi, monitoring KP 4.2.1.3 dr. Rinal Effendi, SpAn
selama dan pasca operasi ( recovery) (1 x50 mnt)
4. Obat anestesi dan premedikasi KP 4.2.1.4 dr. M. Zulfadli Syahrul, SpAn
(1 x50 mnt)
5. Konsep intensive care medicine KP 4.2.1.5 dr. Emilzon Taslim, SpAn, KIC,
(1 x50 mnt) KAO, M. Kes, SH
6. BHD, terapi oksigen dan ventilator KP 4.2.1.6 dr. Nasman Puar, SpAn, KMN
(1 x50 mnt)
7. Terapi cairan perioperatif KP 4.2.1.7 dr. Beni Indra, SpAn
(1 x50 mnt)
2 1. Tatalaksana syok (anafilaktik, dll) KP 4.2.2.1 dr. Dedy Kurnia, SpAn
(1 x50 mnt)
2. Penatalaksanaan awal Kegawatdaruratan KP 4.2.2.2 Prof. Dr. dr. Eva Decroli, SpPD-
penyakit dalam 1 ( Hipo/hiperglikemia) (1 x50 mnt) KEMD, FINASIM
3. Penatalaksanaan awal Kegawatdaruratan KP 4.2.2.3 Dr.dr. Harnavi Harun, SpPD-KGH
penyakit dalam 2 (Krisis hipertensi, (1 x50 mnt) FINASIM
Intoksikasi organofosfat, Hipertermia
maligna)
4. Penatalaksanaan awal Kegawatdaruratan KP 4.2.2.4 dr. Mayetti, SpA(K)
penyakit anak (1 x50 mnt)
5. Penatalaksanaan awal Kegawatdaruratan KP 4.2.2.5 Dr. dr. Satya Wydya Yenni,
pada kulit (SJS, TEN, PV) (1 x50 mnt) SpKK(K),FINSDV,FAADV
6. Kegawatdaruratan neurologi KP 4.2.2.6 dr. Hendra Permana, SpS
(1 x50 mnt)
7. Kegawatdaruratan psikiatri KP 4.2.2.7 dr. Taufik Ashal,SpKJ
(1 x50 mnt)
3 1.Penatalaksanaan awal kegawat daruratan KP 4.2.3.1 Dr. dr. Yevri Zulfiqar, SpB, SpU
bedah 1 (multiple trauma, syok hemoragik (1 x50 mnt)
dan sepsis)
2.Penatalaksanaan awal kegawat daruratan KP 4.2.3.2 dr. Benni Raymond, SpBP-RE
bedah 2 (Luka bakar, listrik, petir) (1 x50 mnt)

3.Kegawatdaruratan obstetri dan ginekologi KP 4.2.3.3 dr. H. Syahredi SA, SpOG(K)-


(1 x50 mnt) Obginsos
4.Penatalaksanaan awal kegawatdaruratan KP 4.2.3.4 Dr. dr. Effy Huriyati, SpTHT-KL(K)

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 23
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

THT (epistaksis, dll) (1 x50 mnt) FICS


5.Penatalaksanaan awal kegawatdaruratan KP 4.2.3.5 Dr. dr. Fitratul Ilahi, SpM(K)
mata (trauma pada mata, dll). (1 x50 mnt)
6.Aspek medikolegal dan aplikasinya ( KP 4.2.3.6 Dr. dr. Rika Susanti, SpFM(K)
Aturan perundangan kesehatan) (1 x50 mnt)
7. Malpraktek vs medical error KP 4.2.3.7 Dr. dr. Rika Susanti, SpFM(K)
(1 x50 mnt)
8.Peran dan Fungsi Komite Medik Rumah KP 4.2.3.8 Dr. dr. Yan Edward, SpTHT-KL(K)
Sakit dan IDI dalam masalah hukum kesehatan (1 x50 mnt) FICS
1. Dasar –dasar manajemen bencana,rencana KP 4.2.4.1 Novi Suryani SKM, Mars (Dinkes)
kontinjensi serta penerapan gladi siaga dan (1 x50
4 waspada bencana mnt)
2. Mitigasi,manajemen resiko bencana KP 4.2.4.2 Sutan Hendra, ST (BPBD)
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana (1 x50 mnt)
3. Peraturan nasional dan internasional yang KP 4.2.4.3 Sutan Hendra, ST (BPBD)
terkait dengan penanggulangan bencana dan (1 x50 mnt)
peranan lembaga kemanusiaan nasional dan
internasional dan kerjasamanya dalam reaksi
cepat menghadapi bencana dan pasca
bencana

4. SPGDT ( Sistem Penanganan Gawat Darurat KP 4.2.4.4 dr. Muhammad Riendra, SpB.TKV
Terpadu) (1 x50 mnt)
5. Alur teknologi informasi dan komunikasi KP 4.2.4.5 Dr. dr. Roni Eka Sahputra,
bencana (1 x50 mnt) SpOT(K)Spine
6. Kebijakan dan manajemen SDM, logistik KP 4.2.4.6 Novi Suryani SKM, Mars (Dinkes)
dan obat bencana (1 x50 mnt)
7. Manajemen resiko dan penyiapan KP 4.2.4.7 Novi Suryani SKM, Mars (Dinkes)
masyarakat (1 x50 mnt)
8. Identifikasi forensik dan Disaster Victim KP 4.2.4.8 dr. Noverika Windasari, SpFM
Identification (DVI) (1 x50 mnt)
9. Rehabilitasi fisik psikis terhadap korban KP 4.2.4.9 Dr. dr. Amel Yanis, SpKJ(K)
bencana (1 x50 mnt)
5 1. Visum et repertum dan perundang- KP 4.2.5.1 dr. Citra Manela, SpFM
undangan (1 x50 mnt)
2. Forensik patologi KP 4.2.5.2 dr. Noverika Windasari, SpF.M
( Pemeriksaan luar dan dalam Jenazah ) (1 x50 mnt)
3.Forensik klinik dan derajat luka KP 4.2.5.3 Dr. dr. Rika Susanti, SpF.M
(1 x50 mnt)
4. Forensik Molekuler KP 4.2.5.4 dr. Citra Manela, SpF.M
(1 x50 mnt)
5. Toksikolgi Forensik KP 4.2.5.5 dr. Citra Manela, SpFM
(1 x50 mnt)
6. TKP dan Ekhsumasi KP 4.2.5.6 Dr. dr. Rika Susanti, SpF.M
(1 x50 mnt)
7. Death on Arrival (DOA) dan tatacara KP 4.2.5.7 dr. Noverika Windasari, SpF.M
pengeluaran surat keterangan kematian (1 x50 mnt)

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 24
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

Lampiran 4
JADWAL KEGIATAN AKADEMIK
BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN AJARAN 2021/2022

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 25
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 26
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 27
Tahun 2021/2022
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 5
DAFTAR NAMA TUTOR
BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN 2021/2022

No NAMA TUTOR KLP LOKASI


1 dr. Nur Afraininsyah, M.Med. Ed. PhD 1 Ruang F1.1 Gedung F Kampus Limau Manis
2 Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK 2 Ruang F1.2 Gedung F Kampus Limau Manis
3 dr. Yulistini, M.Med.Ed 3 Ruang F1.3 Gedung F Kampus Limau Manis
4 dr. Yulia Kurniawati, Sp.KN. FANMB 4 Ruang F1.4 Gedung F Kampus Limau Manis
5 dr. Laila Isrona, MSc 5 Ruang F1.5 Gedung F Kampus Limau Manis
6 dr. Martga Bella Rahimi, M.Biomed 6 Ruang F1.6 Gedung F Kampus Limau Manis
7 dr. Eldi Sauma, SpKJ 7 Ruang F1.7 Gedung F Kampus Limau Manis
8 dr. Fika Tri Anggraini, Ph.D, MS 8 Ruang F1.8 Gedung F Kampus Limau Manis
9 dr. Biomechy Oktomalio Putri, M. Biomed 9 Ruang F1.9 Gedung F Kampus Limau Manis
10 dr. Hirowati Ali, PhD 10 Ruang F1.10 Gedung F Kampus Limau Manis
11 dr. Rauza Sukma Rita, PhD 11 Ruang F1.11 Gedung F Kampus Limau Manis
12 dr. Westi Permata Wati 12 Ruang F1.12 Gedung F Kampus Limau Manis
13 dr. Rahmatini, M.Kes 13 Ruang F2.1 Gedung F Kampus Limau Manis
14 dr. Eka Nofita, M.Biomed 14 Ruang F2.2 Gedung F Kampus Limau Manis
15 dr. Afdal, SpA, M.Biomed 15 Ruang F2.3 Gedung F Kampus Limau Manis
16 Dr. dr. Siti Nurhajjah, MSi. Med 16 Ruang F2.4 Gedung F Kampus Limau Manis
17 Dr. dr. Efrida, SpPK(K), M. Kes 17 Ruang F2.5 Gedung F Kampus Limau Manis
18 Dr. dr. Afriwardi, SH, Sp.KO, MA 18 Ruang F2.6 Gedung F Kampus Limau Manis
19 Dr. dr. Desmawati, M.Gizi 19 Ruang F2.7 Gedung F Kampus Limau Manis
20 dr. Taufik Ashal, SpKJ 20 Ruang F2.8 Gedung F Kampus Limau Manis
21 dr. Fathiya Juwita Hanum, SpOnk-Rad 21 Ruang F2.9 Gedung F Kampus Limau Manis
22 dr. Denada Florencia Leona 22 Ruang F2.10 Gedung F Kampus Limau Manis
23 Dr. dr. Dwi Yulia, Sp. PK 23 Ruang F2.11 Gedung F Kampus Limau Manis
24 dr. Fory Fortuna, SpBP-RE 24 Ruang F2.12 Gedung F Kampus Limau Manis
25 dr. Elfira Yusri, M. MRS, Sp. PK 25 Ruang F2.13 Gedung F Kampus Limau Manis
26 Dr. dr. Nurhayati, M.Biomed 26 Ruang F2.14 Gedung F Kampus Limau Manis
27 dr. Mutia Lailani, M.Sc Tutor Pengganti
28 dr. Rahmani Welan, M.Biomed Tutor Pengganti
29 dr. Fathiyyatul Khaira Tutor Pengganti
30 dr Husnil Wardiyah Tutor Pengganti

Tutorial Blok 4.2 (Kegawatdaruratan dan Medikolegal) Setiap Hari Senin dan Kamis Jam
07.30 - 09.10 WIB.

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal


Program Studi Kedokteran FK Unand 28
Tahun 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai