Disusun Oleh:
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.2 Pengertian Lingkungan Alam
Menjaga kelestarian lingkungan adalah hal yang wajib dilakukan
oleh setiap manusia demi keberlangsungan seluruh makhluk hidup. Apabila
tidak dirawat dengan baik, tentu lingkungan alam akan rusak dan dapat
mengancam kehidupan setiap makhluk. Lingkungan alam adalah
lingkungan yang terdiri dari proses alam baik berupa fisik, biologis, dan non
biologis. Lingkungan alam terbagi menjadi dua yakni lingkungan darat dan
lingkungan air, dimana keduanya tercipta secara alami tanpa campur tangan
manusia. Lingkungan di wilayah daratan terbagi menjadi beberapa jenis
seperti bukit, gunung, lembah, dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan
diwilayah air meliputi sungai, laut, danau, dan rawa.
C. Hubungan Manusia dengan Alam Lingkungan
Dalam pandangan Islam, alam semesta termasuk bumi dan seisinya
adalah ciptaan Tuhan dan diciptakan dalam kesetimbangan, proporsional
1 Ibrahim Bafadhol, “Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Islam” Jurnal edukasi pendidikan islam,
Vol. 06 No. 1, Juli 2017, hlm. 46
2 Handono, “Meneladani Akhlak” (Solo: PT. Tiga Serangakai Pustaka Mandiri, 2015) hlm.92
dan terukur atau mempunyai ukuran-ukuran, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Bumi yang merupakan planet dimana manusia tinggal dan
melangsungkan kehidupannya, terdiri atas berbagai unsur dan elemen
dengan keragaman yang sangat besar dalam bentuk proses dan fungsinya.
Berbagai unsur dan elemen yang membentuk alam tersebut diciptakan Allah
untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalankan kehidupannya di
muka bumi, sekaligus merupakan bukti ke-mahakuasaan dan ke-
mahabesaran sang pencipta dan pemelihara alam.. Dia-lah yang
menentukan dan mentakdirkan segala sesuatu di alam semesta. Tidak ada
sesuatu di alam ini kecuali mereka tunduk dan patuh terhadap ketentuan
hukum dan qadar tuhan serta berserah diri dan memuji-Nya. Alam
merupakan sebuah entitas atau realitas (empirik) yang tidak berdiri sendiri,
akan tetapi berhubungan dengan manusia.
Manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari alam. Sebagai
bagian dari alam, keberadaan manusia di alam adalah saling membutuhkan,
saling terkait dengan makhluk yang lain dan masing-masing makhluk
mempunyai peran yang berbedabeda. Manusia disamping mempunyai peran
sebagai komponen alam, manusia mempunyai peran dan posisi khusus
diantara komponen alam dan makhluk ciptaan tuhan yang lain yakni sebagai
khalifah, wakil tuhan dan pemimpin di bumi.
Hubungan antara manusia dengan alam lingkungan hidupnya ini
ditegaskan dalam beberapa ayat al-Qur’an dan Hadist Nabi, yang intinya
adalah sebagai berikut:3
1. Hubungan keimanan dan peribadatan. Alam semesta berfungsi
sebagai sarana bagi manusia untuk mengenal kebesaran dan
kekuasaan Tuhan (beriman kepada Tuhan) melalui alam semesta,
karena alam semesta adalah tanda atau ayat-ayat Allah. Manusia
4 Asmaran.A.S Pengantar Studi Akhlak. (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003) hlm. 182
5 M.Yatimin Abdullah. Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2007) hlm. 3
1. Melarang penebangan pohon secara liar
2. Melarang perburuan binatang secara liar
3. Melakukan reboisasi
4. Mengendalikan erosi
5. Membuat cagar alam dan suaka marga satwa
6. Melarang membuang sampah sembarangan
7. Merawat fasilitas umum dengan baik
8. Menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai
9. Memberikan sanksi tertentu bagi pelanggarnya 6
6 Syahmini Zaini, Isi Pokok Ajaran Al-Qur’an, (Jakarta: Kalam Mulia, 1996), hlm. 224
buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui”.
E. Studi Kasus
Dalam makalah ini, penulis akan memberikan kasus mengenai
akhlak terhadap lingkungan alam. Kasus ini saya ambil berdasarkan
peristiwa yang terjadi didaerah tempat saya tinggal tepatnya di
Karangmoncol, Purbalingga. Ada kasus penebangan pohon sembarangan
yang terjadi sekitar 1 bulan yang lalu. Suatu ketika ada seorang bapak (sebut
saja pak Sabar) yang sudah lama tidak menengok kebunnya sehingga di
berkeinginan menengok kondisi kebun. Pada pintu masuk kebun pak sabar
sejak dulu memang terdapat pohon duku, namun lambat laun pak Sabar
merasa terganggu dengan keberadaan pohon duku yang semakin tumbuh
besar, pak Sabar merasa pohon tersebut menghalangi pintu masuk ke
kebunnya sehingga tanpa pikir panjang pak Sabar langsung menebang
pohon tersebut.
Kasus diatas sebenarnya dapat diselesaikan sesuai materi yang telah
saya paparkan mengenai akhlak terhadap lingkungan alam lebih tepatnya
tentang salah satu kewajiban manusia sebagai khalifah di bumi yaitu
memanfaatkan alam beserta isinya karena Allah menciptakan alam untuk
manusia. Dalam masalah ini pak Sabar seharusnya harus bisa mensyukuri
keberadaan pohon tersebut dan tidak diperbolehkan menebang pohon
sembarangan, karena pepohonan yang rindang dapat digunakam untuk
berlindung dari panas, berfungsi untuk melestarikan lingkungan, dan
menjaga ekosistem satwa yang hidup di sekitarnya. Sebagaimana yang telah
dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang melarang umatnya
menebang pohom sembaragan.
َّ من قطع سدرة صوب
رواه ابو داود وقال هذ الحديث. ّللا راسه فى النار
مختصر يعنى من قطع سدرة فى فلة يستضل بها ابن السبيل والبهاءم غشما
وضلما بغيرحق يكون له فيها صوب هللا راءسه فى النار
F. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta:
Amazah
Asmaran A.S. 2003. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Handono. 2015. Meneladani Akhlak. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Zaini, Syahmini. 1996. Isi Pokok Ajaran Al-Qur’an. Jakarta: Kalam Mulia