Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PETUNJUK ANTISIPASI ( ANTICIPATORORY GUIDANCE )

PADA ANAK

Disusun Oleh :

1. Reni Dian Filara 195140061


2. Anisa Rahmadini 195140069
3. Dira Erviana 195140082
4. Febi Fadhilah Cahyani 195140083
5. Rindi Aprilia 195140089

Dosen Pembimbing : Ns. Ida Subardiah, P.,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul  “Anticipatory Guindance”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.       Ns. Ida Subardiah, P.,M.Kep, selaku dosen pembimbing
2.        Orang tua yang selalu memberikan bantuan dan dorongan baik materiil maupun
spiritual.
3.        Teman-teman kelas KP2 yang selalu memberikan kritik dasarannya.
4.        Semua pihak yng tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
sempurnanya makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun
bagi pembaca.

Bandar Lampung, 22 Juni 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover .............................................................................

Kata Pengantar ............................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4

1.2 Rumus Masalah ............................................................................. 5

1.3 Tujuan ............................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ............................................................................. 6

2.2 Penyegah kecelakaan pada anak ............................... 7

2.3 Anticipatory guidance

pada masa bayi (0-12 bulan) .......................................................

2.4 Anticipatory Guidance pada masa Toddler ...............................

2.5 Pada usia 12-18 bulan .......................................................

2.6 Pada usia 18-24 bulan .......................................................

2.7 Pada usia 24-36 bulan .......................................................

2.8 Pra Sekolah .......................................................

2.9 Usia Sekolah .......................................................

2.10 Cara Pencegahan yang dapat dilakukan ...............................

2.11 Upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah .......................

2.12 Upaya mencegah terjadinya tersedak pada anak .......................

2.13 Upaya pencegahan tenggelam pada anak .......................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................

3.2 Saran .......................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................

3
BAB I
PENDAHUAN

1.1 Latar Belakang

Anticipatory guidance merupakan petunjuk yang perlu diketahui


terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya
secara bijaksana, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal. Kehadiran anak bagi orang tua merupakan suatu tantangan
sehubungan dengan masalah dependensi atau ketergantungan, disiplin,
meningkatkan mobilitas, dan keamanan bagi anak. Dalam anticipatory
guidance terdapat bimbingan untuk orang tua yaitu toilet training,
pencegahan sibling ricalry dan pencegahan cidera pada anak.
Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan yang biasanya berujung
pada pertengkaran antara saudara laki-laki dan saudara perempuan. Hal ini
terjadi pada semua orang tua yang mempunyai dua anak atau lebih.Toilet
training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu
mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar.
Toilet training secara umum dapat dilaksanakan pada setiap anak yang
sudah memasuki fase kemandirian pada anak. Fase ini biasanya pada anak
usia 18-24 bulan. Dalam melakukan toilet training ini, anak membutuhkan
persiapan fisik, psikologis, maupun intelektual dari persiapan tersebut anak
dapat mengontrol buang air besar dan buang air kecil secara mandiri.
Usia toddler (1 – 3 tahun) biasanya digunakan patokan oleh para ibu
untuk memulai toilet training karena pada usia tersebut hampir semua fungsi
tubuh sudah matang dan stabil, rasa ingin tahu yang besar, menaruh minat
kepada apa yang dilakukan oleh orang sekitar dan anak telah memasuki fase
anal (pusat kesenangan anak pada perilaku menahan dan juga pengeluaran
kotoran). Umumnya
4
pegajaran toilet training yang dilakukan oleh orang tua yaitu 31% orang tua
mulai mengajarkan pada usia 18 – 22 bulan, 27% mulai di usia 23 – 27 bulan,
dan 16% diusia 28 – 32 bulan dan 22% diusia 32 bulan keatas. Orang tua
menutnggu anak siap untuk diajari toilet training sehingga dalam pengajaran
tidak membutuhkan waktu yang lama, selain mencegah terjadinya
mengompol dan membentuk perilaku hidup bersih dan sehat pada anak sejak
dini toilet training juga akan membentuk kemandirian dan kepercayaan diri
dalam mengontrol buang air kecil dan buang air besar. Dapat melatih
kemampuan motoric kasar yaitu dengan berjalan, duduk, jongkok, berdiri dan
juga kemampuan motoric halus yaitu melepas dan memakai celana sendiri
setelah buang air kecil dan buang air besar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan definisi anticipatory guidance ?
2. Jelaskan pencegahan kecelakaan pada anak ?
3. Bagaimana toilet training pada anak ?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami definisi anticipatory guidance
2. Untuk mengetahui pencegahan kecelakaan pada anak
3. Untuk mengetahui toilet training pada anak
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Anticipatory: bersifat lebih dulu;bersifat antisipasi. Sedangkan
guidance adalah bimbingan, pedoman, petunjuk. Jadi Anticipatory Guidance
adalah pedoman/petunjuk untuk mengantisipasi sebelum masalah
kesehatan/tumbuh kembang terjadi
Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu
diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan anaknya
secara bijaksana, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal. Dengan demikian, dalam upaya untuk memberikan bimbingan dan
arahan pada masalah-masalah yang kemungkinan timbul pada setiap fase
pertumbuhan pada anak dan perkembangannya anak, ada petunjuk yang perlu
dipahami oleh orang tua. Orang tua dapat membantu untuk mengatasi
masalah anak pada setiap fase pertumbuhan dan perkembangannya dengan
cara yang benar dan wajar.
Anticipatory guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih
dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara
bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal.Upaya
bimbingan ini diberikan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan
sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi
kebutuhan sesuai dengan usia anak.
Menurut Amalia (2017) Anticipatory Guidance adalah petunjuk yang
perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan
membimbing anaknya secara bijaksana sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
Anticipatory Guidance merupakan kunci penting untuk mencapai
tujuan perawatan pediatrik primer yang menyangkut promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit. Anticipatory Guidance merupakan
tantangan karena rentang dan kompleksitas dari masalah, perbedaan
individual di antara anak normal dan keluarganya. Waktu yang terbatas pada
saat supervisi kesehatan.
2.2 Penyegahan Kecelakaan Pada Anak
Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian
pada anak. Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya kecelakaan.
Orang tua bertanggung jawab terhadap kebutuhan anak, menyadari
karakteristik perilaku yang menimbulkan kecelakaan waspada terhadap
factor-faktor lingkungan yang mengancam keamanan anak. Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan kecelakaan di antaranya adalah jenis kelamin, usia
dan lingkungan. Untuk jenis kelamin biasanya lebih banyak pada laki-laki
karena lebih aktif di rumah. Untuk usia pada kemampuan fisik dan kognitif,
semakin besar akan semakin tahu mana yang bahaya. Sedangkan untuk
lingkungan adalah dapat dilihat dari adanya penjaga atau pengasuh.
ANTICIPATORY GUIDANCE TIAP TAHAPAN USIA

1. Anticipatory guidance pada masa bayi (0-12 bulan)

Kesiapan peningkatan perkembangan usia bayi adalah tahap perkembangan bayi


usia 0-18 bulan di mana pada usia ini bayi belajar mengembangkan rasa percaya
atau tidak percaya terhadap orang lain.
Perkembangan psiko social bayi yamh normal adalah proses perkembangan yang
ditandai dengan pemupukan rasa percaya terhadap orang lain,diawali dengan rasa
percaya terhadap orang tus terutama ibu.

A.Pada usia enam bulan pertama

• Memahami akan adanya proses penyesuaian orang tua dengan bayinya.


• Mengajarkan perawatan infant dan membantu orang tua untuk memahami
sebagai individu yang mempunyai kebutuhan dan bagaimana bayi
mengekspresikan apa yang diinginkannya melalui menangis
• Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan menjadi manja dengan
adanya perhatian yang penuh selama 4-6 bulan pertama.
• Menganjurkan orang tua untuk memahami jadwal dalam memenuhi kebutuhan
bayi
• Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi
lingkungan.
• Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat pertumbuhan dan
perkembangan bayinya.
• Menyiapkan orang tua akan kebutuhan bayinya tentang rasa aman.
• Menyiapkan orang tua untuk memulai memberikan makanan padat.
• Pada usia enam bulan pertama menyiapka orang tua akan adanya ketakutan
bayinya terhadap orang yang tidak dikenal
• Menganjurkan orang tua untuk menghindarkan perpisahan yang lama dengan
bayinya
• Membimbing orang tua untuk disiplin karena makin meningkatnya mobilitas
bayi
• Menganjurkan kontak mata daripada hukuman badan sebagai suatu disiplin
• Menganjurkan orang tua untuk lebih banyak perhatian bila bayinya berkelakuan
baik daripada ketika menangis mengajurkan orang tua untuk meninggalkan
bayinya dengan pengganti ibu yang sesuai Mendiskusikan persiapan penyapihan
menggali perasaan orang tua tentang pola tidur bayi.

2.3 Anticipatory guidance pada masa toddler (1-3 tahun)

Tahap perkembangan anak usia 18-36 bulan dimana pada usia ini anak belajar
melatih kemandiriannya untuk melakukan tindakan biasanya di cirikan anak
mengekspor lingkungan sekitar.
Jika anak tidak mampu memcapai tugas perkembangan pada masa ini anak akan
cenderung percaya diri.

2.5 Pada usia 12-18 bulan


• Menyiapkan orang tua untuk antisipasi adanya perubahan tingkah laku dari
toodler terutama negativisme
• Mengkaji kebiasaan makan dan secara bertahap penyapihan dari botol serta
peningkatan asupan makanan padat
• Menyediakan makanan selingan antara 2 waktu makan dengan rasa yang
disukaiyang merupakan
• Mengkaji pola tidur malam, kebiasaan memakai botol yang merupakan
penyebab utama gigi berlubang
• Mencegah bahaya yang dapat terjadi di rumah
• Perlu ketentuan-ketentuan/disiplin dengan lembut untuk meminimalkan
negativism, tempertantrum serta penekanan akan kebutuhan yang positif dan
disiplin yang sesuai
• Perlunya mainan yang dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak
2.6 Pada usia 18-24 bulan

Tahap perkembangan anak usia 18-36 bulan dimana pada usia ini anak belajar
melatih kemandirian untuk melakukan tindakan biasanya di cirikan anak
mengeksplor lingkungan sekitar.
Jika anak tidak mampu mencapai tugas perkembangan pada masa ini anak akan
cenderung kurang percaya diri.
• Menekankan pentingnya persahabatan dalam bermain
• Menggali kebutuhan untuk menyiapkan kehadiran adik baru
• Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap kesehatan gigi dan
kebiasaan-kebiasaan pencetus gigi berlubang
• Mendiskusikan metode disiplin yang ada
• Mendiskusikan kesiapan psikis dan fisik anak untuk toilet training
• Mendiskusikan berkembangnya rasa takut anak
• Menyiapkan orang tua akan adanya tanda regresi pada waktu mengalami stress
• Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah dengan orang tua
• Memberi kesempatan orang tua untuk mengekspresikan kelelahan, frustasi dan
kejengkelan dalam merawat anak usia toodler
2.7 Pada usia 24-36 bulan
• Mendiskusikan pentingnya meniru dan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam
kegiatan.
• Mendiskusikan pendekatan yang dilakuakan dalm toilet training
• Menekankan keunikan dari proses berfikir toodler terutama untuk bahasa
yang diungkapkan
• Menekankan disiplin harus tetap terstruktur dengan benar dan nyata, hindari
kebingungan dan salah pengertian
• Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak atau play group
2.8 Pra Sekolah

Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun dimana anak akan belajar
berinteraksi dengan orang lain,berfantasi,dan berinisiatif.
Anak juga anak akan mengenal identitas diri (jenis kelamin) dan meniru orang
sekitar.

 Usia 3 tahun
• Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak dalam
hubungan yang luas
• Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan- peraturan
• Mengantisipasi perubahan perilaku agresif
• Menganjurkan orang tua menawarkan anaknya alternative-alternatif
pilihan pada saat anak bimbang
• Perlunya perhatian ekstra
Usia 4 tahun
• Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa
• Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual
• Menekankan pentingnya batas-batas yang realistis
Usia 5 tahun
• Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah
• Meyakinkan bahwa usia tersebut adalah periode tenang pada anak

2.9 Usia Sekolah


Anak usia sekolah sekolah adalah anak dalam rentang usia 6-12 tahun
perkembangan perkemampuan pesikososial anak usia sekolah adalah kemampuan
menghasilkan karya,berintraksi dan berprestasi dalam belajar dalam berdasarkan
kemamouan diri sendiri.

 Usia 6 tahun
• Bantu orang tua memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi
dengan teman
• Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan
• Siapkan orang tua akan peningkatan interst anak ke luar rumah
• Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan
privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda
Usia 7-10 tahun

• Menakankanuntuk mendorong kebutuhan akan kemandirian


• Tertarik beraktifitas diluar rumah
• Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita pubertas
Usia 11-12 tahun
• Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh
pubertas
• Anak wanita pertumbuhan ce
• pat
• Sex education yang adekuat dan informasi yang adekuat. Adapun
upaya pencegahan yang dilakakukan di antaranya :
2.10 Cara Pencegahan yang dapat dilakukan :

• Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkahlaku anak.


• Kualitas asuhan meningkat.
• Lingkungan aman.
• Bahaya umum yang harus diperhatikan orang tua:
• Lantai rumah yang basah atau licin
• Rumah dengan tangga yang curam 7 tidak ada pegangan
• Alat makan dari bahan pecah belah
• Payenyimpanan zat berbahaya yang terbuka & dapat dijangkau anak
• Adanya sumur yang terbuka
• Rumah yang letaknya di pinggir jalan ra
• Kompor/alat memasak yang dijangkau anak
• Kabel listrik yang berantakan
• Stop kontak yang tidak tertutup
2.11 Upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah :

• Benda tajam disimpan di tempat yang aman


• Benda kecil disimpan dalam laci yang tertutup
• Zat yang berbahaya disimpan dalam almari terkunci
• Amankan kompor dan berikan penutup yang aman
• Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering
• Apabila ada tangga, pasang pintu di bagian bawah atau atas tangga
• Sekring listrik harus tertutup
• Apabila ada parit, tutup dengan papan atau semen
• Bagi yang rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya da pintu pagar yang tertutup
rapat
• Apabila ada sumur, tutup sehingga tidak bisa dibuka anak
• Bila bayi tidur, berikan p[engaman di pinggir tempat tidur

2.12 Upaya mencegah terjadinya tersedak pada anak :


• Pada usia tertentu, anak-anak selalu memasukkan apapun ke dalam mulutnya.

• Hati-hati bisa tersedak.Inilah beberapa hal yang harus dilakukan orang tua
untuk mencegah kejadian tersedak:
• Jauhkan anak-anak dari barang-barang kecil dan mainan yang bisa dilepas
menjadi bagian-bagian kecil.
• Berilah mainan yang sesuai dengan umur dan keterampilan anak
• Jauhkan mainan yang lebih besar dari jangkauan anak. Anak selalu tertarik
dengan benda yang berwarna cerah.
• Ajari si kakak untuk menyimpan mainannya secara rapi pada kotak khusus
terutup yang sudah disediakan.
• Periksa secara berkala semua mainan yang mungkin kendur atau sudah patah.
Bagian yang terlepas bisa mudah tertelan
• Setiap kali membersihkan lantai, pastikan tak ada benda kecil tertinggal seperti
peniti, uang logam, tutup botol, kuku, penjepit kertas, jepit rambut, karet gelang
dan benda kecil lainnya.
• Hindari memakaikan baju yang penuh kancing atau aksesoris yang mudah
ditarik. Bila terlepas bisa tertelan oleh anak.
• Jangan memberikan permen, popcorn, kacang dan makanan potongan kecil atau
butiran karena dapat membuat anak tersedak, atau benda itu masuk ke dalam
hidung.
• Selalu tunggui setiap kali anak makan. Jangan memberikan makan sembari ia
bermain, merangkak atau berjalan berjalan
2.13 Upaya pencegahan tenggelam pada anak :

Sering terjadi anak tenggelam di kolam renang. Ini karena minimnya pengawasan
saat si kecil bermain di dekat kolam renang. Agar anak terhindar dari bahaya tenggelam,
inilah yang perlu dilakukan orang tua:
• Gunakan ember dan air yang ukurannya disesuai dengan usia anak. Jangan
pernah meninggalkan anak sendirian sedetikpun di dekat bak mandi.
• Selalu buang air dalam “bath up” setiap kali usai menggunakannya. Bila sedang
mengisi bath up, tutuplah pintu kamar mandi. Bila perlu kuncilah untuk
mencegah si kecil merangkak masuk.
• Sekeliling kolam renang harus diberi pagar pengaman yang rapat dan pintu
pagar menuju kolam renang harus selalu di kunci
• Selalu awasi si kecil bila ia berada di dekat air, meski dikolam yang khusus
untuknya sekalipun.
• Jangan terlalu berambisi mengajari anak berenang sejak dini di kolam renang
umum. Usia yang paling disarankan adalah3 tahun karena daya tahan tubuhnya
sudah lebih kuat menhadapi parasite dan bakteri yang mungkin ada di kolam
renang umum.

3 Toilet Training
Toilet training merupakan proses ketika anak belajar untuk buang air kecil
(BAK) dan buang air besar (BAB) di toilet selayaknya orang dewasa. Pada tahap
ini, anak diajari untuk tidak lagi mengeluarkan urine dan tinja pada popok.
Kemampuan memakai toilet juga berguna untuk mengetahui apakah anak Anda
tumbuh dan berkembang dengan normal atau tidak Latihan ini termasuk dalam
perkembangan psikomotorik, karena latihan ini membutuhkan kematangan otot
– otot pada daerah pembuangan kotoran ( anus dan saluran kemih). Latihan ini
hendaknya dimulai pada waktu anak berusia 15 bulan dan kurang bijaksana bila
anak pada usia.
Toilet training merupakan latihan moral yang pertama kali diterima anak dan sangat
berpengaruh pada perkembangan moral anak selanjutnya.
2.3 Tahapan Toilet Training
Mengajarkan toilet training pada anak memerlukan beberapa tahapan seperti
membiasakan menggunakan toilet pada anak untuk buang air, dengan membiasakan
anak masuk ke dalam WC anak akan cepat lebih adaptasi. Anak juga perlu dilatih
untuk duduk di toilet meskipun dengan pakaian lengkap dan jelaskan kepada anak
kegunaan toilet. Lakukan secara rutin kepada anak ketika anak terlihat ingin buang air
Anak dibiarkan duduk di toilet pada waktu – waktu tertentu setiap hari, terutama 20
menit setelah bangun tidur dan seusai makan, ini bertujuan agar anak
dibiasakan dengan jadwal buang airnya. Anak sesekali enkopresis (mengompol) dalam
masa toilet training itu merupakan hal yang normal. Anak apabila berhasil melakukan
toilet training maka orang tua dapat memberikan pujian dan jangan menyalahkan apabila
anakbelumdapatmelakukandenganbaik
.
2.4 Prinsip Toilet Training
Dalam melakukan toilet training ada langkah-langkah yang harus
dilakukan yaitu melihat kesiapan anak, persiapan dan perencanaan serta
toilet training itu sendiri :
a. Melihat kesiapan anak
Salah satu pertanyaan utama tentang toilet training adalah
kapan waktu yang tepat bagi orang tua untuk melatih toilet training.
Sebenarnya tidak patokan umur anak yang tepat dan baku untuk
toilet training karena setiap anak mempunyai perbedaan dalam hal
fisik dan proses biologisnya. Orang tua harus mengetahui kapan
waktu yang tepat bagi anak untuk dilatih buang air dengan benar.
Para ahli menganjurkan.
b. Persiapan dan perencanaan
Prinsipnya ada 4 aspek dalam tahap persiapan dan
perencanaan. Hal yang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut
gunakan istilah yang mudah dimengerti oleh anak yang
menunjukkan perilaku buang air besar (BAB) dan buang air kecil
(BAK) misalnya poopoo untuk buang air besar (BAB) dan peepee
untuk buang air kecil (BAK). Orang tua dapat memperlihatkan
pengunaan toilet pada anak sebab pada usian ini anak cepat meniru
tingkah laku orang tua. Orang tua hendaknya segera mungkin
mengganti celana anak bila basah karena enkopresis (mengompol)
atau terkena kotoran, sehingga anak akan merasa rishi bila
memakai celana yang basah dan kotor.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anticipatory guidance adalah petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu
agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana
sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal.Upaya bimbingan ini
diberikan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar
akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak
Anticipatory Guidance merupakan kunci penting untuk mencapai tujuan
perawatan pediatrik primer yang menyangkut promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit. Dengan memberitahukan upaya ataupun aktivitas yang dapat dilakukan
orang tua dalam anticipatory guidance dapat mencegah anak dari kecelakaan dan dari
bahaya yang mengancam.
3.2 Saran
Setelah mengetahui tentang Ancipatory Guidance diharapkan bagi para
pembaca dapat lebih mengerti dan sebagai perawat ataupun tenaga kesehatan kita
harus dapat memberikan pengarahan kepada keluarga pasien khususnya orang tua
tentang Anticipatory Guidance dengan benar agar anak terhindar dari bahaya yang
mengancam keselamata
DAFTAR PUSTAKA

Supartini (2004). Buku ajar: Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC: Jakarta.
Wadong, Maulana Hasan. (2011). Pengantar Advokasi Dan Perlindungan Anak.
Jakarta: Grasindo

Yuliastati, N. (2016). Modul Bahan Ajar Keperawatan Anak. Jakarta Selatan: Pusdik
SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai