Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK TUMBUHAN

“Meserasi Jaringan Kayu”

Dosen Pengampu : Dr. Violita, S.Si M.Si

Oleh :
Aprina Dilla
20032004

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
2021
A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk melihat/mengamati komponen-komponen jaringan-jaringan pada kayu tersebut.

B. DASAR TEORI

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan


beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Secara teknologi
termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi
merupakan proses dimana simplisia yang sudah halus memungkinkan untuk direndam dalam
menstrum sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat mudah larut akan
melarut. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyarian. Cairan penyarian akan menembus dinding
sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena
adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka
larutan yang terpekat akan didesak keluar.

Beberapa contoh ekstraksi dengan menggunakan teknik maserasi adalah mengekstrak


artermisin yang terdapat pada tumbuhan Artemisia annua L. Ekstraksi secara maserasi dengan
pelarut n-heksana, dengan alat soxhlet menggunakan pelarut n-heksana, dan maserasi-perkolasi
dengan pelarut metanol. Ekstrak n-heksana difraksinasi dengan metanol 60%, fraksi metanol
difraksinasi dengan n- heksana-etil asetat (9:1). Ekstrak metanolditambahkan air suling, dan
disentrifuga. Supernatan yang diperoleh difraksinasi dengan n-heksana. Pemekatan fraksi n-
heksana atau n- heksana-etil asetat menghasilkan kristal yang direkristalisasi dengan metanol.
Artemisinin 0,22% b/b dari ekstrak n-heksana secara maserasi pengadukan, 0,29% b/b dari
ekstrak n-heksana menggunakan soxhlet, dan 0,4% b/b dari ekstrak metanol secara maserasi.
Maserasi dilakukan dengan metode Schultze, yaitu ke dalam tabung reaksi yang berisi potongan
kayu dimasukkan asam nitrat (HNO3) konsentrasi 65% hingga kayu terendam dan potasium
klorat (KClO3). Tabung beserta isinya dipanaskan hingga terjadi gelembung- gelembung udara
berwarna putih kekuningan, sebagai tanda proses maserasi sedang berlangsung dan serat mulai
terpisah. Kemudian tabung segera didinginkan dan serat dicuci dengan aquades lalu serat
dimasukkan ke dalam tabung yang berisi alkohol 50%. Selanjutnya serat diambil dan diletakkan
di kaca objek dan diberi kaca penutup lalu diukur dimensi seratnya. Maserasi merupakan salah
satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh.
Prinsip kerja dari teknik pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel
tumbuhan. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya
sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanfaat. Banyak penelitian
melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan
C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Hot plate

b. Pisau/cutter

c. Jarum

d. Pinset

e. Beaker glass

f. Kaca objek

2. Bahan

a. KOH 20%

b. Asam kromat 10% : Asam nitrat 10% (1:1)

c. Alcohol

d. Xylol

e. Safranin 1%

f. Kutek/Canada balsam

D. CARA KERJA

1. Sebelumnya ambil kayu yang akan digunakan. Potong kecil-kecil (2cm).

2. Rebus kayu selama 1 jam atau sampai kayu lunak.

3. Ambil potongan kayu dan potong kecil-kecil (sebesar korek api).

4. Rebus kembali dengan KOH 20% selama 3 menit.

5. Cuci dengan air mengalir selama 1 jam.

6. Masukkan kayu kedalam campuran asam kromat dan asam nitrat (1:1) sampai
potongan kayu lunak.

7. Ambil potongan kayu dan cuci kembali dengan air mengalir selama 1 jam

8. Kemudian masukkan kedalam pewarna safranin 1% selama 24 jam

9. Setelah itu cuci dengan aquades (sebentar saja).

10. Dehidrasi dengan alcohol absolut bertingkat mulai dari konsentrasi 70%, 80%,, 95%,
100%(I) dan 100%(II). Masing-masing selama 30 menit.
11. Kemudian dealkoholisasi dengan xylol-alkohol, mulai dari perbandingan (3:1), (1:1),
(1:3) kemudian xylol (I) dan xylol (II) masing-masing selama 30 menit.

12. Ambil satu bagian kayu, kemudian hancurkan dengan cara di suwir-suwir untuk
diambil satu sel kayunya. Kemudian sel kayu dipiah-pisah dengan menggunakan 2
jarum diatas kaca objek. Pastikan hanya mengambil satu sel kayu saja (periksa
dengan loupe)

13. Setetelah itu beri Canada balsem dan tutup dengan cover glass

14. Amati dibawah mikroskop muai dari perbesaran kecil ke perbesaran besar.

D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Dari percobaaan yang telah dilakukan didapatkan hasil :

Gambar Keterangan
1. Eksodermis

2. Endodermis

3. Serat jaringan kayu

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui jaringan yang terlihat terdiri dari lapisan terluar
yaitu eksodermis, lapisan terdalam yaitu endodermis serta terdapat serat jaringan kayu tersebut.

Meserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan dengan pelarut yang sesuai
dengan senyawa aktif yang akan diambil dengan pemanasan rendah atau tanpa adanya proses pemanasan.

E. KESIMPULAN
Pada praktikum ini dapat disimpulkan dapat diketahui jaringan yang terlihat terdiri dari lapisan terluar
yaitu eksodermis, lapisan terdalam yaitu endodermis serta terdapat serat jaringan kayu tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Sinaga, Berty.2016. PREPARAT MASERASI JARINGAN KAYU (Bambusa sp.). Jurnal Mikroteknik
FMIPA UNMUL.Vol 4(1):41-45.

Anda mungkin juga menyukai