SISTEM KONTROL 2
Dosen Pembimbing :
Ir.Tasrif. AS
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul” Alat
Kontrol Analog”.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan
tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang
khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
BAB III.........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendahuluan Pada suatu aplikasi proses kontrol tertentu, pengukuran dan
evaluasi dari beberapa berenergi rendah variabel terkontrol dibawa oleh
representasi analog atau representyasi digital dari variabel. Sinyal kontrol
yang membawa informasi umpan balik kembali ke proses untuk
melakukan aksi/tindakan korektif yang perlu juga tingkat representasi
yang sama dinyatakan oleh rendahnya. Secara umum, proses yang
dikontrol itu sendiri dapat nelibatkan kondisi energi tinggi seperti aliran
dari ribuan meter kubik cairan atau ratusan ribu newton gaya. hidrólik,
seperti halnya yang terjadi di sebuah pabrik baja. Fungsi adalah dari
elemen kontrol akhir menterjemahkan sinyal-sinyal kontrol energi rendah
ketingkat tindakan yang sesuai dengan proses Hal walaupun dapat
dipandang sebagai penguatan kasus, dari juga ini yang dikontrol. sinyal
dikonversikan menjadi suatu bentuk yang sama sekali lain. kontrol, dalam
banyak sinyal ini Dalam bab ini, diberikan teknik-teknik unum yang
dipergunákan untuk mengimplementasikan toh-contoh fungsi elemen
kontrol akhir bersama-sama dengan Sebuah variabel spesifik dibeberapa
daerah kontrol. proses transduser ideal dipergunakan untuk mengukur
sejumlah kur dinamis di sebuah aplikasi proses kontrol, mempunyai efek
yang dapat abaikan terhadap kontrolnya itu sendiri. berupa Biasanya,
transduser ini sejumlah tranduksi fasip berenergi rendah dari variabel
dinamis, yang bisa berupa sebuah parameter energi tinggi. Dengan pada
dan didasarkan proteksi-proteksi yang perlu yang tranduser pada
demikian, spesifikasi pengukuran tertentu (dari lingkungan proses. seleksi
dasarnya berasal. dari dari Pada seleksi transduser) effek-efek tertentu
transduser, pada akhli teknologi proses kontrol tidak perlu pengatahuan
4
tentang mekanisme proses itu sendiri tetapi lebih memerlukan efek-
efeknya terhadap lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud kontrol akhir?
b. Apa saja bagian bagian kontrol akhir?
c. Apa yang dimaksud aktuator?
BAB II
PEMBAHASAN
5
suatu laju alir besar 10.0 m3/min sampai 50.0 m3/min, tentu memerlukan
beberapa operasi perantara (intermediate). Operasi Intermediate yang
spesifik sangat tergantung pada disain kontrol proses, tetapi
penyamarataan tertentu dapat dibuat mengenai langkah-langkah yang
membawa sinyal kontrol kepada elemen kontrol akhir.Sinyal Masukan
boleh dapat berupa macam-macam bentuk, mencakup suatu arus listrik,
sinyal digital, atau tekanan pnematik
1. Konversi Sinyal
Langkah ini mengacu pada modifikasi yang harus dibuat pada sinyal
kontrol untuk terhubung dengan baik dengan langkah kontrol
berikutnya, yaitu aktuator. Sehngga, jika suatu elemen kontrol valve
dioperasikan oleh suatu aktuator motor listrik, maka sinyal kontrol 4-
20 mA dc harus dimadifikasi untuk mengoperasikan motor itu. Jika
suatu motor dc digunakan, modifikasi boleh jadi adalah konversi arus
ke tegangan dan penguatan.
Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk
gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan
mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik
terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan
frekuensi.
6
Sinyal digital adalah sinyal yang variasi nilainya terbatas pada
sumbu waktunya. Data atau Informasi pada sinyal digital
direpresentasikan dalam bilangan biner yaitu bilangan 0 dan 1.
Sinyal Peumatik adalah Prinsip kerja dari proses kontrol pneumatik
yaitu mengalirkan udara bertekanan tinggi menuju tekanan udara yang
lebih rendah, dan dapat pula ditingkatkan tekanannya dimana hal itu
dapat terindikasi dari posisi toraknya, dimana kalau torak naik ke atas
maka tekanannya tinggi dan begitu pula sebaliknya sebaliknya.
7
a. Solenoid, Solenoid adalah alat yang digunakan untuk mengubah
sinyal listrik menjadi gerakan mekanis linear
b. Motor DC, Motor DC atau motor arus searah adalah suatu mesin
listrik yang dapat mengubah energi listrik yang berupa listrik arus
searah menjadi energi mekanik (gerak).
c. Motor AC, Ada banyak jenis motor ac. Kita akan memberikan
prinsip-prinsip dasar dari beberapa tipe. Suatu kecepatan putaran
motor ac synchronous ditentukan oleh frekuensi tegangan arus ac yang
men-drive-nya. Aplikasi utamanya adalah di dalam pemilihan waktu,
oleh karena stabilitas yang tinggi dari frekuensi saluran listrik.
d. Motor Tangga, Motor stepper adalah motor DC yang bergerak
dalam langkah diskrit. Mereka memiliki banyak kumparan yang diatur
dalam kelompok yang disebut “fase”. Dengan memberi energi pada
setiap fase secara berurutan, motor akan berputar, selangkah demi
selangkah.
3. Elemen Kontrol
8
Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam
bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi
dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/
karakteristik terpenting yang dimiliki oleh
isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi.
Sinyal digital adalah sinyal yang variasi nilainya terbatas
pada sumbu waktunya. Data atau Informasi pada sinyal digital
direpresentasikan dalam bilangan biner yaitu bilangan 0 dan 1.
Sinyal Peumatik adalah Prinsip kerja dari proses kontrol
pneumatik yaitu mengalirkan udara bertekanan tinggi menuju
tekanan udara yang lebih rendah, dan dapat pula ditingkatkan
tekanannya dimana hal itu dapat terindikasi dari posisi
toraknya, dimana kalau torak naik ke atas maka tekanannya
tinggi dan begitu pula sebaliknya sebaliknya.
Mekanisme nosel dan flapper adalah detektor tipe
perpindahan yang mengubah pergerakan mekanis menjadi
sinyal tekanan, dengan menutup lubang nosel dengan pelat
datar yang disebut flapper.
9
sistem merupakan hasil akhir dari output controller yang nantinya akan
memengaruhi langsung nlai proses variabel. Final control element bisa
berupa actuator dan valvenya., atau motor dengan variahle speed, atau
bisa juga heater dan cooler dan sebagainya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat kontrol analog adalah peralatan yang mengimplementasikan mode-mode
kerja alat kontrol yang mempergunakan Sinyal analog guna mempresentasikan
parameter-parameter lup.sinyal analog ini bisa berbentuk arus listrik atau tekanan
udara pneumatik. Alat kontrol menerima suatu Sinyal pengukuran yang
dinyatakan dalam bentuk salah satu sinyal ini,menghitung keluaran untuk mode
yang sedang di pergunakan, dan mengeluarkan suatu sinyal analog dengan tipe
yang sama.
Salah satu komponen elektronika yang bisa dijadikan sebagai kontroler adalah
potensiometer. Dengan komponen ini, sudah bisa mengolah sinyal tegangan, yaitu
sebagai pelemah, tidak bisa digunakan untuk menguatkan suatu sinyal, tentu saja
harus digunakan komponen aktif, misalnya adalah op-amp. Apabila kita dapatkan
selisih dari nilai referensi dan dari output plant (sinyal kesalahan/error) dan
ternyata jenis kontroler yang diperlukan adalah pelemahan sinyal, maka dengan
potensiometer tadi sudah bisa kita terapkan untuk membuat kontroler ini.
Kontroler ini disebut kontroler proposional
10
B. Saran
Dengan di buatnya makalah ini, Semoga pemahaman tentang alat kontrol analog
lebih di tingkatkan lagi. Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah in
banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan.
Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber
yang dapat di pertanggung jawabkan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah ini.
11
Daftar pustaka
:
AS,Tasrif 2010.sistem kontrol 2. Makasar : Jurusan Teknik mesin, Politeknik
Negeri Ujung Pandanng.
12